bab 5 usaha meluluhkan hati

Sementara itu Dion sudah sampai di rumah dan akan kembali ke kantor setelah mengantar Noval sampai di rumah.

" Kak Dion.. pulang lah lebih awal nanti, aku akan memasak makanan untuk mu.. " ucap Friska bersemangat sebelum Dion melangkah kan kaki nya keluar.

" Akan aku usahakan, aku pergi dulu " ujar Dion seraya berlalu.

" Baiklah kak.. hati hati di jalan,, "

Tidak berselang lama deru suara mobil dion terdengar menjauhi halaman rumah.

" Okeh Friska.. sekarang kamu harus menyiapkan makanan yang enak untuk meluluhkan hati Dion.. semangat. " ucap Friska menyemangati diri nya sendiri.

**

Sudah satu Minggu ini Rendy tidak menghubungi Sitha, pesan dari Sitha pun hanya di baca nya saja tanpa balasan.

Sitha mulai bimbang, apakah hubungan nya dengan Rendy akan di lanjutkan atau akan di akhiri saja.

Karena jarang nya komunikasi di antara mereka semenjak Rendy memutuskan untuk kuliah di luar negeri.

**

Sementara di kantor, Dion tengah berkutat dengan laporan laporan yang menumpuk.

Dimas masuk ke ruangan Dion dan duduk di kursi.

" Sudah waktu nya pulang pak Dion.. apakah anda akan lembur sampai larut malam,, ? "

" Pulanglah duluan dim, aku masih banyak pekerjaan "

" Ohh... ayolah Dion,, otak kita juga perlu istirahat dan mencari ketenangan.. " ucap Dimas.

Dimas adalah sekretaris pribadi Dion, sekaligus sahabat karib dari sekolah SMP mereka sudah menjadi teman.

Tidak jarang mereka bersitegang karena beda pendapat dan ber ujung berbaikan lagi.

" Oh ya.. apakah Friska masih di rumah mu "

" Ya masih.. " ujar Dion tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas kertas laporan itu.

" Oh.. "

" Apa kamu mau ikut ke rumah ku, dia akan menyiapkan makanan yang enak sepertinya, "

" Kalau kamu memaksa.. baiklah aku akan mampir ke rumah mu.. "

" Heey... jawaban apa itu. bilang saja kamu ingin bertemu dengan nya. "

" Apakah kamu keberatan Dion kalau aku menyukai nya ..?? atau jangan-jangan kamu cemburu yah.. " ujar Dimas sambil menelisik wajah Dion.

" Ambil lah jika kamu mau " jawab Dion singkat.

" Dan berhenti lah memandang wajah ku yang tampan ini. "

" Iiisssttt.... kau ini terlalu percaya diri sekali. " ujar Dimas menyungging kan bibir nya.

" Memang kenyataannya aku tampan. "

" Ya ya ya.... big bos,, terserah anda saja.. "

" Baiklah ayo kita pulang, kasihan Noval menunggu kita terlalu lama. "

Mobil melaju santai menyusuri jalanan kota yang tampak masih ramai karena waktu masih belum terlalu malam.

" Dion .. apakah kamu tidak memiliki rasa untuk Friska, lihat... dia saja sudah sangat menunjukkan rasa suka nya pada mu.. "

" Kalau kau menyukainya ambillah untuk mu dim "

" Bukan seperti itu maksud ku.. tapi apakah dia nanti tidak sakit hati jika selama ini perhatiannya untuk mu dan Noval di abaikan begitu saja oleh mu .. "

" Aku hanya menganggap dia adik ku saja, tidak lebih.. "

Setelah nya tidak ada lagi percakapan di antara mereka, Dion hanya fokus menyetir dan Dimas mendengar kan lagu yang di putar di dalam mobil.

Tidak berselang lama mobil sudah memasuki pekarangan rumah yang terbilang mewah itu.

Mendapati Dion sudah pulang Friska pun mulai menunjukan perhatian nya.

Dia pun sudah berdandan dengan sempurna untuk menyambut kedatangan Dion.

" Kaka sudah pulang.. ?? " sambut nya ramah.

" Ya,, dimana Noval "

" Ayah.....!! " teriak Noval berlari menghampiri Dion dan berhambur memeluk nya.

Seketika itu pun Dion membalas pelukan sang keponakan lalu menggendong nya.

" Lihat lah... siapa yang bersama ayah Noval, "

" Halllooww... bocahh gendut,,,!! " sapa Dimas di ambang pintu.

" Om Dimas....! Waahhhh.... asyikkk ada om Dimas juga.. bisa main bareng bareng nanti.. yeeyyyy... " semangat Noval turun dari gendongan Dion lalu berlari menghampiri Dimas.

" Okeh... mau bermain sampai pagi pun akan om Dimas temenin..." ujar Dimas sambil mencubit pipi bocah gembul itu.

" Iya iya... Tante di lupain nih udah asyik banyak temen sekarang.." ucap Friska cemberut.

" Eh,, ada Tante Friska juga yah.. boleh ko kalau Tante Friska mau ikut main kita di sini sampai pagi.. " kata Dimas dengan mengerlingkan mata genit nya kepada Friska.

" Sudah sudah... sekarang kita makan dulu yukh... Tante udah masakin yang enak enak buat Noval dan kak Dion.. " ujar Friska.

" Lho ko cuma buat Noval sama Dion sih, buat aku gimana... "

" Tenang om.. nanti aku nggak akan makan banyak banyak ko, jadi om bisa kebagian makan nya.. "

" Janji lho yah... "

" Janji ... Noval kan lagi diet " Noval mengacungkan jari kelingking nya.

" Om Dimas kayak nya nggak percaya kamu diet deh... soal nya kamu kelihatan semakin gembul sayang... " goda Dimas.

Seketika itu juga Noval memanyunkan bibir nya.

" Hahaha... " ga usah diet dietan deh.. om suka kamu yang gembull tau.." ujar Dimas sambil menggelitik Noval.

" Ha ha ha ... sudah om geli tau... "

" Ayah akan mandi dulu sebentar, badan rasanya udah lengket banget.. " ucap Dion.

" Baiklah. aku akan siapkan air hangat buat Kaka dulu.. " timpal Friska.

" Tidak perlu Friska, aku bisa sendiri.. temani saja Noval dan Dimas di sini "

" Baiklah kalau begitu kak.. "

Tidak berapa lama mereka semua sudah berkumpul di meja makan untuk makan malam.

Berbagai menu di hidang kan terlihat sangat menggugah selera.

" Silahkan kak Dion, ini semua aku yang masak lho.." ujar Friska mengambilkan nasi untuk Dion.

" Kaka mau lauk yang mana.. biar aku ambil kan "

" Terimakasih, aku akan ambil sendiri.. "

" Oke.. baiklah kalau begitu "

" Yaelah... cuma Dion nih yang di tawarin... tamu nggak di tawarin gitu... ingett tamu adalah raja lho.. " ujar Dimas panjang lebar sambil mengambil piring dan memasukkan berbagai macam lauk yang tersaji.

" Kamu nggak di tawarin ajah piring sudah penuh begitu dim.. " jawab Friska.

" Makanlah sesuka hati mu Dimas... asal jangan piring nya juga kamu makan " timpal Dion.

Sebenarnya makanan itu Friska beli online tanpa sepengetahuan Dion.

Friska sudah mencoba memasak di bantu bibi tapi rasa nya sangat tidak layak.

" Ayah lihat.. makanan Noval sudah habis, Noval sudah kenyang yah.. "

" Waahh... pinter sekali kamu sayang, gimana... enak kan masakan Tante.. ? " ucap Friska

" Iya Tante enak.. "

" Gimana kak Dion,, enak kan masakan aku..? " tanya Friska kepada Dion dengan suara manja nya.

" Noval.. kalau sudah selesai makan nya sekarang kamu boleh main lagi nanti ayah sama om Dimas nyusul,, "

" Oke yah.. Noval mau lanjut main lagi "

" Gimana kak masakan aku... enak kan,, ?" tanya Friska mengulang pertanyaan nya.

" Iya lumayan.. trimaksih karena kamu mau repot repot memasak untuk kami Friska.. "

Mendengar jawaban itu seketika Friska merasa puas dan yakin akan dapat meluluhkan hati Dion.

" Nggak repot ko kak.. setiap hari pun aku mau memasak makanan untuk kamu dan Noval.. " jawab Friska dengan senyuman tak henti di bibir nya.

" Dan setiap hari pun aku mau makan gratis seperti ini di rumah kamu Dion.. "

" Iissttt... aku hanya akan memasak untuk kak Dion dan Noval saja tau ."

" Pelit banget sih kamu, Dion saja pemilik rumah oke oke saja tuh.. "

" Silahkan kalian lanjutkan berdebat.. aku sudah selesai,, " ucap Dion meninggalkan meja makan menuju tempat Noval yang sedang bermain di ruang tv.

Sementara Dimas dan Friska masih berdebat dengan kata kata yang tidak penting menurut Dion.

Terpopuler

Comments

Jumadin Adin

Jumadin Adin

ihh gimana sih frisa makanan online saja ngakunya masak sendiri,gimana nnti klo ketahuan

