Bunga sakura bermekaran, dan kemudian jatuh secara massal, berkonotasi rasa kemurnian. Siapapun akan menyukai bunga sakura yang sudah mencapai puncak pada akhir bulan Maret. Suasana tersebut sangat cocok dengan diriku yang sudah lulus perguruan tingkat tinggi sembari menikmati indahnya bunga sakura berjatuhan ke sungai walaupun kedua orang tua tidak dapat hadir tapi saya senang dapat menyelesaikan perguruan tingkat tinggi bernama Garford yang berada di Negara Jepang, lebih tepatnya berada di Tokyo.
Perkenalkan nama saya Laura, umur 20 tahun dan saya asli berasal dari Negara Indonesia karena mendapatkan beasiswa untuk dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tingkat tinggi dengan nama Garford yang merupakan tempat pendidikan terbaik di negara tersebut.
Namun, setelah lulus akan sulit untuk saya menjalani kehidupan sehari-hari di sini karena keluarga saya memiliki ekonomi standar sehingga untuk hidup di Tokyo membutuhkan kerja keras dan semangat untuk dapat bertahan hidup. Oleh karena itu, saya mencari pekerjaan yang dapat membuat saya bertahan hingga sebuah perusahaan bernama Quares Corporation menerima saya tanpa harus melakukan review dan wawancara.
Sepertinya CEO perusahaan tersebut melihat pendidikan saya yang merupakan lulusan Garford sehingga diterima dengan cepat sungguh luar biasa pengaruh dari pendidikan terbaik ini dan untungnya saya mendapatkan pekerjaan tersebut. Hari pertama bekerja memang sangat sulit karena selalu mendapatkan sisa pekerjaan dari mentor tapi saya terus berusaha menyelesaikan semua itu hingga dua bulan berlalu, saya mendapatkan panggilan dari CEO perusahaan kalau saya mendapatkan pengangkatan menjadi karyawan tetap.
Pertama saya bingung sekaligus senang sampai CEO tersebut menjelaskan betapa rajin, disiplin, tekun dan bertanggung jawab ketika melakukan pekerjaan bahkan rencana CEO perusahaan menyuruh mentor saya untuk terus memberikan kesulitan tetapi saya dapat menyelesaikan kesulitan tersebut tanpa membebani mentornya sehingga Laura mendapatkan nilai lebih.
Gajinya lumayan besar, semua karyawan yang berada di Perusahaan Quares Corporation sangat baik dan ramah. Saya terus bekerja dan bekerja hingga merasakan kesepian yang sangat dalam karena umur 20 tahun masih single. Penampilan saya memang biasa saja tanpa keimutan ataupun kecantikan, saya lebih ke wanita yang ahli dalam melakukan pekerjaan rumah baik itu memasak, mencuci bahkan membersihkan ruangan adalah kebanggaan saya terhadap kebersihan.
"Haaaaa..." Laura menghela napas panjang sambil melihat ke luar jendela
Pria sebelahnya berdiri dari kursi kemudian menghampiri Laura dengan perasaan gugup dan tegang walaupun begitu dia masih memberanikan diri untuk mengajak bicara Laura.
"Laura-san!
Apa anda sedang lelah?" tanya pria itu dengan perasaan gugup dan tegang tadi menghilang
"Hayato!
Aku hanya merasa kesepian!" balas Laura sambil terkejut dengan kedatangan seniornya
Pria itu bernama Takashi Hayato merupakan senior Laura yang sudah bekerja di perusahaan Quares Corporation selama tiga tahun dan saat ini dia berumur 24 tahun.
"Hayato?" tanyanya dengan perasaan bingung sembari jari telunjuk mengarah kepadanya
"Benar Hayato, apa aku salah dalam pengucapan?" tanya Laura sambil menatap Hayato
Hayato merasa senang karena dia di panggil tanpa sebutan -san ataupun -kun hingga dia merasa malu dan semua perilaku malunya dapat Laura lihat kemudian dia tertawa. Hayato menampilkan senyum bahagia tapi dia tidak berani untuk mengungkapkan perasaanya kepada Laura.
[Ping!]
Sebuah pesan muncul di handphone dengan kontak bernama "My Mom" seketika Laura membalas pesan tersebut hingga pembicaraan berlanjut sampai ibunya memberitahu kalau Laura telah dijodohkan oleh seorang pria sontak dia terkejut.
Laura melihat waktu di kerjanya yang telah selesai kemudian dia berpamitan dengan Hayato serta karyawan lainnya. Laura berlari mencari taksi hingga mendapatkan satu taksi yang berhenti secara mendadak sampai membahayakan kendaraan lain, dia masuk ke dalam sambil memberitahu alamat rumahnya ke sopir.
Laura mengambil handphone lalu menelepon ibunya.
Kring...Kring...Kring...
"Laura sayangku, bagaimana kabarmu?" tanya ibunya dengan perasaan senang
"Aku baik-baik saja jadi mama betulan jodohin aku dengan pria yang tidak aku kenal?" tanya Laura lewat handphone
"Ehhh...
Laura, dia bukan orang sembarangan. Kamu tahu teman ibu yang namanya Yamato?" tanya ibunya
Laura mengingat kembali nama tersebut hingga dia ingat kalau perempuan yang selalu menemani serta bermain dengannya sejak masih kecil adalah Bibi Yamako seketika Laura terkejut dan merasa kangen kepadanya yang dulu diberitahu kalau Bibi Yamako pergi ke luar negeri untuk bekerja.
"Bibi Yamako sudah lama aku tidak mendengar kabarnya!
Jadi, aku di jodohkan sama anak Bibi Yamako?" tanya Laura
"Benar sekali, namanya Henry dan dia merupakan orang kaya yang sangat berwibawa serta pintar berbisnis bahkan Yamako selalu menceritakan kehebatan anaknya itu lalu pembicaraan terus berlanjut hingga kami setuju untuk menjodohkan kalian berdua!" balas ibunya dengan wajah senang
"Mama jangan menjodohkan aku dengan pria kaya yang belum mengetahui penampilan ini!" ucap Laura sambil merasa tidak percaya diri
"Laura jangan pedulikan itu bahkan Henry tidak melihat dari penampilan ketika aku menceritakan kamu kepadanya yang merupakan lulusan Garford sontak Henry terkejut kemudian dia sangat ingin bertemu denganmu!" ucap ibunya
[Rem Mobil]
Rem mendadak membuat Laura mematikan panggilan telepon kemudian sopir meminta pembayaran lalu Laura memberikannya sesuai dengan jarak. Saat itu Laura terdiam seperti patung sembari menatap rumah di depannya ketika mendengar perkataan ibunya dan Henry ingin bertemu dengannya seketika satu kata terpikirkan oleh Laura yaitu sebuah kencan.
[Ping!]
Ibunya mengirim nomor kontak Henry.
[Ping!]
"Halo Laura, saya Henry jadi bagaimana tentang perjodohan?
Apa kamu mau berkencan dulu supaya saling kenal?
Saya sudah mempersiapkan tempat yang cocok untuk itu." Henry mengirim pesan sebanyak tiga kali kepada Laura
Laura gemetar untuK membalas pesan tersebut.
"Kapan kencannya dilakukan?" Laura membalas pesan tersebut
[Ping!]
"Besok bukankah kamu libur jadi kita dapat bertemu di restoran dan jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahmu!
Apakah saya perlu menjemputmu?" Henry membalas pesan tersebut dengan emote senyum
Laura masuk ke dalam rumah kemudian melihat pakaian di lemarinya, melihat kosmetiknya dan melihat penampilannya di cermin besar.
"Kirim lokasinya nanti saya datang sendiri!" Laura mengirim pesan tersebut dengan emote gugup
[Ping!]
"Baik, saya tidak sabar ingin bertemu dengan anda!" Henry membalas pesan dengan emote kecupan
Laura mematikan handphone kemudian memperlihatkan ekspresi wanita sejati yang akan bersungguh-sungguh untuk berdandan rapi dan secantik mungkin walaupun dia tidak terlalu percaya diri tapi usaha harus tetap dilakukan.
...
Hari selanjutnya, malam hari dengan udara yang sangat dingin. Laura berpenampilan menawan karena dia sudah menggunakan banyak uang hanya untuk merubah dirinya di sebuah salon rekomendasi dari rekan kerjanya.
"Yosh!
Mari bertempur!" ucap Laura dengan ekspresi serius
Laura memanggil taksi dengan memberikan jempol penuh semangat sontak membuat sopir kebingungan tetapi dia masih mendapatkan penumpang karena itu rezeki tidak boleh dibuang. Saat sudah sampai di restoran tiba-tiba keberaniannya menurun ketika melihat nama restoran tersebut yang sangat terkenal dan mahal bahkan ada wanita yang cantiknya seperti artis.
"Mama, mohon doanya!" gumam Laura stay positif
Laura masuk ke dalam restoran kemudian bertanya kepada staff yang mengatur para pelanggan. Laura menyebutkan nama Henry seketika seluruh pelanggan melirik kepadanya.
"Aku pengen pulang!" gumam Laura sambil tersenyum gugup
"Laura akhirnya kamu datang juga!" ucap Henry sambil tersenyum lebar kemudian mendatangi Laura
Aura iri serta mencekam langsung mengarah kepada Laura.
"Nih, orang kayak bom nuklir!" gumam Laura
"Senang dapat bertemu denganmu, Laura!
Wah, sangat cantik dan menawan kalau begitu mari kita menikmati makan malam ini!" ucap Henry dengan senyuman lembutnya
Laura terpesona dengan kebaikan Henry dan apa yang ibunya katakan kepadanya tentang Henry yang tidak peduli dengan penampilan ternyata benar karena Henry menyambut dirinya dengan sopan. Laura langsung mempunyai perasaan suka kepadanya pada pandangan pertama hingga makan malam dipenuhi dengan canda tawa serta rasa cinta Laura semakin tumbuh.
"Laura apakah kamu bersedia menikahi diriku?" tanya Henry sambil memegang kedua tangan Laura dengan lembut
Jantung Laura berdegup kencang hingga darahnya memanas di dalam tubuhnya sampai mencapai kepala, Laura berusaha menenangkan dirinya untuk membalas pernyataan nikah dari Henry.
"Aku...
Bersedia!" ucap Laura dengan senyum lembut dan penuh dengan ketulusan
Henry merasa bahagia di situ sembari memakaikan cincin berlian ke jari manis Laura. Mereka berdua pergi menuju hotel untuk lebih merasakan kebahagiaan seketika membuat pengalaman pertama Laura menjadi hal yang sangat luar biasa pada malam hari itu.
Setelah kencan yang sangat hebat itu, Laura mendapatkan kabar kalau pernikahan mereka akan dilakukan secepat mungkin demi kenyamanan bersama tetapi orang tua Laura tidak dapat datang ke acara pernikahan tersebut.
Tanggal 5 Juni mereka berdua melaksanakan pernikahan yang luar biasa megah. Pernikahan dilaksanakan di sebuah gedung, pintu besar terbuka lebar dengan memperlihatkan gaun putih yang Laura kenakan membuatnya seperti seorang putri.
Laura berjalan pelan bersama Bibi Yamako yang berada di sampingnya untuk menggantikan ibu Laura yang tidak bisa hadir. Di depannya sudah ada Henry yang mengenakan pakaian jas hitam kemudian mereka berdua dipersatukan di depan semua orang.
"Apakah Nona Laura bersedia untuk menikahi sosok pria yang akan mendampingi hidup anda untuk selama-lamanya?" tanya Penghulu Pernikahan
"Saya bersedia!" jawab Laura
"Apakah Tuan Henry bersedia untuk menikahi sosok wanita yang akan mendampingi hidup anda untuk selama-lamanya?" tanya Penghulu Pernikahan
"Saya bersedia!" jawab Henry
Berikan bukti rasa cinta kalian berdua!" ucap Penghulu Pernikahan
Henry dan Laura saling mendekat kemudian berciuman di depan semua orang yang masih berusaha tenang.
"Dengan ini saya menyatakan bahwa Nona Laura dan Tuan Henry resmi menjadi pasangan suami istri!" ucap Penghulu Pernikahan
Seketika satu gedung menjadi ramai dengan tepuk tangan serta ucapan Happy Wedding terus diucapkan. Laura tersenyum bahagia begitupun dengan Henry hingga keluarga kecil mereka terbentuk.
Setelah pernikahannya, Laura mendatangi perusahaan Quares Corporation untuk memberikan kabar tentang pernikahannya sontak membuat seluruh karyawan dan CEO perusahaannya merasa senang mendengar kabar tersebut.
"Laura selamat untuk pernikahannya!" ucap Hayato dengan ekspresi berusaha tegar
"Terima kasih Hayato semoga senior juga dapat ke jenjang pernikahan!
"Terima kasih banyak atas doanya selama ini dan mohon bantuannya sekali lagi supaya dapat berguna untuk perusahaan karena saya tidak ingin bergantung kepada suami jadi saya akan berusaha untuk tetap mandiri walaupun sudah menikah!" ucap Laura dengan semangat tinggi
Laura mendapatkan saran dan doa dari seluruh rekan kerjanya. Terlihat Hayato melirik Laura dari kejauhan dengan ekspresi sedih dan kesal kepada dirinya.
"Jenjang pernikahan...
Sudah terlambat bagiku, sialan Hayato kenapa kamu begitu pengecut!" ucap pelan Hayato sambil menyesal akan dirinya
Laura menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan bersama dengan Henry hingga beberapan bulan kemudian Laura yang sedang memeriksa kandungan tiba-tiba dinyatakan hamil seketika rasa kebahagiaannya bertambah berkali-kali lipat karena itu Laura langsung pulang ke rumah untuk memberitahu Henry tentang kabar baik tersebut.
Tetapi saat dia ingin memberitahu kepada suaminya tiba-tiba di dalam rumahnya atau ruang tamu ada seorang perempuan dengan penampilan cantik, imut dan seksi sedang duduk di sofa.
Bersambung...
Perempuan yang asal usulnya tidak jelas sedang duduk manis di rumah Laura. Awalnya Laura menganggap kalau perempuan tersebut adalah teman atau saudara dari Henry hingga dia memberanikan diri untuk bertanya kepada perempuan tersebut, tiba-tiba mata mereka saling bertatapan membuat Laura merasakan perasaan tidak enak tentang kehadiran perempuan tersebut.
"Siapa anda dan mengapa ada di rumah saya?" tanya Laura sambil menahan untuk tidak asal menuduh
Perempuan itu tidak menjawab pertanyaan dari Laura bahkan dia menatap penampilan Laura dari bawah kaki sampai ujung kepala dengan tatapan merendahkan orang di depannya sontak kesabaran Laura mencapai puncaknya dengan nada tinggi, dia berteriak serta menarik tangan perempuan itu dengan menggenggamnya sekuat mungkin.
"Siapa kamu dan mengapa bisa berada di sini!" teriak Laura dengan ekspresi marah
"Laura jangan sentuh kekasihku!" teriak Henry dengan nada tegas serta mengancam
Laura langsung shock mendengar jawaban Henry sampai dia tidak dapat berpikir tenang, ketakutan dan merasa tertipu oleh orang yang sangat dia cintai. Henry perlahan turun menuju ruang tamu untuk lebih menjelaskan semuanya tentang kekasih barunya yang lebih menarik daripada Laura.
"Perempuan yang sedang kamu pegang adalah kekasihku yang bernama Miyami!" ucap Henry sambil menatap marah kepada Laura
Henry langsung menarik tangan Laura kemudian mendekatinya ke wajah, saat itu Laura untuk pertama kalinya melihat ekspresi berbeda dari Henry. Sebuah ekspresi lelah dengan barang yang sudah dia gunakan selama ini, tatapan penuh dengan kebosanan dan senyuman licik yang selama ini dia sembunyikan kini terlihat jelas di kedua mata Laura.
"Henry kenapa kamu melakukan ini semua?
Aku sudah berusaha menjadi istri yang baik dan ini sama sekali bukan sifat kamu yang aku ketahui jadi tolong katakan kalau semua ini tidak benar!" ucap Laura sambil menangis
"Semua benar wanita bodoh!
Kamu terlalu bodoh sehingga mudah tertipu oleh pria bermuka dua sepertiku bahkan kamu sama sekali tidak curiga dengan apa yang selama ini aku lakukan. Coba pikirkan dengan otak kecilmu itu, apa ada pria di sana dengan kekayaan melimpah dan tampan sepertiku ini mau bersama wanita sepertimu?
Tentu saja tidak ada walaupun ada pastinya wanita yang dia nikahi juga termasuk golongan orang kaya lalu apa yang bisa kamu berikan kepadaku?
Laura penampilan dirimu biasa saja!
Tidak ada kekayaan ataupun kehormatan bahkan aku ragu dengan kamu yang menerima pendidikan Garford, otakmu itu hanya memikirkan ladang bunga yang selalu ingin bahagia!" ucap Henry secara terus terang sambil menatap benci kepada Laura
Miyami tertawa mendengar semua yang Henry katakan hingga Laura marah besar kepada perempuan itu sampai ingin memukulnya. Henry langsung menghentikan Laura sambil memegang kedua tangannya dengan keras sampai membuat Laura kesakitan.
