Masih jelas teringat bagaimana malam itu wajah Bright yang penuh dengan kenikmatan menguasai tubuhnya, tapi satu hal yang pasti Anna ketahui! Malam itu dirinya hanya sekedar dinikmati bukan dicintai.
Setelah sukses melamar Jennie, Bright kembali ke kediamannya! Bright turun dari mobil dan melihat mobil Domanick terparkir di garasi rumahnya, sontak saja Bright kembali naik amarahnya bila ingat peristiwa malam itu bermula dari serbuk yang diberikan oleh Domanick.
Bright segera masuk kedalam rumahnya, di meja makan, Domanick tengah cengengesan sambil membaca pesan dari wanita-wanita mainannya.
"Nick!" teriak Bright.
Bright segera mengangkat kerah kemeja Domanick.
"Wow santai santai Bright, ada apa?"
"Kau, sebenarnya serbuk apa yang kau berikan padaku malam itu?"
"Oh serbuk itu, tapi bagaimana kau sukses kan meniduri wanita yang kau cintai dan ingin kau lamar itu?" Domanick malah mengajak bercanda Bright.
"Kau gila Nick! Aku meniduri Anna malam itu! Tepatnya di rumah ku sendiri ini aku merenggut kesucian Anna!" Bright melemparkan tubuh Domanick ke kursi.
Brugg.
"Anna? Memang wanita yang kau ingin lamar itu Anna?"
"Tentu saja bukan! Aku mencintai Jennie sahabatnya Anna, dan malam itu Jennie datang bersama Anna. Dan Jennie pamit pergi sebentar, lalu aku meminum minuman yang sudah aku masukan serbuk darimu! Kau brengsek Nick!"
"Jennie, Jennie wanita yang pernah dekat denganku saat SMA itu?"
"Iya," Bright mendadak sakit kepala bila mengingat peristiwa itu, karena hingga detik ini bayang-bayang Anna masih jelas teringat.
"Oh my God, apa tidak ada wanita lain selain Jennie? Bright, kau tidak cocok dengan Jennie,"
"Aku sudah melamarnya tadi! Dan aku akan membawanya pulang bertemu momy dan Dady!"
"Lalu Anna?"
"Kau minta maaflah pada Anna, dan katakan mengapa bisa terjadi peristiwa malam itu!"
"Baiklah, aku akan meminta maaf pada Anna! Sepertinya kau akan segera menyusul Britney (saudara kembar Bright dan Domanick) karena kau akan segera menikah!" Domanick pergi meninggalkan kediaman Bright karena malam ini dia ada janji bertemu seorang wanita cantik di hotel.
Setibanya di salah satu hotel mewah kalangan elite, Domanick turun dari mobilnya lalu memasuki lobby untuk memesan kamar! Namun alangkah tercengangnya Domanick saat melihat sosok wanita yang wajahnya familiar di ingatannya.
Domanick segera mengikuti seorang wanita yang sedang asik menggandeng laki-laki yang jauh lebih tua darinya, usialaki-laki itu sepertinya sama dengan usia Tuan Lan (ayahnya). Domanick terus mengikuti perlahan jejak langkah wanita dan laki-laki tua itu hingga langkah kaki wanita yang dia kenal dan laki-laki tua itu masuk ke dalam kamar hotel.
Setelah melihat kejadian itu, Domanick segera menelepon seseorang.
Keesokan harinya di rumah sakit!
Anna pergi bekerja seperti biasanya, walaupun wajahnya terlihat murung namun Anna berusaha tetap profesional sebagai seorang Dokter anak, tak disangka di dekat ruang administrasi Anna berpapasan dengan Bright.
Biasanya Anna akan sangat kegirangan bila bertemu dengan Bright seperti ini, bahkan dia tidak akan ragu untuk menyapa dan tersenyum pada Bright! Tapi hari ini, Anna melewati Bright begitu saja! Sontak saja Bright pun langsung melirik kearah Anna.
"Wajar saja Anna sebenci itu padaku!" Gumam Bright.
Bright mengajukan formulir untuk cuti selama satu Minggu karena dia akan pulang ke rumah orangtuanya bersama dengan Jennie untuk membicarakan tentang pernikahan keduanya, saat menyerahkan formulir cutinya Bright tidak sengaja juga melihat formulir cuti milik Anna.
"Anna ternyata cuti juga, mau kemana dia?" Berbicara sendiri.
Sore harinya!
