Semua Tak Sama
Suara adzan subuh berkumandang,kubuka mata ini, ku kumpulkan semangatku,menunaikan kewajiban ku.
Setelah selesai sholat subuh,tak lupa aku mengaji,lalu aku ber do'a kepada sang pemilik hati.
"Yaa Allah mudahkanlah urusan ku,lancarkan lah rezeky ku,sehatkan lah badanku," Aamiin
jam menunjukan pukul 08.30, setelah sarapan aku berangkat dengan penuh semangat.
ketika aku sudah sampai di depan lestoran,Roni memanggil ku
" Nay,kamu sudah datang?"
"Iyah kak,,aku langsung ke dapur yah"kataku
" ohh Iyah,silahkan,"katanya sambil menggaruk kepala
Kulihat kak Dinda sudah menungguku di dapur
"Nay,kamu udah datang,sini! ajaknya
"Iyah,kakak udah dari tadi nungguin? sambil mendekatinya
"Baru datang kok,tenang aja"jawabnya sambil menepuk bahu ku
"Ohh Iyah nay,kamu harus akrab yah sama orang orang disini,soalnya kan nanti kakak gak disini lagi kalau Kaka udah bisa ngajarin kamu"katanya sambil menatapku
"Iyah kak Dinda tenang aja,"jawabku sambil mengacungkan jempol
Aku sangat senang di ajari kak Dinda,kerjanya sangat gesit tapi rapi,semoga aku cepat bisa seperti kak Dinda.
Hari ini Customer sangat banyak,maklum hari ini hari Sabtu,jadi orang orang banyak yang datang.
Aku mulai beradaptasi dengan orang orang disini,orang nya baik,banyak yang umurnya di atas aku,jadi mereka membimbingku dengan sangat baik.
Salah satunya Pak Ade,dia yang umurnya jauh di atas ku. " nay sini,! titah nya
"Iyah pak,ada yang bisa Naya bantu"
"Tolong kamu tata makanan ini yah,lalu kamu panggil waiters di depan,bilang makanannya udah jadi"
"Siap pak" kataku sambil beri hormat
dia pun cuma cengengesan melihat tingkahku
Saat aku ingin memanggil waiters,Roni datang menghampiriku.
"Apa itu makanan untuk meja no 14 nay?" tanya nya
"Emm Iyah kak" jawabku
"Ya udah sini,biar aku yang bawa!" katanya sambil mengambil nampan yang ada di tangan ku
"Iyah,silahkan " jawab ku
Ketika Roni mengambil makanannya ternyata ada sepasang mata yang menatap ku dari jauh,tampaknya dia tak suka dengan ku.
dilihat dari raut wajahnya yang menyiratkan kekesalan,setelah Roni pergi,dia menghampiriku
"Hey,kamu karyawan baru yah?,ingat jangan sok cantik di sini" ucapnya sambil dekat telingaku
Aku hanya terdiam,entah harus apa yang ku lakukan,padahal aku tidak ada salah,nampaknya dia tidak suka aku dekat dekat dengan Roni.
Dia lalu pergi,aku pun kembali melanjutkan pekerjaan ku.
Tak terasa waktu Dzuhur pun tiba,seperti biasanya aku pergi ke mushola,disana lagi lagi aku bertemu dengan Roni,
" Hay nay,bareng yukk" ajaknya
" Emmm tapi kak" jawab ku ragu
Ketika kita sedang berbicara,ada yang memperhatikan kita,yah dia adalah Dewi,wanita tadi yang mengatakan bahwa aku sok cantik.
"Kak Roni,Naya duluan yah" ucapku agak sedikit ber lari
"Eeeh nay,hati hati " jawabnya agak sedikit bingung
Aku merasa tidak enak saja dengan kak Dewi,mungkin aku harus lebih hati hati,lagian aku tidak ada apa apa dengan kak Roni.
***
Waktu begitu cepat berlalu,tak terasa waktu pulang pun tiba,aku segera membereskan dapur.
Ketika sedang mengelap meja,tiba tiba ada yang yang menghampiriku
"Nay,kenapa tadi kamu sepertinya menghindari ku" tanyanya sedikit penasaran
"Tidak apa apa kak,aku cuma buru buru tadi" ucapku santai
" Kita pulang bareng lagi yuk nay" ajaknya
"Emm maaf kak,kakak duluan aja,aku belum beres soalnya" jawabku sedikit mengelak
"Ya udah aku tungguin di depan yah? sedikit memaksa
"Gak usah kak,Naya bisa pulang sendiri,lagian Deket juga" aku mengelak lagi
Dia pun menatapku,aku hanya diam menunduk lalu dia kembali berkata
"Kamu kenapa sih nay,apa aku ada salah sama kamu?" ucapnya sedih
"Enggak kok kak,kakak gak ada salah sama Naya"jawabku pelan
Ketika kita sedang mengobrol,ada yang menghampiri
"Ron,pulang bareng yukk" ajak Dewi sambil merangkul tangan Roni
"Aku mau pulang bareng Naya dew,kalau kamu mau bareng,ayok ikut aja"jawabnya santai
"Bareng dia"ucapnya sambil menunjuk
"Iyah,dia Naya,kamu pasti udah kenal kan?" tanya Roni
"Tau dari anak anak yang lain sih,tapi belum kenalan secara langsung"jawabnya ketus
"Kamu kok bisa Deket sih sama dia,emmm emang sih kata anak karyawan,dia orang nya baik,ramah,cekatan" tambahnya sambil sedikit meledek
Aku hanya terdiam,Roni pun membalas
"Tentu saja,makanya dia cepet akrab dengan yang lain,Iyah kan nay?,ucapnya sambil menatapku
"Eemm gak juga kak,kakak berlebihan" ucapku sambil menunduk
"Ya udah yukk kita pulang bareng" ucap kak Roni
di sepanjang perjalanan aku hanya diam,hanya menjawab jika ada yang bertanya,dan itu pun seadanya.
Tiba lah di Depan kosan ku,
"Kak roni,kak Dewi,Naya duluan yah,makasih udah mau pulang bareng?"
"Iyah,kamu masuk,istirahat,pasti cape banget hari ini"titah Roni
"Iyah kak,hati hati di jalan yah".ucapku,
kak Dewi melihat ku dengan acuh seakan tak suka.
Mereka pun pergi berdua,Roni berjalan tanpa mengeluarkan suara,tiba tiba Dewi bertanya
"Ron Loe suka sama anak baru itu yah?" tanya Dewi
"Apa urusannya dengan mu dew?"jawab Roni sedikit jengkel
"Gue lihat loe selalu dekat dekat sama dia,loe tau kan gue gak suka"kata Dewi sambil cemberut
"Maksud loe apa dew,?"tanya nya heran
"Kamu tau kan dari dulu aku sangat menyukaimu,tapi kamu selalu mengabaikan ku,aku sangat mencintaimu Ron sangat",ucap Dewi terlihat sedih
"Dari dulu Loe juga tau kan,kita adalah teman,Gue gak mau pertemanan kita hancur kalau nanti kita pacaran,"ucapnya
"Dan kamu harus tau,aku sudah mencintai wanita lain,"roni pergi meninggalkan Dewi yang mematung
Duarr,, bagai tersambar petir,begitulah yang Dewi rasakan saat ini,perasaan yang sejak dulu dia rasakan ternyata hanya bertepuk sebelah tangan.
Tubuhnya ambruk terhuyung ke tanah,menangis sejadi jadi nya melihat kepergian sang pujaan hati meninggalkannya sendiri
"Kenapa kamu tega Ron,kenapa kamu melakukan ini padaku,aku sangat mencintaimu,tak pernah kubayangkan akan jadi seperti ini,kamu jahat roni" Dewi menangis terisak.
***
Dikamar,Naya termenung,memikirkan apa yang terjadi hari ini.
Di sisi lain dia bahagia mendapatkan pekerjaan ini,namun entah kenapa ia begitu resah,tiba tiba dia teringat ibunya karena belum sempat menelpon.
Dia mengambil ponsel dan langsung menelpon ibunya
"Assalamualaikum,?
"Waalaikumsallam,nay kamu sehat nak,kenapa baru menghubungi ibu"jawab suara ditelpon
"Iyah,maaf Bu,Naya sebenernya kangen ibu,tapi Naya khawatir kalau nanti Naya telpon ibu jadi sedih teringat Naya"jawabku
"Pastilah ibu sangat kangen Naya,Naya kan anak kesayangan ibu,baik baik yah nak disana,jangan lupa jaga kesehatan kamu" ucap ibu
Aku pun mengobrol begitu lama dengan ibu,entah berapa lama namun perasaan ku jadi lega saat menceritakan semua kejadian disini pada ibu,sampai tak sadar aku tertidur pulas.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments