Drama Pagi Hari

"Ingat, Rosaline Malorie. Dia lah yang membuat ku seperti ini. Jika ingin kuanggap sebagai putraku, balas dendamku! Jika berhasil, dengan senang hati kau adalah putra dari Selena Buenas. Mengerti?"

Anak usia 10 tahun itu mengangguk tanda mengerti. Kepergian Selena menanamkan dendam pada anaknya.

Malam harinya Rhadika pulang bersama. Max yang mengemudi membelah jalanan dimalam hari yang sunyi.

"Kak, apakah kakak benar-benar sudah melupakannya? Apa kakak ipar adalah kakak iparku selamanya atau....?

"Jangan membahas sesuatu yang tidak penting!"

"Baik ka. Tentang hukuman kakak ipar, sebenarnya Ka...?

"Aku sudah mengetahuinya." Rhadika terus memotong pertanyaan Levi tanpa mendengarnya secara lengkap.

"Bunga lili itu bukankah itu yang kakak jaga selama ini demi dia? Levi sangat penasaran dengan perasaan kakaknya. Levi memang salah satu penghuni Black Sky yang paling banyak bicara. Hampir mirip dengan kakak iparnya yang suka menggosip.

"Berhentilah bertanya! Apakah kamu kurang pekerjaan?" Kesabaran Rhadika sudah habis menghapi pertanyaan-pertanyaan Levi.

Melewati gerbang rumah diikuti oleh taman yang sebelumnya penuh dengan bunga lili, Dika menatap datar bunga Lili yang sudah setengahnya tercabut. Levi memperhatikan ekspresi kakaknya. Tidak ada ekspresi yang dilihat Levi. Dia diam tidak ingin memperkeruh suasana.

Setelah sampai didepan pintu, Max keluar dan membukakan pintu untuk tuannya. Dika keluar dan melihat paman Vill dan pelayanan menyambutnya.

"Dimana istriku? tanya Rhadika kepada paman Vill. "Maaf Tuan, selesai nona mencabut bunga lili, nona langsung pergi ke kamar. Nona tidak keluar kamar dan belum makan malam." jawab paman Vill dengan jujur.

"Bodoh," seru Dika dengan wajah marah. Para pelayan dan paman Vill mulai gemetaran. Pasalnya jika tuannya marah, hukuman akan menanti mereka. Levi yang melihatnya menghela napas dan berlalu menuju kamarnya.

Dika meninggalkan kumpulan pelayan rumah dan menuju kamar. Dia membuka pelan kamarnya. Kamar mereka menggunakan sidik jari digital dimana sisik jari istrinya sudah ditambahkan.

Dia masuk dan melihat seorang wanita meringkuk seperti bayi. Dika mendekatkan diri pada gadis yang sedang tidur di bed king size miliknya. Bekas air mata tercetak jelas di wajah mulus istrinya.

"Apakah aku terlalu keras kepadanya? Seharusnya aku mengajarimu malam ini kelinci kecil. Tapi, wajah damai mu ini seketika meruntuhkan amarahku. Setiap aku marah padamu selalu ada rasa bersalah yang menimpa hatiku. Tidurlah!" Dika masuk kedalam selimut dan mengusap pelan kepala istrinya.

Otomatis Rose yang awalnya tidur telentang langsung tidur menyamping memeluk orang yang sampingnya. Tangannya berada dileher suaminya, kakinya diatas perut suaminya, dan wajahnya ditelingkupkan didada lebar suami suaminya. Kebiasaan Ros saat tidur dengan dua pria yang memiliki aroma tubuh yang sama.

"Wanita ini, kebiasaan tidurnya selalu membangunkan sesuatu yang sebelumnya tidur dengan tenang." Rhadika berjanji pada dirinya tidak akan menyentuh istrinya, sebelum mendapat persetujuan.

Pria itu juga membalas pelukan wanitanya. Dia harus bisa mengontrol dirinya disetip ujian yang tak secara sadar istri kecil lakukan.

Pagi hari menyingsing, terlihat seorang wanita mulai mengerjap-erjapkan matanya. Dia samar melihat seorang pria dipukannya. Manik matanya membulat sempurna ketika menyadari siapa yang sedang dipeluknya.

Dia menatap suami tampannya sebentar. Satu kata keluar dari mulut suaminya "Tampan".

"Apakah sudah selesai melihatku. Aku tau aku tampan." Kepercayaan diri Rhadika sangat tinggi.

Aish, saat seperti ini saj Ros masih sempat memikirkan suami tampannya. "Maaf Tuan, saya tadi melihat ada nyamuk didahi anda," seru Ros berusaha mengelak.

"Bullshit, aku mau mandi. Aku akan kekantor," suara Rhadika yang berusaha lembut membuat Ros terdiam seketika.

"Apa aku perlu mengulangi ucapanku untuk kedua kalinya?" Rhadika menatap Ros yang masih diam tak bergeming dari tempatnya.

"Maaf Tuan, saya akan menyiapkan air mandi."

"Hmmm," Rhadika hanya berdehem mengiyakan jawaban istrinya. Ros merasakan suaminya mencoba untuk berbicara lembut dengannya.

Ros bergegas ke kamar mandi dan menyiapkan air mandi suaminya. Ros melamun memikirkan nasibnya besok hari. Suaminya berusaha lembut dengannya, dia berharap tidak ada kejutan menyakitkan untuknya besok. Air di bathtub sudah mulai keluar dan mengalir kelantai kamar mandi.

"Fokuslah pada satu pekerjaan!" Ros kaget mendengar suara suaminya. Baginya suara itu sangat seksi. Dia dengan sigap mematikan kran air dan berbalik kearah suaminya.

Matanya membola melihat roti sobek suaminya. Ini pertama kalinya dia melihat perut kotak-kotak dan sekarang tepat didepan matanya. Dia terus menatap perut sixpack suaminya.

"Air liurmu!" Ros tekejut dan langsung meraba bibirnya. Tidak ada apapun. "Atau kau mau kita mandi bersama baby?"

Blush

Wajah Ros sudah semerah tomat. "Tidak tuan, saya..., saya akan keluar." Ros buru-buru keluar dan menutup pintu. Jantungnya berdetak cepat karena suaminya mengajaknya mandi bersama.

Ros bergegas ke walk in closet dan menyiapkan setelan suaminya. 15 menit akhirnya suaminya keluar dengan dada terbuka, hanya handuk kecil yang melilit pinggangnya.

Ros langsungnya membalikkan tubuhnya. Dika yang melihat itu tersenyum tipis. Dia mendekat dan berdiri tepat dibelakang istri yang belum disentuhnya.

"Apa kamu ingin melihatku mengganti pakaian baby?"

"Tidak tuan, saya akan keluar."

Pagi ini jantung Ros seakan diuji kekutannya. Bagaimana tidak? Baru bangun Dika berusaha lembut kepadanya, mengajaknya melakukan hal intim, melihat roti sobeknya. Ah, baru kali ini ada kejutan yang selalu membuat jantung nya berdetak cepat tapi tidak ada air mata.

Tidak sadar, pria yang di walk in closet tadi sudah keluar dengan setelan yang disiapkannya.

"Pasang dasiku!" Lamunan Ros buyar seketika.

"Baik tuan." Ros mendekat kearah Dika untuk mengambil dasi yang akan dipasang. Belum sampai Ros menyentuh dasi itu, benda itu sudah terlempar ke sofa dekat tempat tidur mereka.

"Apa aku pernah memanggil mu pelayan? Apa pernah paman Vill pernah menyuruh mu melakukan pekerjaan pelayan? Wajah Dika terlhat marah. Ros hanya menggeleng, dia bingung dengan pertanyaan tiba-tiba suaminya.

"Jadi, siapa kau sebenarnya dirumah ini?

Ros dengan takut menjawab Dika, " Saya istri tuan." Dika tersenyum tipis. Ros menunduk dan tidak melihat senyuman tipis suaminya.

"Apakah tuan adalah panggilan seorang istri ke pada suaminya?" Dika menunjukkan wajah dinginnya. Ros menggeleng pertanda mengatakan tidak.

"Ganti! Saat aku keluar dari walk in closet harus sudah ganti!" Dika sengaja tidak mengambil arloji mahalnya agar memberi kesempatan berpikir untuk istrinya.

Suara pintu terdengar terbuka.

"Su...suamiku aku akan memasang dasimu," seru Ros dengan gagap. Dika yang mendengar itu, wajahnya tetap datar.

Ros bingung, apa dia melakukan kesalahan lagi. Dia duduk disaofa dan menepuk-nepuk pahanya. Ros yang melihat itu bergegas mengambil dasi suminya dan meletakkan dipaha suaminya. Itu lah arti tepukan itu menurutnya.

Wajah Dika kembali mengeras pertanda marah. Ros kembali bingung. "Duduk!" Ros terkejut. Ah, ternyata duduk disana. "Aku tidak suka panggilan itu, terlalu tua." Ros kesal, tapi tidak berani menunjukkannya didepan suaminya. Itu saja dia butuh perjuangan untuk mengatakan suamiku.

Hening selama 3 menit Ros buka suara, "Sa..yang, sayang aku akan pakaikan dasimu." Wajah Dika merona mendengar kata sayang dari istrinya. Jantung nya juga berdetak lebih cepat dari biasanya. Sedangkan Ros, wajahnya sudah merona seperti tomat.

Hanya deheman yang keluar dari mulut suaminya. Drama dasi itupun akhirnya selesai. Ros yang merasa tugasnya selesai ingin bangkit berdiri. Tangan kokoh suaminya menahan pinggulnya. Manik mata mereka bertemu, tatapan itu berhenti kala Dika melihat bibir seksi istrinya.

Dia mendekatkan benda kenyal tak bertulang itu ke bibir istrinya. Saat melihat bibir seksi kelinci kecilnya dia akan selalu tidak tahan.

Ros yang melihat itu matanya membola. Dia diam sebentar dan membalas pa*ngutan suaminya. Ciuman itu begitu lembut membuat Ros terhanyut. Dia menutup mata dan mengalungkan tangannya di leher pria yang sedang mempermainkan bibirnya dengan lembut.

Ros sudah semakin pintar, karena sudah melihat tips nya di internet. Dika yang merasa istrinya mulai membalas tersenyum dalam hati. Meskipun kadang istrinya masih kaku, tapi istrinya sudah mulai lihai. Melihat Ros yang sudah tersengal-sengal, ia melepaskan pangutannya.

"PR pertamamu sepertinya sudah lulus kelinci kecil." Ros yang merasa malu spontan bersembunyi di dada suaminya. Dika yang melihat itu terkekeh.

Drama dikamar itu akhirnya selesai. Mereka menuju meja makan. Disana Levi sudah kesal setengah mati menunggu pasangan yang sedang turun dari tangga mahal itu. Sebenarnya Levi merasa was-was, apakah kakak iparnya akan turun dengan keadaan menangis? Mengingat kemarin kakaknya sangat merah di meja makan.

Dia tidak menyadari sepasang suami istri yang mulai baikan itu sudah duduk. Dika melihat makanan istrinya yang kemarin.

"Ehem, aku mau itu!" tunjuk Dika pada nasi goreng yang ada dimeja itu.

Palayan yang mendengarnya ingin bergegas tapi terhalang saaat melihat nyonya mereka bergerak mengambil nasi goreng itu. "Sudah cukup sayang?" Ros bertanya dengan santai.

Byurrr

Levi yang sedang minum menyemburkan air minumnya. Paman Vill yang berdiri disampingnya Levi terkena semburan. "Maaf Paman," Levi memasang wajah bersalah. Kemudian dia melihat kakak iparnya dan kakaknya. Tatapan tajam Dika seakan mengatakan kami sudah baikan.

Apakah dunia sedang terbalik. Keadaan ini membuatnya merinding. "Levi apa kamu baik-baik saja? Kamu makan nasi goreng juga? Ros ingin mengambilkan makanan adik iparnya. Tapi diurungkannya ketika mendengar suara bariton pria yang disampingnya.

"Dia bukan anak kecil lagi." Levi yang mendengar itu mendengus. Apa kabar dengan kakaknya? Dia menyuruh kakak iparnya juga.

Saat sarapan pagi selesai, Dika buka suara. "Masalah taman, biarkan saja. Besok baru dilanjutkan!" Ros mengangguk dan mengikuti perkataan suaminya yang sedang berjalan keluar pintu.

Dika mencium dahi istrinya. Begitu juga istrinya mencium bibirnya singkat. Yah, itulah kesepakatan mereka sebelum keluar dari kamar.

Levi yang melihat itu merasa mual. "Cih, drama menjijikkan." Levi kesal bukan main, bagaimana dia tidak kesal? Jiwa jomblonya sedang meronta-ronta.

Seseorang dibalik tembok yang terus memperhatikan drama itu mengambil ponselnya. Dia menekan tombol diponselnya. "Halo tuan, keadaan nyonya dan tuan mulai membaik." Setelah mengatakan itu, dia menutup teleponnya. Dia menghindari CCTV dirumah itu. Yah dia sudah tau betul letak CCTV di mansion ini.

Orang itu sangat jelas.mengetahui letak CCTV di mansion ini. Orang yang ditelepon tadi tersenyum smirk. "Terbanglah setinggi mungkin, dan akan kujatuhkan sampai tak bersisa."

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

ada penghianat dalam rumah

2023-04-30

0

Tinna Augustinna

Tinna Augustinna

d rmh semewah itu ternyata ad hamanya

2023-02-04

0

Rierudi Laras

Rierudi Laras

😂😂😂😂 aduh Levi kok tidak ada sopan2nya

2022-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Diminta Pulang
3 Kekejaman Rhadika
4 Adegan Panas Live
5 Dipecat
6 Tawaran
7 Jaminan Hutang
8 Menikah
9 Sign It!
10 Masalah Stroberi
11 11. The Wedding
12 Felice
13 #Flashback
14 Wanita Menyebalkan
15 Pria tua Misterius
16 PR Pertama
17 PR Kedua
18 Penderitaan Selena
19 Drama Pagi Hari
20 Vidio Viral
21 Penembak Jitu
22 I'm Mafia Boss' Litle Wife
23 Maaf
24 Ghost Lion
25 Jaga Jarak
26 Singa Menunjukkan Taringnya
27 Pasangan Serasi
28 Bunuh Diri?
29 Salah Paham
30 Gagal Mendapatkan Jackpot
31 Kebenaran
32 Memalukan
33 Belajar Menembak
34 Kejadian di Mall
35 Gagal lagi?
36 Duo R (21+)
37 Senyuman Pagi Hari
38 Otak Licik Levi
39 Siapa Penghianatnya?
40 Stempel Merah
41 Akibat Gaun Pesta
42 Insiden Penembakan di Pesta
43 Pria Bertopeng
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Pengumuman Novel baru, Squel dari mafia boss little wife
108 Novel baru: Istri Kontrak, Jangan Lepas
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Diminta Pulang
3
Kekejaman Rhadika
4
Adegan Panas Live
5
Dipecat
6
Tawaran
7
Jaminan Hutang
8
Menikah
9
Sign It!
10
Masalah Stroberi
11
11. The Wedding
12
Felice
13
#Flashback
14
Wanita Menyebalkan
15
Pria tua Misterius
16
PR Pertama
17
PR Kedua
18
Penderitaan Selena
19
Drama Pagi Hari
20
Vidio Viral
21
Penembak Jitu
22
I'm Mafia Boss' Litle Wife
23
Maaf
24
Ghost Lion
25
Jaga Jarak
26
Singa Menunjukkan Taringnya
27
Pasangan Serasi
28
Bunuh Diri?
29
Salah Paham
30
Gagal Mendapatkan Jackpot
31
Kebenaran
32
Memalukan
33
Belajar Menembak
34
Kejadian di Mall
35
Gagal lagi?
36
Duo R (21+)
37
Senyuman Pagi Hari
38
Otak Licik Levi
39
Siapa Penghianatnya?
40
Stempel Merah
41
Akibat Gaun Pesta
42
Insiden Penembakan di Pesta
43
Pria Bertopeng
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Pengumuman Novel baru, Squel dari mafia boss little wife
108
Novel baru: Istri Kontrak, Jangan Lepas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!