" Cantik banget Ki." ucap Rendi
" Iya cantik Ren, ini si Dewa kemana sih kok gak datang datang, dia pasti nyesel kalau....." ucap Rendi tapi terpotong oleh Dewa yang sedang berjalan ke arah mereka.
" Kalau gue kenapa?." tanya Dewa dingin dengan berjalan ke arah mereka.
" Lo telat deh Wa, tadi ada siswi cantik banget tahu..." Jawab Rendi.
Dewa hanya diam tanpa menyahuti ucapan dari Rendi.
" Wa Lo normal kan?." tanya Zaki.
Ya bagi Zaki dan Rendi menaruh curiga kepada sohib satu nya ini, bagaimana tidak curiga kalau, setiap mereka berdua membicarakan seorang cewek pasti hanya mendapatkan sikap datar dari Dewa.
" Resek kalian, ya normal lah gue, Lo kira gue belok gitu." ucap Dewa.
" Ya kali Wa, lha Lo tidak pernah gitu kasih jawaban apa gitu ke kita, hanya diam aja." ucap Zaki yang ikut membantu Rendi.
" Gue ke sini cuma kerja, gue mau bahagiakan mama gue, untuk cewek urusan no sekian,." jawab Dewa.
" Sorry ya Wa, bukan nya kita berdua..." ucap Rendi tapi di putus sama Dewa
" Nggak apa apa, cuma kalau bisa kita sebagai guru harus bisa jadi panutan untuk anak didik kita, bukan malah memberi contoh yang gak gak, kalau di luar silahkan kalau kalian mau tebar pesona ke semua cewek, udah gue mau ke ruang BK, antar anak anak ini dulu." Jawab Dewa.
" Lho Wa, mereka ber empat ngapain?." tanya Zaki.
" Mereka masuk lewat jalur Neraka." jawab Dewa seenak nya, sambil berjalan ke arah ruang BK.
" Buset deh pak Dewa yang ganteng ini ternyata kalau ngomong pedes banget, pak kita itu loncat tembok pak bukan di neraka." ucap salsa
" Sama saja." jawab Dewa dingin.
Salsa, Roy, El dan Bayu hanya komait Kamit saja tanpa mengeluarkan suara sedikit pun, karena mereka sangat takut dengan Dewa.
Di dalam ruangan BP..
" KIA, lihat buku ini sudah banyak sekali nama kamu, apa kamu tidak bosen Kia?.' ucap pak Jaya
" Bapak bosen tidak pak?." tanya balik KIA kepada pak Jaya dan paka Jaya menganggukkan kepala nya.
" Nah bapak kan bosen, jadi lebih baik saya keluar saja, oke pak, bagaimana dengan tawaran?." ucap Kia dengan menaik turun kan alis nya.
" KIA ............." teriak pak Jaya yang menggema di ruang BP, bahkan sampai di luar saja sampai terdengar..
Di luar ruangan
Dewa yang mau mengetuk pintu saja berhenti karena mendengar teriak kan dari pak Jaya di dalam.
" Kenapa pak Jaya teriak?." ucap Dewa di dalam hati nya
" Pak... pak Dewa." panggil Salsa sambil menggoyang goyangkan tangan Dewa.
Dewa yang sadar langsung menatap tajam ke arah Salsa karena sudah berani memegang nya.
Salsa yang di tatap pun hanya menyengir saja seperti orang yang tidak berbuat salah
" Ayo masuk saja pak, atau kita kembali ke kelas saja ya pak, kelihatan nya pak Jaya lagi marah marah, kami takut pak kalau pak Jaya sedang marah, saya kasih tahu ya pak, kalau pak Jaya lagi marah marah tuh seperti singa yang kelaparan pak, tidak perduli itu rekan guru atau siswa, jadi lebih baik kita kembali saja, pak Dewa ke ruang guru dan kita ke kelas ya." ucap Salsa yang mulai memprovokasi Dewa dengan kata kata yang mengada ada, padahal pak Jaya adalah guru paling tersabar di sekolah TB ini.
...Happy reading...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments