002. Mata mahardika dan heaven will

^^^(sudut pandang pertama)^^^

Menggunakan pakaian serba hitam, membawa sebuah kristal cahaya, dan bersenjatakan sebuah belati. Aku berhasil menyelinap keluar dari kastil. Ini semua berkat pendidikan yang aku terima saat menjadi Mahardika Hartford.

Semua calon ahli waris keluarga Hartford di latih untuk bisa melakukan penyelinapan. Mereka mengatakan, "kau bisa menggunakan teknik ini untuk menyelinap keluar dari pertarungan dan menyelamatkan hidupmu." Dan teknik ini benar-benar terbukti untuk kelangsungan hidup.

Sekarang aku berada di tengah kota yang juga terlihat seperti eropa abad pertengahan. Itu memang terlihat kuno, tapi keindahannya masih bisa disamakan dengan kota dunia modern. Meskipun ini sudah malam, kota ini masih sangat ramai.

Aku segera pergi ke gang yang cukup sepi untuk mencari lubang menuju saluran bawah tanah. Dengan menggunakan belati, aku bisa dengan mudah membuka penutup yang berbentuk lingkaran itu.

Dengan cepat aku masuk kedalamnya sebelum menutupnya lagi.

Di saluran bawah tanah inilah pusaka yang aku cari berada.

Elvin Veillon, itu adalah karakter sampingan yang terkenal akan plot twist yang dimilikinya. Pada awalnya dia diceritakan sebagai karakter sampah yang hanya bisa iri pada protagonis.

Tapi tiba-tiba dia mendapatkan sebuah pusaka yang memberinya kekuatan yang luar biasa. Dengan pusaka itu, dari karakter sampingan dia berubah menjadi salah satu antagonis utama.

Tidak disebutkan secara mendetail bagaimana dia mendapatkan pusaka itu. Hanya disebutkan bahwa dia mendapatkan pusaka itu setelah membuka pintu kayu berwarna hitam.

Pusaka itulah yang aku cari. Dengan pusaka itu, aku bisa bertahan hidup bahkan jika dihadapkan dengan protagonis.

"Tapi saluran ini sangat luas."

Hanya bermodalkan kristal yang mengeluarkan cahaya, beserta staminaku yang tersisa. Kelihatannya aku tidak bisa mendapatkan pusaka itu hari ini.

...[Sistem siap digunakan]...

"Eh!,, apa ini?"

Sebuah panel biru transparan muncul secara mengejutkan.

...[Apakah anda ingin memulai pengenalan?]...

...[Nanti] [Sekarang]...

"Sistem?"

Itu sesuatu seperti di novel-novel itu.

Tapi kapan aku mendapatkannya? Mungkinkah ini yang membuat aku bereinkarnasi? Tapi sistem itu, kan… ?

Jika aku menggunakan novel sebagai dasar penilaian. Kebanyakan sistem itu berguna. Tapi itu hanya berguna untuk membantu pengguna meraih kesuksesan.

Ini tidak memberikan kekuatan penuh secara langsung kepada pengguna. Karena itulah...

"Nanti saja."

Lagipula ini tidak akan bisa menyelesaikan masalahku sekarang. Untuk sekarang aku akan fokus dalam menyelesaikan masalah ini.

...[Sebuah hadiah diberikan sebagai ucapan selamat]...

"Apa lagi ini? Dan selamat untuk apa? Untuk terpilih sebagai pengguna sistem?"

Meskipun aku bilang begitu, entah kenapa aku memiliki intuisi baik tentang ini.

"Buka!"

...[Selamat, anda mendapatkan mata mahardika]...

"Apa ini?,, kenapa namanya sama dengan namaku sebelumnya?"

...[Mata mahardika]...

...[Kategori: kemampuan dan mutasi.]...

...[Sebuah mata yang dinamakan berdasarkan nama pengguna di kehidupan sebelumnya. Guna untuk sebagai pengingat.]...

...[Kemampuan: pengelihatan tiga ratus enam puluh derajat, persepsi luar biasa, percepatan pikiran, penyegaran pikiran, pengolahan informasi yang luar biasa....

