PR Pertama

Selama satu minggu Dika berada di London untuk menemani Felice dirumah sakit.

"Apakah kamu tidak ikut denganku?" Dika menoleh kearah perempuan yang sudah bersiap pulang dari kerumah sakit itu.

"Belum, belum saatnya ka. Aku belum siap pulang kerumah."

"Baiklah. Terserah padamu."

"Oh, bagaiman kabar Levi?" Felice pura-pura lupa dengan saudara tidak sedarahnya itu.

"Kak, kak Levi. Dia itu kakak mu. Dia baik-baik saja. Dia sangat kompak dengan kakak iparnya."

"Ohhh, baiklah." Wajah Feli terlihat memerah, dia menahan amarahnya.

Dimansion Rhadika, Ros tampak baru turun dari atas. Dia menggunakan baju lengan pendek kebesaran. Ada satu hal yang menarik perhatian Levi yang duduk disana. Celana pendek sepaha Ros.

Levi sama sekali tidak tertarik dengan kakak iparnya, hanya saja ada perasaan hangat yang dirasakan Levi saat bersama kakak iparnya.

"Pfftt, kakak ipar, tutupi kaki kecil dan pendek mu itu. sangat menggangu pemandangan saja." Levi mengejek kakak iparnya.

Ros melihat kearah pahanya yang terekspos. Tidak ada yang salah.

"Kenapa? Putih mulus seperti ini harus ditunjukkan pada semua orang." Ros tidak mau mengalah.

"Kaki kecil dan pendek, seperti kelinci saja." Benar apa yang dikatakan Max. Selain rakus, kakak ipar juga sangat kecil seperti kelinci."

Bug

Ros meninju bahu Levi. " Ini namanya kekerasan terhadap adik ipar." Bukan karena sakit, tapi Levi merasa harga dirinya sedang diinjak-injak oleh seorang wanita. Dan sialnya kakak ipar yang tidak bisa dibunuhnya.

"Terserah. Oh aku hampir lupa. Nanti malam aku tidur bersamamu."

"Apa? Aku sangat senang." Levi memunculkan senyum smirk nya.

"Jangan macam-macam, atau kupotong milikmu!" Levi langsung menoleh kearah miliknya.

"Aku susah tidur, karena sendirian dikamar baru. Gulingku juga tidak sehangat di apartemen."

"Baiklah, terserah kakak ipar." Levi mulai berdiri dari duduknya.

"Kemana?" Terdengar suara Ros yang bertanya.

"Aku akan pergi kerja kakak ipar."

" Keperusahaan?"

"Mmmm, i...ya kakak ipar," Levi tergagap karena bukan itu pekerjaannya.

" Ohhh, hati-hati Levi. Semangat kerjanya."

Levi tersenyum mendengar kehangatan kakak iparnya.

Seorang pria di seberang sana yang sedang duduk di pesawat pribadinya mulai geram. Pesawat yang didudukinya baru saja lepas landas. Dia mendengar semua percakapan adik dan istri kecilnya. Tidur bersama? Dia saja belum pernah.

Malamnya Levi sudah pulang dari markas setelah membereskan penghianat disana. Dia mandi di apartemen miliknya sebelum kembali ke mansion milik kakaknya.

Saat sampai dikamar kakak iparnya sudah menunggu disana.

"Aishh ,Levi pulangnya kenapa lama? Aku bosan nih nungguin kamu."

"Ada maslah kakak ipar diklan."

"Klan? Apa itu nama proyek atau semacamnya?"

Deg

Levi terkejut bukan main, begitu juga pria yang sedang duduk di pesawat disana. Levi hampir membongkar identitas nya.

" I.. ya kakak ipar. Ada proyek yang namanya klan. Sebuah bangunan yang sedang aku awasi."

"Ohhh, ya sudah ayo tidur!. Levi sangat lega.

Ros memeluk Levi. Itu adalah kebiasaan Ros, jika dengan gulingnya dia akan mengangkat kakinya keatas guling. Begitu juga saat ini.

Tidak ada perasaan apapun yang dirasakan kedua orang yang berpelukan itu. Bahkan saat kaki Ros naik ke perut roti sobek Levi, dia tidak merasa terusik, melainkan kesal seperti ingin memukul kepala Ros. Levi merasa kehangatan ini mereka lakukan sebagai adik kaka. Namun tetap diurungkannya.

Levi merasa ada aliran hangat dihatinya. Tapi bukan cinta, melainkan kasih sayang seperti saudara saja. Ros juga begitu, dia merasa nyaman dan menganggap Levi sebagai adiknya.

Dika sudah merasa ingin membunuh Levi saat ini. Dia ingin menelepon Ros, tapi harga dirinya terlalu tinggi. Jika menelepon Levi, pastinya hanya umpatan yang akan keluar dari mulutnya.

Pukul 10.00 malam seorang pria turun dari pesawat pribadinya. Disana sudah ada mobil yang siap menjemputnya. "Bawa wanita itu ke markas! Aku sendiri yang akan menjadi maut untuknya."

