Hasil Yang Mengecewakan

Seluruh pemuda dan pemudi telah selesai dibangkitkan kekuatan roh sucinya. Ada yang mempunyai roh suci yang kuat seperti Cek Pei dan Wa Hua Wa, ada juga yang memang tidak mempunyai kekuatan roh suci. Kini tinggal Wong Mo Gei sebagai peserta terakhir.

"Peserta yang terakhir hari ini adalah.. Wong Mo Gei, putra dari tuan Zhan Sing Ming dan Shin Yuan Ma, dua pendekar terbaik dari Sekte Api!" kata salah seorang penuntun yang berasal dari Sekte Awan Hitam. Para pendekar dari sekte yang jadi panitia pelaksaan kebangkitan kekuatan roh suci, secara bergantian menjadi penuntun. Agar tidak terlalu menguras tenaga dalam mereka.

Bagi pemuda remaja baik yang Laki-laki, mau pun perempuan. Untuk mengeluarkan tenaga roh suci yang ada di dalam diri mereka, cukup menguras tenaga apalagi yang masih mempunyai tenaga dalam di bawah lima puluh persen. Namun bagi Wong Mo Gei sudah cukup mampu, karena putra Zhan Shin Ming itu sudah mempunyai tenaga dalam lebih dari enam puluh persen.

"Sekarang giliranmu, Mo Gei," kata Cek Pei sambil memengang bahu sahabat kecilnya tersebut.

"Pergilah.. Kalau Kau selesai nanti kita akan pergi makan enak, Aku akan mentraktir kalian hari ini," kata Wa Hua Wa sambil tersenyum. Wong Mo Gei hanya tersenyum dan berjalan perlahan kearah tengah gelanggang.

"Kenapa Kau tidak begitu semangat Mo Gei?" tanya penuntun tersebut.

"Entahlah paman, perasaanku tidak begitu enak," jawab Wong Mo Gei sambil tersenyum.

"Ya sudah, bisa kita mulai?" tanya penuntun yang satunya. Penuntun itu berasal dari Sekte Es, ia adalah seorang penguasa kekuatan roh suci srigala es.

"Bisa Paman," jawab Wong Mo Gei singkat.

Baiklah kita mulai ya," kata penuntun tersebut. Tanpa banyak bicara lagi Wong Mo Gei segera melakukan semedi sambil berdiri. Kedua tangannya di rapatkan di depan dada.

Di tempat duduk para panitia. Ibu Wong Mo Gei tampak gelisah melihat sikap putra tunggalnya tersebut, "Suamiku, kenapa Mo Gei hari ini terlihat begitu lesu, tidak seperti remaja yang lain, apa ada sesuatu yang ia cemaskan?" kata Shin Yuan Ma, pada suaminya.

"Entahlah sayang.. Aku juga melihat kegelisahan Mo Gei hari ini, biasanya putra kita adalah seorang pemuda yang begitu bersemangat," jawab Zhang Shin Ming sambil memandang kearah Wong Mo Gei yang lagi bersemedi di tengah gelanggang.

Wong Mo Gei mulai mengalirkan tenaga dalamnya kearah dua telapak tangannya. Sebuah cahaya putih dan dan hitam mulai memancar dari kedua tangan Wong Mo Gei itu.

Tanpa di arahkan Wong Mo Gei menurunkan telapak tangannya dan membentangkan di depan perutnya. Cahaya yang mengalir dari kedua tangannya membentuk bulatan sebesar kepala.

Dua cahaya hitam dan putih itu mulai berputar. Namun di luar cahaya hitam putih itu ada cahaya merah yang mengelilingi. Tidak lama kemudian sebuah wujud roh suci mulai membentuk di dalam bola cahaya itu. Wujud itu kemudian membentuk seekor kelinci berwarna hitam dan putih yang lagi duduk.

"Apa, tidak mungkin?" ucap salah seorang penuntun tersebut melihat roh suci Wong Mo Gei adalah seekor kelinci. Zhang Shin Ming tampak paling terkejut, walau dari kejauhan ia bisa melihat jelas apa yang ada di dalam bola cahaya yang berputar di telapak tangan putranya tersebut.

Wong Mo Gei yang memejamkan matanya, perlahan membuka kedua membuka mata. Wong Mo Gei memandang kedalam bola cahaya tiga warna di telapak tangannya.

"Maafkan paman Mo Gei, kekuatan roh suci mu, adalah seekor kelinci," ucap penuntun itu berusaha menjaga perasaan Wong Mo Gei.

"Sabar lah Mo Gei, tapi masih ada misteri dari bola cahaya di tanganmu, rata-rata seseorang hanya memiliki kekuatan tenaga dalam, satu warna. Paling banyak dua warna, sedangkan cahaya yang berputar ditanganmu tiga warna. Paman yakin ada sesuatu yang tidak kita ketahui," kata penuntun yang berasal dari Sekte Batu itu. Ia adalah seorang penguasa roh suci beruang hitam.

"Terima kasih, Paman," ucap Wong Mo Gei sambil menurunkan tenaga dalamnya. Bola cahaya itu mulai meredup dan tidak lama kemudian menghilang. Wong Mo Gei berjalan kearah tepian lapangan itu dengan wajah yang murung.

Wong Mo Gei berjalan kearah kedua orang tuanya. Swmua mata memandang enteng kearah Wong Mo Gei, banyak di antara mereka yang saling berbisik. Membicarakan Wong Mo Gei. Namun mereka tidak berani berbicara lantang karena di sana ada kedua orang tuanya.

Mereka takut Zhan Shin Ming itu Dan Shin Yuan Ma tersinggung. Sedangkan mereka tau kemampuan kedikjayaan kedua pendekar itu. Belum ada di tujuh sekte yang sanggup mengalahkan roh suci kedua orang itu.

"Ayah, ibu, maafkan Mo Gei," ucap Wong Mo Gei dengan wajah tertunduk lesu. Zhang Shin Ming tersenyum pada sang Wong Mo Gei ,sambil memegang bahu sang putra.

"Tidak apa anakku, kita belum tau di balik cahaya merah yang menyelubungi dua cahaya itu, sabar lah.. Ayah yakin ada sesuatu yang belum kita ketahui di dalam tubuhmu," kata Zhang Shin Ming sambil tersenyum.

"Iya anakku, ayahmu benar," tambah Shin Yuan Ma sambil memeluk Wong Mo Gei. Wong Mo Gei hanya berusaha tersenyum mendengar hiburan kedua orang tuanya.

Setelah melepaskan pelukan ibunya Wong Mo Gei berbalik arah dan berlari dengan begitu cepat membawa kekecewaan hatinya.

Cek Pei dan Wa Hua Wa yang baru mau mendekati Wong Mo Gei tampak terkejut.

..."Mo Gei....!" seru Shin Yuan Ma melihat putranya itu tiba-tiba berlari begitu cepat meninggalkan bukit bintang....

..."Paman, bibi, ada apa? Kenapa Mo Gei berlari begitu cepat tanpa mempedulikan kami?" tanya Cek Pei sambil mendekati Zhang Shin Ming dan Shin Yuan Ma....

"Entahlah Cek Pei, tampaknya Mo Gei terpukul dengan hasil pembangkitannya," jawab Zhang Shin Ming sambil memandang kearah Wong Mo Gei berlari itu.

"Biarlah kami yang akan menyusul Mo Gei, Paman," kata Cek Pei.

Baiklah... Hibur dia, tampaknya dia begitu terpukul," jawab Zhang Shin Ming lagi. Tanpa banyak bicara lagi Cek Pei dan Wa Hua Wa segera melesat memakai ilmu lari cepat mereka menyusul Wong Mo Gei.

Wong Mo Gei berlari kencang ditengah para penduduk sekte Api yang mulai kembali dari bukit bintang. Mereka yang simpati pada pemuda itu hanya menggelengkan kepala melihat pemuda itu hampir putus asa karena kecewa. Tanpa mempedulikan sekitarnya Wong Mo Gei berlari kencang sekencangnya.

Wong Mo Gei berlari hingga ke bukit bulan sabit yang menjulang tinggi di wilayah desa tempat tinggal Wong Mo Gei. Sesampainya di puncak bukit bulan sabit, Wong berdiri menghadap jurang yang cukup terjal. Namun di puncak bukit bulan sabit terdapat padang rumput yang hijau, beberapa batang pohon yang tumbuh rindang. Wong Mo Gei berdiri tegak mematung menghadap jurang yang begitu terjal itu.

.

