Bab 2

Domanick yang mampir sebentar ke kediaman Bright untuk menukar mobilnya dengan mobil Bright, karena Domanick selalu berganti mobil setiap bertemu dengan wanita yang berbeda.

"Bright, tukar mobil hitam mu dengan punyaku malam ini saja!" Domanick langsung berbicara begitu melihat Bright di dalam kamarnya.

"Terserah kau, sudah sana jangan ganggu aku!"

"Ada apa dengan wajahmu, seperti gugup begitu? Hei brother, apa ada yang bisa aku bantu?"

Bright pun sejenak berpikir sepertinya memang dia memerlukan nasihat dari Domanick untuk urusan wanita.

"Nick, ba-bantu aku untuk melamar seorang wanita aku takut ditolak!"

Prok..

Prok..

Prok..

"Seorang Bright Limson, hendak melamar seorang wanita? Ini luar biasa kawan, oke pertama-tama kau tidak boleh terlihat gugup seperti itu!"

"Lalu aku harus bagaimana untuk menghilangkan rasa gugupnya?"

Melihat saudara kembarnya bertingkah lucu saat tengah gugup begitu, Domanick jadi berpikir untuk mengerjai Bright, mungkin juga selain mengerjainya itu akan membuat Bright tidak akan kena tolak oleh wanita tersebut.

"Begini Bright, aku selalu mengonsumsi serbuk ini untuk meningkatkan kepercayaan diriku saat menaklukkan seorang wanita, kau tau kan tidak ada wanita yang bisa menolak ku selama ini?"

"Serbuk, tapi serbuk apa ini?"

Domanick mengeluarkan sebuah serbuk narkotika jenis tertentu dari saku celananya, padahal serbuk itu merupakan serbuk perangsang untuk dia pakai malam ini dengan wanita yang akan dia temui! Bila memasukkan serbuk narkotika jenis tersebut kedalam minuman, maka sudah dapat dipastikan gairahh laki-laki akan menggebu-gebu dan pastinya harus dilampiaskan pada wanita yang berada didekatnya siapapun itu.

"Kau yakin, ini akan membuat ku percaya diri?"

"Aku yakin Bright, kau pasti tidak akan ditolak,"

Dalam hati Domanick dia tertawa-tawa sudah berhasil membodohi saudaranya yang terkenal pintar itu! Lagipula tidak ada salahnya memberikan narkotika itu pada Bright toh nantinya dia akan meniduri wanita yang memang dia cintai, itung-itung mengerjai saudara sekaligus memberinya jalan mulus mendapatkan wanita tersebut.

Bright pun tak lagi khawatir setelah mengantongi serbuk yang dia percayai adalah serbuk untuk meningkatkan kepercayaan diri padahal narkotika itu akan membuatnya seperti serigala liar diatas ranjang.

Bright tiba di cafe yang sudah ditentukannya dengan Jennie, namun saat tiba dimeja yang sudah ia pesan, betapa terkejutnya Bright saat melihat Anna juga turut hadir di pertemuan penting ini.

"Bright duduklah! Kau masih ingat kan, ini Anna dia teman sekelas kita saat SMA, dia juga Dokter anak di rumah sakit yang sama denganmu!" kata Jennie yang bersemangat mengenalkan sahabatnya pada Bright.

"Ya, aku tau!" Bright melirik sinis terhadap Anna, karena Bright sangat kesal dengan Anna yang sejak dulu selalu mengejar cintanya.

"Aku akan mengecek makanan minuman yang sudah aku pesan untuk mu Jen, sebentar ya!"

"Oke Bright,"

Bright pun pergi ke meja kasir selain untuk menanyakan menu spesial yang sudah dia pesan berupa cake tiramisu yang didalamnya dimasukkan cincin berlian untuk Jennie, Bright juga memasukkan serbuk pemberian Domanick pada minumannya sendiri, dan meminta pada pelayan agar gelas minuman itu tidak tertukar.

Bright pun kembali ke meja tempat dimana Jennie menunggunya, namun saat sampai di meja tersebut Jennie tidak ada di tempat yang ada hanya Anna gadis yang tidak dia sukai.

"Kemana Jennie?"

"Keluar sebentar menerima telpon!" Anna hanya bisa memalingkan wajahnya, tidak seperti biasanya yang antusias saat bertemu dengan Bright, kini Anna lebih memilih memalingkan wajahnya dari Bright.

"Pergilah, jangan ganggu aku dan Jennie!"

"Aku akan pergi saat Jennie memintanya karena aku ada disini juga atas permintaannya!"

"Sahabat? Sahabat macam apa yang menyukai laki-laki yang akan melamar sahabatnya sendiri?"

"Melamar?" Anna tak percaya Bright akan langsung melamar Jennie malam ini bahkan itu akan ia saksikan didepan kedua matanya sendiri.

Jennie kembali dengan buru-buru! Sambil mengambil tasnya dari atas meja.

"Bright, maaf aku harus menemui produser di salah satu rumah produksi yang kemarin aku ikut casting untuk bermain film, sebentar saja, tidak jauh kok dari sini!"

"Ta-tapi Jen, aku ingin bicara penting!"

"Iya aku tau, makanya aku ajak Anna dia akan menemani mu selama aku menemui produser ini, hanya sebentar kok agar dia yakin aku layak bermain di film ini, kau tidak keberatan kan Bright? Aku janji akan segera kembali,"

"Baiklah Jen," terlihat wajah kekecewaan dari Bright.

"Tapi Jen,"

"An please,"

"Baiklah," Anna memang selalu akan menuruti permintaan Jennie.

Jennie pun pergi ke salah satu rumah produksi film yang jaraknya hanya sekitar sepuluh menit kurang dari cafe tersebut. Menyisakan Bright dan Anna yang keduanya saling memalingkan wajah. Pelayan pun datang dengan mengantarkan minuman serta cake dan beberapa makanan lainya, karena stres dengan kepergian Jennie yang sementara itu, Bright langsung meminum air sudah bercampur narkotika, pikirnya dia harus meminum serbuk itu sekarang agar cepat bereaksi dan ketika Jennie datang dia siap untuk melamarnya.

Beberapa saat, reaksi narkotika yang diberikan Domanick itu mulai menunjukkan reaksinya ditubuh Bright, Bright mulai seperti melayang-layang diudara, darahnya berdesis dan sesuatu dibawah sana tidak biasanya langsung menunjukan sinyal yang tak biasa.

"Bright, kau kenapa?" Anna ya g melihat wajah Bright seperti mabuk, berusaha menyadarkannya.

Tiba-tiba, Bright menarik tengkuk leher Anna lalu mencium bibir Anna. Sontak saja Anna tidak mau melakukan hal seperti ini, karena Anna sadar betul yang dicintai oleh Bright adalah Jennie, tapi kenapa Bright justru menciumnya? Anna terus berusaha melepaskan dirinya dari Bright yang sudah kehilangan kesadarannya, pikirnya yang dia cium adalah Jennie.

Efek narkotika itu sungguh diluar batas, karena Bright saat ini sudah sangat gelisah menuntut untuk sebuah kepuasan pada Anna. Anna sekuat tenaga mendorong Bright, hingga ciuman itu terlepas. Karena tak ingin Bright berbuat yang aneh-aneh, Anna memutuskan untuk mengantarkannya pulang sekarang.

"Bright sadarlah! Kau ini kenapa? Apa kau mabuk?"

Bright tidak mengatakan sepatah katapun, dia terus berusaha untuk mencium Anna lagi.

"Aduh bagaimana ini? Bright kau ini kenapa sih, aku tidak bisa menunggu Jennie lebih lama lagi bisa-bisa Bright terus menciumku! Ayo Bright, aku akan antar kau pulang!"

Anna memapah tubuh Bright yang seperti lemas akibat tenaganya sudah terserap menjadi sebuah hasratt. Sesampainya di kediaman Bright, Anna segera mengeluarkan Bright, lalu memapahnya sampai masuk ke dalam rumah!

Klek.

Pintu dibuka oleh Anna setelah sebelumnya dia merogoh kunci dari saku celana Bright, namun sungguh diluar dugaan Anna, Bright langsung menarik lengannya dengan kasar dan menyeret Anna menuju salah satu kamar yang terletak di lantai utama kediamannya.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

lah masa bright gak tahu tu obat perangsng. padahal dia dokter

2024-10-11

0

Yusni Ali

Yusni Ali

Dom.... kejahilan mu berakibat fatal

2023-03-19

0

𝐀⃝🥀 ᴅͨɪͧᴀᷡɴͨɴͣᴀᷡ ᴳᴿ🐅

𝐀⃝🥀 ᴅͨɪͧᴀᷡɴͨɴͣᴀᷡ ᴳᴿ🐅

dasar nick,,malah di kerjain saudaranya

2023-01-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!