"Henry kalau kamu terus seperti ini akan aku beritahu kepada orang tuamu atas semua perilaku busukmu itu!" teriak Laura sambil menahan sakit di pergelangan tangannya
Henry marah mendengar perkataan itu sampai ingin memukul Laura tapi saat dia ingin melakukannya tiba-tiba sebuah kertas berasal dari rumah sakit tentang kehamilan Laura seketika membuat Henry mendapatkan pikiran untuk membuat Laura menurut kepadanya.
"Jika kamu memberitahu kedua orang tuaku akan aku buat anak di dalam perutmu itu mati!" ucap Henry sambil mengancam dan menatap tajam kepada Laura
Saat itu Laura sangat takut sampai membuat seluruh tubuhnya gemetar.
"Pikirkan baik-baik wanita bodoh!
Kehamilan pertamamu adalah keguguran walaupun kamu sudah memberitahu kedua orang tuaku tetap tidak akan membuang aib keguguran itu, dengarkan ini kalau kamu tidak ingin anak di dalam perutmu itu mati lebih baik menurut kepadaku dan aku berjanji untuk tidak menggugurkan anak kita!" ucap Henry dengan senyum liciknya
Pernikahan pertama kali, menjalani kehidupan bersama suaminya untuk pertama kalinya dan kehamilan pertama untuk Laura membuatnya berpikir keras jalan terbaik untuknya. Memang biasanya wanita jika mendapatkan masalah seperti ini akan berpikir untuk memutuskan pernikahan mereka tetapi di luar sana, wanita tidak selalu ada seperti itu butuh keberanian dan tekad yang kuat untuk melakukan semua itu.
Laura berpikir panjang untuknya dan jalan terbaik untuk memikirkan anak di dalam perutnya yang tidak bersalah kalau Laura tetap memberitahu kepada orang tua Henry akan ada kematian tetapi kalau dia menutup mulut tentang semua ini, anak di dalam perutnya akan selamat. Laura mulai tidak memikirkan tentang kehidupannya saat itu karena dia sudah yakin kalau tidak ada kesempatan lagi untuk dapat bersama dengan Henry tetapi anak di dalam perutnya tidak bersalah walaupun dia terlahir dari orang yang Laura benci tetap saja anak itu tidak salah apapun.
"Aku akan menutup mulut tentang semua ini!" ucap Laura sambil menangis menatap ke bawah dengan kuat akan menjalani kehidupan demi anak di dalam perutnya
"Bagus, kamu sudah memikirkannya secara tepat jadi pertama yang aku inginkan darimu adalah berhenti bekerja dari Quares Corporation. Kedua, aku ingin kamu menerima Miyami di dalam rumah ini dan ketiga, aku ingin kamu memberikan kabar kepada orang tuaku serta orang tuamu tentang kehidupan kita yang bahagia!" minta Henry sambil tersenyum licik
"Baik akan aku lakukan!" balas Laura sambil menahan semua perasaannya saat itu
Mulailah kehidupan Laura bersama dengan Miyami yang sudah tinggal bersama mereka dengan Henry terus melakukan hal-hal tidak senonoh bersama dengan Miyami di depan istrinya. Hari pertama Miyami tinggal bersama mereka, Henry melakukan ciuman bersama dengan Miyami di depan Laura yang sedang duduk sambil mengelus perutnya.
Hari kedua, Laura datang ke perusahaan Quares Corporation untuk mengajukan pengunduran diri karena masalah kehamilan seketika dia mendapatkan perpisahan hangat dari rekan kerjanya tetapi Laura memasang topeng bahagia di depan semua orang dengan perasaanya aslinya sedang hancur.
Hari ketiga, Laura melihat mereka lagi berpelukan, menonton film bersama dan tidur bersama di kamar Miyami. Laura menahan semua itu dengan menutup perasaannya sehingga tidak terluka lagi.
Hari keempat, Laura mendapatkan telepon dari kedua orang tuanya yang sedang bertanya tentang kehidupan pernikahan mereka lalu Laura menjawab semuanya dengan kebohongan sampai menceritakan kehamilan Laura yang membuat kedua orang tuanya bahagia dan berencana untuk datang ke Jepang supaya dapat melihat proses kehamilan anak mereka. Namun, Laura hanya membalas kalau dirinya tidak sabar dengan kedatangan mereka.
Hari kelima, Laura mendapatkan kunjungan dari kedua orang tua Henry dengan topeng bahagia, Laura tersenyum dan tertawa hingga pembicaraan menjadi sempurna dan tidak ada tanda-tanda Laura ingin membongkar semuanya.
[Sakit!]
Semua itu adalah perasaan terdalam Laura yang berusaha untuk tidak menghancurkan hatinya hingga malam hari saat Henry pulang dari kerja dengan Laura bersiap untuk membuatkan makan malam lalu saat sudah selesai, Laura ingin mengantarkan makanannya tiba-tiba kunci kamarnya terkunci dengan terdengar suara mereka berdua yang sedang melakukan hubungan badan terlarang untuk pria yang sudah menikah.
Tangan Laura gemetar, air matanya bercucuran dan ekspresinya seperti boneka yang menahan segala emosi yang dapat menghancurkan hatinya, Laura bersandar di dinding sembari menahan semua itu demi anak yang berada di perutnya hingga malam terlewati dengan Laura tidur di kamar Miyami.
Paginya Henry pergi bekerja sedangkan Miyami keluar dari kamar dengan pakaian tidur terbuka untuk memperlihatkan hubungan mereka yang semakin dalam. Laura keluar dari kamari Miyami sembari memperlihatkan tatapan penuh kebencian sontak membuat Miyami tidak suka kepadanya tapi saat dia mengingat ketika Laura ingin memukul seketika mengurungkan niatnya untuk menyerang Laura yang sedang menahan kemarahannya.
"Sebaiknya kamu mengundurkan diri atau aku akan melakukannya lebih jauh untuk menghancurkanmu!" ucap Miyami sambil menunjuk jarinya ke arah Laura
"Aku sudah tidak peduli, selama anak ini baik-baik saja akan aku pertahankan sampai kelahirannya!" balas Laura sambil berjalan masuk ke kamarnya
Miyami merasa kesal kepada Laura hingga sebuah pikiran untuk membunuh Laura tiba-tiba terlintas di benaknya. Miyami mencoba mencari kesempatan untuk membunuh Laura tanpa ketahuan oleh siapapun.
Bersambung...
Keinginan untuk membunuh Laura semakin hari semakin menjadi hingga Miyami memantau keseharian Laura. Miyami begitu benci kepada Laura yang mana tidak mau hancur atau meninggalkan Henry oleh karena itu, dia sudah berniat untuk membunuh Laura lewat racun yang dapat membunuhnya secara cepat yaitu menggunakan Sianida.
Sedangkan Laura saat ini masih terus melihat suaminya bermesraan dengan Miyami bahkan tidak ada perasaan lagi untuk pria seperti dia. Laura menjalani kehidupan tersebut dengan menutupi seluruh kebusukan suaminya hingga waktu berlalu dengan cepat sampai Laura masuk kandungan usia 3 bulan dengan perutnya mulai membesar.
Laura mengelus perutnya seakan-akan memberitahu kepada anaknya untuk tetap kuat, Miyami yang melihat itu semakin dibuat iri sampai pada malam hari ketika Laura terbangun dari tidurnya. Miyami telah mencampurkan Sianida sebanyak satu botol ke air galon yang akan Laura minum.
Laura mengambil air tersebut tanpa mengetahui kalau sudah diracuni oleh Miyami hingga satu gelas dia habiskan sampai sesuatu yang tidak enak di tenggorokannya dan perutnya merasakan panas, sakit kepala, pusing dan mual. Laura terjatuh ke lantai dengan pandangan mulai kabur, rasa sakit mulai membuatnya menderita selama beberapa menit hingga kemunculan Miyami tepat di depannya sembari tersenyum puas melihat Laura yang sedang sekarat.
Laura menyadari kalau dirinya telah diracuni kemudian pandangannya semakin kabur sampai tubuhnya tidak bekerja lagi, Laura meninggal dunia dalam kondisi hamil dengan Miyami tertawa melihat kematiannya.
Sakit!
Semua itu sangat sakit!
Apa salahku sampai mendapatkan semua ini?
Dia membunuhku bersama dengan anakku kalau saja aku diberikan kesempatan untuk mengulang dunia!
Miyami bersama dengan Henry akan aku buat mereka menderita seperti yang aku alami selama ini!
Menderita?
Lebih baik, aku hancurkan mereka sampai tidak tersisa!
Keinginan Laura untuk membalas dendam begitu besar hingga sebuah cahaya terang menyinari pandangannya saat menuju ke akhirat tiba-tiba matanya terbuka sembari melihat bunga sakura bermekaran di depannya, Laura melihat pria dan wanita berpakaian seperti orang yang sudah lulusan seketika membuat Laura bingung melihat semua pandangan yang selama ini mirip sekali dengan pandangan dia saat lulusan Garford.
Laura melihat dirinya memakai pakaian lulusan Garford sampai membuat dirinya panik kemudian berlari kencang menuju kamar mandi untuk melihat wajahnya di cermin seketika saat dia melihat wajahnya tiba-tiba rasa takut menghantui pikirannya. Rasa sakit yang belum pernah dia alami mulai merasuki pikirannya hingga muncul ingatan dia pada masa kehidupan sebelumnya, saat itu dia sangat menderita sampai keinginan untuk membalas dendam mulai tertanam di hatinya.
Laura menyadari kalau dia telah kembali ke masa lalu dengan mengetahui seluruh masa depannya atau kehidupannya sebelumnya. Kehidupan sebelumnya, dia sangat menderita dan kesakitan hingga Laura melihat senyuman liciknya di cermin sontak keinginan untuk membalas dendam kepada mereka serta menghancurkan kehidupan Henry dan Miyami akan dia lakukan.
Laura berusaha tenang sambil keluar dari kamar mandi sembari memeriksa sekitarnya dan betul sekali kalau dia memang kembali ke masa lalu. Laura langsung memikirkan yang harus dia lakukan setelah lulusan ini sampai sebuah tulisan tiba-tiba muncul di depan matanya sontak Laura terkejut sampai terjatuh. Tulisan itu terus muncul sampai membuat Laura berteriak untuk berhenti tetapi semua orang menatapnya dengan penuh keanehan.
Tulisan itu muncul lagi sambil memberitahu kepada Laura kalau hanya dia yang dapat melihat tulisan tersebut sehingga menyuruh Laura untuk berhati-hati supaya tidak menjadi orang aneh.
[Tch!]
Laura pulang ke rumah kemudian setelah sampai di rumah, Laura mulai berbicara dengan tulisan aneh yang mengambang di udara.
"Siapa kamu?" tanya Laura dengan ekspresi bingung
Salam kenal Laura!
Aku adalah sebuah sistem yang akan membantumu melakukan balas dendam yang sangat kamu inginkan itu, memang terdengar aneh tapi aku berpihak kepadamu. Laura perlu kamu ketahui kalau dunia ini juga berpihak kepadamu karena itu aku sebagai Sistem Pelakor akan menjadi temanmu dalam melakukan balas dendam tersebut!
"Sistem Pelakor?
Tunggu dulu, apa ini ada kaitannya dengan pelakor di kehidupan sebelumnya?" tanya Laura
Benar sekali, Miyami sebagai pelakor yang menghancurkan kebahagiaanmu serta membunuh anak yang kamu kandung selama 3 bulan lamanya.
"Jadi, sebenarnya kamu siapa?
Mengapa aku kembali ke masa lalu?" tanya Laura dengan ekspresi ragu-ragu kepada sistem di depan matanya
Siapa aku sebenarnya tidak perlu kamu ketahui, Laura kamu hanya perlu mengetahui kalau aku ini adalah sistem yang akan membantumu melakukan balas dendam dan tentang mengapa kamu kembali ke masa lalu bukannya dirimu sendiri yang meminta untuk dapat mengulang dunia!
Laura masih takut dan bingung dengan apa yang sistem ini jelaskan bahkan apa semua ini adalah kenyataan dan untuk mengetahui semua itu, Laura mencoba untuk melukai dirinya dengan mengigit jempolnya sekuat mungkin hingga berdarah dan merasakan kesakitan.
Rasa sakit itu nyata kemudian Laura pergi ke dapur untuk mengambil makanan dan dia mulai memakannya dengan lidahnya yang dapat merasakan makanan tersebut seketika Laura menyadari kalau semua ini nyata dan benar-benar terjadi kepadanya.
"Sistem, jelaskan semua tentang dirimu!" ucap Laura sambil melihat sebuah peluang
Baiklah, panggil aku Sistem Pelakor!
