Roh Suci Naga Air

Wa Hua berlari kearah kedua orang tuanya dan memeluk ibunya dengan begitu erat sambil tersenyum riang. Ayah dan ibu Wa Hua Wa sangat bangga melihat putri mereka mempunyai kekuatan roh suci naga terbang.

"Selamat ya nak, Kau mempunyai roh suci sesuai yang kami harapkan," ucap Meng Yin sambil menangis bahagia, walau wanita itu menangis. Namun bibirnya tersenyum, karena itu adalah tangisan bahagia. Yan Li Er hanya ikut tersenyum sambil memegang bahu sang putri.

Yan Li Er memang tidak mempunyai kekuatan roh suci yang kuat. Yan Li Er hanya mempunyai roh suci burung elang putih. Namun kakek Wa Hua Wa adalah seorang pendekar dengan roh suci naga terbang.

"Ayah, Ibu, Wa Hua Wa ingin menemui Cek Pei dan Wong Mo Gei, boleh?" tanya Wa Hua Wa pada kedua orang tuanya.

"Pergilah, temui teman-temanmu," jawab Yan Li Er sambil tersenyum. Sedangkan ibu Wa Hua Wa hanya ikut mengangguk menyetujui keinginan Wa Hua Wa tersebut. Begitu melepaskan pelukan pada ibunya Wa Hua Wa langsung menghilang di antara orang-orang yang menyaksikan pembangkitan roh suci.

"Cek Pei, Mo Gei," sapa Wa Hua Wa dari belakang. Wa Hua Wa berhasil menyelinap di antara orang-orang Desa Tirai Bambu yang begitu ramai menyaksikan pembangkitan kekuatan roh suci anak-anak mereka.

"Wa Hua Wa, Kau?" Wong Mo Gei dan Cek Pei menoleh ke arah Wa Hua Wa yang muncul di belakang mereka.

"Cek Pei, Mo Gei, ayo ikut..," ajak Wa Hua Wa sambil menarik tangan dua teman kecilnya itu. Wong Mo Gei dan Cek Pei hanya tersenyum ketika di tarik oleh Wa Hua menjauhi kerumunan. Setelah agak jauh dari kerumunan orang-orang, tiba-tiba Wa Hua Wa memeluk Cek Pei dan Wong Mo Gei sekaligus.

"Aku berhasil teman-teman. Orang tuaku sangat senang aku mempunyai kekuatan roh suci naga terbang," ucap Wa Hua Wa sambil tersenyum kesenangan.

"Selamat ya, Wa Hua Wa. Kami sangat senang dengan keberhasilanmu, mempunyai kekuatan roh suci naga terbang," jawab Cek Pei dan Wong Mo Gei berbarengan. Perkataan kedua pemuda remaja itu membuat Wa Hua tersenyum tambah lebar.

"Jadi, mulai hari ini aku akan bisa berlatih dan bertarung di sisi kalian, kita akan ikut kompetisi tahunan bersama," kata Wa Hua Wa sambil tersenyum sumringah. Lesung pipit di wajah cantik Wa Hua Wa menambah kecantikan gadis berbaju merah itu. Gigi tengkeh di sudut bibir kanan Wa Hua menambah manis senyumnya.

Wong Mo Gei tampak terdiam menatap wajah cantik sahabat kecilnya itu. Ada getaran aneh saat melihat senyum Wa Hua Wa, namun Wong Mo Gei belum mengerti perasaan apa itu.

"Hahaha..!" Cek Pei dan Wong Mo Gei tertawa berbarengan mendengar perkataan Wa Hua Wa tersebut. Tawa kedua sahabat kecilnya itu membuat Wa Hua Wa terdiam dan mengerutkan keningnya.

"Kenapa kalian tertawa?" tanya Wa Hua Wa, "Apa ada yang lucu?" tanya Wa Hua Wa lagi, namun Wa Hua Wa tetap tersenyum. Walau sebuah senyum tipis dalam kebinfungannya.

"Tidak, tidak, tidak ada yang lucu, tapi apa Kau tidak sadar, kami belum tentu mempunyai kekuatan roh suci seperti dirimu, Wa Hua Wa," jawab Cek Pei tampak berubah serius.

"Setidaknya kita bisa pegi bersama ke acara kompetisi tahunan, kan?" tanya Wa Hua Wa lagi. Gadis itu memegang tangan kedua sahabat kecilnya itu.

"Kalau itu pasti," jawab Cek Pei sambil tersenyum, "Ya, kan Mo Gei?" tambah Cek Pei sambil menyikut pelan lengan kanan Wong Mo Gei. Wong Mo Gei hanya mengangguk sambil berusaha tersenyum. Entah mengapa perasaan Wong Mo Gei hari ini susah di ajak kompromi.

"Kau kenapa? Mo Gei, apa Kau tidak senang melihat aku mempunyai roh suci naga terbang?" tanya Wa Hua Wa menatap wajah tampan temannya itu.

"Bu.. Bukan begitu Wa Hua Wa, bukan aku tidak senang melihat Kau mempunyai roh suci naga terbang. Tapi entah mengapa, perasaanku begitu tidak enak hari ini?" tutur Wong Mo Gei sambil berusaha tersenyum.

"Ya sudah, ayo kita kembali melihat pembangkitan kembali," ajak Cek Pei pada Wa Hua Wa dan Wong Mo Gei. Wong Mo Gei dan Wa Hua Wa hanya mengangguk, tanpa mereka sadari keduanya masih berpegangan tangan.

Mereka menyusup maju ketempat mereka berdiri tadi, dari sana mereka bertiga bisa melihat jelas ke arah tengah gelanggang pembangkitan roh suci.

Di tengah gelanggang berdiri seorang pemuda dari Desa sebelah dengan kekuatan roh suci Kuda putih. Terlihat pemuda itu sudah sangat puas dengan roh sucinya. Setelah pemuda itu kembali ke tempatnya. Penuntun kembali memanggil peserta selanjutnya.

"Selanjutnya.. putra dari Tian Shin Lau dan Meng Yi, Cek Pei... Silahkan maju kedepan," panggil penuntun dengan nada suara yang cukup keras.

"Cek Pei, majulah. Sekarang giliranmu," kata Wong Mo Gei sambil tersenyum. Begitu pun Wa Hua Wa berdiri di samping Wong Mo Gei dengan senyum manisnya.

"Aku maju ya?"

"Iya, cepat pergi sana, perlihatkan pada kami kekuatan yang Kau miliki," jawab Wong Mo Gei sambil tertawa. Cek Pei pun akhirnya melompat ke tengah gelanggang, sekali lompatan Cek Pei telah berdiri diantara dua penuntun tersebut.

Cek Pei pun melakukan semedi sambil berdiri. Kedua telapak tangannya merapat di depan dada. Dua orang penuntun segera maju untuk membantu Cek Pei. Salah seorang dari dua orang penuntun itu adalah ayah Wong Mo Gei, Zhan Shin Ming.

"Ayo Cek Pei, aliran tenaga dalammu," perintah Zhan Shin Ming sambil tersenyum. Tanpa banyak bicara lagi Cek Pei mengalirkan tenaga dalamnya ke arah kedua telapak tangannya. Kedua orang penuntun itu membantu Cek Pei dengan mengalirkan tenaga dalam kearah bahu Cek Pei dari dua arah, sisi kanan dan kiri.

Cahaya putih kehijauan mulai keluar dari kedua lengan Cek Pei, cahaya itu mulai berkumpul di ujung kedua telapak tangannya.

"Rentangkan tanganmu menghadap keatas, Cek Pei," perintah Zhan Shin Ming. Tanpa bertanya Cek Pei segera merentangkan kedua telapak tangannya di depan dadanya. Cahaya putih kehijauan itu mulai membentuk bola cahaya. Tidak lama perwujudan seekor naga air dalam bentuk kecil tampak di dalam bola cahaya tersebut.

"Selamat Cek Pei, roh sucimu naga air," kata Zhan Sing Ming sambil tersenyum.

"Terima kasih, Paman," ucap Cek Pei.

"Sekarang turunkan arus tenagamu," perintah Zhan Sing Ming lagi, "Kau harus giat berlatih agar kekuatan roh mu bisa mengikuti perkembangan tubuhmu Cek Pei," tambah Zhan Sing Ming lagi.

"Baik Paman," jawab Cek Pei sambil menatap mengangguk. Perlahan cahaya putih kehijauan yang membentuk bola itu pudar, dan perlahan menghilang dengan sendirinya.

Cek Pei segera berlari ke arah Wong Mo Gei dan Wa Hua Wa yang telah menunggunya. Ayah dan ibu Cek Pei langsung menemui sang putra di dekat Wong Mo Gei dan Wa Hua Wa.

"Anak yang lain begitu berhasil, langsung menemui kedua orang tuanya. Sedangkan Kau, malah menemui sahabat kecilmu," kata Tian Shin Lau sambil tertawa. Meng Yi pun tampak tersenyum kearah putranya tersebut.

"Ayah, Ibu, maafkan Cek Pei, ananda baru berencana menemui Ayah dan Ibu setelah menemui Mo Gei dan Wa Hua Wa," ucap Cek Pei.

"Tidak apa-apa anakku, Kau berhasil memiliki roh suci naga air, suatu kebanggaan bagi kami, ya kan Mo Gei?" kata Tian Shin Lau sambil memegang bahu Wong Mo Gei.

