Pria tua Misterius

Rhadika berpikir hukuman apa yang cocok untuk orang sakit. Dia mulai memegang knop pintu.

"Ah, s*al. Belum saatnya." Dia kembali duduk dan mendengarkan pembicaraan dua orang wanita yang harus dilindunginya mulai sekarang.

"Apa suamimu tampan? Biasanya suami tampan adalah orang cuek dan dingin?"

"Tampan sih tampan, tapi wajahnya seperti samudra Atlantik yang dipenuhi es. Tidak ada kelembutan yang membuat orang tertarik."

"Jadi dia tidak tertarik denganku. Ketampanan ku tidak ada yang bisa menolak, dasar kelinci rakus," suara hati seorang pria di seberang sana.

"Hahaha, jika suamimu mendengar ini mungkin dia akan merubah sikapnya."

"Mengubah sikap? "Cih, dia bukan bagian dari orang yang akan berubah". Ros sangat yakin akan opini itu.

Dika sudah memasuki ruangan sebelah Feli. Dia yang merebahkan diri seketika bangun. "Apaan, dia saja belum pernah berbicara panjang kepadaku. Awas kamu kelinci rakus." Dika sudah hampir sampai dibatas kesabarannya.

Jika bukan adik dan istri, kepala mereka sudah pisah dari tubuhnya. " Bersenang-senanglah, sebelum hari kalian tiba," monolog Dika sambil keluar menuju tempat duduk didepan ruangan Feli. Suhu diruangan itu mulai panas, padahal AC on terus. Disana dia mendapati Max yang sibuk dengan Ipad-nya.

Percakapan antara kedua wanita itu masih berlanjut.

"Kamu tau Fel, suamiku memiliki asisten yang menyebalkan." Ros mulai melanjutkan kembali menggosip kepada sahabatnya.

"Cih, kebiasaan menggosipmu belum berubah, lanjut!" Feli tetap menerima gosipan sahabatnya. Dika yang mendengar mereka membahas asistennya membuat loud speaker agar Max juga mendengarnya.

Dika yakin pasti hal buruk yang akan mereka dengarkan. Max yang melihat tuannya membuat loud speaker mengernyitkan alisnya. Namun beberapa saat dia mengerti.

"Asisten suamiku sangat menyebalkan. Dia selalu menuruti perintah tuannya. Setiap aku protes dia akan mengatakan " maaf nona, tugas saya hanya sampai disini. Atau saya hanya menjalankan perintah tuan. Aku ingin mencekiknya," Rose mencurahkan isi hatinya tentang Max.

Max yang duduk disana tidak merespon. Tapi didalam hatinya sudah mulai panas dan mngumpat istri dari tuannya.

"Apa kau punya dua nyawa Max?"

"Tidak tuan." Rhadika tau bahwa Max dengan wajah datar itu sedang mengumpat istrinya didalam hati.

" Hahaha, itu namanya tidak berguna Ros. Otaknya lelet. Asisten seperti itu perlu kamu tendang, supaya tidak seperti pohon, hanya diam dan bertumbuh saja. Hanya mengikuti alur saja." Feli lebih lagi mengejek asisten dari suami sahabatnya.

"Max, benar kata mereka, kamu tidak berguna. Dasar otak kecil." Dika mengejek Max sama seperti dua wanita yang sedang menggosip itu.

Dika kembali kedalam ruangan disamping ruangan Feli. Max yang tinggal disana, ingin marah tapi tidak punya nyali.

"Ada satu lagi Fel."

"What is that?" Feli kembali antusias karena mendengar gosip dari Ros.

"Tadaa...." Ros menunjukkan sebuah medali berwarna kuning keemasan.

"Medali? Darimana? Apa kamu ikut lomba angkat beban? Hahaha, tubuh kecilmu akan tertimpa. Jangan, jangan lakukan itu!" Feli mengejek tubuh kecil Ros sambil tertawa terbahak-bahak.

"Sebenarnya kamu itu sahabatku tidak sih. Bertanya tapi mengejek. Dasar. Aku ini sudah besar, kamu saja yang tidak pernah melihat ku lagi," Ros sangat kesal dengan sahabatnya.

"Oke , oke. Jadi dari mana medali yang kamu banggakan itu?"

