Bab 3 : Salah Atau Benar?

"Kamu apa-apaan sih, Aby?" tanya Vania kesal sebab Aby tiba-tiba melepas genggamannya. 

"Van!" Aby memperingatkan, karena di antara mereka ada Dewa yang sedang menatap penuh curiga. 

Aby tidak ingin orang lain mengetahui permasalahan mereka. Terutama karena Dewa merupakan rekan sekaligus saingannya di kantor.

Ia mendekati Embun yang masih duduk, lalu melayangkan tatapan tak suka ke arah Dewa. Tangannya terulur meraih pergelangan tangan sang istri dan menariknya berdiri. "Kamu ngapain di sini? Kan tadi aku bilang tunggu di dalam." 

"Untuk apa?" balas Embun. "Untuk mendengar kamu bilang ke pacar kamu bahwa kamu akan menceraikan aku setelah enam bulan?" 

Bukan hanya Aby yang terkejut mendengar sindiran Embun. Dewa pun sama terkejutnya. Embun yang semula ingin menyembunyikan masalah rumah tangganya, kehilangan kendali melihat betapa mesranya Vania merangkul mesra suaminya. 

"Lebih baik kita pulang sekarang."

Tanpa memerdulikan tatapan Dewa, Aby menarik Embun meninggalkan taman. Membuat Vania harus menahan rasa kesal dan cemburu karena merasa Aby mengabaikan dirinya. Wanita itu berjalan di belakang dengan bibir mengerucut. 

Tak tahan dengan sikap Aby, Vania mempercepat langkahnya dan menghempas tangan Aby hingga genggamannya terlepas dari Embun.

"Kamu apa-apaan sih?" 

Aby melirik Vania. "Van, kamu nggak lihat tadi ada Dewa di taman? Seharusnya kamu bisa menahan diri!"

"Aku nggak peduli sama dia," pekik Vania dengan kemarahan berapi-api. 

Melihat pertengkaran pasangan kekasih itu, Embun memilih sedikit menjauh dari dan menunggu di dekat mobil. Aby sedang berusaha membujuk Vania yang merajuk. 

"Jangan seperti anak kecil, Van! Kamu itu sudah dewasa," ujar Aby yang mulai tampak lelah. 

"Bagaimana aku nggak kesal kalau kamu cuekin aku dan malah menggandeng Embun! Aku merasa kamu nggak menghargai aku." 

Aby menghembuskan napas panjang, mulai terlihat kehilangan kesabaran. "Vania, please! Ini sudah malam, aku antar kamu pulang dulu! Kita bisa bicara lagi besok, aku capek hari ini." 

Vania mendengkus kesal, namun tetap menuruti ucapan Aby. Ia masih memiliki rasa takut jika saja Aby marah terhadapnya.

Setibanya di mobil, Aby membukakan pintu mobil bagian depan untuk Embun, namun dengan cepat Vania melayangkan protes. 

"Aku mau duduk di depan!" ujarnya cepat.  

Sekilas Aby melirik Embun, namun istrinya itu diam tanpa ekspresi.

"Embun, kamu duduk di depan," pinta Aby.

Vania yang tak terima mendorong dada Aby dengan kasar. "Kamu apa-apaan sih? Kalau dia duduk di depan lebih baik aku pulang naik taksi!"

"Terserah kamu, Van!" jawab Aby.

Tak tahan dengan pertengkaran pasangan kekasih itu, Embun memilih mengalah. Aby pun mempersilahkan Vania untuk duduk di depan. Membuat wanita itu menarik senyum penuh kemenangan.

Mobil perlahan melaju menerobos padatnya jalanan malam itu. Sepanjang jalan menuju pulang, Embun diam seribu bahasa. Ia harus menjadi saksi kemesraan suaminya dengan wanita lain.

Vania tak henti-hentinya bergelayut manja di lengan Aby, merayu dengan manja seolah ingin menunjukkan bahwa dirinyalah yang berkuasa atas laki-laki itu. 

Sementara Aby terus berusaha menghindar. Namun, Vania yang agresif membuatnya tak berkutik.

"Sayang, besok pagi kamu jemput aku, ya," pintanya sambil bersandar di lengan Aby. 

"Hem ...."

"Makasih, Aby."

Vania hendak membenamkan bibirnya di pipi kiri Aby, namun laki-laki itu dengan cepat menghindar. Lalu, melirik ke belakang melalui spion. Embun tampak membuang pandangan ke sisi kanan jalan. 

"Van, jangan begitu," ucap Aby seraya mendorong Vania agar menjauh. 

"Iya iya!" Vania menolehkan kepala ke belakang dengan memamerkan senyum. "Kamu jangan kaget ya, Embun. Aku memang biasa manja seperti ini kalau sama Aby."

Embun yang enggan menatap wanita di hadapannya hanya menghela napas panjang dengan pandangan masih mengarah ke sisi jalan.

 "Nggak kok. Aku lebih kaget dengan kejutan manis dari suami aku di restoran tadi."

Ucapan santai bermuatan sindiran itu membuat Aby tersentil. Ia kembali melirik spion. Dinginnya sikap Embun membuatnya merinding.

Namun, Vania seolah ingin kalah dari Embun. "Aku juga harus minta maaf, karena Aby mau menceraikan kamu demi aku."

"Kenapa harus minta maaf? Apa kamu merasa berdosa karena sudah membuat seorang suami berjanji untuk menceraikan istri sah-nya?" 

Vania mulai gusar. Ia melirik Aby seolah meminta bantuan. Namun, Aby memilih diam. Ucapan Embun barusan berhasil membungkamnya.

"Bukan begitu," jawab Vania cepat. "Aku cuma nggak enak sama kamu. Aku juga masih punya harga diri, tapi kesannya aku yang jadi orang ketiga di antara kalian. Padahal kan kamu yang jadi orang ke tiga di antara kami."

Sudut bibir Embun terangkat tipis. "Jadi menurut kamu, wanita yang menjadi orang ketiga di antara pasangan suami istri itu masih punya harga diri?" 

Napas Vania menjadi lebih cepat. Ia bersandar dengan raut muka kesal setelah mendengar kalimat sindiran Embun yang membungkamnya dengan telak. Lebih kesal lagi karena laki-laki di sebelahnya diam saja dan sama sekali tak membela. Membuat Vania semakin kehilangan harga diri di depan Embun. 

Awas aja kamu, aku benar-benar akan membuat Aby menceraikan kamu sebelum enam bulan.

.

.

.

Kurang dari tiga puluh menit, mereka telah tiba di depan rumah Vania. Rumah yang dari depan tampak mewah itu terlihat sangat sunyi. Hanya beberapa lampu yang menyala. Selama ini, Vania hanya tinggal dengan dua asisten rumah tangganya. Kedua orang tuanya menetap di luar kota karena urusan bisnis. 

"Makasih, Sayang." Gerakan Vania yang super cepat dan tak terduga membuat Aby tak sempat menghindar, sehingga ciuman mendarat di pipi. 

"Apaan sih kamu, Van!"

Pria itu hanya dapat mengusap pipi sambil melirik ke belakang melalui spion. Embun masih duduk dengan santai sambil memainkan ponsel. Sama sekali tak terpengaruh dengan tontonan di hadapannya. 

"Kamu yang apaan, aku kan udah biasa kayak gini. Oh ya, nanti kalau kamu sampai rumah telepon aku," pintanya manja.

Aby hanya menjawab dengan berdehem. Apa yang dilakukan Vania barusan membuatnya tidak enak dengan Embun. Menegur Vania pun rasanya percuma, karena wanita itu pasti akan semakin menjadi.

"Aku masuk, ya. Kamu hati-hati di jalan," ucapnya kepada Aby, lalu melirik Embun. "Sampai jumpa, Embun. Makasih ya, atas pengertian kamu."

Embun tak menjawab, sehingga Vania segera turun dari mobil. Setelah memastikan Vania telah memasuki rumah, Aby melirik istrinya.

"Embun, pindah ke depan, ya," pintanya.

Sejenak Embun melirik Aby, sebelum akhirnya kembali terfokus pada ponselnya dengan sikap acuh tak acuh.

"Kenapa harus pindah ke depan? Aku sudah nyaman duduk hanya dengan liatin punggung kamu seperti di restoran tadi." 

Sindiran halus nan menusuk dari Embun membuat Abi mengelus dada. 

Galak amat ini cewek. 

...........

Terpopuler

Comments

Lisa Halik

Lisa Halik

huhuh..bikin panas ni

2024-02-06

0

Ukhty Nur Siahaan

Ukhty Nur Siahaan

Gitu mmg
g dibuat buat baik
Aku yakin pasti Vania bermuka dua

2024-01-28

0

Ney maniez

Ney maniez

gtu👍👍

2023-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU
2 Bab 2 : Kamu Akan Luluh Dengan Dia
3 Bab 3 : Salah Atau Benar?
4 Bab 4 : ADA MASALAH APA?
5 BAB 5 : Hanya Ingin Memastikan
6 Bab 6 : Tidak Perlu Malu
7 Bab 7 : Kamu Serakah Juga, Ya?
8 Bab 8 : Kamu Sepeduli Itu Dengan Dia?
9 Bab 9 : Kalau Kamu Tidak Mau ... Maka Aku Yang Akan ....
10 Bab 10 : AYAH SAKIT?
11 Bab 11 : Posesif dan Kekanakan
12 Bab 12 : Tidak Bisa Tidur
13 Bab 13 : Apa-Apaan Ini?
14 Bab 14 : AKU TIDAK BERMAKSUD
15 Bab 15 : Camping Di Luar Kota?
16 Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?
17 Bab 17 : Akhiri Saja
18 Bab 18 : MENYUSUL?
19 Bab 19 : HILANG
20 Bab 20 : EMBUN DI MANA?
21 Bab 21 : Tidak Perlu Khawatir
22 Bab 22 : Kamu Lihat Orangnya?
23 Bab 23 : Siapa Pelakunya?
24 Bab 24 : Dia Kembali?
25 My Hot And Sexy Wife
26 Bab 26 : Pembatalan Pernikahan?
27 Bab 27 : Aku Mau Pulang
28 Bab 28 : PERGI ....
29 Visual Tokoh Utama
30 Bab 30 : Kesempatan Terakhir
31 Bab 31 : Bukankah Sudah Jelas?
32 Bab 32 : HANCUR
33 Bab 33 : Memperbaiki Segalanya
34 Bab 34 : Talak Di Malam Pertama
35 Bab 35 : Menagih Janji
36 Bab 36 : Upaya Untuk Rujuk?
37 Bab 37 : Mengakhiri Dengan baik-baik
38 Bab 38 : Meluruskan Kesalahpahaman
39 Bab 39 : Masih Berusaha
40 Bab 40 : Bersamamu
41 Bab 41 : Menikah Ulang?
42 Bab 42 : Terpental Jauh
43 Bab 42 : DEAR EMBUN ....
44 Bab 44 : Dear Mas Aby
45 Bab 45 : MEMBUTUHKAN KAMU
46 Bab 46 : FAKTA MENGEJUTKAN
47 DIBUANG SUAMI DAN DINIKAHI BOSS
48 Bab 48 : KETERLIBATAN VANIA?
49 Bab 49 : Kiriman Foto
50 Bab 50 : Tunggu Aku
51 Bab 51 : Ijab Ulang?
52 Suamiku Om-Om Galak
53 Bab 53 : Bertemu Orang Tua Vania
54 Bab 54 : Rencana Pindah Ke Rumah Baru
55 Bab 55 : Apa Sudah Boleh?
56 Bab 56 : Kehujanan
57 Bab 57 : Misi Berhasil
58 Bab 58 : Sudah Baikan?
59 Bab 59 : TERNYATA KAMU?
60 Bab 60 : PELAKU SEBENARNYA
61 Bab 61 : Tidak Akan Membuatnya Lagi
62 Bab 62 : Aktor Paling Berjasa Di Muka Bumi
63 Bab 63 : Dua Kali Menang
64 Bab 64 : Ancaman Lagi?
65 Bab 65 : Kamu Sendiri Yang Harus
66 Bab 66 : Kamu Tidak Pernah Sendirian
67 Bab 67 : Memperbaiki Semuanya
68 Bab 68 : Sedang Apa Kamu Di Sini?
69 Bab 69 : Kasihan Embun ....