"Iya Paman," jawab Wong Mo Gei sambil tersenyum.

"Sekarang tinggal Mo Gei, yang belum tau apa roh suci yang ada di dalam dirinya?" kata Tian Shin Lau, menatap kearah keponakannya tersebut.

"Aku yakin, roh suci yang ada di dalam tubuh Wong Mo Gei roh suci yang kuat ayah," jawab Cek Pei, "Ya kan Mo Gei?" tambahnya lagi.

Wong Mo Gei hanya terdiam dan berusaha mengangguk dan tersenyum.

.

.

Bersambung...

Mohon bantuannya bagi yang menyukai novel ini. Terima kasih banyak..

Terpopuler

Comments

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Roh Suci Naga Air

2022-09-09

2

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Lanjut Thor ✍️✍️💪💪💪

2022-08-29

1

♠Mahesha♠

♠Mahesha♠

okeeee

2022-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal, Tujuh Sekte dan Roh Suci
3 Roh Suci Naga Terbang
4 Roh Suci Naga Air
5 Hasil Yang Mengecewakan
6 Menjadi Bahan Ejekan dan Ledekan
7 Rasa Penasaran
8 Kuburan Pedang
9 Pedang Naga Kayangan dan Roh Suci Raja Naga Api
10 Kekuatan Roh Raja Naga Api
11 Kompetisi tahunan
12 Perseteruan Di Warung Mie
13 Perseteruan Berlanjut
14 Pertarungan Berlanjut. Part 2
15 Mengaku Kalah
16 Kompetisi Berlanjut
17 Kompetisi Berlanjut. Part, 2
18 Roh Suci Harimau Putih
19 Pertandingan Hari Ketiga
20 Cek Pei vs Wang Man Chu
21 Wa Hua Wa vs Sin Yin
22 Naga Terbang dan naga air dan es.
23 Sekte Yang Terbuang
24 Ilmu Cakar Naga Api
25 Pemenang Kompetisi Tahunan
26 Misi Penculikan
27 Tugas
28 Perompak Mata Satu
29 Menuju Pulau Larangan
30 Perompak Tengkorak Merah
31 Sampai Ke Pulau Larangan
32 Penguasa Pulau Larangan
33 Penguasa Roh Suci Harimau Taring Panjang
34 Tunduknya Roh Suci Harimau Taring Panjang
35 Pagoda Kematian
36 Pagoda Kematian. Part 2
37 Tak Tertandingi
38 Menuju Istana Bawah Tanah
39 Istana Bawah Tanah
40 Pendekar Pulau Buangan
41 Tunduknya Si Mata Elang
42 Beruang Hitam
43 Pendekar Tang Liau Mie
44 Tujuh Sekte Iblis
45 Kekalahan Pendekar Tang Liau Mie
46 Manusia Batu
47 Langkah berlanjut
48 Ruang Ketiga, Ruang Penentu
49 Pendekar Dari Negeri Tiongkok
50 Kekalahan Si Pedang Kilat
51 Pendekar Pulau Neraka
52 Labirin Kematian
53 Pertapa Ular
54 Dasar Istana Bawah Tanah
55 Pukulan Tapak Dewa Api
56 Terungkapnya Rahasia
57 Berita Yang Menakutkan
58 Gerbang Iblis
59 Pertemuan Yang Tidak Di Sangka Dan Di Saat Tidak Tepat.
60 Barisan Depan
61 Serangan Datang
62 Ming Woo San Gugur
63 Kabut Hitam
64 Serangan Pasukan Iblis Yang Kedua
65 Korban Perang dan Kekuatan Roh Suci
66 Persiapan Dan Antisipasi
67 Serangan Besar-Besaran
68 Terpukul Mundur
69 Bantuan Dari Pulau Larangan
70 Berbagi Tugas
71 Perangkap para roh suci
72 Serangan Dadakan Yang Gemilang
73 Kemenangan dan Berita Kehancuran
74 Serangan Balasan
75 Serangan Balasan. Bag, 2
76 Serangan Balasan. Bag, 3
77 Tujuh Iblis Perut Bumi
78 Tujuh Iblis Perut Bumi. Bag, 2
79 Iblis Perut Bumi. Bag, 3
80 Iblis Perut Bumi. Bag, 4
81 Iblis Perut Bumi. Bag, 5
82 Iblis Perut Bumi, Kabur
83 Kerajaan Nirvana
84 Iblis Srigala Merah
85 Terdampar
86 Misteri Lembah Langit
87 Kristal Langit
88 Manusia Kristal Biru
89 Iblis Singa Raksasa
90 Kekuatan Kristal Biru
91 Pengumuman (Hiatus)
92 Bukit Batu
93 Kerajaan Iblis Srigala
94 Matinya Iblis Tanah.
95 Rencana dan Permintaan Orang-Orang Kerajaan Timur
96 Serbuan Iblis Siluman Singa
97 Mo Gei Kembali
98 Raja Iblis Singa Tewas
99 Iblis Kilat Menyerah
100 Cek Pei Kembali
101 Iblis Kilat Turun Tangan
102 Rencana Lanjutan
103 Iblis Kilat vs Iblis Serigala Perak
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog
2
Awal, Tujuh Sekte dan Roh Suci
3
Roh Suci Naga Terbang
4
Roh Suci Naga Air
5
Hasil Yang Mengecewakan
6
Menjadi Bahan Ejekan dan Ledekan
7
Rasa Penasaran
8
Kuburan Pedang
9
Pedang Naga Kayangan dan Roh Suci Raja Naga Api
10
Kekuatan Roh Raja Naga Api
11
Kompetisi tahunan
12
Perseteruan Di Warung Mie
13
Perseteruan Berlanjut
14
Pertarungan Berlanjut. Part 2
15
Mengaku Kalah
16
Kompetisi Berlanjut
17
Kompetisi Berlanjut. Part, 2
18
Roh Suci Harimau Putih
19
Pertandingan Hari Ketiga
20
Cek Pei vs Wang Man Chu
21
Wa Hua Wa vs Sin Yin
22
Naga Terbang dan naga air dan es.
23
Sekte Yang Terbuang
24
Ilmu Cakar Naga Api
25
Pemenang Kompetisi Tahunan
26
Misi Penculikan
27
Tugas
28
Perompak Mata Satu
29
Menuju Pulau Larangan
30
Perompak Tengkorak Merah
31
Sampai Ke Pulau Larangan
32
Penguasa Pulau Larangan
33
Penguasa Roh Suci Harimau Taring Panjang
34
Tunduknya Roh Suci Harimau Taring Panjang
35
Pagoda Kematian
36
Pagoda Kematian. Part 2
37
Tak Tertandingi
38
Menuju Istana Bawah Tanah
39
Istana Bawah Tanah
40
Pendekar Pulau Buangan
41
Tunduknya Si Mata Elang
42
Beruang Hitam
43
Pendekar Tang Liau Mie
44
Tujuh Sekte Iblis
45
Kekalahan Pendekar Tang Liau Mie
46
Manusia Batu
47
Langkah berlanjut
48
Ruang Ketiga, Ruang Penentu
49
Pendekar Dari Negeri Tiongkok
50
Kekalahan Si Pedang Kilat
51
Pendekar Pulau Neraka
52
Labirin Kematian
53
Pertapa Ular
54
Dasar Istana Bawah Tanah
55
Pukulan Tapak Dewa Api
56
Terungkapnya Rahasia
57
Berita Yang Menakutkan
58
Gerbang Iblis
59
Pertemuan Yang Tidak Di Sangka Dan Di Saat Tidak Tepat.
60
Barisan Depan
61
Serangan Datang
62
Ming Woo San Gugur
63
Kabut Hitam
64
Serangan Pasukan Iblis Yang Kedua
65
Korban Perang dan Kekuatan Roh Suci
66
Persiapan Dan Antisipasi
67
Serangan Besar-Besaran
68
Terpukul Mundur
69
Bantuan Dari Pulau Larangan
70
Berbagi Tugas
71
Perangkap para roh suci
72
Serangan Dadakan Yang Gemilang
73
Kemenangan dan Berita Kehancuran
74
Serangan Balasan
75
Serangan Balasan. Bag, 2
76
Serangan Balasan. Bag, 3
77
Tujuh Iblis Perut Bumi
78
Tujuh Iblis Perut Bumi. Bag, 2
79
Iblis Perut Bumi. Bag, 3
80
Iblis Perut Bumi. Bag, 4
81
Iblis Perut Bumi. Bag, 5
82
Iblis Perut Bumi, Kabur
83
Kerajaan Nirvana
84
Iblis Srigala Merah
85
Terdampar
86
Misteri Lembah Langit
87
Kristal Langit
88
Manusia Kristal Biru
89
Iblis Singa Raksasa
90
Kekuatan Kristal Biru
91
Pengumuman (Hiatus)
92
Bukit Batu
93
Kerajaan Iblis Srigala
94
Matinya Iblis Tanah.
95
Rencana dan Permintaan Orang-Orang Kerajaan Timur
96
Serbuan Iblis Siluman Singa
97
Mo Gei Kembali
98
Raja Iblis Singa Tewas
99
Iblis Kilat Menyerah
100
Cek Pei Kembali
101
Iblis Kilat Turun Tangan
102
Rencana Lanjutan
103
Iblis Kilat vs Iblis Serigala Perak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!