"Aku akan memuaskanmu malam ini!" ujar Luke yang benar-benar sudah tak lagi sanggup menahan hasratnya yang siap akan meledak.
Bukannya takut, Lolin justru menyunggingkan senyumnya karena apa yang kini Luke lakukan persis seperti keinginannya. Dalam sekejab mata, Luke sudah berada di atas tubuh Lolin, mengukung tubuh seksi itu dengan kedua tumpuan lengan kekarnya.
Luke menyingkirkan rambut panjang Lolin yang menghalangi pandangannya akan bibir sensual yang menggoda itu. Luke menatap bibir sensual Lolin dengan pandangan laparnya, lapar yang tak sanggup ditahan, seakan tak sabar ingin melu mat bibir sensual yang Luke pandang bak buah Cherry yang begitu manis dan menyegarkan ketika pecah dan lumer di dalam mulutnya.
Sedangkan Lolin tersenyum nyalang, kemudian melingkarkan kedua lengan kecilnya di leher kekar Luke, menekan leher itu, hingga wajah Luke hanya berjarak lima sentimeter dari wajahnya. Lolin menghiruf aroma mint menyegarkan dari napas Luke, Lolin sangat menyukai pria sempurna seperti Luke.
"Berapa usiamu? Wajahmu terlihat sangat muda dan berkharisma," ujar Lolin dengan suara mendayu menggoda.
"Usiaku 30 tahun," jawab Luke seraya mengusap pipi mulus Lolin.
"Berapa usiamu?" Lanjut Luke melemparkan pertanyaan yang sama seperti yang Lolin tanyakan kepadanya.
"Haha ... Usia kita hanya terpaut satu tahun," jawab Lolin tertawa tertahan.
"Usiamu 29 tahun?"
"Hu'um,"
"Tidak mungkin—"
"Tidak ada yang tidak mungkin, aku memang sudah tak lagi muda. Kenapa? Apa aku bukan tipe idealmu? Apa aku terlalu dewasa untuk menjadi kekasih semalam'mu?" Lolin menyelinapkan jarinya ke dalam rongga mulut Luke.
"Aku suka wanita dengan tubuh yang nyaman disentuh," balas Luke menyeringai.
"Aku sangat menyukai pria mendominasi sepertimu, cepatlah puaskan aku dengan bibirmu, lidahmu, dan juga permainan jarimu," bisik Lolin di telinga Luke, Lolin benar-benar sangat berniat menggoda pria tampan sempurna seperti Luke.
"Tentu saja!" Luke langsung mendaratkan bibirnya di bibir sensual Lolin, Lolin menyambutnya dengan antusias. Menerima dan membalas apa yang Luke lakukan kepadanya, soal berciuman, Lolin juga sangat handal. Luke bukalah satu-satunya pria baginya. Karena ketika tinggal di luar negeri, Lolin sudah terbiasa menyewa gigolo hanya sekedar untuk memuaskan hasratnya.
Meski sudah akan memasuki usia kepala tiga, tapi Lolin tak pernah terpikirkan sedikit pun untuk menikah. Baginya, ikatan pernikahan hanya merengut kebebasan. Untuk itulah Lolan tak pernah memikirkan sebuah pernikahan. Dia sangat membenci kata terlarang itu.
Lolin sangat puas dengan layanan yang Luke berikan. Setiap luma tan, sesa pan, serta gigitan lembut yang Luke berikan benar-benar dapat memuaskannya, Lolin pun memilih menerima dan membiarkan Luke mengusai rongga mulutnya. Luke sangat handal, dan Lolin mengakui hal itu. Luke adalah gigolo pertama yang mampu membuatnya menggila.
Setelah hampir kehabisan napas, barulah Luke melepaskan Lolin. "Puas?" tanya Luke menyeringai puas kala melihat bibir sensual Lolin yang semakin membengkak akibat ulah permainan hebatnya.
"Hanya dengan ciuman saja, aku hampir menggapai pelepasan pertama. Setelah ini, kamu hanya boleh menyentuhku. Aku akan membayar berapa pun yang kamu mau," tutur Lolin dengan napasnya yang tersengal.
"Kamu membeliku? Hargaku sangatlah mahal," sahut Luke.
"Aku punya banyak uang. Mulai sekarang, turuti apa kataku," pinta Lolin serius.
"Baiklah, sekarang ingin apa?" tanya Luke dengan tatapan penuh nafsu.
"Buat aku melayang dengan permainan ini."
.
.
.
Luke Marit
Lolin Baldev
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Devi Handayani
klo ini pasangannya udah lumayanlah..... pas😍😍😍
2023-01-18
1
Imas Maela
lanjut
2022-12-08
0
fifid dwi ariani
trus sukses
2022-10-16
1