70 Bab 70 : Sisi Lain Vania
71 Bab 71 : Tetangga Baru
72 Bab 72 : Sebatas Kagum
73 Bab 73 : Makan Siang
74 Bab 74 : HARUS KELUAR KOTA?
75 Bab 75 : Kinder Boy
76 Bab 76 : Jauhi Dia!
77 Silahkan Mampir
78 Bab 78 : Mudah Berubah
79 Bab 79 : Surabaya Atau Bogor?
80 Bab 80 : Memohon Keringanan
81 Bab 81 : Masalah Baru
82 Bab 82 : Keinginan Berlebihan?
83 Bab 83 : Menyembunyikan Air Mata
84 Bab 84 : Mulai Tidak Mengerti Dengan Kamu!
85 Bab 85 : Ada apa ini?
86 Boss Mafia's H0t Girl by Anak Kost
87 Bab 87 : Keadaan Sebenarnya
88 Bab 88 : Saling Terbuka
89 Bab 89 : Kedatangan Wanita Asing
90 Bab 90 : Salah Sasaran!
91 Bab 91 : Atur Damai?
92 Bab 92 : Dipecat?
93 Bab 93 : Kedatangan Ibu Mertua
94 Bab 94 : Hasil Tidak Mengkhianati Usaha!
95 Bab 95 : Kebetulan Menyebalkan!
96 Bab 96 : Maaf, merepotkan kamu.
97 Menjadi Posesif
98 Apakah Sudah Ada Isi?
99 Oma Tidak Suka
100 Belum Ada Tanda
101 Pingsan!
102 Khawatir Semakin Parah
103 Generasi Tuan Krabs!
104 Membawa Pulang Embun
105 Kabar Bahagia Untuk Semua
106 Kamu Sudah Cantik Sejak Masih Berbentuk Zigot!
107 Tidak Suka Cara Oma
108 Menjaga Oma Di Rumah Sakit
109 Catatan Kelam Gadis Malang
110 Tidak Banyak Menantu Seperti Kamu!
111 Yang Tulus, Tapi Mau Enaknya Juga
112 Ulang Tahun Perusahaan
113 Bertemu Sang Pemilik Perusahaan
114 Jurang Pemisah
115 Apa Kamu Pernah Menyesal?
116 FINAL EPISODE
117 Ingat Aku, Suamiku!
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU
2
Bab 2 : Kamu Akan Luluh Dengan Dia
3
Bab 3 : Salah Atau Benar?
4
Bab 4 : ADA MASALAH APA?
5
BAB 5 : Hanya Ingin Memastikan
6
Bab 6 : Tidak Perlu Malu
7
Bab 7 : Kamu Serakah Juga, Ya?
8
Bab 8 : Kamu Sepeduli Itu Dengan Dia?
9
Bab 9 : Kalau Kamu Tidak Mau ... Maka Aku Yang Akan ....
10
Bab 10 : AYAH SAKIT?
11
Bab 11 : Posesif dan Kekanakan
12
Bab 12 : Tidak Bisa Tidur
13
Bab 13 : Apa-Apaan Ini?
14
Bab 14 : AKU TIDAK BERMAKSUD
15
Bab 15 : Camping Di Luar Kota?
16
Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?
17
Bab 17 : Akhiri Saja
18
Bab 18 : MENYUSUL?
19
Bab 19 : HILANG
20
Bab 20 : EMBUN DI MANA?
21
Bab 21 : Tidak Perlu Khawatir
22
Bab 22 : Kamu Lihat Orangnya?
23
Bab 23 : Siapa Pelakunya?
24
Bab 24 : Dia Kembali?
25
My Hot And Sexy Wife
26
Bab 26 : Pembatalan Pernikahan?
27
Bab 27 : Aku Mau Pulang
28
Bab 28 : PERGI ....
29
Visual Tokoh Utama
30
Bab 30 : Kesempatan Terakhir
31
Bab 31 : Bukankah Sudah Jelas?
32
Bab 32 : HANCUR
33
Bab 33 : Memperbaiki Segalanya
34
Bab 34 : Talak Di Malam Pertama
35
