POV.
Andi seorang anak ke empat dari enam bersaudara.aku tamatan SMP (sekolah menengah pertama). Aku merupakan lelaki tertua dari keluarga besarku.
Dulu aku anak bandel, dan durhaka kepada kedua orangtuaku. Sampai, aku mengalami musibah parah, yang membuat aku hampir hilang nyawa semenjak kejadian kecelakaan tersebut.
Andi mengalami trauma. Sang ibu merawat Andi yang terluka parah, dan aku berjanji kepada diriku untuk tidak pernah melawan apa perkataan kedua orangtuaku.
Tapi aku sering bandel kepada ayahku, dan membuat dia kecewa aku melanggar janji yang ku buat.
Menjual sepeda motor yang dibelikan oleh ayah untuk adikku. Setelah kami memakai kurang lebih dua tahun kendaraan tersebut.
Motor tersebut tidak mau lagi adikku mau naik dan aku saat itu masih lajang dan labil.
Andi yang membutuhkan uang, dan menjualkan sepeda tersebut kepada kawan-kawan di tempat tinggal .
"Teng apakah kamu masih belum laku motor matic mu?"
Kata teman ,diriku terkenal dengan sebutan nama gaul mereka sering menyebutku pak teng.
Setelah aku membuat janji kepada dua orang sahabatku.Lalu mereka membawa orang yang mau membeli motor matic setelah mereka melihat kondisi dan bermusyawarah .
Dan ditentukan tawar penawaran harga motor matic jatuh tiga juta rupiah.
Andi lansung deal dengan harga segitu lalu Andi memberikan uang sejuta kepada sang ayah.
Sisa di ambik Andi tanpa sang ayah mengetahui karena Andi berkata kepada sang ayah sejuta belum dibayar.
"Yah Andi mau berangkat ke kota Medan jadi Andi pakai dulu uang ne buat biaya ongkos."
Sang ayah yang mendengarkan sang anak yang ingin merantau ke daerah seberang memberikan ijin dan tak marah lagi kepada sang anak.
Tadi Alwi sangat kesal hanya mendapatkan uang sejuta dari penjualan motor. Tapi karena andi menceritakan akan berangkat kerja.
Selama ini aktifitas Andi hanya tidur saja didalam kamar sampai Andi mendapatkan masukan dari Abang iparnya untuk merantau ke luar kota M.
Setelah pergi dan berangkat ke terminal naik bus.setelah naik bus jurusan kota m Andi naik kedalam bus.setelah menempuh perjalanan kurang lebih 12 jam yang ditempuh sangat jauh.
Sang orang tua menelpon sang anak menanyakan kabar udah dimana posisinya.setelah memberitahukan kepada kedua orangtuanya baru mereka merasa lega.
Setelah sampai di tempat tujuan kota m sang Abang ipar yang sudah dihubungi Andi saat didalam bus sudah standby di troatoar dan berjalan mendekat.
Setelah melihat sang adik ipar sudah turun dalam bus.dan Andi membawa tas dan beberapa baranG yang diturunkan oleh supir.
Dan setelah barang selesai semua diturunkan bus kembali jalan. Andi naek motor sang Abang ipar
"Gimana perjalanan ada muntah?"
Sang Abang ipar khawatir karena sang istri telah takut karena sang adik mengingatkan.
"Alhamdulillah gak Abang aku gak muntah cuman pusing jha didalam bus karena naik turun"
jawab Andi kepada Abang iparnya. Setelah menempuh motor lebih dan kurang selama setengah jam sudah sampai karena jalanan sudah macet.
Akhirnya mereka sampai juga dirumah sang kakak ipar.laku Andi turun dan disambut oleh sang kakak.
"Andi kamu mandi dulu"
lalu sang adik lansung mengambil handuk dan lansung kekamar mandi.lalu tak berselang lama dua puluh menit kemudian Andi keluar dari kamar mandi. sang kakak hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan Andi.
Lalu sang suami tanya kepada sang isteri
"Sayang gimana uang penjualan motor si andi udah ada sama dia? tenang saja beres aman dan terkendali. Tenang saja nanti akan aku minta uang sama Andi, biar kita kelola uang tersebut"
Lalu mereka ketawa bersama suami dan isteri, yang licik hidupnya hanya parasit bagi orang lain. Setelah selesai mandi, Andi berjalan menuju kamar dan mengambil baju didalam tas dan mengambil baju salah satunya dan memakainya.
Lalu pergi kemeja makan dan terlihat makanan dan kopi sang kakak sambil tersenyum kepada sang adik
"Ayok dik sarapan dulu, ne kakak udah siapin kopi buat kamu"
Kata sang kakak kepada sang adik. Sambil kakak Ida menghayal tentang uang yang sebentar lagi akan dia peroleh dari sang adik yang bodoh.
Andi memperhatikan sang kakak yang sedang tersenyum terus dari tadi."
"Kakak gimana penawaran kerja yang kakak bilang sama aku masih dibuka kan?"
Kata sang kakak kepada sang adik! lalu sang kakak tersenyum dan berkata kepadaku
"Tenang saja kamu bang Andi sudah ngomong sama kepala tugas kamu besok bisa kelokasi kerja cuman ada sedikit permasalahan
"kata sang kakak untuk melancarkan usahanya dalam menipu sang adik."
"Apa itu kakak bilang saja sama Andi permasalahan seperti apa??"lalu sang kakak memanggil sang suami untuk bercerita"
"Begini Andi Abang sudah ketempat kepala kerja kamu, karena kamu ijazah tamat SMP. Sebernanya harus pake ijazah SMU, jadi saya harus memberikan uang untuk kepala, agar kamu bisa bekerja.
Tapi Abang belum juga keluar uang gaji" modus Abang ipar
Dengan muka mimik sedih lalu Andi pun menghela nafas
" Saya pikir masalah apa rupanya masalah uang saya akan kasih satu juta gimana cukup kan Abang saya sudah tidak punya uang lagi karena bapak juga minta uangnya"
Langsung sang suami mengkode sang isteri
"Kok sejuta dek kamu pegang, bukan tiga juta rupiah?" Melihat gelagat aneh dari sang kakak Andi berfikir untuk tidak terlalu jujur masalah uang
"Iya kakak bapak minta uang sama aku"
Jawab Andi kepada sang kakak, yang membuat mereka terdiam. Sampai akhirnya Andi sudah tak betah tinggal sama sang kakak. Karena tidak mendapatkan kerja setelah Andi memberikan uang sejuta.
Andi memutuskan kembali pulang kampung. Andi merasa kecewa dengan Abang ipar yang hanya memberikan PHP kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments