"Ini. Tidak mungkin kan, kota ini...?" tubuhku merasakan sesuatu yang berbeda. Hawa dingin dan semakin dingin.
Perasaan yang membuatku bertanya-tanya apakah aku menikmatinya atau mala sebaliknya. Harusnya aku panik dalam keadaan tertekan seperti ini karena merasa seperti terisolasi.
Demi menghilangkan rasa penasaran aku mencoba mencari kalender di sekitar kasir. Sementara makanan yang telah aku telan tadi sudah ku muntah kan begitu saja.
Di sana didekat rak depan ada kalender yang terpasang dengan kondisinya yang sudah lapuk dan berdebu.
Serta pencahayaan yang minim disekitarnya, membuatku jadi kesulitan untuk melihatnya dari tempatku sekarang.
Kalender menunjukkan tahun 2012 itulah yang aku lihat.
"Jadi aku ada di tahun 2012, hmm."
Terus terang saja aku sangat terkejut mengetahui tahun di kalender ini. Sekaligus bingung, mengapa tahun ini terjadi kiamat seperti ini?
Dalam sejarah yang aku tahu dan aku hidup di tahun 2020 tidak pernah sekalipun aku mendengar tentang bencana sebesar ini.
Yang mencakup keseluruhan kota hingga ke penjuru-penjuru nya.
"Apa aku luput tentang bencana besar ini?"
Diriku bahkan masih bertanya-tanya apa aku pernah luput tentang kabar bencana ini sebelumnya. Kalau aku ingat-ingat lagi itu sangat mustahil.
"Intinya, sekarang ini aku kembali di tahun 2012. Dimana telah terjadi bencana kiamat di kota ini. Ku rasa aku akan menetap disini untuk sementara."
"Anggap saja seperti sarana liburan dari rutinitas harian yang melelehkan."
Ku usahakan aku tidak akan berlama-lama disini meski vibes nya menenangkan untuk seseorang yang suka kesendirian sepertiku.
Sudah ku pastikan aku akan tinggal sementara sampai aku menemukan cara kembali ke tempat asal ku di tahun 2020.
Tak lama kemudian, aku mengumpulkan beberapa peralatan penting yang aku temukan di supermarket ini seperti senter, tas, dan peralatan kecil untuk jaga-jaga.
Tas yang aku temukan lumayan besar yaitu tas ransel yang mudah untuk dibawa kemana-mana, sementara senter aku ambil yang ukurannya sedang tidak terlalu besar dan kecil.
Makanan dan minuman aku masukkan kedalam ransel.
Dan terakhir perbekalan yang tak kalah penting yang selalu aku bawa saat berpergian, semacam semprotan cabai.
Dan itu adalah senjata favoritku, karena jujur saja tingkat kriminalitas di tahunku sungguh marak.
Tek!
"Saklar lampunya tidak berfungsi."
Aku pun keluar meninggalkan supermarket yang telah aku tandai, itu karena aku membuat denah dadakan sebelumnya.
Sore hari pun kian sempurna sebagian hewan nokturnal mulai keluar menunjukkan jati diri mereka. Menandakan sebentar lagi hari yang akan mulai gelap.
Rasa kesendirian yang melekat dalam diriku rasanya sudah menjadi, aku bahkan tidak merasakan emosi apa-apa seperti semacam rasa takut atau khawatir.
Yang ada hanyalah perasaan bebas yang menyelimuti diriku.
Semisal saja aku benar-benar sendirian seorang diri itupun tidak akan mempengaruhiku maupun mengangguku.
"Hewan-hewan buas kelihatannya tidak akan melakukan aksi malam ini, karena tempat-tempat disini tidak meninggalkan bekas hewan buas sama sekali."
Tidak ada cakaran dan bekas hewan buas yang berkeliaran disini kelihatannya.
Aku yakin kalau saja kota ini tidak mengalami bencana mengerikan pasti kota ini akan sangat ramai sekali. Dilihat dari beraneka ragam toko maupun kedai yang aku lihat.
Gedung-gedung nya pun lumayan mirip sama dengan tahun asal ku.
Pemandangan yang familiar ini mungkin peralihan era ke modern yang akan terjadi.
Berjalan terus berjalan mencari tanda-tanda kehidupan manusia diantara bangunan yang telah usang.
Sekitaran yang asing dan didominasi oleh warna hijau dari tumbuhan yang hidup tentram dan bebas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Cellestria
bagus👍 Muntahkan makanannya
2023-02-05
0
Namiren_
wih kisahnya kyknya bakal seru nih,kayak Kisha orang yang terlempar ke masa lalu ga sih,aku suka nih cerita" yg kyk gini
2022-09-30
2
Senajudifa
nyimak dulu thor
2022-09-25
0