Pengawal yang berdiri disana membawa wanita yang tak sadarkan diri itu. Max membukakan pintu untuk tuannya. Mobil berjalan diikuti keheningan malam.

"Apa Levi tidak pernah menyinggung tentang orang tuanya, Max?" Dika buka suara.

"Tidak tuan, dia mengatakan belum membutuhkan mereka." Dika tidak menjawabnya dan tetap fokus melihat jalanan.

Saat sampai didepan rumah yang disambut para pelayan, Dika buru- buru turun dari mobilnya dan menuju kamar Levi. Dika membuka pelan pintu kamar itu.

Pemandangan didepannya seakan mendepak keras jantungnya. Ros memeluk Levi, begitu juga sebaliknya.

Dia menuju ranjang itu, pelan- pelan dia melepaskan tangan Ros dari pelukan Levi. Dika mengangkat Ros. Ros yang merasa terusik membalikkan tubuhnya dan memeluk Dika.

Dika sempat kaget dan berdebar, tapi bukan saatnya dia menikmati ini. Dengan Ros memeluknya memudahkan dia mengangkat istrinya.

Saat Ros sudah berada di pelukannya dan memastikan istri kecilnya aman dipelukannya, dia naik ke atas ranjang Levi.

Bug

Ada suara orang terjatuh. Levi yang merasa kesakitan, karena wajahnya mencium lantai spontan berdiri.

Saat melihat wajah menyeramkan kakaknya dia berbicara pelan.

"What happened(ada apa), apa aku membuat kesalahan?" Levi berusaha menetralkan amarahnya.

"Cih, menjijikkan. Hapus airlumu!" Dika turun dari ranjang Adik lak*natnya itu. Dia tidak merasa bersalah karena menendang Levi sampai mencium lantai mahalnya. Berani-beraninya dia tidur bersama istrinya.

Levi yang diejek melihat kearah kaca. Tidak ada air liur. " Ck, dasar cemburuan." Levi kembali merebahkan dirinya.

Dikamar Dika, pria itu bermonolog sendiri " Rakus tapi tetap kecil."

Dia meletakkan tubuh istrinya secara perlahan lalu mulai merebahkan dirinya disamping istrinya. Ros yang baru saja membelakangi Rhadika tiba- tiba berbalik.

Tangannya meraba-raba sesuatu. Secara tidak sadar dia telah membangkitkan gairah seseorang yang sedang disampingnya.

"S*ial, wanita ini saat tidur tetap meresahkan." Dika menahan gairahnya.

Ros berulah kembali. Dia mengangkat kakinya dan meletakkannya diatas milik Rhadika. Rhadika sekuat mungkin meredakan gairahnya. Dia menggeser kaki Ros kearah perutnya.

"Ahhh, hampir saja," monolog Rhadika.

Tidak terasa, matahari telah menampakkan cahanya dan memasuki jendela kamar Rhadika yang terbuka otomatis. Ros membuka matanya karena terkena cahaya matahari.

"Aaaa...." Ros berteriak membangunkan seseorang disampingnya.

"Kenapa, apa begini caranya membangunkan suami?" Dika menekan setiap perkataan yang keluar dari mulutnya.

"Maaf tuan, kapan anda pulang?" Ros belum reda dengan keterkejutannya.

"Morning kiss." Rhadika tidak menjawab pertanyaan Istrinya. Ros bingung tapi dia mendekatkan bibirnya.

Cup

Ros mendaratkan sebuah kecupan di pipi Rhadika. "Ck, apa itu dinamakan morning kiss?

Mendekat!" Perintah Rhadika.

Ros masih diam ditempatnya dan itu memicu kemarahan Rhadika. "Apa aku harus mengulangi nya untuk kedua kali?" Wajah menyeramkan Rhadika mampu membuat Ros bergerak menujunya.

"Apa kamu belum pernah berciuman?" Hanya gelengan kepala Ros yang dilihat Rhadika.

"Aku akan mengajarimu."

" Tidak tuan, tidak usah. Itu akan merepotkan anda. Aku akan belajar ciuman bersama pengawal saja atau bersama Levi." Ros memasang wajah polosnya. Benar dia tidak mau merepotkan tuannya.

"Apa kau menyukai Levi?" Kesabaran Dika sudah diambang batas. "Tidak tuan, saya sudah menganggap Levi sebagai adik."

Mendengar itu wajah marah Dika secara perlahan mulai reda. "Kenapa kamu ingin belajar dengan Levi?" Muka Dika tetap datar.

"Levi tidak terlalu sibuk, sedangkan tuan harus pergi bekerja. Seperti kemarin tuan pergi selama seminggu, sedangkan Levi tetap dirumah menemani saya." Ros berusaha menjelaskan agar tuannya tidak marah.

Dika terdiam, perkataan Ros seakan menamparnya. Dia melihat wajah ketakutan Ros, turun ke bibirnya. Dia langsung meabrakkan bibirnya kebibir seksi Ros.

Mata Rose membola. Dia diam membeku, tidak tau apa yang harus dilakukannya. Sedangkan Dika dia terus asik sendiri. Dia mengh*sap bibir Ros. Menggigit kecil bibir bawah Ros agar membuka mulutnya.

Dika terus mengabsen satu persatu isi mulut Ros. Dika yang merasakan istrinya mulai kehabisan pasokan oksigen melepaskan pangutannya.

Hosh...hosh...hosh

Ros terengah-engah. Dika yang melihat itu tersenyum tipis, tidak sampai terlihat oleh Ros.

"Aku yang akan mengajarimu sampai tahap kita bercinta. Mengerti! Dan satu lagi aku akan mengirim padamu tips berciuman."

Blush

Wajah Ros memerah mendengar kata bercinta keluar dari mulut suaminya. Dia mengangguk tanda mengerti.

"PR pertamamu, ingat!"

"Baik tuan."

Sedangkan dibawah sana ada seorang wanita yang berteriak memanggil nama pemilik rumah ini.

Para pelayan yang melihat aksi wanita itu tidak berani, mereka menunduk tidak ingin ikut campur.

Wanita itu hendak naik keatas menuju kamar tuan pemilik rumah ini, namun tangannya dicekal oleh laki-laki yang masih jauh diumur wanita itu.

Pakaian wanita itu membuat pria yang menghalanginya membuat ekspresi jijik.

"Berhenti!"

"Berhenti! Wanita menjijikkan seperti mu akan mengotori rumahku," pria itu mulai menunjukkan wajah jijiknya.

"Rumahmu? Cih, kau hanya anak pungut yang dikasihani. Rumah? Rumah mu itu ditempat sampah."

Quetos untukmu

"Amin mu sedang diantrian, sabarlah!"

Jangan lupa dukungannya firnd like,vote dan hadiahnya😊

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

pasti jalang

2023-04-30

0

Puspita Dewi

Puspita Dewi

thor.. jangan buat karakter ros terlalu polos atau gimana gitu
masa gak sadar.. udah nikah
mau aja tidur sm adik ipar seranjang
walaupun alasannya takut
kok.. di episode ini gak nyaman gitu thor

2023-02-17

0

afikamanisih Manisih

afikamanisih Manisih

g sekalian ros belajar ciuman sama kang kebun

2022-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Diminta Pulang
3 Kekejaman Rhadika
4 Adegan Panas Live
5 Dipecat
6 Tawaran
7 Jaminan Hutang
8 Menikah
9 Sign It!
10 Masalah Stroberi
11 11. The Wedding
12 Felice
13 #Flashback
14 Wanita Menyebalkan
15 Pria tua Misterius
16 PR Pertama
17 PR Kedua
18 Penderitaan Selena
19 Drama Pagi Hari
20 Vidio Viral
21 Penembak Jitu
22 I'm Mafia Boss' Litle Wife
23 Maaf
24 Ghost Lion
25 Jaga Jarak
26 Singa Menunjukkan Taringnya
27 Pasangan Serasi
28 Bunuh Diri?
29 Salah Paham
30 Gagal Mendapatkan Jackpot
31 Kebenaran
32 Memalukan
33 Belajar Menembak
34 Kejadian di Mall
35 Gagal lagi?
36 Duo R (21+)
37 Senyuman Pagi Hari
38 Otak Licik Levi
39 Siapa Penghianatnya?
40 Stempel Merah
41 Akibat Gaun Pesta
42 Insiden Penembakan di Pesta
43 Pria Bertopeng
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Pengumuman Novel baru, Squel dari mafia boss little wife
108 Novel baru: Istri Kontrak, Jangan Lepas
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Diminta Pulang
3
Kekejaman Rhadika
4
Adegan Panas Live
5
Dipecat
6
Tawaran
7
Jaminan Hutang
8
Menikah
9
Sign It!
10
Masalah Stroberi
11
11. The Wedding
12
Felice
13
#Flashback
14
Wanita Menyebalkan
15
Pria tua Misterius
16
PR Pertama
17
PR Kedua
18
Penderitaan Selena
19
Drama Pagi Hari
20
Vidio Viral
21
Penembak Jitu
22
I'm Mafia Boss' Litle Wife
23
Maaf
24
Ghost Lion
25
Jaga Jarak
26
Singa Menunjukkan Taringnya
27
Pasangan Serasi
28
Bunuh Diri?
29
Salah Paham
30
Gagal Mendapatkan Jackpot
31
Kebenaran
32
Memalukan
33
Belajar Menembak
34
Kejadian di Mall
35
Gagal lagi?
36
Duo R (21+)
37
Senyuman Pagi Hari
38
Otak Licik Levi
39
Siapa Penghianatnya?
40
Stempel Merah
41
Akibat Gaun Pesta
42
Insiden Penembakan di Pesta
43
Pria Bertopeng
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Pengumuman Novel baru, Squel dari mafia boss little wife
108
Novel baru: Istri Kontrak, Jangan Lepas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!