...[Kekurangan: ini sangat membebani tubuh pengguna. Membuat pengguna cepat lelah jika terlalu lama menggunakannya. Karena itulah ini juga memerlukan stamina.]...

...[Konsumsi: satu poin kesadaran jika digunakan secara terus-menerus selama satu menit. ]...

"Entah kenapa kurang keren. Aku kira itu bisa melihat kebenaran, atau bahkan masa lalu atau masa depan."

Tapi ini kelihatannya tidak buruk juga untuk permulaan.

"Biar aku coba. Mata mahardika." Entah kenapa, aku merasa warna mata yang tadinya biru, berubah menjadi penuh dengan tujuh warna yang berbeda. Itu bercahaya dengan sangat cantik dan indah.

"Whoa,,, ini luar biasa."

Segalanya terlihat menjadi sangat jelas, bahkan warna yang tidak bisa aku lihat sebelumnya bisa terlihat. Aku bahkan bisa melihat apa yang ada di belakangku.

Semuanya terlihat sangat lambat. Hanya pikiranku saja yang tampak dipercepat. Ini membuat satu detik di kenyataan menjadi satu menit di pikiranku.

Dan juga, pikiranku yang tadinya masih pusing karena informasi yang masuk, itu langsung menghilang digantikan kesegaran.

Yang lebih penting, aku bisa melihat sebuah aliran energi menuju ke suatu tempat.

"Mungkin aliran ini menuju pusaka yang aku cari. Daripada kesana-kemari tidak menentu, lebih baik mengikuti aliran ini."

Tapi dalam perjalanan, aku bingung dengan sesuatu.

"Sistem, poin kesadaran itu apa?"

...[Poin kesadaran menunjukkan seberapa lama anda bisa sadar. Satu poin kesadaran berarti anda bisa sadar selama satu jam. Tapi ini tidak mutlak]...

...[Karena masih ada bagian lain yang mempengaruhi kesadaran. Seperti stamina. Jika stamina anda habis, maka anda akan pingsan]...

"Ohh,,, lalu yang dimaksud mata mahardika mengkonsumsi sau poin dalam satu menit itu. Maksudnya dalam satu menit kenyataan atau satu menit kesadaran?"

...[Satu menit kenyataan]...

"Berapa poin kesadaran ku sekarang?"

...[Jumlah maksimal poin kesadaran anda dua puluh enam. Sekarang tersisa enam belas]...

"Bagaimana cara mengembalikan poin kesadaran?"

...[Tidur atau meditasi]...

Akan aku urus itu nanti. Itu jumlah yang cukup. Sekarang adalah mengurus pintu hitam di depanku ini.

"Mata ini benar-benar mengarahkan aku ke pintu kayu berwarna hitam. Bagus sekali."

^^^(sudut pandang ketiga)^^^

Elvin dengan semangat membuka pintu itu. Tapi dia hanya dikejutkan oleh apa yang ada dibalik pintu itu.

Itu bukanlah sebuah ruangan, melainkan sebuah pusaran yang ingin menyedotnya. Itu adalah sebuah portal.

"Sialan!!"

Tanpa daya, dia hanya bisa tersedot oleh portal itu.

Dia muncul sekali lagi di sebuah ruangan yang penuh dengan warna putih. Dalam ruangan itu terdapat banyak sekali pijakan berwarna hitam yang melayang-layang.

Setiap pijakan itu memiliki luas tiga puluh meter. Dan setiap dari pijakan itu terpisah, tidak saling terhubung.

"Ini dimana?"

Elvin melihat sekelilingnya dengan bingung. Tapi dia segera mengerti setelah melihat sekeliling.

"Aku mengerti. Setiap lantai memiliki empat jembatan yang tak terlihat. Diantara empat itu hanya beberapa yang asli."

Beberapa lainnya itu ada yang berisi jebakan, ada yang akan menghilang setelah mencapai tengah, ada juga yang akan memindahkan penantang ke tempat awal.

