"Hai Ros, sapa Kiran dengan senyum manisnya.
Mereka berjalan bersama memasuki perusahaan besar tersebut. Saat hendak memasuki lift tiba2 saja dia berpapasan dengan Aditya dan asistennya. Aditya berjalan dengan gagah dan tampak dingin tapi tidak mengurangi ketampanannya, dikarenakan lift khususnya sedang dalam perbaikan maka mau tak mau dia harus memakai lift untuk karyawannya. mereka memasuki lift itu bersama2.
"Ya ampun.. kok jadi horor gini suasananya". lirih Kiran dalam hatinya. dia berdiri tepat di samping Aditya sedangkan Rosa dan Roy ada dibelakang mereka,tidak ada pembicaraan di dalam lift itu hanya ketegangan yg menerpa. mereka berpisah di lantai 3 tempat dimana pantry Kiran berada.
" Permisi pak" ucap Kiran dan Ros bersama2.
"Hmmm" hanya deheman saja yang terdengar dari mulut Aditya. dia menutup pintu lift dan menuju ke lantai dimana tempatnya bekerja.
Di dalam ruangannya Aditya berfikir sambil mengetuk2 bolpoin nya di meja. ia menghubungi asistennya.
"Roy keruanganku sekarang" seru Aditya dan tidak beberapa lama terdengar ketukan pintu.
"masuk" teriak Aditya.
"Bos memanggilku" apa ada masalah? tanya Roy.
"Roy, panggil gadis itu keruanganku! ucap Aditya sambil memainkan bolpoin nya.
" siapa Bos"tanya Roy.
"pegawai baru itu" jawab Aditya.
"baik bos"
***
Di pantry Kiran dan Rosa sedang menyelesaikan pekerjaannya, tiba2 asisten Roy datang.
"Kiran"Bos memanggilmu.
" Saya pak" Kiran membelalakkan matanya.
"Iya benar, ayo cepat sebelum Bos marah"! ucap Roy meninggalkan tempat.
" Ngomong ngomong kenapa Bos memanggilku ya" ucap Kiran dalam hati. "jangan2" oh tidak.. Kiran berjalan cepat menuju ruangan Presdir.
Dengan ragu Kiran mengetuk pintu ruangan Bosnya pelan.
"Masuk" terdengar suara bariton dari dalam. Kiran membuka pintu perlahan dan masuk. terlihat sosok laki2 yg berdiri di jendela menatap keluar melihat gedung2 tinggi menjulang di sekitar perusahaan.
"Permisi pak, Bapak memanggil saya? ucap Kiran hati2. Aditya menoleh ke arahnya dengan tatapan tajamnya.
" Siapa namamu"? apa kau pura2 lupa dan tidak mau bertanggung jawab dengan apa yang kau lakukan padaku"? tanya Aditya dingin.
Kiran menatap Bosnya tajam. "Tanggung jawab"!Saya.. "
"Hai nona jangan pura2 lupa ya"! bagaimana dengan goresan di mobilku kemarin? kau sudah janji akan bertanggung jawab kan"? tanya Aditya sengit.
" Hah ganti rugi apa"dengar pak ganti rugi seperti apa yang kau minta"!aku yakin kau sudah punya apapun yang kau butuhkan. bahkan aku yakin kau memiliki banyak mobil dirumahmu..rengek Kiran.
Aditya tersenyum semirk. "kau tetap harus membayar ganti rugi , karena kau sudah janji"! seringai Aditya.
" Apa maksudmu"? memangnya berapa yang harus ku ganti? tanya Kiran sendu.
"Kau harus ganti 50 jt"! jawab Aditya
" Apa"ucap Kiran membelalakkan matanya. "dari mana aku mendapatkan uang sebanyak itu Pak, aku baru saja masuk kerja kemarin. tolong kasih aku waktu akan ku cicil nanti.
" Tidak, itu mobil kesayanganku, "jawab Aditya tegas.
"Apa sebenarnya mau mu Pak"? tolong jangan mempersulit ku.. "pinta Kiran matanya sudah mulai mengembun.
"Tapi ada cara lain, bagaimana kalau kau membayarnya dengan memotong gajimu tiap bulan atau dengan tenagamu"? tantang Aditya.
" Apa"dengan tenaga"? apa maksudnya?..
"Kau bisa menjadi pembantu di apartemenku" jawab Aditya.
"Bagaimana mungkin Pak, aku baru saja masuk kerja disini. tawar Kiran.
" kau bisa lakukan sepulang kerja, bagaimana"? kau setuju..
Kiran mulai berfikir "tapi pak nanti Ibu mencariku.. " sedihnya
"Terserah kau saja, Keputusan ada ditanganmu..silahkan keluar dan fikirkan baik2" Aditya membuka lagi berkas yang ada di depannya..
"Baiklah,akan saya fikirkan..permisi pak" Kiran keluar dari ruangan itu dengan wajah kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments