"Vi... biarkan saja kasus ini diselesaikan dengan damai, tak perlu diperpanjang lagi !" Ucap Ayah Andra
"Nggak bisa kayak gitu dong Ayah. Mas Andra harus mendapatkan keadilan !" protes Victoria dengan tegas. Bagaimana bisa Ayah dari kekasihnya ini menyerah begitu saja. "*Kenapa harus takut jika kita masih berada di jalan yang benar ?"
"Kita memang berada di jalan yang benar. Tapi jalan yang kita pilih sangat tidak tepat. Jalan yang kita tempuh adalah jalan yang ujungnya buntu*" kali ini Ayahnya yang bicara.
Buka karna mereka menukar nyawa anaknya dengan saham perusahaan yang ditawarkan Bima. Tapi mereka tau melawan pun tidak ada gunanya lagi, semua justru akan menjadi masalah batu untuk mereka kedepannya.
"Maaf pak Bima, Saya dan keluarga Saya menerima untuk damai dan menutup kasus ini. Tapi Saya tidak bisa menerima kompensasi dalam bentuk apapun dari keluar Tuan Arsenio." jelas Ayah Andra.
Kecewa... itulah yang dirasakan Victoria saat dirinya berusaha mendapatkan keadilan untuk sang kekasih justru usahanya dihancurkan oleh keluarganya sendiri.
**Flashback Of**
"Ada apa dengan wajahmu?" Tanya Keenan penuh selidik.
"Tidak apa-apa tuan" ucap Bima uang berusaha untuk tampak biasa saja
"Kau taukan, kau tidak bisa membohongi ku?" ucap Keenan dengan nada dingin. "Jelaskan jika sudah sampai di apartemenku !" ucapnya kemudian berlalu.
Ia berjalan menuju mobil Victoria dan ternyata wanita itu masih menyandarkan kepalanya di mobil.
Victoria yang merasakan seseorang mendekatinya mengangkat kepalanya yang terasa berat. Ia mengerutkan keningnya saat melihat seorang pria berdiri disampingnya.
"Anda siapa ?" tanya Victoria "Pa kita saling mengenal ?" lanjutnya lagi
Bukannya menjawab Keenan justru membuatnya tambah bingung.
"Kunci mobil !!" ucapnya dingin dengan tangan mengadah.
Victoria menganga 😲 *Apa dia perampok ? Tapi kenapa pakaiannya terlalu formal ? bahkan pakaiannya sepertinya bukan pakaian murah. Ahh tidak mungkin pria ini perampok, masa perampok bisa sekeren dan setampan ini sih ? Issss mikir apa aku ini, bisa saja kan Dia menyamar dengan pakaian sepeti ini.* Ia dibuat semakin bingung dengan pikirannya.
Keenan yang merasa kesal karna diabaikan oleh Victoria segera merampas tasnya fan mengambil kunci mobil Victoria.
"Masuk!!!" titahnya yang kini sudah duduk di kursi pengemudi.
Victoria masih diam ditempat. Ia sedang mencerna situasi yang Ia alami ini.
"Apa kau tuli ?" teriak Keenan keluar mobil lalu menutupnya dengan kasar.
"Anda mau apa? Apa anda seorang perampok ? Anda sedang ingin mencuri mobilku kan ?" tanyanya polos.
"Ckkk... Dasar bodoh" umpatnya begitu kesal. Bagaimana bisa wanita ini berpikir kalau Dia seorang perampok *Apa dia tidak melihat aku sangat tampan dan keren ? bisa-bisanya Dia berpikir aku ingin merampok mobil bututnya ini.*
Tanpa banyak bicara lagi Keenan segera mengangkat tubuh Victoria seperti karung beras dan mendudukkannya dengan kasar.
Ia lalu melajukan dengan kecepatan tinggi. Entah apa yang merasukinya *Kenapa bisa Aku peduli dengan pelakor ini ? bukannya Aku meninggalkannya disana tampa perduli dengan keadaannya. Apa yang sedang merasukimu Keenan bodoh* umpatnya pada dirinya sendiri.
Sedangkan Victoria kini merasa ketakutan, bukan takut karena akan diculik. Tapi Ia takut melihat Keenan yang membawa mobil kesetanan, kejadian beberapa tahun yang lalu berputar-putar di kepalanya. Kejadian disaat Ia melihat Andra terpental karna ditabrak mobil dengan kecepatan tinggi.
"Ma-as Andra Vivi takut" ucapnya lirik, namun masih bisa didengar oleh Keenan. Ia melirik Victoria yang tampak bergetar dan menggigit bibirnya seperti menahan sesuatu.
"Ckkk... Berhentilah menangis ! Aku tidak akan menculik wanita seperti dirimu." Ucapnya dengan nada yang ketus.
Bisa-bisanya wanita penggoda ini takut di culik oleh-nya, apa kurangnya seorang Keenan coba??? Pikiran Keenan semakin kacau. Biasanya wanita akan dengan senang hati diculik olehnya, ini malah gemetar.
Mobil masih melaju dengan kecepatan tinggi, hingga sampai di apartemen.
"Lohh bukannya ini apartemen tempat tinggal ku? Apa tuan tinggal disini juga ? Dilantai berapa ? Jadi tuan memaksa mengambil kunci mobilku karna ingin menumpang ? kenapa tidak bilang saja sih dari tadi ?" pertanyaan beruntun Victoria membuat kepala Keenan ingin pecah
"Padahal Vivi tadi kepengen telpon polisi karna berpikir akan diculik. hehehhe." Lanjutnya terkekeh
"Otakmu memang terlalu kotor." Ucapnya dengan sinis. "Buang jauh-jauh semua pikiran kotor dan rencana kotor mu itu sebelum kekotoran itu menghancurkan !" Sindir Keenan lalu keluar dari mobil sambil menghubungi seseorang.
"Ckk... ada apa dengan tuan itu ? Bukannya berterima kasih eeehhh malah kabur kayak penumpang angkot yang nggak punya cuan. Huuu tampannya aja yang keren tapi Dompetnya Kere"
Ia kemudian meninggalkan mobilnya dan berjalan menuju apartemennya. Saat Ia membuka pintu apartemen Ia terkejut karna melihat sepatu David. Ia lalu masuk dan benar saja David sudah berbaring di sofa ruang tengah.
"Ngapain mas kesini ? Bukannya kerja ?" tanyanya, Ia begitu malas bertemu pria didepannya. "Mas udah lama nungguin ?
"Kamu darimana saja ha? mas dari tadi mengkhawatirkan mu tapi kamu malah asik-asik keluar tanpa ijin." Bukannya menjawab David justru bertanya dengan penuh emosi.
*Cihhh... memangnya siapa kamu ? ngapain juga aku haru minta ijin denganmu ? merasa penting banget yaa diri Anda ?
"Aku habis ketemu temen, kita udah lama nggak ketemu, makanya Vivi ajak ketemu di luar." Jawab Victoria
"*Yaaa kenapa harus keluar tanpa minta ijin sih ? apa susahnya telon mas atau angkat telpon dari mas ? ini dari tadi mas hubungi tapi nggak diangkat-angkat." Tanya David
"Maaf-maaf, aku hanya terlalu senang bisa bertemu dengannya lagi sampai lupa mengabari mas*" ucapnya Victoria tampa rasa bersalah.
"Apa begitu penting temanmu itu sampai-sampai kau mengabaikan ku? Apa dia seorang lelaki ?" tanya David lagi dan lagi.
Victoria menganggukkan kepala, karna memang teman yang Ia temui tadi adalah teman special, bahkan sakin specialnya Ia rela menjadi pelakor agar Ia mendapatkan keadilan untuknya.
"*Memang dia special, tapi dia juga udah menjadi masa lalu. Dan masa lalu tidak perlu terulang lagi. Lagi pula aku bertemu dengannya tidak membawa perasaan apa-apa kok, semua perasaanku sudah mati."
"Maksudnya perasaan kamu sudah mati bahkan Dengan diriku* ?" tangan David mulai terkepal.
"Bukan itu maksudku, kamu terlalu cepat mengambil kesimpulan. Maksudku itu perasaanku sudah mati untuknya. jadi tidak ada yang tersisa lagi, kami sudah tidak memiliki kesempatan untuk bersama, karna Aku telah memiliki kehidupan sendiri, dan Dia sudah memiliki kehidupan sendiri."
"Mas tunggu disini ! Vivi bikinkan minuman buat mas"
David menghelah nafas dengan lega.
"Ini mas, diminum dulu ya! Vivi pengen masuk ganti baju dulu habis itu masakin makan siang buat mas" ucap Victoria.
"Apa mas boleh ikut denganmu berganti baju ?" tanya David menggoda. Ia berharap Victoria menganggukkan kepalanya. Namun angan tinggallah angan. Victoria meninggalkannya tampa kata-kata.
**Aahhh si*l... bahkan membayangkan lekuk tubuhnya saja membuat si otong berdiri tegak*.* ucapnya membatin lalu mengacak-ngacak rambutnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Haiii guys!!! salam kenal dari merauke 🤗 jangan lupa dukungannya ya 🙏 tinggalkan jejak di kolom komentar, dan jika ada kesalahan dari novel yang ku buat mohon beri sarannya ya😊 tapi jangan pedas-pedas ya😅 takut aku nggak sanggup🙈
*stop menjiplak🚫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Isnia Tun
Otong🤣🤣🤣🤭
2022-07-27
3
naumiiii🎈✨
MANTAP👍🤭
2022-07-24
3