Sekali lagi, aku adalah sistem yang akan membantumu melakukan balas dendam dan aku memiliki sebuah peraturan yang wajib Laura lakukan selama ingin melakukan balas dendam.
Pertama, Laura tidak boleh menikah atau sistem akan menghilang!
Kedua, Laura akan menjadi pelakornya dengan berusaha menyelesaikan sebuah misi yang aku berikan untuk menggoda suami orang lain dan tentu saja akan ada hadiah ketika dapat menyelesaikan misi tersebut.
Ketiga, Laura akan dapat meningkatkan penampilan serta keahlian menggunakan poin yang bisa di dapatkan ketika menyelesaikan misi.
Keempat, Laura bisa mendapatkan sebuah skill yang sangat efektif untuk menggoda seorang pria.
Kelima, Laura bisa menggunakan aku sebagai alat bantu untuk meretas semua yang ada di dunia ini.
Laura bingung dengan peraturan kedua, ketiga dan keempat yang mana seperti sebuah permainan seketika Sistem Pelakor langsung menampilkan status penampilan, keahlian dan skill yang Laura miliki sontak dia terkejut bukan main melihat semua status yang dia miliki dapat terlihat secara jelas.
Penampilan Laura hanya mencapai 20%
Keahlian Laura adalah Pekerja Kantoran
Skill yang Laura miliki masih belum ada
"Keahlian pekerja kantoran jadi maksudnya ini adalah keahlian yang aku bisa lakukan?
Bukannya ini mirip seperti di kehidupan saya sebelumnya?" tanya Laura
Benar sekali!
Laura bisa mendapatkan keahlian secara cepat hanya menggunakan poin dari misi yang dapat anda beli di Store saya!
"Tunggu bukankah ini curang sekali!" ucap Laura sambil panik dengan apa yang sistem katakan
Hmmm, Laura benar tapi itulah kegunaan saya jadi tidak perlu takut!
Laura bisa mendapatkan keahlian apapun jadi gunakan sebijak mungkin untuk memilih keahlian yang bagus supaya dapat menghancurkan kehidupan pria dan wanita itu tapi untuk membeli keahlian di Store membutuhkan banyak poin jadi itu cukup sulit untuk mendapatkan keahlian yang banyak.
"Kalau kamu memberikannya semudah itu akan jadi masalah di dunia ini jika aku bisa segalanya!" ucap Laura sambil merasa lega
Apa anda sudah paham sepenuhnya?
"Jelaskan tentang peraturan kedua dan keempat!" minta Laura
Peraturan kedua, Laura harus menjadi seorang pelakor yang mengharuskan menggoda suami orang lain untuk menyelesaikan misi yang saya berikan!
"Aku bukan orang seburuk mereka berdua yang melakukan hal seperti itu tapi kalau aku tidak melakukan itu, misi tidak akan selesai dan peraturan ketiga dan keempat tidak akan berguna!" ucap Laura sambil memikirkan semuanya secara matang
Benar sekali anda sudah mulai paham!
Menyelesaikan misi artinya membuat anda berkembang tapi anda harus bersiap untuk melakukan itu semua!
"Kalau aku ingin menjadi pelakor lebih baik melakukannya kepada Henry yang menikah dengan Miyami!
Tunggu dulu bukannya aku kembali ke masa lalu jadinya aku bisa merubah kehidupanku yang berarti aku bisa menolak untuk tidak menikahi Henry di kehidupan ini dan ada kemungkinan Miyami akan menikah dengan Henry!" gumam Laura sambil tersenyum licik
Sepertinya Laura memikirkan sesuatu yang menarik!
"Jawab aku sistem!
Berapa persen suksesnya jika Henry dan Miyami menikah di kehidupan ini?" tanya Laura
Sepertinya saya mengerti dengan apa yang Laura pikirkan!
Kalau begitu, saya akan melakukan analisis untuk mereka berdua!
Lingkaran persentase berjalan sampai menunjukkan angka 100%
100% untuk mereka berdua menikah di kehidupan ini yang berarti anda bisa menjalankan misi dengan target adalah mereka berdua. Apa saya benar, Laura?
"Haha, kamu benar sekali!
Ini semakin menarik, aku akan menjadi pelakor seperti yang Miyami lakukan kepadaku setelah itu Henry akan aku hancurkan!" ucap Laura dengan senyuman liciknya
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!