🌹🌹🌹🌹 HAPPY READING 🌹🌹🌹🌹
💞💞💞💞💞
Tanpa sepengetahuan suami nya delia punya usaha sampingan yang dia kerjakan di rumah berupa bisnis online jualan baju dan fashion yang lain nya. Delia menekuni bisnis online nya dari sebelum menikah dengan amar. Tepat nya dari setahun sebelum menikah dengan amar, jika di hitung sekarang sudah berjalan 3 tahun.
Ting... bunyi notifikasi dari ponsel delia, delia pun langsung membuka pesan itu.
[ Del, hasil jualan mu minggu ini sudah aku transfer ya. Terimakasih ya del berkat kamu toko ku sekarang laris manis ]
Itu pesan yang dikirim kan oleh mona teman delia. Mona mempunyai toko baju yang besar di kota bisa di bilang seperti mini market yang menjual baju - baju wanita dan pria dari dewasa sampai anak - anak. Ada juga tas, sepatu , sandal dan kebutuhan fashion yang lain nya.
Delia melihat notifikasi dari bank , dia tersenyum melihat nominal yang tertera.
[ Alhamdulillah terimakasih mona sayang , aku dong yang berterima kasih berkat kamu aku bisa menghasilkan uang dan tabungan ku sudah lumayan banyak ]
[ Seharus nya kamu itu buka toko sendiri saja del, nanti aku yang stock barang - barang nya. ]
[ Aku belum kefikiran mon, lebih enak online begini saja tinggal cari pembeli ada yang beli ya aku tinggal chatt admin saja, tidak ribet packing mon 🤣 ]
[ Huhhh dasar cari enak nya saja, ya sudah aku lanjut kerja lagi ya. Hari ini packingan cukup banyak jadi aku ikut bantuin packing bye delia ]
[ Ok selamat bersibuk - sibuk ria ]
Setelah berkirim pesan dengan mona, delia sedikit melupakan permasalahan nya. Delia pun membuka aplikasi banking dan mengecek saldo di rekening nya.
" Ternyata tabungan dari hasil online selama 3 tahun ini lumayan juga sudah bisa aku gunakan untuk buka usaha atau buka toko sendiri. Tapi lebih baik begini saja, aku bekerja sambil nyantai di rumah dan siapa sangka ternyata uang ku banyak. Jangan sampai mas amar atau keluarga nya tahu aku punya banyak uanf, yang ada mereka akan semakin merongrong ku " Ucap delia bicara pada diri nya sendiri.
Delia tahu betul bagaimana watak dan sifat keluarga suami nya. Mereka akan secepat mungkin baik - baik kepada delia jika mereka tahu delia banyak uang.
" Seminggu saja aku bisa menghasilkan uang kurang lebih satu juta, kalau sebulan sekitar 4 juta. Tapi selama dua tahun ini penghasilan online ku tiap bulan nya selalu aku ambil 1 juta untuk biaya hidup karena uang 1,5 juta dari mas amar tidak cukup " Ucap delia lagi.
Sementara itu di rumah orang tua nya amar sedang menanyakan kejelasan yang baru saja di ceritakan oleh delia.
" Dasar istri mu saja yang pelit mar, cuma di mintain bahan makanan begitu saja sudah ngadu. Padahal itu beli pun pakai uang mu kan, berarti kita juga boleh dong mengambil nya " ucap tini dengan nada suara yang terlihat kesal.
" Istri mu itu juga boros mar, dia itu sudah memegang uang gaji mu. Padahal uang gaji mu cuma kamu berikan ke ibu 2,5 juta sisa nya kamu berikan kepada istri mu. Baru pertengahan bulan kok sudah habis ?"Seru ibu tini sewot.
" Ibu juga amar beri uang 2,5 juta tanggal segini sudah habis ? Uang nya ibu kemanakan ? Padahal uang itu amar berikan untuk keperluan ibu saja, untuk mbak tini ya biar mintak suami nya. Begitupun harun dia itu anak laki - laki juga seharus nya bisa membantu menafkahi ibu. Tapi ini kok semua mengandalkan amar, guna suami mbak tini apa ?" Seru amar yang terpancing emosi karena ibu dan kakak nya terus menjelekkan delia.
Ibu siti dan tini hanya bisa diam, mereka tidak bisa menjawab ucapan amar. Mereka benar - benar mati kutu dengan kata - kata yang di lontar kan amar.
" Kenapa bawa - bawa nama ku ?" Tanya harun yang baru saja masuk kedalam rumah.
Amar menoleh ke arah harun yang baru saja masuk sambil menenteng plastil belanjaan dengan logo brand terkenal.