"Intinya aku hanya perlu ke bagian tengah untuk ngambil hadiah. Ini gampang dengan mata mahardika."

Senyum terpampang jelas di wajah Elvin. Mata mahardika benar-benar memperlihatkan kebenaran.

Tapi, kesenangannya dengan cepat digantikan dengan keterkejutan.

"Apa itu?"

Mata mahardika tidak hanya memperlihatkan kebenaran dari jembatan. Itu juga memperlihatkan sebuah makhluk yang sedang bersembunyi di bawah pijakan.

Makhluk itu memiliki tubuh seperti singa, tapi memiliki kepala dan sayap seperti elang. Itu adalah griffin.

"Griffin, tidak heran jika ada griffin disini. Mereka dikenal karena suka menjaga harta yang tak ternilai."

Entah itu griffin atau Elvin, keduanya sama-sama diam. Jika griffin itu diam mengamati Elvin untuk melancarkan serangan kejutan, Elvin sedang membuat rencana.

"Baiklah, ayo lakukan." Dengan mata mahardika yang masih aktif, dia mulai bergerak.

Di pijakan yang ditempati Elvin itu memiliki dua jembatan yang asli. Satu mengarah ke tempat harta, satunya ke bagian buntu.

Elvin memilih yang terakhir. Karena dia harus mengatasi griffin itu terlebih dahulu.

Sampai di tempat yang dia tuju, Elvin melemparkan sepatunya ke griffin itu.

"Kemarilah, sialan!"

"Krryyaaakkk!!" Mengetahui dia sudah ketahuan, griffin itu berteriak mengintimidasi sebelum terbang ke Elvin.

"Ini cukup menakutkan." Bagiamana pun, ini hari pertamanya di dunia ini.

Melihat griffin itu terbang mendekat, Elvin mulai melepas sepatunya yang tersisa.

Ketika griffin itu cukup dekat, Elvin melemparkan sepatunya. Tidak ke griffin, tapi jembatan di dekatnya.

Booom

"Krryyaaaakk!"

Jembatan itu langsung meledak mengenai griffin.

Tanpa pikir panjang, Elvin menginjak jembatan di dekatnya. Dan dia langsung dipindahkan ke pijakan asalnya.

Kali ini, dia memilih jembatan yang mengarah ke harta Karun. Tentu saja griffin yang melihat itu tidak akan membiarkannya.

Elvin berhenti di suatu pijakan, dan hanya membelakangi sebuah jembatan.

"Mata mahardika akan menentukan keberhasilan momen ini."

Griffin yang terbang mengejar, langsung menukik ke bawah dan berusaha untuk mencengkram Elvin yang diam.

Tapi dengan persepsi dan percepatan pikiran yang diberikan mata mahardika, Elvin bisa dengan tepat menghitung kapan dia harus menghindar.

Elvin langsung menjatuhkan dirinya kebelakang disaat yang tepat. Dengan pikirannya yang dipercepat, dia bisa dengan jelas melihat griffin itu terbang dia atasnya.

Tidak bisa menangkap mangsanya, griffin itu hanya bisa mendarat di jembatan di belakang Elvin.

Booom

Jembatan itu langsung meledak ketika dipijak oleh griffin.

"Kryaaakkk!"

"Hahaha, goblok."

Elvin sangat senang melihat kesengsaraan griffin itu. Tanpa menunggu lama, dia bergerak lagi menuju harta Karun.

Dipenuhi dengan harapan, kesenangan, dan antusiasme, dia dengan semangat menuju harta karun tempat ini.

"Lima langkah lagi."

"Kryaaakk!"

Tapi kecepatan griffin itu lebih cepat dari perkiraannya.

Bahkan tanpa menoleh kebelakang, hanya dengan mata mahardika dia sudah bisa melihat betapa dekatnya griffin itu. Tiga meter.

"Sial!" Dengan sekuat tenaga, dia hanya bisa menghindar.

Tapi yang kali ini tidak selancar sebelumnya. Cakar griffin itu mengenai punggung kanannya dan membuatnya berteriak kesaksian. "Sakit, sialan!"

