Di rumah sakit Aelfreat.
"Aku sakit apa, Tina?" tanya Lenora dengan raut wajah ketakutan, seakan tak siap mendengar sebuah kenyataan yang sudah diterka sebelumnya.
"Dugaanku tidak salah sama sekali, kamu hamil, Nora." jawab Dokter Tina, seorang Dokter magang yang berkuliah di satu kampus yang sama dengan Nora, hanya berbeda fakultas. Bila Tina fakultas kedokteran, maka Nora di fakultas ekonomi. Meski berbeda fakultas, tapi keduanya sudah begitu dekat karena tinggal di satu kontrakan yang bersebelahan.
"Aku harus bagaimana, Tina?" air mata mengucur begitu saja tanpa dapat Nora bendung, hatinya begitu sakit kala mendengar apa yang baru saja sahabatnya itu jelaskan.
"Apalagi? Kamu harus berani meminta pertanggungjawaban dari Tien Marit, karena anak yang ada di kandungan kamu saat ini adalah anaknya. Tien dan juga keluarganya harus tahu, karena anak ini juga adalah bagian dari keluarga Marit. Mereka berhak tahu keberadaan Cucu pertama mereka. Keluarga Marit adalah keluarga yang baik, aku sangat yakin mereka akan menerimamu dengan baik," terang Tina membuat Nora mennggeleng cepat.
"Itu sangat tidak mungkin Tina, hubunganku dan Tien hanya untuk saling menguntungkan. Dia membutuhkanku untuk melepaskan hasratnya dan aku membutuhkan uangnya untuk kelangsungan hidup. Hubunganku dan Tien adalah hubungan yang sangat menjijikan, aku ini hanyalah wanita simpanannya, Tina. Aku tidak mungkin mengarapkan hal lebih darinya. Aku tidak punya nyali tinggi untuk meminta pertanggungjawabannya," tutur Nora panjang kali lebar.
Tina menghela napas berat, turut bingung dengan apa yang kini sahabatnya alami, "lalu apa yang akan kamu lakukan? Menyembunyikan kehamilanmu?" Mendengar itu Nora memandang Tina dengan mata sembabnya.
"Sebulan, dua bulan, tiga bulan mungkin masih bisa kamu sembunyikan. Tapi ingat, perutmu akan semakin membesar dan Tien bukan anak kecil yang dapat terus kamu bohongi. Lama kelamaan Tien pasti akan mengetahui segalanya. Lebih baik, Kamu ceritakan semuanya lebih awal untuk menghindari pertikaian di masa mendatang" terang Tina terus mencoba memberikan solusi terbaik untuk membantu sahabat seperjuangannya.
"Kamu tahu pria seperti apa Tien sebenarnya. Bagaiamana kalau dia memintaku menggugurkan janin ini? Meski aku bukan wanita yang baik, tapi aku tidak akan pernah menjadi seorang pembunuh," Nora mengucapkan kalimatnya dengan bibir yang bergetar, air mata masih mengucur deras. Tina mengulurkan tangannya, menggenggam erat kedua tangan Nora yang terasa begitu dingin.
"Mungkin Tien tidak akan menerima anaknya. Tapi, Tuan Marit dan Nyonya Anya tidak mungkin tidak menginginkan Cucu mereka, kamu tahu, beberapa bulan ini Nyonya Anya terus memaksa Putra tertuanya untuk menikah. Karena apa? Itu dia lakukan karena sudah tak sabar ingin menimang seorang Cucu. Aku yakin seratus persen kalau Nyonya Anya akan menerimamu dan calon bayimu, percayalah," sekali lagi Tina meyakinkan sahabatnya.
"Terima kasih Tina, kamu adalah sahabat yang selalu bisa mengarahkan ke mana aku akan melangkah," Nora yang duduk di pinggir brankar, langsung memeluk erat Tina yang berdiri di hadapannya.
"Sama-sama, itulah gunanya sahabat."
"Tapi, bagaimana caranya aku menjelaskan kepada mereka? Bila hanya datang dan mengatakan kebenarannya, aku yakin aku bukanlah wanita pertama yang melakukan hal itu, bagaimana kalau mereka tidak percaya? Bagaiamana kalau mereka malah mengusirku? Bagaimana—"
"Ssstt... kamu tidak perlu khawatir, aku punya rencana untuk itu," Tina tersenyum miring, membuat Nora menatapnya dalam.
"Rencana apa?" tanya Nora penasaran.
"Rencananya adalah ....
.
.
.
Tien Marit
Lenora
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Devi Handayani
kurang seksi cewenya thor😌😌
2023-01-18
0
fifid dwi ariani
trus semangat
2022-10-16
1
Tara
Wah Guanteng n S3xy🔥🔥🔥
2022-09-27
1