Bab 35 : Menagih Janji
36
Bab 36 : Upaya Untuk Rujuk?
37
Bab 37 : Mengakhiri Dengan baik-baik
38
Bab 38 : Meluruskan Kesalahpahaman
39
Bab 39 : Masih Berusaha
40
Bab 40 : Bersamamu
41
Bab 41 : Menikah Ulang?
42
Bab 42 : Terpental Jauh
43
Bab 42 : DEAR EMBUN ....
44
Bab 44 : Dear Mas Aby
45
Bab 45 : MEMBUTUHKAN KAMU
46
Bab 46 : FAKTA MENGEJUTKAN
47
DIBUANG SUAMI DAN DINIKAHI BOSS
48
Bab 48 : KETERLIBATAN VANIA?
49
Bab 49 : Kiriman Foto
50
Bab 50 : Tunggu Aku
51
Bab 51 : Ijab Ulang?
52
Suamiku Om-Om Galak
53
Bab 53 : Bertemu Orang Tua Vania
54
Bab 54 : Rencana Pindah Ke Rumah Baru
55
Bab 55 : Apa Sudah Boleh?
56
Bab 56 : Kehujanan
57
Bab 57 : Misi Berhasil
58
Bab 58 : Sudah Baikan?
59
Bab 59 : TERNYATA KAMU?
60
Bab 60 : PELAKU SEBENARNYA
61
Bab 61 : Tidak Akan Membuatnya Lagi
62
Bab 62 : Aktor Paling Berjasa Di Muka Bumi
63
Bab 63 : Dua Kali Menang
64
Bab 64 : Ancaman Lagi?
65
Bab 65 : Kamu Sendiri Yang Harus
66
Bab 66 : Kamu Tidak Pernah Sendirian
67
Bab 67 : Memperbaiki Semuanya
68
Bab 68 : Sedang Apa Kamu Di Sini?
69
Bab 69 : Kasihan Embun ....
70
Bab 70 : Sisi Lain Vania
71
Bab 71 : Tetangga Baru
72
Bab 72 : Sebatas Kagum
73
Bab 73 : Makan Siang
74
Bab 74 : HARUS KELUAR KOTA?
75
Bab 75 : Kinder Boy
76
Bab 76 : Jauhi Dia!
77
Silahkan Mampir
78
Bab 78 : Mudah Berubah
79
Bab 79 : Surabaya Atau Bogor?
80
Bab 80 : Memohon Keringanan
81
Bab 81 : Masalah Baru
82
Bab 82 : Keinginan Berlebihan?
83
Bab 83 : Menyembunyikan Air Mata
84
Bab 84 : Mulai Tidak Mengerti Dengan Kamu!
85
Bab 85 : Ada apa ini?
86
Boss Mafia's H0t Girl by Anak Kost
87
Bab 87 : Keadaan Sebenarnya
88
Bab 88 : Saling Terbuka
89
Bab 89 : Kedatangan Wanita Asing
90
Bab 90 : Salah Sasaran!
91
Bab 91 : Atur Damai?
92
Bab 92 : Dipecat?
93
Bab 93 : Kedatangan Ibu Mertua
94
Bab 94 : Hasil Tidak Mengkhianati Usaha!
95
Bab 95 : Kebetulan Menyebalkan!
96
Bab 96 : Maaf, merepotkan kamu.
97
Menjadi Posesif
98
Apakah Sudah Ada Isi?
99
Oma Tidak Suka
100
Belum Ada Tanda
101
Pingsan!
102
Khawatir Semakin Parah
103
Generasi Tuan Krabs!
104
Membawa Pulang Embun
105
Kabar Bahagia Untuk Semua
106
Kamu Sudah Cantik Sejak Masih Berbentuk Zigot!
107
Tidak Suka Cara Oma
108
Menjaga Oma Di Rumah Sakit
109
Catatan Kelam Gadis Malang
110
Tidak Banyak Menantu Seperti Kamu!
111
Yang Tulus, Tapi Mau Enaknya Juga
112
Ulang Tahun Perusahaan
113
Bertemu Sang Pemilik Perusahaan
114
Jurang Pemisah
115
Apa Kamu Pernah Menyesal?
116
FINAL EPISODE
117
Ingat Aku, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!