Bryan terkejut melihat Erland keluar dari kobaran api ,membopong tubuh dimas yang sudah tidak berdaya.
"Bryan di mana kunci mobil ku ,kita harus bawa kakak ku ke rumah sakit ." ucap Erland berjalan menuju arah keluar ,tapi dia di berhentikan oleh Bryan .
" Erland kau pikir kau mengambil jalan ini akan segampang itu , haahhh ...jangan bodoh ..
" Kita pergi tidak perlu pakai mobil , aku sudah menelpon anak buah ku untuk membawa zet pribadi , kita lewat arah jalan jendela itu ,mumpung api yang ada di sana belum besar ke mana-mana ayo..
" Apa kau bodoh Bryan , aku membopong tubuh kakak ku ,apa kau buta haah , apa kau mau menyuruh ku lompat dari lantai tiga ini, untuk menunggu mereka datang ."
"Jangan banyak omong brengsek , yang bodoh itu kamu , ayo ikuti aku Saja..
Terpaksa Erland mengikuti Bryan yang ada di depan nya , tak menunggu lama zet pribadi itu sampai di atas loteng perusahan yang tiga lantai itu .
Erland tidak tahu ,bahwa dari arah pintu yang tadi ada tangga menuju ke atas .
Kini tubuh dimas sudah berada di dalam zet pribadi milik keluarga anggara
"Erland ayo naik , tidak ada waktu lagi kau masih berdiri di situ , apa kau cari mati hahh.,." ucap Bryan berteriak ke arah Erland
Erland melihat di bawah sanah ,banyak para wartawan stasiun tv , yang memotret gedung ini ..
Bryan yang sial dengan keadaan ini terpaksa harus turun kembali untuk menyeret Erland .
" Apa kau bodoh, apa kau mau mati di sini sendiri hah , kau lihat di sana Erland , sebentar lagi tempat ini akan roboh , bahkan api itu sudah sampai menuju atas ayo..
"Sial .." umpet Erland
Kini mereka pergi dari kobaran api besar itu
Erland dan Bryan membawa Dimas ke rumah sakit milik keluarga Anggara.
Para dokter dan perawat berlarian setelah kedatangan tuan muda Anggara.
"Cepat selamat kan kakak ku, aku tahu kalian adalah dokter ahli kulit dari luar negri untuk di kirimkan kerja di sini beberapa tahun yang lalu , cepat dan lakukan.." ucap Erland dengan tatapan tajam nya.
Para dokter itu gemeteran setelah apa yang di ucap kan tuan muda kedua nya itu .,tanpa menunggu lama mereka mendorong brangkas Dimas ..
Sementara di mansion para pelayan sudah panik dengan ke adaan tuan muda nya ,
" Bi Ani tolong siapa kan perlengkapan tuan muda Erland, saya akan membawa nya ke ruamah sakit .." .
"Baik pak Jarwo ,tolong tunggu sebentar saya siap kan dulu semua nya ." ucap kepala pelayan ..
"Ya Tuhan , kasian sekali tuan muda Dimas , semoga saja bisa mendapat kan perawantan baik ." batin Bi Ani
Di sisi lain Erland sedang di rawat untuk sementara , Karana banyak luka-luka yang di bagaian lengan nya .
" Saya tidak apa-apa dok jangan pedulikan saya , lepas kan perban ini yang menganggu Ku.." ucap Erland tegas
"Tapi tuan luka anda sangat parah anda harus di raw..."
"Cepat buka perban ini, luka ku tidak seperti kakak ku , kalian sembuhkan kakak ku jangan pedulikan aku , cepat lepas kan .." ucap erlan memotong perkataan dokter itu.
"Ba_baiklah Tuan ,, sa_saya akan melepaskan nya ." ucap dokter dengan gemetar
" Di mana teman saya yang tadi dengan saya , apa dia sudah di priksa keadaan luka-luka nya , aku tidak ingin tahu , dia juga harus menerima pengobatan layak ." ucap erland menatap tajam dokter itu ..
"Su_sudah di atasi tuan .."
Tanpa menjawab pertanyaan dokter itu ,Erland pergi ke ruang inaf di mana Bryan di rawat , Erland tahu Bryan takut dengan api , tapi kenapa dia masih bertahan melakukan hal yang bodoh untuk membantu menemani nya.
"Sekertaris bodoh , apa luka mu serius ," ucap erland ..
Bryan hanya menatap jengah Erland pertanyaan adik dari sahabat nya itu , bener-bener tidak ada menyentuh sama sekali .
" Pertanyaan apa yang kau lontarkan itu , apa badan mu kebal ,luka mu lebih parah dariku ,kenapa kau masih saja ada bertenaga bicara kerasa padaku ."
" Aku tidak butuh pengobatan , aku ingin lihat kakak ku sembuh dari luka bakar itu ,aku tidak mungkin berbaring lemah di sini tanpa menunggu kakak ku untuk operasi ."
" Apa sebenar nya yang terjadi di kantor cabang kemarin , ini pasti ada yang janggal , aku akan cari tahu penyebab kebakaran itu." ucap Erland
" Besok aku akan cari tahu tentang kebakaran itu , mau di lihat dari cctv pun itu tidak akan mungkin bisa ,, aku akan cari tahu dengan cara ku sendiri, kemungungkinan ada mata-mata di perusahaan cabang ." ucap Bryan.
" Baik lah ,aku percaya kan itu padamu .." ucap Erland berlalu pergi meninggal kan Bryan .
Bryan hanya melihat punggung Erland , kenapa pria itu masih memerdulikan orang lain tanpa memerdulikan dirinnya terlebih dahulu .
...----------------...
"Tuan muda ini perlengkapan anda ," ucap pak Jarwo .
Tanpa berkata apapun Erland hanya menganggukan kepalanya saja , di dalam hati nya dia masih memikir kan Dimas yang akan di lakukan oprasi, dia memikir kan keluarga Anggara ,dari paman nya tidak ada satu pun yang datang untuk menjenguk mereka ..
" Pak Jarwo apa paman Willy sudah tahu berita ini ," ..
" Sudah tuan , tuan Willy sudah tahu berita ini dari tuan Bryan ,di mana tuan muda Dimas di larikan ke rumah sakit tuan Bryan menelpon Tuan Willy." ucap pak Jarwo.
Erlan mendungkus kan nafas nya berat ,bahkan paman dari keluarga Anggara pun tidak berkunjung datang untuk melihat Dimas yang sekarat penuh luka bakar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Ahmad Syatibi
keras thor, bukan kerasa
2024-03-12
0
@Kristin
like, faporit ya
2022-09-30
0
Ikha muhlisin
🌹 hufftt ... merasa bersyukur karena mereka selamat dr kbkran itu
2022-09-30
2