Baru menikah dua hari dan juga baru habis lahiran, Suami Bu Rita malah akan di pindahkan kerja ke Swiss. "Sayang,,.kamu sudah tau kan, Saya akan di pindahkan ke Swiss ?" Tanya suami Bu Rita. Tau ? Jawab Bu Rita.
Kamu berhenti bekerja ya, ikut saya ke Swiss.
Ok, kalau kamu mau saya berhenti kerja, saya berhenti.
"Tapi bagaimana dengan bayi kamu yang masih di rumah sakit ?" tanya suami Bu Rita.
Untuk Urusan itu, nanti ibuku yang akan jaga dan urus bayik, kamu tidak usah risau.. Sebelumnya juga, saya dan ibu sudah membicarakan soal ini. Ibu mau mengurus dan menjaganya kata Bu Rita pada suaminya.
“Baiklah kalau begitu, saya agak tenang” Ucap suami Bu Rita.
Keesokan harinya mereka pun mengurus segalanya baik pengunduran diri Bu Rita di perusahanan dan mengurus kelengkapan keberangkatan mereka ke Swiss. Tiga hari setelah selesai semua kelengkapan, mereka pun berangkat ke Swiss. Sebelum berangkat ke Swiss Bu Rita sama sekali tidak melihat bayinya di rumah sakit. "Putri Jozuna Akemi di tinggal seorang diri di rumah sakit, tanpa belas kasian seorang ibu". Apalagi menanyakan ke adaan bayinya. Malah Bu Rita berharap bayinya mati.
Setelah satu bulan di rawat di rumah sakit, Putri Jozuna Akemi di izinkan pulang. Sadisnya yang menjemput Putri Jozuna Akemi ke rumah sakit hanya supir dan suster. Neneknya tidak menganggap sama sekali Putri Jozuna Akemi adalah cucunya. Mobil pun meluncur sedang di tengah kemacetan ibukota, 40 menit perjalanan dari rumah sakit sampai lah Putri Jozuna Akemi di rumah neneknya. Bukannya di beri kamar, malah Putri Jozuna Akemi di suruh tidur bareng sama pembantunya di kamar pembantu. Pembantu rumah tangganya kaget mendengarnya, tapi mau bagaimana lagi, itu perintah dari Nyonya besar. Putri Jozuna Akemi tidur bersama pembantu bernama bu Imah. Mungkin Putri Jozuna Akemi mengerti ia tidak di inginkan oleh Ibu, ayah kandung dan nenek nya. Putri Jozuna Akemi jarang sekali menangis. Jika menangis hsnay kerna lapar dan haus saja. Setiap harinya Putri Jozuna Akemi hanya di dalam kamar pembantu. Tidak di perbolehkan ke ruang tamu sama nenek nya.
Pembantu namanya Bu Imah dan pak supir sering kali atau bisa di bilang setiap bulan membelikan susu buat Putri Jozuna Akemi kerna nenek nya hanya memberi jatah setiap bulan 3 kardus susu ukuran 800 gr. Bu Imah sangat simpati dengan Putri Jozuna Akemi, masih bayi sudah di perlakukan begitu sama nenekya sendiri. Dari hari berganti bulan dan ke tahun, tanpa terasa Putri Jozuna Akemi sudah berinjak 7 tahun.Sudah usia segitu dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, nenek apalagi ayahnya.
Sampai Putri Jozuna Akemi untuk melangkah apalagi main ke ruang tamu saja tidak di perbolehkan, Walaupun Putri Jozuna Akemi cucunya. Tapi neneknya malah membencinya.
Pernah Putri Jozuna Akemi sekali masuk ke ruang tamu kerna penasaran apa yang ada di ruang tamu. Tapi sayangnya Ia ketauan sama neneknya. Putri Jozuna Akemi di pukul kakinya sampe biru dan di sekap di gudang seharian. Mulai dari itu, Putri Jozuna Akemi tidak pernah dan berani lagi melangkah keruang tamu.
Bu Imah tidak pernah bosen mengingatkan Putri Jozuna Akemi agar tidak ke ruang tamu dan Halaman depan. Bu Imah tidak tega melihat Putri Jozuna Akemi di pukul dan sekap di gudang sampe tidak di beri makan sama neneknya sendiri.
Bu Imah sayang sekali pada Putri Jozuna dan ia sudah menganggap Putri Jozuna sebagai anaknya. Bu Imah memanggil Putri Jozuna Akemi dengan panggilan Akemi. Kerna paras wajahnya cantik bak putri bidadari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Andini
Mak dan Nenek sama saja tidak punya hati 😡 gila
2022-07-13
1