.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Roh Kelnci

2022-09-09

2

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Cahaya tiga warna masih jadi misteri yang dimiliki Wong Mo Gei. Lanjut Thor ✍️✍️💪💪💪

2022-08-29

0

Author S

Author S

mantap Wong Mo Gei, berdiri di tempat yang ekstrim🤭

2022-07-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal, Tujuh Sekte dan Roh Suci
3 Roh Suci Naga Terbang
4 Roh Suci Naga Air
5 Hasil Yang Mengecewakan
6 Menjadi Bahan Ejekan dan Ledekan
7 Rasa Penasaran
8 Kuburan Pedang
9 Pedang Naga Kayangan dan Roh Suci Raja Naga Api
10 Kekuatan Roh Raja Naga Api
11 Kompetisi tahunan
12 Perseteruan Di Warung Mie
13 Perseteruan Berlanjut
14 Pertarungan Berlanjut. Part 2
15 Mengaku Kalah
16 Kompetisi Berlanjut
17 Kompetisi Berlanjut. Part, 2
18 Roh Suci Harimau Putih
19 Pertandingan Hari Ketiga
20 Cek Pei vs Wang Man Chu
21 Wa Hua Wa vs Sin Yin
22 Naga Terbang dan naga air dan es.
23 Sekte Yang Terbuang
24 Ilmu Cakar Naga Api
25 Pemenang Kompetisi Tahunan
26 Misi Penculikan
27 Tugas
28 Perompak Mata Satu
29 Menuju Pulau Larangan
30 Perompak Tengkorak Merah
31 Sampai Ke Pulau Larangan
32 Penguasa Pulau Larangan
33 Penguasa Roh Suci Harimau Taring Panjang
34 Tunduknya Roh Suci Harimau Taring Panjang
35 Pagoda Kematian
36 Pagoda Kematian. Part 2
37 Tak Tertandingi
38 Menuju Istana Bawah Tanah
39 Istana Bawah Tanah
40 Pendekar Pulau Buangan
41 Tunduknya Si Mata Elang
42 Beruang Hitam
43 Pendekar Tang Liau Mie
44 Tujuh Sekte Iblis
45 Kekalahan Pendekar Tang Liau Mie
46 Manusia Batu
47 Langkah berlanjut
48 Ruang Ketiga, Ruang Penentu
49 Pendekar Dari Negeri Tiongkok
50 Kekalahan Si Pedang Kilat
51 Pendekar Pulau Neraka
52 Labirin Kematian
53 Pertapa Ular
54 Dasar Istana Bawah Tanah
55 Pukulan Tapak Dewa Api
56 Terungkapnya Rahasia
57 Berita Yang Menakutkan
58 Gerbang Iblis
59 Pertemuan Yang Tidak Di Sangka Dan Di Saat Tidak Tepat.
60 Barisan Depan
61 Serangan Datang
62 Ming Woo San Gugur
63 Kabut Hitam
64 Serangan Pasukan Iblis Yang Kedua
65 Korban Perang dan Kekuatan Roh Suci
66 Persiapan Dan Antisipasi
67 Serangan Besar-Besaran
68 Terpukul Mundur
69 Bantuan Dari Pulau Larangan
70 Berbagi Tugas
71 Perangkap para roh suci
72 Serangan Dadakan Yang Gemilang
73 Kemenangan dan Berita Kehancuran
74 Serangan Balasan
75 Serangan Balasan. Bag, 2
76 Serangan Balasan. Bag, 3
77 Tujuh Iblis Perut Bumi
78 Tujuh Iblis Perut Bumi. Bag, 2
79 Iblis Perut Bumi. Bag, 3
80 Iblis Perut Bumi. Bag, 4
81 Iblis Perut Bumi. Bag, 5
82 Iblis Perut Bumi, Kabur
83 Kerajaan Nirvana
84 Iblis Srigala Merah
85 Terdampar
86 Misteri Lembah Langit
87 Kristal Langit
88 Manusia Kristal Biru
89 Iblis Singa Raksasa
90 Kekuatan Kristal Biru
91 Pengumuman (Hiatus)
92 Bukit Batu
93 Kerajaan Iblis Srigala
94 Matinya Iblis Tanah.
95 Rencana dan Permintaan Orang-Orang Kerajaan Timur
96 Serbuan Iblis Siluman Singa
97 Mo Gei Kembali
98 Raja Iblis Singa Tewas
