...Hukuman...
Aziel kemudian menyebutkan hukuman apa yang akan dia berikan kepada Allena.
"Karena kamu sudah melanggar aturan saya akan memberikan kamu hukuman. Hukumannya kamu harus lari keliling lapangan 10 putaran dan juga kamu harus membawa sebuah barang. Barangnya saya akan beri tahu nanti setelah kamu lari mengelilingi lapangan ini, dan barang tersebut harus sudah ada besok. Itu juga hukuman karena kamu terlambat pagi tadi. Paham?". Ucap Aziel pada Allena.
"Waduh EL! Apa itu nggak berlebihan? Lapangan ini luas loh EL. Nanti kalau dia kenapa-napa gimana?". Ujar Brayen cukup keberatan dengan hukuman yang diberikan Aziel untuk Allena.
"Kenapa emangnya? Itu udah resikonya nih cewek. Siapa suruh terlambat? Jadi dia harus terima hukuman ini. Dan juga ngapain lu ngebela perempuan ini?". Cetus Aziel ketus.
"Tapi EL, hukuman itu kan terlalu...
"Udalah, Kak Brayen nggak usah ikut campur. Kak Brayen tahu kan gimana keras kepalanya Pak Ketos kita ini". Ujar seorang perempuan cantik menyela perkataan Brayen.
Perempuan tersebut bernama Regina Harin Widyautomo. Anak seorang konglomerat dan juga mempunyai toko emas di Indonesia. Dia menjabat sebagai Bendahara OSIS di sekolah ini dan menduduki kelas 11 IPS 1.
Regina ini sebenarnya menyimpan rasa pada Aziel dari sejak kelas 10. Menurutnya, Aziel ini mempunyai kharismatik tersendiri dibandingkan laki-laki yang dijumpainya.
Namun dia mencoba menyimpan sendiri rasa tersebut, dia cukup malu untuk mengungkapkan perasaan yang dipendamnya selama ini pada Aziel.
"Huff..yaudah deh, terserah lo lah EL. Buang-buang tenaga emang kalau ngomong sama lo". Ucap Brayen pasrah. Memang susah berdebat sama seorang Aziel.
Mendengar hukuman yang diberikan Aziel pada Allena, cukup membuat Alexa senang. Dia tersenyum miring sambil menatap Allena yang ada di depan sana. Alexa sepertinya memang tidak suka dengan Allena.
Allena yang diberikan hukuman seperti itu hanya diam di tempatnya sambil menatap Aziel. Ada perasaan tidak suka yang dipancarkan gadis itu pada Aziel. Dia tidak suka dengan sifat memerintah Aziel yang ditujukkan kepadanya.
Sedetik kemudian Allena langsung berlari begitu saja menuju lapangan tanpa menggubris Aziel. Gadis itu mulai berlari menyusuri lapangan yang luas itu tanpa mempedulikan seluruh pasang mata yang ada disitu dan tengah melihatnya.
"Perempuan itu". Aziel berkata dalam hati sambil memperhatikan Allena yang tengah berlari.
"Itulah yang akan terjadi jika kalian juga membuat kesalahan seperti yang dilakukan perempuan itu. Jadi saya harap kalian tidak membuat kesalahan jika kalian tidak ingin juga berakhir seperti itu". Teriak Aziel dengan lantangnya membuat para siswa kembali tertuju padanya.
Disatu barisan...
"Yaampun nyeremin banget tu KETOS(Ketua OSIS). Ganteng-ganteng ko nyeremin ya. Kasihan banget tu cewe, mana ni lapangan gede amat. Pasti bakalan cape tu dia". Ucap Hera mengiba.
"Lo bisa diam nggak sih Her! Kalau lo didengar gimana haa. Mau lo digituin juga. Mending lo diem deh". Cetus Chika pada Hera dengan sedikit memarahi.
"Yaudah sih.. Gue kan cuman ngomong doang. Kasihan kan tu cewe". Ujar Hera dengan memelas.
"Ngapain lo kasihanin dia sih Hera?". Imbuh Alexa, "Dia tu pantas ngedapatin hukuman itu. Siapa suru dia pake acara telat segala. Dia kira sekolah ini itu milik ayahnya apa main telat aja". Ucap Alexa sinis.
"Lo kayaknya nggak suka banget sama tu cewe Lex. Emang dia salah apa sama lo?". Ucap Chika menautkan alisnya. Pasalnya Alexa seperti sangat tidak menyukai Allena. Terlalu sinis.
"Nggak ada. Gue cuman nggak suka aja lihat tingkahnya itu. Sok kecantikan tau nggak". Sahut Alexa dengan nada tak suka.
"Ada-ada aja lu Lex". Chika menggelengkan kepalanya mendengar jawaban sahabatnya itu.
Mereka kemudian kembali diam dan memberhentikan obrolan, lalu kembali memperhatikan Aziel yang saat ini mulai melanjutkan acara yang sempat tertunda tadi. Jangan sampai mereka kedapatan sedang mengobrol di barisan, bisa bahaya nanti.
Sedang Aziel mulai berbicara lagi sambil sesekali melirik Allena yang tengah berlari. Sesekali Allena terlihat berhenti dan beristirahat. Gadis itu terlihat lelah dengan keringat yang bercucuran dan nafas yang memburu. Melihat hal itu ada sedikit tarikan di sudut bibir Aziel.
Setengah jam berlalu Aziel kemudian telah selesai dari tugasnya dan menutup acara hari itu, lalu segera membubarkan semua para siswa-siswi yang ada disitu. Semuanya pun membubarkan diri dan bersiap untuk pulang.
Allena yang kelelahan segera behenti, badannya berkeringat, matanya terasa panas dan mukanya memerah. Allena lelah sekali. Gadis itu segera duduk dan merentangkan kedua kakinya sambil sedikit memberikan pijatan-pijatan kecil di betisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Laksana mutiara🥀
Si Aziel mulai tertarik nih Yee...😂😂😂
2023-03-26
0