" Nah kebetulan kamu pulang, duduk mas mau bicara dengan mu dan kamu mbak tolong panggil mas joko ada yang ingin aku sampaikan kepada kalian semua "Seru amar dengan nada yang cukup tegas.
Setelah semua berkumpul amar mulai membuka pembicaraan nya.
" Begini untuk mas joko kenapa mas joko tidak mencari pekerjaan ? Apa mas joko tidak berniat untuk bekerja lagi ?" Tanya amar penuh selidik.
" Besok senin aku sudah mulai bekerja lagi kok mar, aku bekerja sebagai OB di rumah sakit sehat " ucap joko serius.
" Apa OB ? Kamu mau bekerja sebagai OB mas ? Aduh mas mau di taruh mana muka ku mas, teman - teman ku pasti akan mengejek ku apalagi para tetangga. Pokok nya aku tidak setuju jika kamu bekerja jadi OB " ucap tini menolak dengan keras pekerjaan baru joko.
" Tapi OB itu pekerjaan halal Tin, zaman sekarang susah cari kerja tin. Apalagi kerja kantoran, di zaman seperti ini apalagi situasi masih pandemi begini banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan. Contoh nya aku, yang kena PHK karena pengurangan karyawan. Kalau kerja ini itu tidak boleh aku harus kerja apa tin ?" Ucap joko yang terlihat kesal dengan penolakan tini.
Amar sementara hanya diam menyaksikan perdebatan antara kakak nya dan kakak ipar nya. Yang di bilang joko memang benar apa pun pekerjaan nya yang penting halal, asalkan halal jangan malu dengan pekerjaan yang kita lakukan.
" Yang di katakan mas joko benar mbak, asalkan itu pekerjaan halal mengapa harus malu ? Lagi pula kita tidak mencuri !" Seru amar ikut membenarkan ucapan kakak ipar nya.
" Tapi mar masak harus jadi OB, bagaimana aku harus membanggakan suami ku di depan teman - teman ku ? pasti mereka akan menertawakan ku " Ucap tini dengan wajah cemberut nya.
Sedangkan ibu marni hanya diam saja, dia sebrnarnya juga tidak suka jika menantu kesayangan nya bekerja jadi OB. Selama ini ibu siti jiuga sering membanggakan joko di depan para tetangga dan teman arisan nya.
Walaupun joko tidak pernah memberikan nya uang, tetapi uang joko di pegang sepenuh nya oleh anak nya, Tini. Uang joko habis untuk tini foya- foya dan belanja barang - barang yang tidak penting. Bagi ibu siti itu tidak masalah yang penting tini bahagia dan tidak kekurangan nafkah dari suami nya, bagi nya uang joko memang harus untuk tini srpenuh nya.
Berbeda pemikiran nya kepada delia, ibu siti tidak suka jika amar memberi delia uang apalagi jika uang gaji amar di kuasai delia, sebisa mungkin ibu siti akan menghalanginya. Sampai sekarang dia masih menggantungkan kebutuhan rumah kepada amar itu karena dia tidak mau uang amar di habiskan delia.
"Begini saja , bagaimana kalau berangkat bekerja amar menggunakan pakaian kantoran atau pakaian yang rapi, bukan seragam OB nya. Nanti saat sudah samai tempa kerja baru dia ganti seragam kerja nya bagaimana ide ibu ? Baguskan ?" Ucap ibu siti sambil melirik ke arah joko.
Dia terpaksa menyetujui joko bekerja jadi OB dengan syarat yang di ajukan nya itu agar tidak malu dengan para tetangga.
" Terserah mas joko lah, yang penting jangan bikin malu " Ucap tini pasrah.
Sedangkan joko hanya mengangguk patuh, dia tidak mau lama - lama memperdebatkan soal pekerjaan nya lagi. Yang penting saat ini dia bisa bekerja dan bisa keluar rumah setiap hari, joko juga bosan selama dua bulan hanya di rumah saja bahkan keluar untuk sekedar nongkrong dengan teman - teman nya pun tidak di perbolehkan oleh tini.
💞💞💞💞💞
******
Jangan lupa tinggalkan like, komen, vote, klik favorite dan berikan hadiah nya ya kak 🙏
Rate bintang 5 nya jangan lupa 🙏❤
TERIMAKASIH 🙏❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
jhon teyeng
menafkahi ibu tp kl sdh berkeluarga, ya keluarga yg utama ah gmn sih ini kok pemahaman ttg apa itu kehidupan rmh tangga gak paham. hadeeeeww
2023-12-06
0
SEPTi
kenapa uang amar ga untuk Delia sepenuhnya???
2022-12-12
2
SEPTi
wong tua edan
2022-12-12
2