003. Tunangan

^^^(sudut pandang pertama)^^^

"Sistem, apa yang dikonsumsi oleh heaven will ketika digunakan?"

Aku yang sudah keluar dari ruangan putih itu baru bisa bertanya pada sistem ini.

...[Untuk menggunakan heaven will itu memerlukan kesadaran. Jumlah yang dibutuhkan itu tergantung dengan seberapa kuat dan besar yang ingin anda kendalikan]...

"Ohh. Terserahlah, lagipula aku memiliki 1026 poin kesadaran. Tapi apa-apaan rasa lelah ini?"

Aku memang berlari kesana-kemari saat menghadapi griffin. Tapi seharusnya tubuhku tidak selemah ini untuk melakukan itu hingga aku tidak bisa menggerakkan tubuhku.

...[Ini adalah efek samping dari mata mahardika. Disarankan untuk menaikkan status stamina]...

"Memangnya berapa staminaku sekarang?"

...[Jumlah maksimal stamina anda sepuluh. Sekarang tinggal dua]...

"Sepuluh? Sedikit amat. Berapa banyak stamina manusia rata-rata?"

...[Sepuluh hingga lima belas]...

"Bagaimana cara mengembalikan jumlah stamina?"

...[Istirahat, meditasi, atau meminum ramuan]...

Kesampingkan meditasi dan ramuan. Istirahat itu memiliki banyak sekali bentuk seperti makan, tidak melakukan apa-apa, atau tidur. Dan aku harus melakukan itu disini, di selokan bawah tanah yang kotor ini?

"Oh iya,,, aku ingat sesuatu."

Aku mengambil benda yang terbungkus kain hitam yang berada di sampingku. Itu adalah jantung griffin.

Aku mengambilnya karena jantung griffin memiliki banyak sekali kegunaan. Contohnya untuk bahan pembuatan ramuan yang ingin aku buat.

Tapi untuk sekarang aku hanya membutuhkan darah dari jantung ini.

Aku meneteskan darah dari jantung itu ke mulutku.

...[Darah griffin di konsumsi]...

...[Anda memperoleh dua puluh poin stamina dan lima belas poin kesehatan]...

...[Stamina: 22/30]...

...[Kesehatan: 30/30]...

Kesampingkan stamina yang tidak pulih sepenuhnya. Kesehatanku sudah pulih sepenuhnya bahkan tidak ada bekas luka akibat cakaran griffin tadi.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan. Sekarang pasti sudah siang."

Aku ingin cepat pulang untuk mengurus sistem ini. Bagaimanapun aku belum tahu sistem apa ini. Tapi sekarang aku memiliki masalah yang harus aku selesaikan.

Cipratan darah tadi sudah aku hilangkan dengan mudah menggunakan heaven will. Masalahnya adalah pakaian ini yang rusak oleh cakaran griffin.

Jika aku dilihat oleh warga kota, mereka pasti akan berpikir apa yang dilakukan oleh sampah para bangsawan ini hingga membuat bajunya robek seperti itu.

Itu jelas-jelas aneh, mengingat Elvin Veillon adalah orang yang terkenal sebagai orang lemah.

Selain itu, aku juga ingin menyembunyikan kekuatanku. Mereka pasti akan sangat curiga jika aku mengungkapkan kekuatanku.

Dan ketika itu terjadi, hidupku akan penuh dengan hal yang merepotkan.

Melihat selokan di depanku, aku terpikirkan sebuah Ide.

"Ini selokan mengarah ke laut. Jika aku mengikutinya, aku bisa keluar dari laut. Setelah itu pergi ke hutan cari bandit untuk diambil pakaiannya."

Bagus, aku akan melakukan ini. Lagipula keluar ke kota dan menyusup ke kastil di siang hari itu lebih sulit dari malam hari.

Tapi aku segera menyesalinya.

Karena aku segera bertemu orang yang tidak ingin aku temui saat ini.

Dia memiliki ciri khas seperti banyaknya orang Indonesia. Rambut hitam, mata hitam, kulit sawo matang, dan lain sebagainya. Hanya saja dia jauh lebih tampan dan tinggi dari kebanyakan orang Indonesia.

Dia sekarang menggunakan mantel hitam dengan tudung. Dengan sebuah pedang yang disembunyikan dibaliknya.

"Halo." Aku menyapa Arka Mahawira yang berdiri diam menghalangi jalan.

Arka Mahawira, ini orang sebenarnya tidak sembarang ketika melakukan main hakim sendiri. Dia akan selalu melakukannya di tempat sepi, atau di saat-saat target sedang sendirian.

Seperti keadaanku sekarang ini.

Baru keluar dari pertarungan, masa aku masuk ke pertarungan lagi?

"Halo." Dia menjawab sapaan ku.

Setelah itu dia dengan santai berjalan melewati aku.

Eh? Heh? Apa ini? Dia berjalan begitu saja tanpa membunuhku. Apakah aku sebenarnya tidak dinilai jahat olehnya?

"Permisi."

Dia berhenti. Apa ini? Apa dia berubah pikiran?

"Apa?"

"Apa anda melihat orang yang menggunakan jubah hitam di sekitar sini? Di jubahnya ada sebuah simbol tangan dengan sepasang sayap yang berwarna hitam."

"Tidak." Simbol itu adalah simbol dari organisasi rahasia yang dicari Arka Mahawira.

"Kalau begitu saya permisi dulu."

"Iya, silahkan."

Aku baru bisa bernafas lega setelah melihatnya terus berjalan. Setelah itu aku melanjutkan untuk pergi ke hutan.

Arka Mahawira, setelah dia tiba di dunia ini dia disambut dengan hangat oleh para penduduk desa yang ada didekat tempat dia tiba. Setelah itu dia memutuskan untuk tinggal di desa itu selama beberapa bulan.

Selama dia tinggal di desa, dia jatuh cinta pada seorang gadis karena kebaikan dan keramahan yang diberikan gadis itu padanya. Tapi dia memutuskan untuk pergi dari desa itu karena dia sadar bahwa dia hanya pengganguran.

Meski para warga desa memberi dia pekerjaan, itu bukan pekerjaan tetap. Terlebih dia tidak memiliki apa-apa untuk membahagiakan gadis itu.

Dia memutuskan untuk pergi ke Hutan Naga Kegelapan. Yang dikatakan banyak orang yang memperoleh kekayaan dan keberuntungan dari hutan itu. Dan pada akhirnya, Arka menjadi salah satu orang yang memperoleh keberuntungan dari sana.

Ketika dia kembali ke desa, dia berencana untuk meminang gadis itu. Berharap dia di sambut oleh senyum ramah, malah tragedi yang dia dapat.

Semua orang di desa itu dibantai oleh organisasi rahasia tanpa tujuan yang jelas. Arka yang marah dengan mereka, membalasnya juga dengan pembantaian.

Tapi dia tahu, organisasi ini sangat besar. Dan sekarang dia masih memburu mereka.

Organisasi itu jugalah yang akan menyerang kota.

Ini prolog novel yang menarik. Di awali dengan komedi, tapi diakhiri oleh tragedi.

"Sekarang dimana aku harus menemukan bandit."

Melihat hutan dari langit, aku mencari para bandit.

Dengan menggunakan heaven will, aku mengendalikan tubuhku sendiri, dan begitulah aku bisa terbang.

Sambil terbang, aku tersadar sesuatu.

"Aku kan, bisa terbang. Dengan kemampuan ini menyusup ke kastil bukankah hal yang sulit. Hah… bodohnya aku."

"Tolong,,, siapapun tolong aku!"

Hmm, apa itu?

Rambut pirang panjang yang lurus. Dengan mata berwarna emas bersinar cerah. Memiliki perawakan tubuh yang mungil dan tampak terlihat rapuh.

"Bukanlah itu Althia Abraham."

Salah satu anggota kelompok Arka di masa depan. Dia dikenal sebagai penyembuh dan juga teman curhat yang bisa menjaga rahasia. Selain itu dia adalah alkemis yang baik.

Dia juga adalah salah satu karakter yang memiliki minat cinta pada protagonis. Tapi sayangnya dia diabaikan oleh Arka.

Setelah tragedi yang ada di desa. Itu membuat Arka kehilangan minat dalam hal romansa.

Hal inilah yang membuat aku berulang kali mengutuknya. Karena meski di kelilingi banyak wanita cantik, tidak ada satupun yang dipilih.

Bahkan orang selevel Althia Abraham yang memiliki kecantikan tinggi hingga diperebutkan oleh banyak pria, diabaikan oleh Arka. Dan Arka sendiri hanya fokus pada balas dendamnya.

"Masalahnya sekarang, apa yang harus aku lakukan pada wanita ini."

Tidak ada salahnya menyelamatkan ini orang. Karena aku membutuhkan alkemis untuk untuk membuat ramuan. Selain itu, di novel dia sudah berkali-kali disebutkan sebagai penjaga rahasia yang baik.

Jadi tidak ada salahnya memperlihatkan kekuatanku padanya.

Aku terbang menurun dan berhenti di hadapannya.

"Halo..."

"Ka-kau!!" Dia sangat terkejut melihatku.

"Apa harus sebegitu terkejutnya melihat tunangan sendiri, Tuan Putri."

Dan dia juga adalah tunangan ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!