MRP [ Identitas Misterius ]

Pada saat mereka tersungkur, jendela tersebut tiba-tiba hilang begitu saja. Mereka yang melihat kejadian ini terkejut, ditambah lagi ... kini Ryo bersama Ha-na terjebak disini.

"Ha-na ... kenapa kamu ikut denganku, bukankah aku sudah bilang kalau aku menyuruhmu membubarkan tim detektif."

"Ma-maafkan aku ... aku tidak bisa melepaskan pria yang aku cintai begitu saja."

"Akh ... aku sudah tidak mabuk rupanya."

Ketika mereka melihat sekeliling, Ryo dan Ha-na melihat banyak bunga bermekaran. Mereka berada di sebuah bukit kecil dan terdapat pohon besar di dekat mereka.

Angin yang sangat kencang tiba-tiba membuat bunga-bunga di bukit itu berterbangan, menciptakan sebuah pemandangan yang menghipnotis mereka.

"Hmm ... petunia," ucap Ryo sambil memetik bunga didekatnya.

"Sangat indah sekali Tuan Ryo."

"Ha-na mulai sekarang panggilah aku petunia, itu adalah nama samaranku disini."

"Ba-baik ... lalu siapa nama panggilanku? akan sangat aneh jika memiliki nama Ha-na di dunia ini."

"Namamu adalah Rose," jawab cepat Ryo.

Dari kejauhan tiba-tiba mereka melihat seorang jenderal perang yang terluka parah, ia menyeret pedangnya dan armornya juga hancur parah. Orang itu pandangannya tertunduk.

Tanpa disadari ketika orang itu mendekat ke arah pohon, Ryo dan Ha-na hanya diam di tempat.

"Ha-na ... sepertinya kalau dilihat dari situasinya, orang itu masih tidak sadar kalau kita ada disini."

"Benar ... ba-bagaimana ini?"

"Biar dia mendekat terlebih dahulu, ia juga kelihatan terluka sangat parah. Mungkin dia habis berperang."

"Srak!"

"Srak!"

Ketika orang itu sudah mendekat, ia melihat kaki dengan sepatu berwarna hitam di hadapannya. Sontak ia mendongak keatas dan sangat terkejut.

"Akh!"

"Siapa kalian!?"

"Kenapa kalian tahu tempat persembunyianku."

Ryo tanpa basa-basi memperkenalkan diri kepada jenderal perang yang terluka itu.

"Perkenalkan ... namaku adalah petunia, dan disampingku ini adalah pasanganku bernama Rose."

Ha-na yang mendengarnya tersipu malu, namun orang itu sedikit menaruh rasa was-was kepada mereka berdua.

"Kenapa kalian bisa tahu tempat persembunyianku?"

"Aku tidak sengaja tersesat disini," ucap Ryo.

"Bagaimana mungkin!? bukit ini berada di dalam gua yang sangat berbahaya, dijaga oleh para naga yang telah aku jinakkan."

"Akh ... kebetulan kami saat masuk tidak melihat satupun naga diluar," dalih Ryo kepada jenderal itu.

"Pakaian kalian sangat aneh ... begitu sangat hitam dan sepertinya bukan buatan kerajaan ini."

"Benar ... kami berasal dari jauh ... dan kami tersesat disini."

"Namaku adalah Adlar Danamark, seorang jenderal perang kerajaan Asardoveth, dan untuk levelku adalah 150 dengan tingkat S."

Ha-na yang mendengarnya seperti merasa bahwa dunia yang dimasukinya memiliki mekanisme seperti game.

Ryo yang melihat Adlar terluka mencoba menggali informasi tentang situasi diluar.

"Kalau boleh saya tahu ... kenapa tuan Adlar bisa terluka seperti ini?"

"Bagaimana Tuan Petunia tidak mengetahui beritanya ... pasukan Raja Iblis mulai menginvasi beberapa kerajaan di benua ini."

"Ohh ... Raja Iblis, apakah dia menyeramkan?"

Sontak karena Ryo berkesan menyepelekan, Adlar sedikit takut. Sebab semasa hidupnya tidak ada yang berani bertanya soal seramnya Raja Iblis.

"Tu-tuan petunia ... bisakah anda menyebutkan level dan tingkat tuan?"

Ryo yang dari awal tidak tahu apa-apa merasa bingung, dengan kepolosannya ia menjawab Adlar.

"Aku tidak pernah mengukurnya, bagaimana kalau tuan yang mengukurnya?"

Adlar yang diberi kesempatan ini, langsung menggunakan skill nya untuk menganalisa kemampuan Ryo.

...--[ Eye of Analyst ]--...

Skill yang digunakan untuk menganalisa seseorang, ke akuratan analisanya adalah 99%

Adlar sangat ketakutan ketika melihat status kekuatan Ryo.

"Tu-tuan ... maafkan aku yang lancang ini, namun aku tidak dapat melihat status maupun kemampuan Tuan."

Ha-na yang penasaran juga meminta Adlar untuk menganalisa kemampuannya, namun jawabannya tetap sama. Kemampuan mereka tidak dapat terdeteksi dengan mata milik Adlar.

"Nyonya ... mataku ini juga tidak dapat melihat kemampuan milik anda."

Di dalam hati Adlar, tersimpan banyak ketakutan dengan dua sosok di hadapannya tersebut.

'Ba-bagaimana ini bisa terjadi ... bahkan status Raja Iblis masih bisa terbaca dengan kemampuan mata ini, Dewa juga dapat terbaca dengan kemampuan ini, apakah mereka ini lebih kuat ketimbang Raja Iblis dan Dewa.'

"Tuan Adlar ... bolehkah saya—"

"Saya akan melakukan apapun, jika anda melepaskan saya!?"

Sontak Ryo terkejut mendengar kalimat ini, dengan rasa penasaran Ryo mulai bertanya kepada Adlar.

"Melepaskamu? apa maksudmu?"

"Maafkan semut lemah satu ini Tuan ... namun aku sangat ketakutan ketika melihat stat anda tidak dapat terbaca oleh mata saya ini."

"Jelaskan detailnya kepadaku?"

"Raja Iblis sendiri memiliki level di kisaran 500-5000, untuk Kelas mereka berada di SS-SSR, begitu juga dengan Dewa ... level mereka ada di 3000-50000 kelas mereka ada di SSR."

Ryo yang kebingungan mulai mencoba mencerna kalimat Adlar.

'Apa karena aku berasal dari dimensi lain?'

"Tuan adlar ... bisakah kami menginap di kerajaanmu?"

"Tuan petunia dan Nyonya Rose akan dilayani dengan baik di kerajaan milik Raja kami."

Ryo kemudian mengambil sebatang rokok dan menghidupkan koreknya, perlahan Ryo mulai menghisap rokok itu. Adlar yang melihat ini semakin dibuat kagum oleh Ryo.

"Tu-tuan ... bagaimana mungkin, barang sekecil ini dapat mengeluarkan sihir api, dan barang yang anda hisap ini ... mengeluarkan sihir asap. Dimana sihir asap adalah sihir yang sangat langka disini."

Beribu-ribu kekaguman terlontar dari mulut Adlar, Ryo yang melihat kejadian ini sedikit tertawa. Namun karena ia masih memakai topeng, ekspresi tersebut tidak dapat terlihat oleh Adlar.

"Sebaiknya kau perlu mencoba benda ini Tuan Adlar ...."

"Panggil aku Adlar ... jangan terlalu formal kepadaku."

Kemudian Ryo mempersilahkan Adlar untuk mencoba menghisap rokok. Adlar yang merasakannya langsung takjub dan kagum.

'Kenapa benda ini jika kuhisap dapat menenangkan pikiranku, apakah ini potion kelas tinggi. Aku merasa letihku sedikit demi sedikit mulai hilang,' gumam Adlar.

"Bagaimana rasanya Tuan Adlar."

"Panggil saya Adlar ... ben-benda ini sangat mengagumkan Tuan ... aku merasa letihku berkurang, apakah ini potion kelas atas?"

"Yaa anggap saja itu adalah potion kelas atas."

