Canda tawa terdengar sedikit bising di halaman rumah kediaman Keluarga H. Zainuddin Haris. Pasalnya banyak tamu undangan yang sudah hadir untuk menyaksikan acara yang sangat sakral yaitu pernikahan Putri semata wayangnya H. Zainuddin Haris yang bernama Ruby Azzahra, S.E. Dengan seorang pria tampan dan kaya raya yang bernama Agam Batara Siregar.
Halaman rumah Pak Haji Zainuddin sudah disulap menjadi tempat resepsi yang megah dan mewah. Ada sepuluh Teratak berjejer dan tersusun rapi dengan dekorasi modern dan sedikit sentuhan hiasan suku Batak dan jawa, yaitu perpaduan antara Ruby yang suku Jawa alias Pujakusuma (Putra Jawa kesasar di Sumatera) yaitu pak Zainuddin yang merantau ke Sumatera. Dan Agam yang asli suku Batak.
Teratak yang atapnya model kerucut itu nampak indah dipandang mata dengan hiasan bunga berwarna warni, pernak-pernik yang menjadi simbol suku Batak dan lampu hias. Begitu juga pelaminannya, dihias sedemikian rupa.
...Assalamualaikum......
...Welcome To Wedding...
...Ruby ❤️ Agam...
Begitulah kalimat yang tertulis di Banner pernikahan yang terpampang di bagian depan tempat penerima tamu. Ada gambar anime pasangan pengantin muslimah yang menghiasi Banner tersebut yang membuat para tamu undangan penasaran dengan wajah asli pengantinnya.
Tak hanya Banner pernikahan yang menghiasi jalan menuju rumah Pak Haji Zainuddin. Tapi Baliho dan papan bunga nampak tersusun rapi di pinggir jalan menuju tempat diadakannya resepsi tepatnya di rumah H. Zainuddin Haris. Yang isinya kebanyakan mengucapkan kata Selamat atas pernikahan Ruby dan Agam semoga SAMAWA. Yang dikirimkan oleh saudara dan rekan kerja Pak Haji atau pun Ruby.
Bisik-bisik tamu undangan mulai terdengar tidak bersahabat di telinga Pak Haji dan istrinya Hj. Nisya. Karena waktu untuk melakukan ijab kabul sudah tiba. Tapi, pengantin pria belum hadir juga.
Sesuai jadwal acara ijab kabul akan diadakan pukul 10.00 Wib, tapi nyatanya sekarang sudah pukul 10.30 Wib. Calon pengantin pria belum tampak batang hidungnya.
Bu Nisya yang duduk dibelakang suaminya sudah nampak tidak tenang dan khawatir. Itu jelas terlihat dari ekspresi wajahnya yang risau.
"Pak, bagaimana ini? sudah lewat setengah jam tapi kenapa Nak Agam belum datang?" bisik Bu Nisya di belakang Pak Haji Zainuddin yang bisa didengarkan oleh sebagian orang termasuk Ali Yusuf.
Ali Yusuf dipercaya Pak Haji Zainuddin sebagai pembaca ayat suci Al-Qur'an, sebelum acara Ijab qobul dimulai. Ali Yusuf adalah, muallim(guru) yang mengajar di pesantren Pak Haji Zainuddin. Selain mengajar, Dia masih kuliah semester dua, disalah satu Universitas swasta di kota S. Dan umurnya saat ini sudah dua puluh tahun.
"Coba tanyakan si Ruby ma, sudah dimana Nak Agam nya?" ucap Pak Haji Zainuddin setengah berbisik kepada istrinya yang duduk dibelakangnya.
Dengan lemasnya Bu Nisya, meninggalkan ruangan yang akan menjadi tempat ijab qobul diadakan. Dia pun akhirnya mempercepat langkahnya menuju kamar Ruby.
Ceklek...
Ruby bangkit dari duduknya, Setelah Mamanya masuk ke kamarnya, Ruby yang memakai kebaya berwarna putih berbahan brokat bertabur swaroski yang dipadu dengan kain songket Palembang berwarna merah cabe, serta hijab berwarna senada dengan kabayanya dihias sedemikian rupa. Sehingga Ruby nampak begitu cantik dengan hiasan make up yang natural tapi, sangat cocok dengan kulitnya yang putih.
Dia menyambut kedatangan Mamanya itu dengan senyuman mengembang. Tapi, Mamanya menampilkan ekspresi wajah kusut.
"Ma, apa Bang Agam dan keluarganya sudah datang?" tanyanya dengan sumringah. Dia beranggapan kedatangan Mamanya ke kamar tersebut adalah untuk memanggil dirinya, karena acara ijab qobul akan segera diadakan.
Mama Nisya menggeleng. "Coba kamu hubungi Nak Agam, sudah dimana sekarang posisinya?" ucap Mama Nisya menatap lekat wajah putrinya yang sudah mulai pucat, karena kekasihnya itu belum datang juga.
Ruby pun mulai melakukan panggilan suara kepada kekasihnya itu. Tapi, nomor ponsel kekasihnya itu tidak aktif. Dia kembali mencoba menghubunginya. Tapi, tidak aktif juga dan malah suara operator provider yang terdengar.
"Ponsel Abang Agam tidak aktif Ma." Ucapnya dengan sedih, rasa takut dan khawatir mulai menyerang. Degupan jantung mulai tidak normal. Karena ketakutan akan gagalnya pernikahan yang diidam-idamkannya.
"Kapan terakhir kalian komunikasi?" tanya Mama Nisya dengan mendudukkan bokongnya dibibir ranjangnya Ruby yang sudah dihias dengan indahnya. Hati Mama Nisya jadi tidak tenang. Sempat calon pengantin pria tidak datang. Mau ditaruh dimana muka keluarga H. Zainuddin Haris. Yang terkenal karena kedermawanannya.
Ruby terus melakukan panggilan suara dan video."Pu...kul enam pagi tadi Ma. Sa..at Abang Agam akan berangkat ke Bandara." Jawabnya dengan suara terbata-bata. Praduga-praduga negatif mulai menyerang pikiran Ruby.
Tidak mungkin kekasihnya itu membatalkan pernikahan, secara tadi pagi kekasihnya itu begitu senang dan bahagianya saat bicara dengannya ditelepon.
Agam bertempat tinggal di kota Medan, sedangkan Ruby di kota Sibolga. Jarak kota Medan ke Sibolga kurang lebih 9 jam perjalanan darat. Tapi kalau melalui udara hanya butuh waktu 45 menit.
"Ma, bagaimana ini Ma?" tanya nya mulai panik, bingung dan takut bercampur jadi satu, yang membuat jantung Ruby semakin berdetak kencang.
"Mama pun tidak tahu lagi mau berbuat apa. Coba hubungi calon mertuamu? kamu ada nomor ponselnya kan?" tanya Mama Nisya memperhatikan raut wajah putrinya yang sudah tidak tenang itu.
Ruby pun mendudukkan bokongnya disebelah Mamanya. Mulai mencari kontak Ibunya Agam, yang disave nya dengan nama Mama Siti. Dengan tangan bergetar Ruby melakukan panggilan video kepada Ibunya Agam.
Baru sekali panggilan, sambungan langsung terhubung, nampak wajah Mama Agam memenuhi layar ponselnya Ruby.
"Assalamualaikum Bou?" ucap Ruby dengan sopan, mencoba menenangkan hati yang lagi menduga-duga.
"Walaikumsalam sayang. Aduhh kamu cantik sekali. Ada apa sayang?" tanya Mamanya Agam dengan tersenyum. Memperhatikan calon menantunya di layar ponsel nya.
Ruby terdiam memperhatikan Mamanya Agam.
"Bou lagi diperjalanan menuju ke rumah kalian. Maaf Bou dan Amang borumu, terlambat dan tidak bisa menyaksikan acara Ijab qobul Kalian. Ini Bou sudah sampai di depan rumah kalian. Agam ceritakan, kalau kemarin ada urusan mendadak ke Jakarta, jadi Bou pagi ini berangkat dari Jakarta kesini. Dan Agam jadinya berangkat dengan Asistennya ke rumah mu sayang." Ucap Mamanya Agam, menjelaskan dengan detail, kenapa Dia dan putranya tidak datang secara bersamaan.
Ruby tidak menanggapi penjelasan Mamanya Agam lagi. Dengan mata berkaca-kaca, Dia langsung mematikan ponselnya. Ucapan Mamanya Agam itu, membuat Ruby semakin bingung dan panik. Kenapa Mamanya tidak tahu kalau Putranya Agam belum datang.
Tak butuh lama, kerabat Ruby yang tak lain Budhenya mengetuk pintu kamar Ruby.
"Ruby, kamu siap-siap keluarga mempelai pria sudah datang. Budhe melihatnya turun dari mobil dan sedang berjalan menuju kesini." Teriak Budhe nya yang tidak tahu akar permasalahan. Dia yang melihat orang tua Agam keluar dari mobil, langsung berlari menuju kamar Ruby tanpa melihat apakah ada Agam bersama orang tuanya atau tidak.
Setelah Budhenya menyampaikan kabar itu. Dia pun berlari ke ruang tengah tempat akan diadakannya Ijab qobul.
Orang tua Agam, masuk dengan mengucapkan salam. Mereka tidak tahu, bahwa putranya tidak ada di tempat itu.
Melihat besannya datang. Perasaan Was-was Haji Zainuddin langsung hilang, tergantikan dengan perasaan legah. Dia belum mengetahui bahwa Agam tidak datang bersama orang tuanya.
"Mari masuk Pak Sutan, Bu Siti." Ucap Haji Zainuddin ramah. Dia pun menoleh ke belakang mencari sosok Agam dibelakang orang tuanya. Tapi sosok calon menantu yang ditunggu-tunggunya tidak ada penampakan.
Pak Haji Zainuddin melongok masih dalam posisi berdiri dihadapan calon besannya.
"Mana Nak Agam nya Pak Suthan?" tanya Haji Zainuddin dengan perasaan sudah tidak tenang. Sempat calon pengantin prianya tidak hadir. Apa lagi guna acara ini. Dan ini akan membuat keluarga Haji Zainuddin Malu.
Ayah Agam dan Ibunya saling pandang, bingung dengan pertanyaan Haji Zainuddin. Bukannya putranya sudah datang, bahkan mereka mengira acara ijab qobul sudah selesai.
"Mari masuk dulu Pak," ajak Ayahnya Ruby. Dia merasa ada yang tidak beres.
Orang tua Agam masuk kedalam rumah . Tapi Haji Zainuddin, memberi kode dengan tangannya. Agar orang tua Agam mengikutinya ke suatu tempat masih dalam area rumah itu. Yaitu ke kamar Ruby.
Tok...tok..tok...
Haji Zainuddin mengetuk pintu kamar Ruby. Tanpa menunggu yang punya kamar membuka pintu. Haji Zainuddin sudah nyelonong masuk. Kemudian Dia mengajak orang tuanya Agam untuk masuk juga ke kamar itu.
Ruby terkejut, melihat calon mertuanya, masuk ke kamarnya bersama Ayahnya. Dengan ekspresi wajah yang bingung dan kusut.
Ruby menghampiri calon mertuanya dan menyalaminya secara bergantian.
"Ma..na Abang Agam Bou?" tanya Ruby dengan suara gugup.
TBC
Tinggalkan jejak dengan like, favorit kan novelnya dengan klik tanda ❤️. Beri dukungan vote dan hadiah say,🙂🤭😜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Aliya Jazila
kaburr.....
2022-11-26
0
Iren
Abang agam mungkin kena macett..
2022-08-26
0
Fatma Ningsih
kabur buk
2022-08-25
0