Sistem Pelakor
Bunga sakura bermekaran, dan kemudian jatuh secara massal, berkonotasi rasa kemurnian. Siapapun akan menyukai bunga sakura yang sudah mencapai puncak pada akhir bulan Maret. Suasana tersebut sangat cocok dengan diriku yang sudah lulus perguruan tingkat tinggi sembari menikmati indahnya bunga sakura berjatuhan ke sungai walaupun kedua orang tua tidak dapat hadir tapi saya senang dapat menyelesaikan perguruan tingkat tinggi bernama Garford yang berada di Negara Jepang, lebih tepatnya berada di Tokyo.
Perkenalkan nama saya Laura, umur 20 tahun dan saya asli berasal dari Negara Indonesia karena mendapatkan beasiswa untuk dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tingkat tinggi dengan nama Garford yang merupakan tempat pendidikan terbaik di negara tersebut.
Namun, setelah lulus akan sulit untuk saya menjalani kehidupan sehari-hari di sini karena keluarga saya memiliki ekonomi standar sehingga untuk hidup di Tokyo membutuhkan kerja keras dan semangat untuk dapat bertahan hidup. Oleh karena itu, saya mencari pekerjaan yang dapat membuat saya bertahan hingga sebuah perusahaan bernama Quares Corporation menerima saya tanpa harus melakukan review dan wawancara.
Sepertinya CEO perusahaan tersebut melihat pendidikan saya yang merupakan lulusan Garford sehingga diterima dengan cepat sungguh luar biasa pengaruh dari pendidikan terbaik ini dan untungnya saya mendapatkan pekerjaan tersebut. Hari pertama bekerja memang sangat sulit karena selalu mendapatkan sisa pekerjaan dari mentor tapi saya terus berusaha menyelesaikan semua itu hingga dua bulan berlalu, saya mendapatkan panggilan dari CEO perusahaan kalau saya mendapatkan pengangkatan menjadi karyawan tetap.
Pertama saya bingung sekaligus senang sampai CEO tersebut menjelaskan betapa rajin, disiplin, tekun dan bertanggung jawab ketika melakukan pekerjaan bahkan rencana CEO perusahaan menyuruh mentor saya untuk terus memberikan kesulitan tetapi saya dapat menyelesaikan kesulitan tersebut tanpa membebani mentornya sehingga Laura mendapatkan nilai lebih.
Gajinya lumayan besar, semua karyawan yang berada di Perusahaan Quares Corporation sangat baik dan ramah. Saya terus bekerja dan bekerja hingga merasakan kesepian yang sangat dalam karena umur 20 tahun masih single. Penampilan saya memang biasa saja tanpa keimutan ataupun kecantikan, saya lebih ke wanita yang ahli dalam melakukan pekerjaan rumah baik itu memasak, mencuci bahkan membersihkan ruangan adalah kebanggaan saya terhadap kebersihan.
"Haaaaa..." Laura menghela napas panjang sambil melihat ke luar jendela
Pria sebelahnya berdiri dari kursi kemudian menghampiri Laura dengan perasaan gugup dan tegang walaupun begitu dia masih memberanikan diri untuk mengajak bicara Laura.
"Laura-san!
Apa anda sedang lelah?" tanya pria itu dengan perasaan gugup dan tegang tadi menghilang
"Hayato!
Aku hanya merasa kesepian!" balas Laura sambil terkejut dengan kedatangan seniornya
Pria itu bernama Takashi Hayato merupakan senior Laura yang sudah bekerja di perusahaan Quares Corporation selama tiga tahun dan saat ini dia berumur 24 tahun.
"Hayato?" tanyanya dengan perasaan bingung sembari jari telunjuk mengarah kepadanya
"Benar Hayato, apa aku salah dalam pengucapan?" tanya Laura sambil menatap Hayato
Hayato merasa senang karena dia di panggil tanpa sebutan -san ataupun -kun hingga dia merasa malu dan semua perilaku malunya dapat Laura lihat kemudian dia tertawa. Hayato menampilkan senyum bahagia tapi dia tidak berani untuk mengungkapkan perasaanya kepada Laura.
[Ping!]
Sebuah pesan muncul di handphone dengan kontak bernama "My Mom" seketika Laura membalas pesan tersebut hingga pembicaraan berlanjut sampai ibunya memberitahu kalau Laura telah dijodohkan oleh seorang pria sontak dia terkejut.
Laura melihat waktu di kerjanya yang telah selesai kemudian dia berpamitan dengan Hayato serta karyawan lainnya. Laura berlari mencari taksi hingga mendapatkan satu taksi yang berhenti secara mendadak sampai membahayakan kendaraan lain, dia masuk ke dalam sambil memberitahu alamat rumahnya ke sopir.
Laura mengambil handphone lalu menelepon ibunya.
Kring...Kring...Kring...
"Laura sayangku, bagaimana kabarmu?" tanya ibunya dengan perasaan senang
"Aku baik-baik saja jadi mama betulan jodohin aku dengan pria yang tidak aku kenal?" tanya Laura lewat handphone
"Ehhh...
Laura, dia bukan orang sembarangan. Kamu tahu teman ibu yang namanya Yamato?" tanya ibunya
Laura mengingat kembali nama tersebut hingga dia ingat kalau perempuan yang selalu menemani serta bermain dengannya sejak masih kecil adalah Bibi Yamako seketika Laura terkejut dan merasa kangen kepadanya yang dulu diberitahu kalau Bibi Yamako pergi ke luar negeri untuk bekerja.
"Bibi Yamako sudah lama aku tidak mendengar kabarnya!
Jadi, aku di jodohkan sama anak Bibi Yamako?" tanya Laura
"Benar sekali, namanya Henry dan dia merupakan orang kaya yang sangat berwibawa serta pintar berbisnis bahkan Yamako selalu menceritakan kehebatan anaknya itu lalu pembicaraan terus berlanjut hingga kami setuju untuk menjodohkan kalian berdua!" balas ibunya dengan wajah senang
"Mama jangan menjodohkan aku dengan pria kaya yang belum mengetahui penampilan ini!" ucap Laura sambil merasa tidak percaya diri
"Laura jangan pedulikan itu bahkan Henry tidak melihat dari penampilan ketika aku menceritakan kamu kepadanya yang merupakan lulusan Garford sontak Henry terkejut kemudian dia sangat ingin bertemu denganmu!" ucap ibunya
[Rem Mobil]
Rem mendadak membuat Laura mematikan panggilan telepon kemudian sopir meminta pembayaran lalu Laura memberikannya sesuai dengan jarak. Saat itu Laura terdiam seperti patung sembari menatap rumah di depannya ketika mendengar perkataan ibunya dan Henry ingin bertemu dengannya seketika satu kata terpikirkan oleh Laura yaitu sebuah kencan.
[Ping!]
Ibunya mengirim nomor kontak Henry.
[Ping!]
"Halo Laura, saya Henry jadi bagaimana tentang perjodohan?
Apa kamu mau berkencan dulu supaya saling kenal?
Saya sudah mempersiapkan tempat yang cocok untuk itu." Henry mengirim pesan sebanyak tiga kali kepada Laura
Laura gemetar untuK membalas pesan tersebut.
"Kapan kencannya dilakukan?" Laura membalas pesan tersebut
[Ping!]
"Besok bukankah kamu libur jadi kita dapat bertemu di restoran dan jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahmu!
Apakah saya perlu menjemputmu?" Henry membalas pesan tersebut dengan emote senyum
Laura masuk ke dalam rumah kemudian melihat pakaian di lemarinya, melihat kosmetiknya dan melihat penampilannya di cermin besar.
"Kirim lokasinya nanti saya datang sendiri!" Laura mengirim pesan tersebut dengan emote gugup
[Ping!]
"Baik, saya tidak sabar ingin bertemu dengan anda!" Henry membalas pesan dengan emote kecupan
Laura mematikan handphone kemudian memperlihatkan ekspresi wanita sejati yang akan bersungguh-sungguh untuk berdandan rapi dan secantik mungkin walaupun dia tidak terlalu percaya diri tapi usaha harus tetap dilakukan.
...
Hari selanjutnya, malam hari dengan udara yang sangat dingin. Laura berpenampilan menawan karena dia sudah menggunakan banyak uang hanya untuk merubah dirinya di sebuah salon rekomendasi dari rekan kerjanya.
"Yosh!
Mari bertempur!" ucap Laura dengan ekspresi serius
Laura memanggil taksi dengan memberikan jempol penuh semangat sontak membuat sopir kebingungan tetapi dia masih mendapatkan penumpang karena itu rezeki tidak boleh dibuang. Saat sudah sampai di restoran tiba-tiba keberaniannya menurun ketika melihat nama restoran tersebut yang sangat terkenal dan mahal bahkan ada wanita yang cantiknya seperti artis.
"Mama, mohon doanya!" gumam Laura stay positif
Laura masuk ke dalam restoran kemudian bertanya kepada staff yang mengatur para pelanggan. Laura menyebutkan nama Henry seketika seluruh pelanggan melirik kepadanya.
"Aku pengen pulang!" gumam Laura sambil tersenyum gugup
"Laura akhirnya kamu datang juga!" ucap Henry sambil tersenyum lebar kemudian mendatangi Laura
Aura iri serta mencekam langsung mengarah kepada Laura.
"Nih, orang kayak bom nuklir!" gumam Laura
"Senang dapat bertemu denganmu, Laura!
Wah, sangat cantik dan menawan kalau begitu mari kita menikmati makan malam ini!" ucap Henry dengan senyuman lembutnya
Laura terpesona dengan kebaikan Henry dan apa yang ibunya katakan kepadanya tentang Henry yang tidak peduli dengan penampilan ternyata benar karena Henry menyambut dirinya dengan sopan. Laura langsung mempunyai perasaan suka kepadanya pada pandangan pertama hingga makan malam dipenuhi dengan canda tawa serta rasa cinta Laura semakin tumbuh.
"Laura apakah kamu bersedia menikahi diriku?" tanya Henry sambil memegang kedua tangan Laura dengan lembut
Jantung Laura berdegup kencang hingga darahnya memanas di dalam tubuhnya sampai mencapai kepala, Laura berusaha menenangkan dirinya untuk membalas pernyataan nikah dari Henry.
"Aku...
Bersedia!" ucap Laura dengan senyum lembut dan penuh dengan ketulusan
Henry merasa bahagia di situ sembari memakaikan cincin berlian ke jari manis Laura. Mereka berdua pergi menuju hotel untuk lebih merasakan kebahagiaan seketika membuat pengalaman pertama Laura menjadi hal yang sangat luar biasa pada malam hari itu.
Setelah kencan yang sangat hebat itu, Laura mendapatkan kabar kalau pernikahan mereka akan dilakukan secepat mungkin demi kenyamanan bersama tetapi orang tua Laura tidak dapat datang ke acara pernikahan tersebut.
Tanggal 5 Juni mereka berdua melaksanakan pernikahan yang luar biasa megah. Pernikahan dilaksanakan di sebuah gedung, pintu besar terbuka lebar dengan memperlihatkan gaun putih yang Laura kenakan membuatnya seperti seorang putri.
Laura berjalan pelan bersama Bibi Yamako yang berada di sampingnya untuk menggantikan ibu Laura yang tidak bisa hadir. Di depannya sudah ada Henry yang mengenakan pakaian jas hitam kemudian mereka berdua dipersatukan di depan semua orang.
"Apakah Nona Laura bersedia untuk menikahi sosok pria yang akan mendampingi hidup anda untuk selama-lamanya?" tanya Penghulu Pernikahan
"Saya bersedia!" jawab Laura
"Apakah Tuan Henry bersedia untuk menikahi sosok wanita yang akan mendampingi hidup anda untuk selama-lamanya?" tanya Penghulu Pernikahan
"Saya bersedia!" jawab Henry
Berikan bukti rasa cinta kalian berdua!" ucap Penghulu Pernikahan
Henry dan Laura saling mendekat kemudian berciuman di depan semua orang yang masih berusaha tenang.
"Dengan ini saya menyatakan bahwa Nona Laura dan Tuan Henry resmi menjadi pasangan suami istri!" ucap Penghulu Pernikahan
Seketika satu gedung menjadi ramai dengan tepuk tangan serta ucapan Happy Wedding terus diucapkan. Laura tersenyum bahagia begitupun dengan Henry hingga keluarga kecil mereka terbentuk.
Setelah pernikahannya, Laura mendatangi perusahaan Quares Corporation untuk memberikan kabar tentang pernikahannya sontak membuat seluruh karyawan dan CEO perusahaannya merasa senang mendengar kabar tersebut.
"Laura selamat untuk pernikahannya!" ucap Hayato dengan ekspresi berusaha tegar
"Terima kasih Hayato semoga senior juga dapat ke jenjang pernikahan!
"Terima kasih banyak atas doanya selama ini dan mohon bantuannya sekali lagi supaya dapat berguna untuk perusahaan karena saya tidak ingin bergantung kepada suami jadi saya akan berusaha untuk tetap mandiri walaupun sudah menikah!" ucap Laura dengan semangat tinggi
Laura mendapatkan saran dan doa dari seluruh rekan kerjanya. Terlihat Hayato melirik Laura dari kejauhan dengan ekspresi sedih dan kesal kepada dirinya.
"Jenjang pernikahan...
Sudah terlambat bagiku, sialan Hayato kenapa kamu begitu pengecut!" ucap pelan Hayato sambil menyesal akan dirinya
Laura menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan bersama dengan Henry hingga beberapan bulan kemudian Laura yang sedang memeriksa kandungan tiba-tiba dinyatakan hamil seketika rasa kebahagiaannya bertambah berkali-kali lipat karena itu Laura langsung pulang ke rumah untuk memberitahu Henry tentang kabar baik tersebut.
Tetapi saat dia ingin memberitahu kepada suaminya tiba-tiba di dalam rumahnya atau ruang tamu ada seorang perempuan dengan penampilan cantik, imut dan seksi sedang duduk di sofa.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Kita_Yama
tuh kan bagus²🤔
2023-05-02
1
Bungsu Sajalah
aku mampir kak kalau berkenan mampir juga di karyaku " keikhlasan hati " karya bungsu sajalah jangan lupa komen dan like nya ya makasih
2022-09-14
1
Rie
Ya iyalah, di indo nggak ada honorifik seperti -san dan -kun
2022-09-13
1