Pengantin pengganti

Ruby menghampiri calon mertuanya dan menyalaminya secara bergantian.

"Ma..na Abang Agam Bou?" tanya Ruby dengan suara gugup. Orang tua Agam kembali saling pandang. "Agam tidak bersama kami, Dia berangkat sendirian dari kota Medan. Kemarin ada urusan penting di kota Jakarta. Jadi tadi pagi kami berangkatnya dari kota Jakarta langsung kesini. Harusnya pukul sembilan kami sudah sampai. Tapi, ternyata pesawat delay lebih dari satu jam. Sehingga kami terlambat datang kesini." Jelas Mamanya Agam, dengan perasaan tidak enak dan khawatir. Ternyata anaknya tidak hadir ke acara pernikahan nya sendiri.

Padahal putranya itu yang ngotot ingin menikah, diusianya masih 20 tahun. Sedangkan Ruby sudah berusia 22 tahun. Awalnya Orang tua Agam menolak pernikahan ini. Karena putranya itu baru saja lulus kuliah S-1. Ya, karena kepintaran yang dimiliki Agam. Di usia 20 tahun. Dia sudah dapat gelar S.E. (Sarjana Ekonomi ) dan rencana nya Dia akan melanjutkan S-2 di Singapura.

Dia ngotot ingin menikah dengan Ruby, karena Dia sangat mencintainya. Rencananya mereka akan sama-sama melanjutkan S-2 di Singapura.

"Ayah, Agam Anak kita kemana? bagaimana ini Ayah?" tanya Mamanya Agam dengan terisak. Kenapa putra nya itu hilang bak ditelan bumi. Ponselnya juga tidak aktif. Bahkan ponsel Asistennya juga tidak aktif.

Pak Suthan, memijat keningnya yang terasa sakit. Bagaimana ini, calon besannya pasti kecewa terhadap mereka. Dia pun tidak tahu dimana keberadaan putranya itu.

Tiba-tiba saja suasana kamar hening. Semua orang dikamar itu. menduga-duga dengan pikiran masing-masing. Kemana Agam perginya. Apakah Agam benar-benar membatalkan pernikahan ini atau Dia sedang mengalami musibah yang mengakibatkan dirinya tidak bisa hadir di acara pernikahan nya sendiri.

Pak Sutan kembali menghubungi ponsel Anaknya, tapi tidak aktif juga. Dia juga menghubungi semua anggota keluarga bahkan pembantunya yang ada di rumah mereka di kota Medan. Tapi, semua panggilan tertolak. Apa sebenarnya yang terjadi.

"Bagaimana ini Pak Suthan, kalau calon mempelai prianya tidak ada. Bagaimana nasib putri kami? kenapa putra anda mempermainkan putri kami? Apa ini rencana anda? secara anda diawal tidak merestui hubungan anak-anak kita." Ucap Haji Zainuddin dengan frustasinya, sambil berdecak kesal. Dia pun akhirnya mendudukkan tubuhnya di kursi yang ada di sudut kamar putrinya itu.

Sedangkan orang tuanya Agam, masih berdiri mematung di dekat pintu, dengan perasaan bingung, sedih dan was-was bergabung menjadi satu.

Ruby sudah menangis dalam pelukan Mama Nisya. Dia dan keluarganya akan sangat malu jika pernikahan ini gagal.

"Sayang, coba hubungi Agam lagi!" titah Istri nya dengan sedih. Ada apa dengan putranya itu.

Ayahnya Agam kembali mencoba menghubungi nomor ponsel putranya. Tapi, lagi-lagi tidak aktif.

"Tidak aktif Ma." Jawab Ayahnya Agam Pak Suthan dengan lirih.

"Coba hubungi Mama sayang." Ucap Mamanya Agam. Meminta suaminya itu menghubungi Ibu mertuanya. Yaitu neneknya Agam.

Ayahnya Agam pun menghubungi ponsel Ibunya itu. Tapi, lagi-lagi tidak aktif. "Kenapa semuanya tidak bisa ditelpon." tanya Ayahnya Agam bingung kepada istrinya.

Mendengar ucapan Ayahnya Agam, membuat Haji Zainuddin, mendadak merasakan sakit dan sesak di rongga dadanya. Haji Zainuddin meringis kesakitan.

"Ayah, Ayah... kenapa?" ucap Ruby panik dengan berurai air mata.

Auto semua penghuni kamar itu, refleks mendekat kepada Haji Zainuddin.

"Pak Haji, baik-baik saja kan?" tanya Pak Suthan memegang bahu kirinya Haji Zainuddin.

"Iya, saya hanya syok dengan semua kejadian ini. Bagaimana tanggapan orang nantinya, kepada keluarga ini. Putriku satu-satunya ditinggal saat hari pernikahannya. Apa maksud anak mu itu Pak Suthan?" ucap Ayah Ruby dengan mata berkaca-kaca, sambil memegangi dadanya yang masih terasa sesak.

"Maafkan kami sekeluarga Pak Haji, sungguh tidak ada niat kami mempermalukan keluarga Bapak. Kalau ada niat kami mempermalukan. Untuk apa kami datang kemari. Sekalian saja kami sekeluarga tidak datang. Saya lagi yang lebih paniknya. Kemana anak saya itu perginya." Ucap Pak Suthan dengan perasaan bersalah sekaligus diliputi rasa was-was dan khawatir, karena memikirkan putranya itu.

Tok..tok...tok..

"Pak Haji, ini saya Ali. Pak KUA mencari Pak Haji." Suara Ali mengagetkan penghuni kamarnya Ruby.

"Masuklah Ali.!" titah Haji Zainuddin dari dalam. Ucapan Haji Zainuddin membuat Ali bingung. Kenapa Dia malah disuruh masuk? harusnya Pak Ali yang keluar dari kamar itu. Karena Pak KUA memanggilnya ingin menanyakan tentang kejelasan pernikahan Ruby. Karena sudah mundur dari waktunya lebih dari satu jam.

"Ali masuklah...!" suara Haji Zainuddin yang keras, kembali mengangetkan Ali. Dengan perasaan berat hati, Ali menekan handle pintu. Nampaklah Dia di ambang pintu.

Semua mata penghuni kamar itu tertuju kepadanya. Tapi, tatapan Pak Sutan dan istrinya terlalu mendetail menyoroti tubuhnya yang tidak sempurna. Yang membuat Ali jadi merasa malu. Karena fisik nya yang sering dihina orang.

"Ali Yusuf yang akan menikah dengan putri

saya hari ini.!" ucap Haji Zainuddin dengan tegas dan lantang. Yang membuat mata Ruby melotot dengan mulut menganga. Seketika Dia pun ambruk dan pingsan.

Tinggalkan jejak dengan like coment dan vote ❤️🙏

Terpopuler

Comments

Iren

Iren

tidaaaakkkkk....kata ruby....hehe

2022-08-26

1

Sri Faujia

Sri Faujia

ksget juga ruby harus nikah sama ali ntran tak sempurns

2022-08-07

1

Puja Kesuma

Puja Kesuma

pertama aja kau pingsan ruby..ntar aelanjutnya klepek klepek sama yusuf😁

2022-08-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!