Di bawa ke rumah Abian

"Aaaaa!!" Naura yang berteriak dengan keras.

"Diam." ucap Abian.

"Dasar pria kurang ajar!!!" seru Naura yang sangat kesal karena tidak bisa keluar dari mobil yang sekarang dia tumpang.

"Kalau aku tahu aku tidak akan bersembunyi di sini, keluar dari mulut buaya malah masuk ke mulut beruang." gerutu Naura yang membuat Abian menoleh.

"Kau kira aku ini beruang?" tanya Abian yang sedikit tersinggung dengan perkataan Naura.

"Tentu saja mereka itu buaya-buaya darat, mereka mengejarku tapi aku bisa melarikan diri, eh malah sekarang aku masak masuk ke sarang beruang." jawab Naura yang kemudian memikirkan bagaimana caranya untuk kabur dari mobil yang ditumpangi oleh Abian.

Sesaat kemudian terlihat Sandi hendak memasuki mobilnya, sedangkan Naura yang berada di dalam mobil menatap sandi yang hendak masuk ke dalam mobil, Abian melihat gerak-gerik Naura, tentu saja dia akan kabur saat sandi membuka pintu mobilnya.

"Jangan coba-coba untuk melarikan diri jika tidak aku akan memasukkanmu ke penjara." ancam Abian yang membuat Naura menelan ludahnya dengan susah payah.

Akhirnya hari itu mau tidak mau Naura harus patuh kepada Abian, jika tidak dia pasti akan masuk ke dalam kurungan dan tidak akan tahu kapan dia akan keluar.

"Huaaaaa!" Naura yang mulai berakting menangis.

"Apa yang kamu lakukan!!" seru Abian yang terkejut.

Akhirnya Abian mau tidak mau harus berpura-pura tidak mendengar apa yang dilakukan oleh Naura, sedangkan Naura sendiri tentu saja Gadis itu sedikit kesal dengan semua yang terjadi pada hidupnya. dijadikan pelunas hutang ayahnya kemudian kabur malah bertemu pria yang sekarang bersamanya, karena begitu kesal akhirnya Naura tertidur di dalam mobil. aktingnya benar-benar tidak bisa diandalkan sama sekali, pria yang ada di sampingnya malah tidak merespon semua tindakannya, karena begitu kesal dan capek akhirnya kedua bola mata Naura terlelap. dia tertidur dengan semua cerita yang sudah terjadi di hidupnya.

Entah berapa lama perjalanan yang telah dilakukan oleh Abian, akhirnya pria itu sudah sampai di rumahnya.

"Tuan, Apa yang harus kita lakukan dengan wanita ini?" tanya Sandi kepada Abian.

"Kau bawa masuk dia ke dalam rumah, jangan sampai dia kabur jika sampai dia kabur awas aja kamu." ucap Abian yang kemudian masuk ke dalam rumah.

Sandy menatap wanita muda yang ada di depannya itu, mendengar cerita yang begitu pilu Hal itu membuat sandi harus melakukan semua perintah dari Bosnya itu.

"Gadis muda, gadis muda. kenapa nasibmu benar-benar buruk ya, Andai saja kau tidak bertemu dengan bosku mungkin nasibmu itu tidak akan mengenaskan seperti ini." ucap Sandi yang kemudian menggendong Naura masuk ke dalam rumah megah milik sang konglomerat.

"Selamat malam, Tuan!" seru para pembantu Abian.

Abian hanya menganggukkan kepalanya, pria itu masuk ke dalam rumah besarnya tanpa menghiraukan para pembantu yang memberi salam padanya.

"Taruh wanita itu di dalam kamar itu, kunci pintunya jangan sampai dia melarikan diri." ucap Abian.

Setelah mendengar perintah Tuannya itu kemudian Sandi menaruh Naura di kamar tamu, menatap gadis muda yang ada di depannya dengan semua kekonyolan yang terjadi hari ini. sedangkan Abian masuk ke dalam kamarnya, menatap kamar bercat putih dengan ornamen-ornamen yang sangat tua.

"Hari ini benar-benar hari yang sangat sial bagiku, bertemu dengan wanita itu dan harus membuatku merasakan tekanan jiwa sebesar ini." ucap Abian yang kemudian melepas pakaiannya.

Sesaat kemudian pria itu mengingat kembali adegan ketika dirinya berada di kamar mandi, yang kedua saat wanita itu tidak sengaja menarik handuk yang dililitkan di tubuhnya. "Dasar kurang ajar kurang ajar, kurang ajar kurang ajar. apa sih yang ada di otak wanita itu sampai-sampai dia harus melakukan hal itu!" umpat Abian yang benar-benar sangat kesal. pria itu terus menggerakkan tangannya di depan wajahnya seolah-olah Abian ingin membuang kejadian yang terjadi kepadanya beberapa jam yang lalu.

"Jangan nongkrong di otakku terus wahai hal memalukan, kau itu tidak baik disimpan di otak." ucap Abian yang terus-menerus mengibas-ngibaskan tangannya di atas kepalanya. seolah-olah bayangan itu adalah layar tancap di atas kepala Abian.

Mimpi malam yang terlelap membuat Naura benar-benar begitu nyenyak, apalagi dengan ranjang yang begitu mewah, ruangan yang begitu steril dengan aroma yang benar-benar membuat seorang wanita rileks.

TING...

TING...

saat sinar mentari sudah menyinari tempat itu, terlihat Naura mulai menggeliat dia menggerakkan tubuhnya kemudian meraba tempat tidurnya. "Ya Tuhan...,nyaman sekali hidupku ini." ucap Naura yang masih belum sadar dan belum ingat di mana posisinya. sesaat kemudian salah satu tangan Naura tiba-tiba meraba ranjang super mewah tempatnya berada.

"Ini kasur kok empuk banget ya, perasaan di rumahku enggak ada kasur seperti ini deh. apa aku ini berada di atas awan kok aku masih bermimpi sih." ucap Naura yang masih memejamkan matanya. sesaat kemudian Naura menyentuh selimut bulu yang ada di sampingnya.

"Ini bulu apaan? Kok gede banget." ucap Naura kembali. karena kebingungan dan sedikit ketakutan akhirnya Naura membuka matanya perlahan-lahan, Wanita itu menatap tempatnya berada sebuah tempat yang tidak dia kenal, sebuah tempat asing yang dia tidak tahu di mana keberadaannya.

"AAAAAAA!!!!!"

suara teriakan benar-benar menggema di rumah dari Abyan Maulana, salah satu pembantu yang ada di tempat itu langsung membuka pintu kamarnya. dia takut kalau tamu dari majikannya mengalami sesuatu.

"Ada apa Nona?" tanya seorang pembantu tua yang masuk ke dalam kamar tempat Naura.

"Aku di mana ini?" tanya Naura.

"Maaf Nona, kau sedang berada di rumah tuan besar." jawab si pembantu.

"Tuan besar? Tuan besar Siapa?" tanya Naura. sesaat kemudian otak Naura malah menuju pria tua calon suaminya itu.

"Rumah pria tua brewok dan menjijikkan itu?!" seru Naura dengan sangat keras. hal itu langsung membuat Naura berdiri dari atas kasur dan hendak berlari.

"Hus.. hus.. hus.. hus.. pergi pergi dariku!" Naura yang mengusir si pembantu. tentu saja pembantu tua itu juga sangat kebingungan saat melihat kelakuan dari Naura.

"Nona, apa yang Nona lakukan?" tanya bibi tua.

"Pergi dari sini, pergi dari sini Jangan mendekat, jika tidak aku akan membunuhmu!!" seru Naura.

Suara keributan yang dilakukan oleh Naura benar-benar membuat seisi rumah itu langsung berkumpul di kamar Naura.

"Stop!!" teriak Sandy yang berada di kamar Naura bersama para pembantu. Naura menatap pria yang sudah menabraknya itu,

"Pak pria, di mana aku sekarang?!" teriak Naura dengan suara kerasnya kembali. panggilan yang begitu aneh untuk Sandi membuat para pembantu yang ada di tempat itu menatap Sandi dengan tatapan mata yang benar-benar sangat aneh.

"Pak pria?" ucap para pembantu.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Janji di bawah rembulan

- Isteri kesayangan tuan besar

Terpopuler

Comments

Asiah Erap

Asiah Erap

Haha pak pria.. kamu ini ada2 saja Naura🤣🤣🤣🤣🤣

2023-01-17

0

Ana Gusri Siregar

Ana Gusri Siregar

hahaha lucu deh kamu naura

2022-09-23

0

Tiwik Firdaus

Tiwik Firdaus

bodoh atau sengklek nura

2022-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Kau ayahku
2 Melarikan diri
3 Tuan di hotel
4 Beradu mulut
5 Di bawa ke rumah Abian
6 Mencoba melarikan diri
7 Perjanjian
8 Perjanjian apa?
9 Apa, dia duda?
10 Tandatangani surat perjanjian itu
11 Berkerja di perusahaan Abian
12 Hari pertama kerja di labrak Franda
13 Kerja keras
14 Sekarang kau bekerja denganku
15 Abian bingung
16 Abian semakin pusing
17 Menatap tajam
18 Apa, isteri putraku?!
19 Naura jagoan
20 Kekaguman Bu Lena
21 Makan berdua
22 Ciuman dari Abian
23 Rencana licik Bu Lena
24 Pembalasan Naura
25 pergi dengan Rafli
26 Api yang membakar
27 Sakit hati
28 Memulai permainan
29 Cemburu itu sakit
30 Kamu akan menyesal
31 Apa yang harus di lakukan Abian
32 Perjuangan Abian
33 Di culik Abian
34 Dia adalah pria paling menyedihkan
35 Cinta itu indah
36 Malam pertama
37 Menjadi seorang isteri
38 Abian waspada
39 Mengakui Naura
40 Pak Farhan
41 Kehidupan yang menyedihkan
42 Dia Akbar
43 Wilona, mantan isteri Abian
44 Masa lalu
45 Meeting di puncak
46 Wilona mencoba menganggu
47 Wilona yang memalukan
48 Wilona, wanita beracun
49 Dasar wanita pelakor
50 Bu Rasti yang baik
51 Pak Farhan ke rumah Bu Lena
52 Senyum licik Bu Lena
53 Naura tidak mau lemah
54 Ke rumah mertua
55 Sepasang suami istri tak tahu malu
56 Masa lalu Abian dan Akbar
57 Senyum busuk Pak Farhan dan Bu Warni
58 Ada tiga kecoak
59 Akbar cemburu dengan kebahagiaan Abian
60 Sedikit pembalasan
61 Franda yang sakit hati
62 Dua penguntit babak belur
63 Ujian untuk Abian
64 Mengapa harus seperti ini
65 Pak Farhan ngomel
66 Wilona vs Akbar
67 Kedatangan Bu Rasti
68 Mengadopsi bayi malang itu
69 Aku isteri teguh Sanjaya
70 Pak Farhan ingin mendekati tuan teguh
71 Akbar orang brengsek
72 Cerita masa lalu Akbar
73 Rencana Akbar menjebak Naura
74 Kamu adalah pria brengsek
75 Akbar terjebak permainannya sendiri
76 Bu Warni meminta uang kepada Naura
77 Bu Warni di usir Bu lena
78 Akbar menjebak Abian.
79 Aku buka pria brengsek
80 Percayalah pada suamimu
81 Percayalah padaku, isteriku
82 Rahasia tuan Teguh
83 Masa lalu yang pahit
84 Abian menjadi tersangka
85 Saksi mata
86 Sebuah kebenaran dan kemenangan
87 Pengakuan
88 Bersama
89 Tertangkapnya 3 pengkhianat
90 Perubahan sikap Abian
91 Membalas tuan Joni
92 Insiden
93 Permintaan maaf Franda
94 Membuat perusahaan tuan Joni hancur
95 Satu serangan untuk tuan Joni
96 Kehancuran tuan Joni
97 Naura hamil
98 Kehidupan baru
99 Dua tamu asing