2022-11-29

2

💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯

💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯

masakan beli ngaku2 dia yg masak😂😂

2022-08-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bu guru cantikku
2 bab 2
3 bab 3 Guru baik
4 bab 4 Mengantar pulang
5 bab 5 usaha meluluhkan hati
6 bab 6 Telat jemput
7 bab 7 Bertemu gadis cantik
8 bab 8 Makan malam bersama
9 bab 9 Bertemu lagi
10 bab 10 Permintaan Noval
11 bab 11 Sebuah penawaran
12 bab 12 Menahan malu
13 bab 13 Kerja sampingan
14 bab 14 Kak Sitha
15 bab 15 Hari pertama
16 bab 16 Rencana ke luar kota
17 bab 17 Gara gara pop corn
18 bab 18 Jalan jalan pagi
19 bab 19 Vidio call
20 bab 20 Tidak penting
21 bab 21 Kedatangan mamah
22 bab 22 Kangen Ayah
23 bab 23 Membuang jenuh
24 bab 24 Waktu bermain
25 bab 25 Hiburan
26 bab 26 Hanya sekedar rasa kagum
27 bab 27 Kepulangan ayah
28 bab 28 Kecelakaan
29 bab 29 Kejutan yang tidak di inginkan
30 bab 30 Menunggu
31 bab 31 Mengecek cctv
32 bab 32 Hukuman
33 bab 33 Doa dari malaikat kecil
34 bab 34 Suami ??
35 bab 35 Menyuapi
36 bab 36 Menikmati puding di siang hari
37 bab 37 Menjemput pulang
38 bab 38 Kedatangan mantan kakak ipar
39 bab 39 Surat adopsi
40 bab 40 Menemani makan malam
41 Bab 41 Sebuah Hadiah kecil
42 bab 42 Segelas coklat panas
43 Bab 43 Izin pulang
44 bab 44 Meluangkan waktu bersama
45 bab 45 Berat untuk berpisah
46 Bab 46 Mengantar pulang
47 Bab 47 Bertemu orang tua Sitha
48 Bab 48 Pamit
49 Bab 49 Sebuah panggilan tak terjawab
50 Bab 50 Bapak sakit
51 Bab 51 Tante genit
52 Bab 52 Permintaan bapak
53 pengumuman
54 Bab 54 Kebimbangan Sitha
55 Bab 55 Malaikat penolong Sitha
56 Bab 56 Cobaan yang bertubi-tubi
57 Bab 57 Menjenguk
58 Bab 58 Perbincangan di taman RS
59 Bab 59 Sebuah Keputusan
60 Bab 60 Meminta doa restu
61 Bab 61 Di perjalanan
62 Bab 62 Sahh !!
63 Bab 63 Pesan singkat
64 bab 64 Nasehat orang tua
65 Bab 65 Malu
66 Bab 66 Menginap
67 Bab 67 Memasak untuk suami
68 Bab 68
69 Bab 69 Ciuman pertama
70 Bab 70
71 Bab 71 Peraturan
72 Bab 72 bekal makan siang
73 Bab 73
74 Visual tokoh
75 Bab 74
76 Bab 75 Perasaan aneh
77 Bab 76 Harapan orang tua
78 Bab 78 Sarapan hangat di pagi hari
79 Bab 79 Kembali'nya sang kekasih
80 Bab 80 Menunggu
81 Bab 81
82 Bab 82 Rasa yang telah berbeda
83 Bab 83 Pijatan seorang istri
84 Bab 84 Kekhawatiran seorang Anak
85 Bab 85 Suapan pertama dari istri
86 Bab 86 Ciuman hangat
87 Eps 87 Ciuman yang di inginkan
88 Eps 88 "Tidurlah bersamaku"
89 Eps 89 Gara gara coklat panas
90 Eps 90 Maaf..
91 Eps 91 Perhatian kecil
92 Bab 92 Mimpi indah yang terasa nyata
93 Bab 93 Pemandangan menyesakkan hati
94 Bab 94 Malam panjang yang menyiksa
95 Bab 95 Seharusnya aku sadar diri
96 Eps 96 Pulang
97 Bab 97 Berharap bisa mengerti
98 Bab 98 Maafkan aku
99 Bab 99 Rencana sebuah resepsi
100 Bab 100 Menginap
101 Bab 101 Menahan nya
102 Bab 102 Mencuri ciuman pagi ku
103 Bab 103 Sama-sama saling menyakiti
104 Bab 104 " Bunda "
105 Bab 105 Coklat manis
106 Bab 106 Tidur Bertiga
107 Bab 107 Malam ke 1
108 Draft Bab 108 Malam 2
109 Bab 109 Rasa bersalah
110 Bab 110 Kabar kecelakaan
111 Bab 111 Menunggu seorang diri
112 Bab 112 Kotak makan membuat hati senang
113 Bab 113 Mandi malam
114 Bab 124 Bangun pagi
115 Bab 115 Menjenguk
116 Bab 116 Permintaan
117 Bab 117 Membahas seseorang di masa lalu
118 Bab 118 Kecupan hangat di pagi hari
119 Bab 119 Bertemu di rumah sakit
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bu guru cantikku
2
bab 2
3
bab 3 Guru baik
4
bab 4 Mengantar pulang
5
bab 5 usaha meluluhkan hati
6
bab 6 Telat jemput
7
bab 7 Bertemu gadis cantik
8
bab 8 Makan malam bersama
9
bab 9 Bertemu lagi
10
bab 10 Permintaan Noval
11
bab 11 Sebuah penawaran
12
bab 12 Menahan malu
13
bab 13 Kerja sampingan
14
bab 14 Kak Sitha
15
bab 15 Hari pertama
16
bab 16 Rencana ke luar kota
17
bab 17 Gara gara pop corn
18
bab 18 Jalan jalan pagi
19
bab 19 Vidio call
20
bab 20 Tidak penting
21
bab 21 Kedatangan mamah
22
bab 22 Kangen Ayah
23
bab 23 Membuang jenuh
24
bab 24 Waktu bermain
25
bab 25 Hiburan
26
bab 26 Hanya sekedar rasa kagum
27
bab 27 Kepulangan ayah
28
bab 28 Kecelakaan
29
bab 29 Kejutan yang tidak di inginkan
30
bab 30 Menunggu
31
bab 31 Mengecek cctv
32
bab 32 Hukuman
33
bab 33 Doa dari malaikat kecil
34
bab 34 Suami ??
35
bab 35 Menyuapi
36
bab 36 Menikmati puding di siang hari
37
bab 37 Menjemput pulang
38
bab 38 Kedatangan mantan kakak ipar
39
bab 39 Surat adopsi
40
bab 40 Menemani makan malam
41
Bab 41 Sebuah Hadiah kecil
42
bab 42 Segelas coklat panas
43
Bab 43 Izin pulang
44
bab 44 Meluangkan waktu bersama
45
bab 45 Berat untuk berpisah
46
Bab 46 Mengantar pulang
47
Bab 47 Bertemu orang tua Sitha
48
Bab 48 Pamit
49
Bab 49 Sebuah panggilan tak terjawab
50
Bab 50 Bapak sakit
51
Bab 51 Tante genit
52
Bab 52 Permintaan bapak
53
pengumuman
54
Bab 54 Kebimbangan Sitha
55
Bab 55 Malaikat penolong Sitha
56
Bab 56 Cobaan yang bertubi-tubi
57
Bab 57 Menjenguk
58
Bab 58 Perbincangan di taman RS
59
Bab 59 Sebuah Keputusan
60
Bab 60 Meminta doa restu
61
Bab 61 Di perjalanan
62
Bab 62 Sahh !!
63
Bab 63 Pesan singkat
64
bab 64 Nasehat orang tua
65
Bab 65 Malu
66
Bab 66 Menginap
67
Bab 67 Memasak untuk suami
68
Bab 68
69
Bab 69 Ciuman pertama
70
Bab 70
71
Bab 71 Peraturan
72
Bab 72 bekal makan siang
73
Bab 73
74
Visual tokoh
75
Bab 74
76
Bab 75 Perasaan aneh
77
Bab 76 Harapan orang tua
78
Bab 78 Sarapan hangat di pagi hari
79
Bab 79 Kembali'nya sang kekasih
80
Bab 80 Menunggu
81
Bab 81
82
Bab 82 Rasa yang telah berbeda
83
Bab 83 Pijatan seorang istri
84
Bab 84 Kekhawatiran seorang Anak
85
Bab 85 Suapan pertama dari istri
86
Bab 86 Ciuman hangat
87
Eps 87 Ciuman yang di inginkan
88
Eps 88 "Tidurlah bersamaku"
89
Eps 89 Gara gara coklat panas
90
Eps 90 Maaf..
91
Eps 91 Perhatian kecil
92
Bab 92 Mimpi indah yang terasa nyata
93
Bab 93 Pemandangan menyesakkan hati
94
Bab 94 Malam panjang yang menyiksa
95
Bab 95 Seharusnya aku sadar diri
96
Eps 96 Pulang
97
Bab 97 Berharap bisa mengerti
98
Bab 98 Maafkan aku
99
Bab 99 Rencana sebuah resepsi
100
Bab 100 Menginap
101
Bab 101 Menahan nya
102
Bab 102 Mencuri ciuman pagi ku
103
Bab 103 Sama-sama saling menyakiti
104
Bab 104 " Bunda "
105
Bab 105 Coklat manis
106
Bab 106 Tidur Bertiga
107
Bab 107 Malam ke 1
108
Draft Bab 108 Malam 2
109
Bab 109 Rasa bersalah
110
Bab 110 Kabar kecelakaan
111
Bab 111 Menunggu seorang diri
112
Bab 112 Kotak makan membuat hati senang
113
Bab 113 Mandi malam
114
Bab 124 Bangun pagi
115
Bab 115 Menjenguk
116
Bab 116 Permintaan
117
Bab 117 Membahas seseorang di masa lalu
118
Bab 118 Kecupan hangat di pagi hari
119
Bab 119 Bertemu di rumah sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!