99 Iblis Kilat Menyerah
100 Cek Pei Kembali
101 Iblis Kilat Turun Tangan
102 Rencana Lanjutan
103 Iblis Kilat vs Iblis Serigala Perak
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog
2
Awal, Tujuh Sekte dan Roh Suci
3
Roh Suci Naga Terbang
4
Roh Suci Naga Air
5
Hasil Yang Mengecewakan
6
Menjadi Bahan Ejekan dan Ledekan
7
Rasa Penasaran
8
Kuburan Pedang
9
Pedang Naga Kayangan dan Roh Suci Raja Naga Api
10
Kekuatan Roh Raja Naga Api
11
Kompetisi tahunan
12
Perseteruan Di Warung Mie
13
Perseteruan Berlanjut
14
Pertarungan Berlanjut. Part 2
15
Mengaku Kalah
16
Kompetisi Berlanjut
17
Kompetisi Berlanjut. Part, 2
18
Roh Suci Harimau Putih
19
Pertandingan Hari Ketiga
20
Cek Pei vs Wang Man Chu
21
Wa Hua Wa vs Sin Yin
22
Naga Terbang dan naga air dan es.
23
Sekte Yang Terbuang
24
Ilmu Cakar Naga Api
25
Pemenang Kompetisi Tahunan
26
Misi Penculikan
27
Tugas
28
Perompak Mata Satu
29
Menuju Pulau Larangan
30
Perompak Tengkorak Merah
31
Sampai Ke Pulau Larangan
32
Penguasa Pulau Larangan
33
Penguasa Roh Suci Harimau Taring Panjang
34
Tunduknya Roh Suci Harimau Taring Panjang
35
Pagoda Kematian
36
Pagoda Kematian. Part 2
37
Tak Tertandingi
38
Menuju Istana Bawah Tanah
39
Istana Bawah Tanah
40
Pendekar Pulau Buangan
41
Tunduknya Si Mata Elang
42
Beruang Hitam
43
Pendekar Tang Liau Mie
44
Tujuh Sekte Iblis
45
Kekalahan Pendekar Tang Liau Mie
46
Manusia Batu
47
Langkah berlanjut
48
Ruang Ketiga, Ruang Penentu
49
Pendekar Dari Negeri Tiongkok
50
Kekalahan Si Pedang Kilat
51
Pendekar Pulau Neraka
52
Labirin Kematian
53
Pertapa Ular
54
Dasar Istana Bawah Tanah
55
Pukulan Tapak Dewa Api
56
Terungkapnya Rahasia
57
Berita Yang Menakutkan
58
Gerbang Iblis
59
Pertemuan Yang Tidak Di Sangka Dan Di Saat Tidak Tepat.
60
Barisan Depan
61
Serangan Datang
62
Ming Woo San Gugur
63
Kabut Hitam
64
Serangan Pasukan Iblis Yang Kedua
65
Korban Perang dan Kekuatan Roh Suci
66
Persiapan Dan Antisipasi
67
Serangan Besar-Besaran
68
Terpukul Mundur
69
Bantuan Dari Pulau Larangan
70
Berbagi Tugas
71
Perangkap para roh suci
72
Serangan Dadakan Yang Gemilang
73
Kemenangan dan Berita Kehancuran
74
Serangan Balasan
75
Serangan Balasan. Bag, 2
76
Serangan Balasan. Bag, 3
77
Tujuh Iblis Perut Bumi
78
Tujuh Iblis Perut Bumi. Bag, 2
79
Iblis Perut Bumi. Bag, 3
80
Iblis Perut Bumi. Bag, 4
81
Iblis Perut Bumi. Bag, 5
82
Iblis Perut Bumi, Kabur
83
Kerajaan Nirvana
84
Iblis Srigala Merah
85
Terdampar
86
Misteri Lembah Langit
87
Kristal Langit
88
Manusia Kristal Biru
89
Iblis Singa Raksasa
90
Kekuatan Kristal Biru
91
Pengumuman (Hiatus)
92
Bukit Batu
93
Kerajaan Iblis Srigala
94
Matinya Iblis Tanah.
95
Rencana dan Permintaan Orang-Orang Kerajaan Timur
96
Serbuan Iblis Siluman Singa
97
Mo Gei Kembali
98
Raja Iblis Singa Tewas
99
Iblis Kilat Menyerah
100
Cek Pei Kembali
101
Iblis Kilat Turun Tangan
102
Rencana Lanjutan
103
Iblis Kilat vs Iblis Serigala Perak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!