Erland memikir kan wartawan yang mengelilingi gedung perusahaan cabang kemarin, tapi dia secepat nya menghapus jejak berita itu dengan di bantu seseorang ..
" Hallo.. gimana apa sudah di bereskan berita itu."
"Baik , aku akan transfer ke rekening mu setelah oprasi kakak ku " tanpa pikir panjang erlan mematikan telpon nya sepihak.
Beberapa jam kemudian
Beberapa dokter bedah telah keluar dengan berkeringat dingin, bukan lelah karna sudah melakukan oprasi ,tapi dia takut menghadapi tuan muda Anggara yang ke dua.
"Bagaimana. ." ucap erland dengan tatapan yang sulit di artikan ..
Di antara dokter itu ada yang berani berbicara menghadapi tuan muda itu .
"Tuan bisa ikut ke ruangan saya dulu , saya akan jelaskan sem..
"Tidak perlu banyak bicara ,jelas kan detail nya , dan apa yang akan anda bicarakan." ucap Erland dengan tampang dingin nya .
Para dokter itu saling pandang ,mereka ketakutan dengan nada suara Erland .
"Ma_maafkan kami tuan muda ,tuan Dimas tidak bisa melakukan oprasi , soal nya kulit yang sudah terbakar begitu serius .. kami sudah berusaha sekuat tenaga kami untuk melakukan nya, jika kami melakukan pencangkokan kulit itu tidak ada energi buat pasien luka bakar seperti tuan Dimas ." ucap sang dokter
Erland menatap para dokter itu dengan tatapan tajam, untuk apa dia buang-buang waktu lama berpikir untuk oprasi Dimas.
"Apa guna nya kalian sebagai dokter haahhh, apa dengan begitu kakak ku akan bertahan hidup, apa tidak ada cara lain untuk menyembuh kan nya ." ucap Erland penuh dengan amarah
" Untuk penyembuhan tuan Dimas kami belum bisa jamin , tapi kami sebagai dokter akan berusaha untuk bisa melakukan yang terbaik buat tuan Dimas , untuk lebih lama nya bertahan , kami akan kasih anti biotik dan air strealisasi."
" Lakukan yang terbaik." ucap Erland berlalu pergi dengan amarah yang memuncak
Para dokter itu menghela nafas nya panjang , mereka lega akhir dari kepergian Erland dari hadapan nya ..
Di keluarga Pratama ,
Seseorang wanita paruh baya sedang menunggu kepulangan sang suami .
Tak lama pun Erik pulang dengan wajah yang di tekuk ,
"Mas tumben jam segini baru pulang ,gak biasa nya ." ucap Sintia.
"Aku menyelesai kan pekerjaan numpuk hari ini , di mana anak-anak." ucap Erik .
"Bukan kah ada nolan sekertaris mu itu , kenapa mesti kamu yang harus andil angkat tangan juga mas , anak-anak di kamar nya masing-masing. "
"Perusahaan ku memuncak kerugian besar Sintia , makan nya aku ikut andil dalam perusahaan , ,apa mereka sudah makan malam ..."
"Apa mksud kamu mas, apa perusahaan mu akan bangkrut.."
Sintia syok dengan apa yang di dengar dari ucapan Erik, tanpa menjawab pertanyaan anak-anak dia lebih mementing kan perusahaan suami nya.
Erik memijat pelipisnya , dia tahu istri nya akan memberikan ekspresi yang tak terduga , Erik berdiri meninggal kan Sintia di ruangan tamu ..
" Mas mau kemana kamu , aku belum selesai bicara ,"
"Aku mau mandi dan istirahat Sintia , ohh iya apa ana sudah pulang dari panti , dia tadi menelepon ku akan pulang malam , ?
" Mas perusahaan kamu akan bangkrut , kamu masih saja menanyakan gadis yang menumpang di rumah ini , bikin beban Saja."
Erik menatap tajam istri nya itu , bagaimana bisa Sintia bicara seperti itu terhadap ana keponakan nya ...
" Jaga ucapan mu Sintia , ana itu keponakan ku , anak dari kakak ku, aku berhak menanyakan nya , karna dia sudah ku anggap anak ku sendiri ." ucap Erik berlalu pergi.,
Langkah Erik terhenti saat melewati kamar ana , dia ingin melihat keponakan nya itu, Erik mengetuk pintu kamar ana .
" Ana... apa kau sudah tidur nak .." ucap Erik ,tanpa Erik sadari pintu kamar ana tidak terkunci , Erik melangkah kan kaki nya menuju tempat tidur ana,
Erik menatap wajah ana dengan tatapan sendu ..dia mengingat perkataan Sintia istri nya..
"Selamat malam keponakan paman , " ucap Erik mengusap kepalanya ana, kini dia melangkah kan kaki nya untuk pergi ..
Tanpa Erik sadari ,sebenernya ana belum tidur , bahkan tadi dia mendengar percakapan Erik dan Sintia , ana tidak sengaja mendengarkan percakapan mereka , dia tadi hanya mau mengambil air minum ,tanpa sengaja dia melihat paman dan bibi nya berantam, jadi dia urungkan untuk mengambil air minum dan kembali ke kamar nya..
"Paman , apa aku tinggal di sini menjadi beban keluarga paman , maaf kan aku .."
tanpa sadar air mata nya lolos begitu saja..ana tahu , bahwa Sintia tidak menyukai kehadiran nya , dia selalu di buat jadi pembatu di rumah paman nya, tanpa sepengetahuan Erik ..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di ruangan yang begitu luas ,tepat nya di kantor presedir DA'Group seseorang pria yang tengah berdiri melihat keramaian di bawah sana, dia berpikir bagai mana cara nya agar sang kakak sembuh kembali seperti semula ,
Saat ini dia sedang mengontrol para karyawan kakak nya itu di perusahaan, dan tiba-tiba lamunan nya buyar karna kedatangan seseorang ..
"Selamat siang tuan ," ucap Bryan
Erland berdecak sebal ,dengan tingkah laku sekertaris kakak nya itu ..
"Jangan memanggil ku tuann, panggil aku seperti biasa ,sungguh gelli sekali ."
" Maaf tuan ,situasi ini kita berada di kant.."
"Sudah ku katakan panggil aku seperti biasa , apa kau tidak dengar ..." ucap erland dengan nada dingin nya ,ya erlan memtong ucapan Bryan ..
" Cihhh manusia ini ,selalu saja ingin mau nya sendiri , huhhh .."...batin Bryan
"Baik lah Erland ..."
" Hemmmmm ..."
"Apa maksud si keras kepala ini , bisa-bisa nya saja dia hanya menjawab pertanyaan ku dengan deheman saja , dasar batu tumpul ." umpat hati Bryan
"Gimana , apa kau sudah mencari siapa dalang semua itu .."
"Semua ini ada seseorang yang menyuruh cabang perusahaan itu untuk di hancur kan , tepat nya orang itu ingin membunuh Dimas, apa kau ingin tahu siapa dalang di balik semua ini .."
" Katakan siapa itu ." ucap Erland datar
" Tuan Willy ..."
Erlan terkejut dengan apa yang di katakan Bryan ,dalang dari semua ini adalah paman nya sendiri .
" Brengsek, ."
" Dia ingin Harta warisan kakek Anggara jatuh ke tangan tuan Willy ,tapi tuan Anggara dulu pernah berwasiat kepada om kenan ,bahwa aset dan perusahaan jatuh ke tangan Dimas , kau tahu Dimas pernah berkata padaku ,jika sesuatu terjadi padanya dia akan menyerah kan perusahaan itu pada mu ." ucap Bryan..
" Aku tidak tahu menahu soal itu ,aku gak ada urusan dan aku gak butuh aset atau pun perusahaan , Tengtang soal paman Willy , sekarang aku paham kenapa dia tidak menjenguk kakak ku sama sekali ,karna ulah nya sendiri , dia pasti senang melihat dimas menderita .."ucap erlan dengan dingin menatap langit-langit
Yang di butuhkan dalam hidup nya adalah kesembuhan Dimas , hanya itu yang dia pikirkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
R.F
di sini juga mampir kk
2022-10-20
0
Maya●●●
lanjut di sini kak.
smbil nunggu up
2022-10-05
1
@Kristin
Aku mampir Thor 🖐️
2022-10-02
1