"Te-terimakasih Tuan ... karena sudah memberikan saya kesempatan untuk mencoba benda aneh ini."

Ryo dan Ha-na akhirnya melanjutkan perjalanannya bersama Adlar menuju Asardoveth, Mereka melewati jalur lain, sebab tidak ingin gerak-gerik mereka diketahui oleh pasukan Raja Iblis.

Sepanjang perjalanan Adlar masih merasa merinding, ia benar-benar tidak bisa mendeteksi mana yang dipancarkan oleh kedua orang itu.

'Bahkan jika Dewa dan Raja Iblis dihadapanku, mereka mengeluarkan Mana yang sangat besar, apakah saking besarnya Mana mereka, aku tidak dapat mendeteksinya, sungguh sosok yang misterius.'

\=\=\=[ MRP Encyclopedia ]\=\=\=

• Mana (Tampungan Sihir)

- Orang biasa (Berwarna Hijau, beberapa ada yang hijau ke kuning-kuningan tergantung level.)

- Iblis (Berwarna Merah, Raja iblis sendiri berwarna ungu kehitam-hitaman serta meluap-luap.)

- Dewa (Berwarna Biru, beberapa Dewa juga mengeluarkan warna emas serta meluap-luap)

Terpopuler

Comments

bacot gaming125

bacot gaming125

semangat

2022-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 MRP [ Awal dari sebuah perjalanan ]
2 MRP [ Identitas Misterius ]
3 MRP [ Raja Asardoveth ]
4 MRP [ Konseling ]
5 MRP [ Buku Sihir! ]
6 MRP [ Raja Iblis! ]
7 MRP [ Dia adalah Raja Iblis yang sesungguhnya ]
8 MRP [ Sang Pahlawan Sejati? ]
9 MRP [ Sebuah Ancaman atau Bukan? ]
10 MRP [ Aku bukanlah dewa ... ]
11 MRP [ Keturunan Sang Raja Iblis ]
12 MRP [ Sayap Baru Samael ]
13 MRP [ Dewan Raja Iblis ]
14 MRP [ Kudeta sang Blood Elf ]
15 MRP [ Bingungnya Natraeori ]
16 MRP [ Kedatangan Samael & Gazardiel ]
17 MRP [ Wujud Asli Rachmiel ]
18 MRP [ Interogasi Rachmiel ]
19 MRP [ Masa lalu para Dewa ]
20 MRP [ Sebuah Kartu Baru ]
21 MRP [ Ras Naga di arycia ]
22 MRP [ Pelayan Axaran ]
23 MRP [ Undangan Kerajaan Naga ]
24 MRP [ Sang Naga Sejati ]
25 MRP [ Kekacauan 10 Dewan ]
26 MRP [ Amarah sang Elf ]
27 MRP [ Apakah ini Orc? ]
28 MRP [ Ketakutan Sang Raja Orc ]
29 MRP [ Amarah Sang Petualang dan Ras Wilden? ]
30 MRP [ Datangnya penyelamat ]
31 MRP [ Rumor Dewa Kematian ]
32 MRP [ Kekalahan Vennerzad ]
33 MRP [ Langkah yang salah ]
34 MRP [ Sebuah Bencana ]
35 MRP [ Tamu tak diundang ]
36 MRP [ Kegelapan yang pekat ]
37 MRP [ Lucifer? ]
38 MRP [ Salah Paham ]
39 MRP [ Murid pindahan ]
40 MRP [ Astacia ]
41 MRP [ Rasa ingin tahu ]
42 MRP [ Puppy? ]
43 MRP [ Gadis kecil misterius ]
44 MRP [ Identitas yang terungkap ]
45 MRP [ Undangan lain ]
46 MRP [ Permintaan sang Raja ]
47 MRP [ Sang pembebas ]
48 MRP [ Sebuah permintaan ]
49 MRP [ Hanya Bocah Biasa ]
50 MRP [ Pedagang misterius ]
51 MRP [ Hanya pedagang biasa ]
52 MRP [ Galoide Kingdom ]
53 MRP [ Peringatan Baru! ]
54 MRP [ Sebuah desakan ]
55 MRP [ Nora ]
56 MRP [ Supreme ]
57 MRP [ Siapa kamu? ]
58 MRP [ Alam kehidupan ]
59 MRP [ Asal muasal ]
60 MRP [ The champion ]
61 MRP [ The Champion part 2 ]
62 MRP [ The last champion ]
63 MRP [Sang dewi kematian]
64 MRP [ Sang budak ]
65 MRP [ Sang budak part 2 ]
66 MRP [ Peperangan ]
67 MRP [Peperangan part 2]
68 MRP [Pertaruhan nyawa]
69 MRP [ Last Episode? ]
Episodes

Updated 69 Episodes

1
MRP [ Awal dari sebuah perjalanan ]
2
MRP [ Identitas Misterius ]
3
MRP [ Raja Asardoveth ]
4
MRP [ Konseling ]
5
MRP [ Buku Sihir! ]
6
MRP [ Raja Iblis! ]
7
MRP [ Dia adalah Raja Iblis yang sesungguhnya ]
8
MRP [ Sang Pahlawan Sejati? ]
9
MRP [ Sebuah Ancaman atau Bukan? ]
10
MRP [ Aku bukanlah dewa ... ]
11
MRP [ Keturunan Sang Raja Iblis ]
12
MRP [ Sayap Baru Samael ]
13
MRP [ Dewan Raja Iblis ]
14
MRP [ Kudeta sang Blood Elf ]
15
MRP [ Bingungnya Natraeori ]
16
MRP [ Kedatangan Samael & Gazardiel ]
17
MRP [ Wujud Asli Rachmiel ]
18
MRP [ Interogasi Rachmiel ]
19
MRP [ Masa lalu para Dewa ]
20
MRP [ Sebuah Kartu Baru ]
21
MRP [ Ras Naga di arycia ]
22
MRP [ Pelayan Axaran ]
23
MRP [ Undangan Kerajaan Naga ]
24
MRP [ Sang Naga Sejati ]
25
MRP [ Kekacauan 10 Dewan ]
26
MRP [ Amarah sang Elf ]
27
MRP [ Apakah ini Orc? ]
28
MRP [ Ketakutan Sang Raja Orc ]
29
MRP [ Amarah Sang Petualang dan Ras Wilden? ]
30
MRP [ Datangnya penyelamat ]
31
MRP [ Rumor Dewa Kematian ]
32
MRP [ Kekalahan Vennerzad ]
33
MRP [ Langkah yang salah ]
34
MRP [ Sebuah Bencana ]
35
MRP [ Tamu tak diundang ]
36
MRP [ Kegelapan yang pekat ]
37
MRP [ Lucifer? ]
38
MRP [ Salah Paham ]
39
MRP [ Murid pindahan ]
40
MRP [ Astacia ]
41
MRP [ Rasa ingin tahu ]
42
MRP [ Puppy? ]
43
MRP [ Gadis kecil misterius ]
44
MRP [ Identitas yang terungkap ]
45
MRP [ Undangan lain ]
46
MRP [ Permintaan sang Raja ]
47
MRP [ Sang pembebas ]
48
MRP [ Sebuah permintaan ]
49
MRP [ Hanya Bocah Biasa ]
50
MRP [ Pedagang misterius ]
51
MRP [ Hanya pedagang biasa ]
52
MRP [ Galoide Kingdom ]
53
MRP [ Peringatan Baru! ]
54
MRP [ Sebuah desakan ]
55
MRP [ Nora ]
56
MRP [ Supreme ]
57
MRP [ Siapa kamu? ]
58
MRP [ Alam kehidupan ]
59
MRP [ Asal muasal ]
60
MRP [ The champion ]
61
MRP [ The Champion part 2 ]
62
MRP [ The last champion ]
63
MRP [Sang dewi kematian]
64
MRP [ Sang budak ]
65
MRP [ Sang budak part 2 ]
66
MRP [ Peperangan ]
67
MRP [Peperangan part 2]
68
MRP [Pertaruhan nyawa]
69
MRP [ Last Episode? ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!