Pesta pernikahan Galen dan Fiona diadakan secara mewah, bagaimana pun juga Fiona adalah putri satu-satunya William Anthony, Willy ingin melihat putrinya bahagia menikah dengan putra pertama Aldo itu. Meskipun Galen terkenal sedikit somplak, namun Galen sangatlah cerdas, terbukti Galen membantu bisnis sang ayah dengan begitu baik, Galen memiliki strategi dan pemikiran yang matang, sehingga bisnis bengkel Aldo sekarang memiliki banyak cabang di berbagai kota, dan itu yang membuat Willy sangat menyukai sosok Galen, putra Aldo tersebut.
Malam itu kedua mempelai di datangi teman -teman sekampusnya, mereka berdua masih sama-sama kuliah di universitas yang sama, mereka mengucapkan selamat untuk Galen, Sementara itu Fiona tengah berbincang-bincang dengan Reyna dan teman-teman wanitanya di tempat lain.
"Selamat ya brey, kita ikut senang lihat Elu berdua nikah, nggak bisa dibayangin malam pertama nanti, pasti gokil abis nih"
"Ahay bener tuh, biasanya kayak Tom and Jerry, mungkin nanti malam pussy nya jadi diem dan lembut, lihat si Jerry udah ketangkep."
"Asseekkk lah! Galen, widiihhh kabarin kita ya kalo Elu udah berhasil ngegolin bola ke gawang."
Mendengar ucapan beberapa temannya, agaknya Galen membalasnya dengan santai.
"Eh ... kalian pikir kita main bola apa! Untuk melakukan hal itu butuh kesiapan lahir dan batin, Gue kagak mau lah maksa, lagian Fiona masih cinta sama Bryan, Gue nggak mungkin lah khianati Sohib Gue." jawab Galen kepada teman-temannya itu.
"Astaga Galen! Jadi Elu nggak akan nyentuh Fiona, eh Dia itu sekarang istri Elu, Elu bebas ngapain aja sama Dia, terus apa gunanya Elu nikahin Fiona?" ucap salah seorang diantaranya.
"Iya Gue tahu, kita nikah bukan karena cinta, kita berdua dijodohin, Gue dan Fiona terpaksa harus ngejalanin perjodohan ini, selain karena permintaan kedua orang tua kita, kalian tahu Nenek Gue tuh, Nenek Gue ngebet banget lah Pingin lihat Gue nikah sama Fiona, sampai dibelain Nenek Gue sakit segala, gimana perasaan gue nggak hancur, lihat Nenek gue sakit saat Gue nolak perjodohan ini." ungkap Galen yang membuat beberapa temannya terdiam mendengar alasan Galen.
"Ohh jadi gitu, kasihan juga ya lihat Nenek Elu sakit."
"Nah itu dia! Gue nggak tega lah lihat Nenek kek gitu, ya terpaksa mau nggak mau Gue musti nikah sama Fiona, meskipun Gue tahu Fiona masih menjadi pacar Bryan dan mereka berdua masih sama-sama mencintai, mau gimana lagi, Bryan sendiri sekarang sedang ke luar negeri, Mama Papa terus maksa Gue, ya mau nggak mau Gue nikahin tuh Ciwi." ucapnya sembari garuk-garuk kepalanya.
"Waah, jadi Elu nggak bakalan nyentuh Fiona dong? Ah masa Elu kuat sih Bro nahan gitu?"
"Semprul Lu pada! Jangan ingetin Gue kuat nggak nya dong, Gue juga laki-laki normal njiiirr, Gue ini sedang berusaha sekuat tenaga untuk menghindari agar tidak terpengaruh bisikan setan, ngerti kagak?" ucapnya lirih.
Sontak apa yang dikatakan oleh Galen membuat teman-teman nya tertawa, tentu saja apa yang selalu Galen ucapkan pasti membuat teman-temannya tertawa.
"Tapi kita nggak bakalan percaya Elu bisa nahan, emang sih kalian berdua bersahabat, tapi itu dulu, sekarang hubungan kalian sudah lebih intim, suami istri loh, ingat itu Len! Elu Suaminya Fiona, Elu harus bertanggung jawab atas kehidupan Fiona lahir dan batin."
"Iya sih, tapi Gue udah terlanjur janji sama Bryan, untuk menjaga Fiona selama dia di luar negeri, dan Gue nggak bisa menolaknya, Bryan dan Fiona sama-sama berarti buat Gue."
"Eh ... tapi Bryan tahu nggak sih kalau Elu dan Fiona sudah menikah?" tanya salah seorang temannya.
"Iya Dia tahu!"
"Terus? Apa reaksinya?"
"Dia sudah bicara dengan Fiona, dan Bryan menyetujui pernikahan ini tapi ada satu syarat yang Ia minta." jawab pria yang mewarisi ketampanan Aldo tersebut.
"Dia ingin Aku melakukannya." ucap Galen.
"Melakukan apa? Untuk tidak menyentuh Fiona?" tanya teman-temannya penasaran.
"Iya!" jawabnya singkat.
"Astaga Galen! Gue salut sama Elu, Elu benar-benar berjiwa besar, demi Bryan dan Fiona Elu mengorbankan Diri Elu sendiri, Elu musti kuat dan nahan segala godaan yang kemungkinan datang bro, ingat kalian tuh sudah tinggal satu atap, pasti banyak hal-hal yang datang tak terduga."
"Betul tuh, Elu musti siap-siap jagain tuh si adek kecil Elu, biar nggak khilaf." celetuk salah seorang diantaranya.
"Kamvret Lu pada, mana mungkin Gue gituin si Fiona, bisa-bisa nangis dia." jawab Galen.
"Lah kok bisa?"
"Ya iyalah, adek Gue nggak kecil bro tapi jumbo."
Lagi-lagi jawaban Galen membuat teman-teman nya tertawa.
"Haaa dasar Galen somplak."
BERSAMBUNG
🔥🔥🔥🔥🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Nur Lizza
😆😆😆
2023-11-07
1
Dede Dahlia
kesomplakan Galen warisan dari papa nya 🤭🤣🤣🤣
2023-06-30
0
Rapa Rasha
la kak Galen kok sama somplak kayak bapanya Aldo maaf kak
2023-01-13
0