Di Titipkan Di Panti Asuhan

Tiba tiba Bu Imah di panggil Nyonya besar ke ruang tamu.

"Imah tolong siapkan pakaian tuh anak di koper, kerna hari ini mau saya anter anak itu ke Panti Asuhan. Saya sudah meluat lihat wajah tuh anak" Ucap Nyonya besar pada Bu Imah. Baik, nyonya jawab Bu Imah

"Bu Imah kaget dan tiba tiba badannya lemas mendengar Akemi akan di anter ke Panti Asuhan. "Ya tuhan tolong jaga Putri Jozuna Akemi" ucap Bu imah sambil menetiskan airmatanya. Bu Imah memanggil Putri Jozuna Akemi.

Akemi mari sini nak, Panggil Bu Imah.

"Iya bu jawab Akemi sambil berlari ke arah Bu Imah." Akemi langsung duduk di pangkuan Bu Imah. Akemi dengar nak, mulai besok Akemi sudah tidak tinggal di rumah ini, tapi di Panti Asuhan, Ucap Bu Imah dengan nada menahan nangis.

Akemi kaget dan langsung menangis. Akemi Tidak mau, jerit Akemi sambil menangis.

Tapi ini perintah dari Nenek Akemi, Bu Imah tidak mau Akemi di pukul lagi.

Di panti Asuahan banyak teman teman, Akemi bisa bermain di sana. di Panti Asuhan ada tempat bermain dan Akemi bisa sekolah, ucap Bu Imah sambil memeluk Akemi.

Bu Imah bangun dan langsung mengemas pakaian Akemi di dalam koper, airmatanya tidak hentinya mengalir. Sedangkan Akemi duduk menyenderkan tubuhnya ketembok sambil termenung. Bu Imah melirik Akemi, "Ya tuhan anak sebesar ini sudah merasakan pahitnya kehidupan. Berilah ia kebahgian dan pertemukan ia dengan orang yang benar benar menyayangi tuhan." ucap Bu Imah dalam hati.

Setelah selesai mengemas pakaian Akemi di dalam koper, Bu Imah bangun dari duduknya dan melangkah menghampiri Akemi. Akemi,,.Bu Imah sayang Akemi. Tapi ini perintah nenek Akemi. Ibu tidak bisa berbuat apa apa kerna Bu Imah bukan siapa siapa di rumah ini, Akemi tau kan ? tanya Bu Imah. "Tapi Bu Imah janji akan sering sering menjenguk Akemi di Panti Asuhan." Ucap Bu Imah sambil memeluk Akemi.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 03.00 sore, Nyonya besar memanggil pembantunya. "Bibi , tolong panggilkan usup ketemu saya sekarang." ucap Nyonya besar. Baik Nyonya, jawab pembantunya. Tidak lama kemudian, Supirnya bernama usup menghadap Nyonya besar.

Nyonya, panggil saya ? tanya Usup pada Nyonya besar.

Usup anter Tuh anak ke Panti Asuhan H****** di jalan s****, Jakarta Barat. ucap Nyonya besar. "Baik Nyonya," Jawab Pak Usup.

Pak Usup Kaget mendengarnya, dia tau pasti Bu Imah sudah mengetahui. Kasian sungguh hidupmu nak, gumam Pak Usup dalam hati. Pak Usup langsung memanaskan mobil, tidak lama kemudian, Bu Imah menghampiri Pak Usup. Pak Usup, Nyonya minta anter Akemi sekarang Ke Panti Asuhan.

Nyonya besar mana ? tanya Pak Usup.

Nyonya bilang, Pak Usup sendiri saja yang mengantarnya.

“Ya sudah kalau begitu,” jawab Pak Usup.

Akemi,,.di sana Akemi tidak boleh nakal dan harus dengar apa yang di ucapkan ya sayang. kata Bu Imah pada Akemi. Akemi hanya menganguk kepalanya, wajahnya kelihatan sedih sekali berpisah dengan Bu Imah. Mobil pun meluncur sedang menuju Panti Asuhan. Sesampainya di Panti Asuhan, Akemi di sambut hangat oleh ketua yayasan. Nak,,.kamu jangan takut, di sini banyak teman teman sebaya kamu. Di depan ada taman bermain. Nanti kamu bisa bermain di sana. Nama kamu siapa, tanya ketua yayasan sambil mengusap rambutnya. Putri Jozuna Akemi bu Jawab Akemi sambil terbata bata. Wah, nama kamu bagus sekali namanya, sama seperti orangnya cantik bak bidadari, ucap ketua yayasan sambil tersenyum.

“Bu saya pulang dulu ya, saya nitip Akemi ya” Bu. kata Pak Usup. Akemi,,.Pak Usup pulang dulu ya, nanti nenek Akemi marah Pak Usup. Akemi di sini enggak perlu takut, Ibu ini baik dan di sini Akemi bisa main bersama teman teman. ucap Pak Usup. Pak Usup pun langsung melangkah ke mobil untuk pulang lagi ke rumah nyonya besar.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***