Ini medali dari adik ipar ku. Ah..., dia sangat tampan."

Dika yang disebelah sana mulai berang. "Dia memuji Levi. "S*ialan, awas kamu Levi." Dia saja tidak pernah disebut tampan oleh istrinya sendiri. Menanyakan kabarpun tidak.

Sebenarnya Ros juga tidak memiliki nomor ponsel suaminya. Bisa saja dia meminta dari Levi atau paman Vill, tapi diurungkannya karena takut mengganggu sang tuan.

"Ck, lebih tampan calon suamiku. Ssshh," Felice mendesis karena dia terlalu banyak bergerak, lukanya sedikit terbuka di sebelah sana.

" Fel, what happened?( ada apa) Are you okay? Angkat panggilan vidioku. Cepat Fel!" Feli langsungengalihkan panggilan vidio.

Rhadika ingin bergegas tapi urung karena mendengar istrinya dan adiknya Vidio Call. Dia menyuruh Max untuk memanggikan dokter saja.

"Why, kenapa dirumah sakit? Ros mulai khwatir.

"Aku hanya tertabrak mobil. Perutku lecet sedikit karena terkena terali pembatas jalan. Lihat wajah cantik ku baik-baik saja." Feli mengarahkan ponsel itu ke wajahnya. Belum saatnya Ros mengetahui siapa Feli. Dia harus bisa mengalihkan perhatian Ros dari masalahnya.

"Ahh, syukurlah. Setidaknya aku tidak perlu susah-susah datang kesana." Ros menggoda Feli. Bukannya dia tidak peduli, tapi hanya sekedar bercanda saja dengan sahabat nya itu.

"Rosss," nada Feli terdengar kesal. Bisa- bisanya sahabatnya tidak ingin menjenguk nya.

"Wait, tadi kamu mengatakan calon suami, siapa?" Jiwa kepo Ros mulai meronta-ronta.

"Aku belum siap Ros. Sorry," wajah Feli penuh penyesalan. "it's okay." Ros tetap santai tidak memaksakan Feli bercerita. Feli selaku mengatakan pasti ada waktunya dan Ros mengerti itu.

"Ah kamu ingat tadi adik iparku? Dia adalah penyemangat ku. Dia tampan, baik, selalu mengiburku. Aku menyukainya. Perut sispacknya seperti roti lezat saja. Andai saja..."

Brak

Rhadika menendang pintu dengan keras karena kesal istrinya selalu memuji adiknya. Apa itu tadi, andai saja. Rhadika tidak tahan, bangkit dari rebahannya dan mengamuk. Menendang pintu adalah salah satu pelampiasannya.

"Ada apa kak?" Ponsel Feli sampai terjatuh saking kagetnya melihat pintu yang sudah jatuh dilantai.

"Pintunya rusak, tadi tidak bisa dibuka." Rhadika mengelak. Mengaku cemburu, itu akan merusak reputasinya sebagai seorang mafia terkejam bukan?

"Ka, isshh Ponselku rusak," keluh Felice.

" Beli yang baru saja," Dika tidak terlalu menanggapi ocehan Felice.

Ros yang dipitus sambungan VC nya langsung kesal. "Aish, Felice. Aku kan mau bilang andai saja Felice mau sama adik ipar. Ah sudahlah, mungkin dia sibuk," Ros bicara kepada dirinya sendiri.

Lain halnya dengan Dika. Dia berpikir Ros ingin adiknya menjadi suaminya. Bagaimana tidak marah, belum malam pertama saja, istri kecilnya sudah ingin berpaling.

Sedangkan disebuah rumah tua nampak usang seperti tidak ada yang menempati, tapi didalamnya sangat mewah bak istana. Rumah itu berada di sebuah pulau terpencil. Akan sangat sulit menemukan pulai ini karena posisinya yang sangat strategis.

Ada seorang pria tua berumur 60 an.

"Apa bocah itu benar- benar menikah?"tanya pria tua itu.

"Benar tuan."

"Hmm, menarik. Kita mulai kembali dari istrinya."

"Kenapa tuan? Kita sudah menyusun rencana untuk menghabisi adiknya?"

"Bodoh, sudah berapa lama hah. Anak tak berguna itu sudah lama menyusun rencana. Menyentuhnya saja tidak pernah. Zevano s*ialan itu juga melindunginya."

"Baik tuan. Ada satu kabar lagi tuan. Adiknya sekarang dirumah sakit karena diserang putri dari mafia lokal."

"Cih, dia meninggalkan istrinya?" tanya pria tua itu.

"Benar tuan," jawab sang asisten paruh baya itu.

"Awal yang bagus. Cari tau apa alasan bocah itu menikahi istrinya! Pasti ada sesuatu yang disembunyikan bocah itu," pria tua yang duduk dikursi roda itu tersenyum smirk.

"Baik tuan."

"Satu lagi, cari siapa mafia lokal itu. Ajak dia bergabung, kita harus memperkuat kekuasaan kita." Pria tua itu mulai melajukan kursi rodanya ke dekat jendela dimana pemandangan pulau terpencil itu terlihat sangat indah.

"Apakah kamu mampu melindungi istrimu? Akan kupastikan kau akan menderita seperti ayahmu. Mengalami hari-hari sulit seperti ku, bocah s*alan." Rahang pria tua itu mengeras mengingat kejadian yang menimpanya.

Terpopuler

Comments

KaylaKesya

KaylaKesya

hahahahahaha mampus dika jadi hulk🤣

2023-12-02

0

epifania rendo

epifania rendo

siapa ya

2023-04-30

0

Tinna Augustinna

Tinna Augustinna

hai hai mulai seru nih young mafia vs old mafia

2023-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Diminta Pulang
3 Kekejaman Rhadika
4 Adegan Panas Live
5 Dipecat
6 Tawaran
7 Jaminan Hutang
8 Menikah
9 Sign It!
10 Masalah Stroberi
11 11. The Wedding
12 Felice
13 #Flashback
14 Wanita Menyebalkan
15 Pria tua Misterius
16 PR Pertama
17 PR Kedua
18 Penderitaan Selena
19 Drama Pagi Hari
20 Vidio Viral
21 Penembak Jitu
22 I'm Mafia Boss' Litle Wife
23 Maaf
24 Ghost Lion
25 Jaga Jarak
26 Singa Menunjukkan Taringnya
27 Pasangan Serasi
28 Bunuh Diri?
29 Salah Paham
30 Gagal Mendapatkan Jackpot
31 Kebenaran
32 Memalukan
33 Belajar Menembak
34 Kejadian di Mall
35 Gagal lagi?
36 Duo R (21+)
37 Senyuman Pagi Hari
38 Otak Licik Levi
39 Siapa Penghianatnya?
40 Stempel Merah
41 Akibat Gaun Pesta
42 Insiden Penembakan di Pesta
43 Pria Bertopeng
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Pengumuman Novel baru, Squel dari mafia boss little wife
108 Novel baru: Istri Kontrak, Jangan Lepas
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Diminta Pulang
3
Kekejaman Rhadika
4
Adegan Panas Live
5
Dipecat
6
Tawaran
7
Jaminan Hutang
8
Menikah
9
Sign It!
10
Masalah Stroberi
11
11. The Wedding
12
Felice
13
#Flashback
14
Wanita Menyebalkan
15
Pria tua Misterius
16
PR Pertama
17
PR Kedua
18
Penderitaan Selena
19
Drama Pagi Hari
20
Vidio Viral
21
Penembak Jitu
22
I'm Mafia Boss' Litle Wife
23
Maaf
24
Ghost Lion
25
Jaga Jarak
26
Singa Menunjukkan Taringnya
27
Pasangan Serasi
28
Bunuh Diri?
29
Salah Paham
30
Gagal Mendapatkan Jackpot
31
Kebenaran
32
Memalukan
33
Belajar Menembak
34
Kejadian di Mall
35
Gagal lagi?
36
Duo R (21+)
37
Senyuman Pagi Hari
38
Otak Licik Levi
39
Siapa Penghianatnya?
40
Stempel Merah
41
Akibat Gaun Pesta
42
Insiden Penembakan di Pesta
43
Pria Bertopeng
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Pengumuman Novel baru, Squel dari mafia boss little wife
108
Novel baru: Istri Kontrak, Jangan Lepas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!