Bright segera pulang ke rumahnya untuk berkemas beberapa pakaian untuk dia bawa pulang ke negaranya. Keesokan harinya, Jennie dan Bright sudah berada di bandara untuk pulang menemui orangtua Bright, Larisha dan Tuan Lan.
"Bright, apa orang tuamu akan merestui kita?"
"Tentu Jen, tenang saja!Aku sudah menelpon orang tuaku setelah aku melamar mu waktu itu, dan mereka sangat senang sekali akan memiliki calon menantu seorang model terkenal!"
"Aku jadi tidak sabar ingin segera menikah denganmu Bright!" kata Jennie lalu Bright pun tersenyum dan memeluk Jennie.
Setelah melakukan perjalanan cukup panjang, akhirnya Bright dan Jennie tiba di kediaman Tuan Lan dan Larisha.
"Mom, dad!" Bright masuk ke dalam rumah masa kecilnya itu sambil menggandeng Jennie dengar raut wajah bahagia.
Tuan Lan dan Larisha pun menyambut kedatangan satu anaknya itu dengan bahagia, Tuan Lan dan Larisha memeluk Bright.
"Bright momy rindu sekali denganmu sayang!"
"Dady bangga sekali nak, kau benar-benar menjadi seorang Dokter hebat!"
"Mom, dad, aku juga merindukan kalian! Ini, kenalkan, Jennie gadis yang sudah aku ceritakan di telepon pada kalian!" Bright menarik Jennie agar lebih dekat dengan Larisha dan Tuan Lan.
"Hai Om Lan, Tante Risha senang bisa bertemu kalian!"
"Hai Jen, mari masuk!" kata Larisha namun dengan wajah yang seperti tidak suka.
Jennie pun dibuat tak nyaman dengan sikap dingin Tuan Lan dan Larisha terhadapnya. Begitu juga dengan Bright yang ikut merasakan Larisha dan Tuan Lan memang berbeda tidak seperti saat ditelepon yang sangat antusias saat mendengar dirinya sudah melamar Jennie.
Mereka semua duduk di meja makan namun Larisha dan Tuan Lan sama sekali tidak mengajak Jennie bicara!
"Mom, Dad, aku ingin segera menikah dengan Jennie!"
"Kenapa buru-buru Bright?" tanya Tuan Lan.
"Dad, bukankah saat ditelepon kau sudah setuju untuk aku menikah dengan Jennie secepatnya?" Bright semakin bingung karena kedua orangtuanya itu malah berubah.
"Momy hanya ingin kau mengenal dengan baik dulu calon istrimu ini!"
"Aku sudah mengenal Jennie dari kami SMA mom, dad, ayolah kita sudah sepakat untuk membahas pernikahan ku dengan Jennie!"
"Bright sabar! Lagipula kita kan baru sampai, mungkin momy dan dadymu belum mau membicarakan pernikahan kita saat ini, besok saja kita bicarakan lagi!" Jennie menenangkan Bright yang terlihat mulai kecewa terhadap Larisha dan Tuan Lan.
"Yasudah Jen, maaf sudah membuatmu kecewa!"
Bright dan Jennie pun mulai mengambil pisau dan garpu untuk mulai memotong steak yang tersaji di meja makan itu!
"Tunggu dulu! Ada seseorang yang akan ikut bergabung dengan makan malam kita Bright!" kata Larisha.
"Britney?"
"Bukan, Britney sedang pergi berlibur dengan Daniel!"
"Lalu siapa Mom?"
"Pelayan! Tolong bawa tamu kita untuk bergabung bersama dengan kami duduk di meja makan ini!" perintah Tuan Lan.
"Baik Tuan!"
Seorang pelayan segera menuju ke salah satu kamar untuk menjemput tamu yang akan bergabung dengan makan malam itu.
Tap.
Tap.
Tap.
Tamu itu berjalan secara perlahan menuju ruang makan, Bright dan Jennie yang melihat sosok tamu yang dimaksud oleh Tuan Lan dan Larisha kini berdiri di hadapan mereka langsung terkejut bukan main.
"Kau!!!! Apa ini mom? Dad? Apa yang kalian lakukan?" Bright langsung bangkit dari kursi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Pasti itu Ana deh tamunya.
dan yg ada di hotel itu pastinya Jenny dengan om-om deh astaga😱
2024-05-20
0
Dewi Anggya
penasaran....ana kaaah
2023-12-09
0
Yusni Ali
Siapa tamunya... apakah Anna
2023-03-19
1