...[Kesehatan: 8/15]...

Karena serangan itu, dia hanya bisa jatuh dan melihat griffin itu berhenti didepannya.

"Sial,,, apa ini akhirnya."

Griffin terlihat begitu tinggi, melihat rendah ke Elvin. Tapi karena dia sangat tinggi, Elvin bisa melihat jembatan dibelakangnya melalui celah diantara kakinya.

"Usaha terakhir."

Dengan cepat dia mengambil belati miliknya, dan melemparnya diantara celah kaki Griffin itu menuju jembatan di belakangnya.

Boooom

"Kryaak!" Griffin itu terkejut dengan ledakan itu, dan secara refleks dia menoleh ke belakang.

"Kesempatan."

Lima langkah, hanya sependek itulah jaraknya. Hanya berlari sedikit, dia sudah meraih hadiah itu.

"Kryaaakkk!" Griffin terkejut dengan pergerakan mendadak itu. Makhluk yang dia kira sudah tidak berdaya dan hanya bisa menjadi makanan, sekarang masih berusaha untuk berjuang.

Sebelum griffin itu melakukan gerakan, Elvin sudah melakukannya duluan. Dia melemparkan kristal cahaya ke kepala griffin itu.

Crang

Kristal itu pecah dan memuntahkan cahaya yang membutakan mata griffin untuk sementara.

Dengan momen yang singkat itu, Elvin langsung menginjak jembatan didekatnya dan berakhir dia dipindahkan ke tempat semula. Yang artinya dia sekarang jauh dari griffin.

Dia menatap benda di tangannya dengan senang. Benda itu hanya seukuran kepalan tangan manusia. Itu memiliki bentuk seperti kepala manusia yang sudah kering karena pembusukan.

"Heaven will."

Dengan cepat dia memakan dan menelan pusaka itu.

...[Asimilasi pusaka dimulai]...

...[Nama pusaka: heaven will]...

...[Asimilasi selesai]...

"Cepat!"

Dia legenda naga kegelapan, disebutkan minimal waktu asimilasi itu memakan satu hingga tiga puluh menit.

...[Selamat telah berhasil mengasimilasi pusaka: heaven will]...

...[Anda mendapatkan seribu poin kesadaran]...

...[Kesadaran: 1003/1026]...

"Krryyaaakkk!!" Tanpa disadari, griffin itu sudah ada di belakang Elvin.

Dengan cakarnya, dia ingin menyerang Elvin dari belakang. Tapi semua gerakannya- tidak, bahkan dia sendiri tiba-tiba terhenti di udara.

...[Kemampuan heaven will: mengendalikan, mengontrol, dan menggerakkan hampir semua yang ada di dunia hanya menggunakan keinginan, kehendak, dan pikiran]...

"Itu termasuk makhluk hidup seperti griffin ini, ya kan?" Elvin berbalik dan melihat griffin yang diam di udara itu.

Griffin itu bisa melihat senyum kejam di wajah Elvin. Pada saat inilah dia sadar, posisi mangsa dan pemangsa sudah terbalik.

"Mati, Griffin!"

Dengan hanya menggunakan pikirannya, Elvin menarik lepas kepala griffin dari badannya menggunakan heaven will.

"Krryyaaakkk!!!" Griffin itu hanya bisa berteriak kesakitan dan berakhir dengan kematian.

Darah menyembur keluar dari leher yang sudah kehilangan kepala itu. Membasahi Elvin yang ada di depannya, tapi dia hanya tertawa senang dan tak tidak memperdulikannya.

"Hahahaha."

...[Naik ke level 1]...

...[Naik ke level 2]...

...[Naik ke level 3]...

...[Naik ke level 4]...

...[Naik ke level 5]...

...[Naik ke level 6]...

...[Naik ke level 7]...

...[Naik ke level 8]...

...[Selamat. Anda berhasil menyelesaikan salah satu misi utama]...

...[Satu hadiah diberikan]...

Terpopuler

Comments

Si Paling Lanjut

Si Paling Lanjut

mantap

2022-08-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!