100 Ilyas yang begitu bijak
101 Rencana Ilyas
102 Ilyas pergi ke tempat Sidik
103 Pertahanan Ilyas
104 Sidik dan Lina di tangkap polisi
105 Isteri Akbar
106 Akhir kejahatan Akbar
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Kau ayahku
2
Melarikan diri
3
Tuan di hotel
4
Beradu mulut
5
Di bawa ke rumah Abian
6
Mencoba melarikan diri
7
Perjanjian
8
Perjanjian apa?
9
Apa, dia duda?
10
Tandatangani surat perjanjian itu
11
Berkerja di perusahaan Abian
12
Hari pertama kerja di labrak Franda
13
Kerja keras
14
Sekarang kau bekerja denganku
15
Abian bingung
16
Abian semakin pusing
17
Menatap tajam
18
Apa, isteri putraku?!
19
Naura jagoan
20
Kekaguman Bu Lena
21
Makan berdua
22
Ciuman dari Abian
23
Rencana licik Bu Lena
24
Pembalasan Naura
25
pergi dengan Rafli
26
Api yang membakar
27
Sakit hati
28
Memulai permainan
29
Cemburu itu sakit
30
Kamu akan menyesal
31
Apa yang harus di lakukan Abian
32
Perjuangan Abian
33
Di culik Abian
34
Dia adalah pria paling menyedihkan
35
Cinta itu indah
36
Malam pertama
37
Menjadi seorang isteri
38
Abian waspada
39
Mengakui Naura
40
Pak Farhan
41
Kehidupan yang menyedihkan
42
Dia Akbar
43
Wilona, mantan isteri Abian
44
Masa lalu
45
Meeting di puncak
46
Wilona mencoba menganggu
47
Wilona yang memalukan
48
Wilona, wanita beracun
49
Dasar wanita pelakor
50
Bu Rasti yang baik
51
Pak Farhan ke rumah Bu Lena
52
Senyum licik Bu Lena
53
Naura tidak mau lemah
54
Ke rumah mertua
55
Sepasang suami istri tak tahu malu
56
Masa lalu Abian dan Akbar
57
Senyum busuk Pak Farhan dan Bu Warni
58
Ada tiga kecoak
59
Akbar cemburu dengan kebahagiaan Abian
60
Sedikit pembalasan
61
Franda yang sakit hati
62
Dua penguntit babak belur
63
Ujian untuk Abian
64
Mengapa harus seperti ini
65
Pak Farhan ngomel
66
Wilona vs Akbar
67
Kedatangan Bu Rasti
68
Mengadopsi bayi malang itu
69
Aku isteri teguh Sanjaya
70
Pak Farhan ingin mendekati tuan teguh
71
Akbar orang brengsek
72
Cerita masa lalu Akbar
73
Rencana Akbar menjebak Naura
74
Kamu adalah pria brengsek
75
Akbar terjebak permainannya sendiri
76
Bu Warni meminta uang kepada Naura
77
Bu Warni di usir Bu lena
78
Akbar menjebak Abian.
79
Aku buka pria brengsek
80
Percayalah pada suamimu
81
Percayalah padaku, isteriku
82
Rahasia tuan Teguh
83
Masa lalu yang pahit
84
Abian menjadi tersangka
85
Saksi mata
86
Sebuah kebenaran dan kemenangan
87
Pengakuan
88
Bersama
89
Tertangkapnya 3 pengkhianat
90
Perubahan sikap Abian
91
Membalas tuan Joni
92
Insiden
93
Permintaan maaf Franda
94
Membuat perusahaan tuan Joni hancur
95
Satu serangan untuk tuan Joni
96
Kehancuran tuan Joni
97
Naura hamil
98
Kehidupan baru
99
Dua tamu asing
100
Ilyas yang begitu bijak
101
Rencana Ilyas
102
Ilyas pergi ke tempat Sidik
103
Pertahanan Ilyas
104
Sidik dan Lina di tangkap polisi
105
Isteri Akbar
106
Akhir kejahatan Akbar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!