Dua Sifat Yang Berbeda
Kanaya terbangun dari tidurnya,entah kenapa iya bermimpi aneh malam ini,Naya memimpikan sosok ayahnya.
" Ayah,Naya rindu" kanaya menangis
Kanaya sosok wanita yang lembut ia sangat dekat dengan orang tua nya.
semenjak ayahnya meninggal ia kerja keras untuk menghidupi ibunya.
Ayahnya meninggal secara mendadak,waktu itu Kanaya sedang bekerja tiba tiba ia di telpon lalu di suruh pulang,dan yang lebih membuat hatinya sakit,ia tidak di beri tahu bahwa Kanaya pulang karena ayahnya meninggal.
Namun namanya juga seorang anak,walau pun tidak di beri tahu namun ketika dalam perjalanan pulang hatinya gelisah entah apa yang sebenarnya terjadi.
Sesampainya di depan rumah,betapa kagetnya dia,melihat begitu banyak orang di depan rumah nya,seketika itu ia langsung berlari masuk ke dalam rumah.
Air mata nya mengalir deras,tubuhnya terhuyung ke lantai,dia tak percaya orang yang terbujur kaku di depannya adalah sang ayah yang sangat ia sayangi.
Seketika itu ibu langsung berlari memeluknya,membelai rambutnya,hanya itu yang Kanaya ingat terakhir kali, setelah itu ia tak sadarkan diri.
Saat Kanaya tersadar ia sudah berada di kamarnya,ia pun berkata
"Bu,apa Aya sudah di makam kan?" ucapnya lirih
"Belum nak,apa kamu mau ikut ke pemakaman?"ajak ibu
" Naya mau bu"Naya memeluk ibu
"Apa kamu kuat nak"ibu menggenggam tanganku
aku hanya mengangguk
Pemakaman begitu ramai,aku sangat bersyukur begitu banyak nya orang yang mendo'a kan ayah.
Ketika jasad ayah di kebumi kan hatiku hancur,aku masih tidak percaya,Allah mengambilnya begitu cepat.
Aku sedih,hancur,hatiku terasa sakit,tapi seketika aku langsung tersadar bahwa yang paling sakit adalah ibu.
Aku harus memberinya semangat,aku harus menghiburnya sebisa ku.
.
.
.
.
.
Seketika aku tersadar dalam lamunan ku,
ku lihat ponsel ku,jam menunjukan pukul 05.00,ku bergegas ke kamar mandi dan melaksanakan kewajiban ku.
Setelah sholat,ku ber do'a pada sang pencipta
"yaa Allah berikan lah kesehatan untuk ibu ku,tempat kan lah ayahku di sisi mu,tempat terindah yang engkau janjikan, allahummag Firli walli walli daya war' ham humma kaamma robbayani shogiroo, aamiin " ku usap tangan ke wajahku.
****
Pagi hari ku awali dengan penuh semangat,ku bergegas berangkat ke lestoran,ketika ku mengunci pintu kamar kosan,tiba tiba ada yang menghampiriku,Roni menyunggingkan senyumnya
"Assalamualaikum,kita berangkat bareng yuk nay"Roni tersenyum
"Emmm kak Roni sendirian"Naya celingukan
"Iyah,emang kenapa"tanya nya heran
"Gak papa,nanya aja,yukk berangkat" Naya mendahului Roni
Sejak bertemu dengan Alvin,Kanaya selalu mengingatnya,entah apa yang ia rasakan namun itulah kenyataannya.
Ada suatu perasaan yang baru ia rasakan saat bertemu dengannya entah itu hanya rasa penasaran atau cinta.
Rasa yang tak bisa ku ungkap kan saat bertemu dengannya,rasa yang tiba tiba muncul begitu saja.
.
.
.
"Nay,kenapa melamun"Roni mengagetkan ku
"Eh maaf kak,gak papa ko"aku terkejut
"Kamu udah sarapan belum"ucap nya lembut
"belum kak,nanti aja di resto,"
"Aku beliin sarapan yah,takutnya kamu bosen makanan di dalem"Roni menawarkan
"Gak usah, makasih kak,Naya makan di resto aja" aku tersenyum
Roni begitu baik padaku,dia perhatian,dia juga orang yang pertama aku kenal di sini.tapi kenapa jika dekat dengan nya rasa nya biasa saja tidak ada rasa saat aku bertemu dengan Alvin.
