"Aku tidak ada uang!" dari mana Aku memiliki uang aku saja kamu lihat tetap di rumah ini." ucap Bimolie membuat Avena langsung menatap Bimolie dengan tatapan penuh tanya.
"Mengapa Mas masih tetap tinggal di rumah? bukannya Mas menjalankan usaha advertising milik Mas?tanya Avena penasaran.
Bimolie menatap Avena dengan tatapan tajam. Membuat Avena tidak berani mengatakan apa apalagi. Ia memilih untuk meninggalkan suaminya yang hanya asik memainkan ponselnya.
"Ya ampun mau masak apa? persediaan makanan sudah tidak ada lagi." gumam Avena dalam hati.
Perut Avena sudah mulai keroncongan. Membuat dirinya semakin gelisah. Avena enggan meminta uang belanja kepada ini mertuanya. Ia tidak ingin terus merepotkan ibu dan ayah mertuanya. Avena juga tidak ingin mengadu kepada keluarganya. Karna itu dapat membebani pikiran kedua orangtuanya.
Avena memberanikan diri pergi ke warung yang letaknya tidak jauh dari rumah kontrakan mereka. Sisa uang yang ia pegang sudah tidak cukup untuk belanja satu hari saja. Hingga Avena memutuskan untuk membeli beras, telur dan minyak secukup uangnya.
Dengan langkah gontai, Avena kembali kerumah kontrakan yang mereka tempati bersama suami yang sangat ia cintai. Yang dulu sangat mencintai dirinya. Tuan Wijaya bukan tidak memberikan uang belanja untuk mereka. Tetapi uang pemberian Tuan Wijaya digunakan Bimolie untuk berjudi online tanpa Avena ketahui sama sekali.
Ketika Avena tiba dirumah, Avena melihat suaminya tertawa cekikikan melihat ke layar ponselnya ketika game online yang dimainkan suaminya memenangkan dirinya. Avena menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya yang seolah tidak peduli dengan kebutuhan rumahtangga mereka.
Avena berlalu ke dapur berniat untuk segera memasak bahan makanan yang sudah ia belanjakan dengan menggunakan sisa uang pegangannya. Sungguh miris Avena yang mengetahui kalau suaminya selama ini memimpin perusahaan advertising ternyata sekarang hanya duduk di rumah.
Avena bingung sendiri Mengapa tiba-tiba suaminya hanya berada di rumah. Ia belum mengetahui kalau selama ini suaminya sama sekali tidak memiliki pekerjaan. Justru suaminya hanya mengharapkan uang pemberian kedua orang tuanya.
Avena berniat untuk menghubungi kedua orang tuanya. Tetapi di sisi lain, ia tidak ingin membebani kedua orang tuanya dengan memberitahu keadaannya saat ini. Sehingga mau tidak mau Avena menahan rasa kekecewaannya terhadap suaminya.
Ketika Avena memasak bahan makanan yang sudah ia belanjakan, Bimolie menghampirinya dan memberikan uang pecahan seratus sebanyak dua lembar yang ternyata uang yang diberikannya kepada Avena merupakan hasil kemenangannya dari hasil judi online.
Avena mengembangkan senyumnya dan menerima uang pemberian suaminya. Ia sama sekali tidak mengetahui kalau uang dua ratus ribu itu merupakan uang hasil berjudi online.
"Ini Uang belanja minggu ini, Tolong kamu cukup-cukupkan." ucap Bimolie Wijaya dengan sedikit Ketus. Karena sedari tadi Avena sedang uring-uringan di dapur memasak bahan makanan yang sudah ia belanjakan.
"Terima kasih Mas." ucap Avena sambil berusaha mengembangkan senyumnya.
"Maaf baru memberikan Uang belanja hari ini. soalnya mas akhir-akhir ini sedikit malas bekerja." ucap Bimolie berbohong kepada Avena Bimolie langsung mengecup kening Avena membuat hati Avena kembali menghangat. Avena sama sekali tidak mengetahui kebohongan yang diciptakan suaminya lagi.
Setelah Avena selesai memasak bahan makanan yang sudah Ia belanjakan, Avena pun menghidangkan makanan itu di meja. Terlihat Bimolie menatap makanan itu dengan menggelengkan kepalanya.
" Mengapa kamu memasak makanan seperti ini, apa tidak ada makanan yang lebih layak dari sini? tanya Bimoli kepada Avena.
" Kamu tau bukan kalau di rumah Mami sama Papi saya tidak pernah memakan makanan seperti ini." ucap Bimolie membuat hati Avena begitu sakit mendengar apa yang dikatakan Bimolie kepadanya.
"Maaf Mas sebenarnya Avena ingin memasak yang enak. Tetapi ketika Avena meminta uang belanja kepada Mas, Mas belum memberikan uang itu. Dan baru memberikannya sekarang, hingga uang sisa yang Avena pegang hanya dapat membeli makanan seperti ini." ucap Avena berusaha menahan emosinya.
Bimolie terdiam, Ia pun kemudian duduk dan mencicipi makanan masakan Avena. Bimolie mengembangkan senyumnya, ketika dirinya mencicipi masakan murahan seperti yang ia katakan kepada Avena. Ternyata masakan Avena sangat lezat dan memanjakan lidah Bimolie. Bimolie langsung melahap habis makanan yang sudah disediakan Avena sebelumnya.
"Ternyata makanan murahan seperti ini enak juga." ucap Bimolie sambil terkekeh.
"Makanya Mas!" Jangan menatap makanan itu hanya dari teksturnya aja. Tetapi rasakan dulu Bagaimana rasanya." ucap Avena sambil mengembangkan senyumnya. Hubungan keduanya pun akhirnya membaik, setelah mereka selesai menyantap makanan yang sudah disediakan Avena.
Malam harinya Avena melihat-lihat lowongan kerja. Ia berniat untuk bekerja membantu ekonomi keluarganya. Tetapi tak satupun perusahaan yang menerima kalau wanita sudah berstatus menikah. Hal itulah membuat Avena sedikit kewalahan untuk mencari pekerjaan.
Avena berlalu masuk ke kamar berniat untuk istirahat. Tetapi tanpa ia sadari suaminya sudah membaringkan tubuhnya di sana. Dengan hanya menggunakan pakaian dalam miliknya. Avena menggelengkan kepalanya itu pertanda kalau Bimolie menginginkan dirinya melayani Bimolie saat itu juga.
Avena pura-pura tidak mengetahui apa yang dilakukan suaminya. Ia perlahan naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya di samping Bimolie.
Bimolie langsung meraih tubuh Avena kepelukannya. Ia pun memberikan kecupan hangat bibir manis wanita yang saat ini berstatus sebagai istrinya.
Bimolie mengecup bibir manis Avena perlahan tapi pasti. Tangan Bimolie sudah mulai masuk ke dress milik Avena dan memainkan tangannya gunung kembar milik Avena membuat Avena tidak dapat menahan diri dan mengeluarkan de$@hannya. Hingga malam itu Avena akhirnya benar-benar melayani suaminya. Ia tidak ingin membuat suaminya kecewa kepadanya. Dan Avena juga berusaha untuk memuaskan suaminya.
Setelah satu jam permainan itu akhirnya Bimolie dan Avena sama-sama mencapai puncaknya. Hingga Bimolie langsung membaringkan tubuhnya di samping Avena ketika mereka menyelesaikan permainan panas malam itu.
"Terima kasih sayang." ucap Bimolie sambil mengembangkan senyumnya dan memberikan kecupan hangat di kening Avena Avena mengganggukan kepalanya, Ia pun melupakan permasalahan satu harian ini. Berharap kedepannya suaminya lebih bertanggung jawab di dalam kehidupan rumah tangganya. Ia tidak ingin permasalahan rumah tangganya diketahui oleh kedua orang tuanya. Entah karena faktor kecapean keduanya pun Langsung tertidur pulas
Sementara di tempat lain Tuan Wijaya begitu mengkhawatirkan hubungan rumah tangga putranya. Ia mengetahui sikap asli putranya. karena sampai sekarang Bimolie Wijaya, tidak ada niatan untuk mencari pekerjaan. Bahkan untuk membantu orang tuanya, di perusahaan yang dikelola oleh Tuan Wijaya sendiri. Yaitu perusahaan di bidang advertising yang selama ini menghidupi kebutuhan keluarga mereka.
Tuan Wijaya dan istrinya merasa gagal mendidik Bimolie Wijaya menjadi pria yang bertanggung jawab. Hal itu membuat kedua orang tua Bimolie begitu khawatir jika Avena akan meninggalkan Putra mereka.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
ahhh no coment.. pengen ngehujat suami mcm gitu tpi bru ingat klo ini hanya tulisan 🤭🤭
2022-07-20
1
Ayu Andila
dasar Bimolie gk tau diri! emangnya dia ngasi duit apa? seenaknya aja minta makanan yg layak, pen ku 🔪🔪
Mak, aku datang 🏃♀️
2022-07-19
1