"Aku ke dapur dulu yah kak?"sambil melangkah,
Roni hanya mengangguk
Alvin sudah berada di dapur,nampak nya dia sedang menyiapkan bahan-bahan untuk di olah.
Aku gugup,tiba tiba aku teringat kejadian di mini market waktu itu,namun sebisa mungkin aku menghilangkan rasa canggung itu.
"Boleh naya bantuin kak" aku mencoba biasa saja,
dia hanya mengangguk
Tak ada percakapan di antara mereka,Alvin pokus membersihkan sayuran ikan dan daging, sementara Kanaya sibuk menyiapkan bumbu.
Entah berapa lama mereka sibuk dengan pekerjaan nya masing masing,tanpa di sengaja Perut Kanaya berbunyi,Naya malu sekali,namun sepertinya Alvin tidak mendengar nya,di lihat tadi dia hanya fokus pada pekerjaannya.
Namun ternyata Alvin yang mendengarnya ia langsung memasak nasi goreng tanpa diduga.
"Nih makan dulu"Alvin memberikan sepiring nasi goreng
"Makasih kak"Kanaya mengambil nya sedikit malu,
"Lain kali kalau belum sarapan di rumah,langsung makan di sini,jangan kerjain yang lain dulu"ucapnya tanpa melihat wajahku.
"Iyah kak,tadi aku belum lapar"jawabku asal
Alvin hanya pokus pada pekerjaannya,sementara Kanaya melanjutkan sarapannya.
Kanaya memperhatikan wajah Alvin,di lihatnya wajah yang penuh teka teki,sepertinya ada sebuah luka yang ia sembunyikan.
Entah kenapa Kanaya begitu nyaman melihat wajah Alvin,ada desiran yang tak bisa ia ungkapkan saat melihatnya.
Merasa ada yang memperhatikan Alvin menoleh ke arah Kanaya,
"Sudah puas melihat wajahku yang ganteng ini"Alvin meledekku santai
Aku terkejut ,entah dari kapan aku menatapnya dan Alvin mengetahuinya.
"Aku mau ke toilet dulu kak" aku sedikit berlari sambil menunduk malu.
Ku tutup rapat pintu toilet,lalu berdiri di pintu,ku pegang dadaku,jantungku berdegup kencang,wajahku memerah seperti kepiting rebus,entah seperti apa wajahku saat ini.
"Yaa Allah aku malu sekali,kenapa aku seperti ini, bagaimana aku bertemu dengan kak Alvin nanti,aku tak sanggup"Naya mencuci wajahnya
Ku beranikan diri kembali ke dapur,ku celingukan ke kanan kiri namun Alvin tak ada di tempatnya,
"Hmmm syukurlah" ku mengelus dada
tiba tiba Alvin ada di belakangku,entah sejak kapan.
"Ehemm" alvin ber dehem lalu menyembunyikan senyumnya
Alvin tak bisa menahan senyumnya,entah kenapa melihat wajah Kanaya yang memerah membuat nya semakin lucu.
Namun Alvin kasihan melihat Kanaya yang kelihatan salah tingkah.
"Nay,ada pesanan nih ayook bantuin"ucap nya mencairkan suasana
Kanaya hanya mengangguk lalu membantu Alvin.
.
.
.
Setiap insan manusia pasti akan merasa jatuh cinta. namun ketika kita mencintai seseorang jangan terlalu berharap kita akan balik di cintai olehnya.
Terkadang kita harus siap untuk kecewa,karena yang kita cintai belum tentu balik mencintai.
***
Di balik kamar,Kanaya terdiam dia memikirkan dua insan yang kini hadir dalam hidup nya.
Roni orang yang lembut,baik,perhatian bahkan dia yang sering mendekatiku,Namun kenapa hatiku biasa saja saat Roni didekat ku.
Sedangkan Alvin sikap nya dingin,cuek bahkan kadang dia diam seribu bahasa saat di dekatku,tapi mengapa hatiku merasa aneh saat dekat dengan nya.
Sungguh Dua orang yang berbeda dengan dua sifat yang berbeda memberikan sebuah teka teki baru di hidupku.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hay Teman teman,apa ada yang sudah baper nih,kira kira siapa yang pantas buat Kanaya nih?? bantu jawab yukk!! ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments