Sepasang mata biru itu mulai mengejap. Mengambil kembali atensi yang beberapa saat lalu hilang. Alexia merasa tubuh nya sakit sekali. Gadis itu juga merasa aneh dengan sekeliling. Ia segera bangun dan menyapu sekitar dengan cekatan.
" Kamar mandi." Tebak Alexia dengan mata menyipit. " Bagaimana bisa aku tiba-tiba di kamar mandi!" Pekik nya tidak sabaran.
Segera setelah itu , Alexia keluar dari sana. Tepat di depan kamar mandi , terdapat sebuah cermin bundar. Ia merasa harus bercemin untuk membenahi setelan kemeja nya. Eh tunggu, kenapa baju yang ia pakai bukan sebuah kemeja? Dan basah tersiram air?!
Dengan langkah seribu, Alexia mendekat ke arah cermin dan terjungkal ke belakang karena saking terkejut nya. " Wa-wajah siapa itu?! Culun sekali!" Hardik Alexia.
" Tunggu sebentar. Sejak kapan rambut ku diikat kepang dua begini?! Apa-apaan warna nya kok merah ! Rambut ku kan pirang pendek untuk ikut aturan kantor!" Ia mencerca lagi ketika sadar rambut nya berubah menjadi warna merah.
" Heh , jangan-jangan---" Alexia maju ke depan cermin lagi untuk memastikan kecurigaan nya. " I-itu aku?!" Satu lengkingan panjang berhasil keluar lagi dari bibir pucat nya.
Tap.
Sebuah tepukan di pundak mampu mengagetkan Alexia yang sedari tadi kebingungan.
Alexia berbalik ke belakang. Sesosok wajah cantik jelita dengan rambut cokelat elegan yang di ikat ke belakang ditambah dengan manik emas yang begitu langka. Alexia hanya bisa melongo untuk menikmati keindahan wajah dari gadis itu.
" Siapa ya?" Tanya Alexia setelah terbuyar dari lamunan nya.
Gadis itu tersenyum penuh seri. Ia mengulurkan tangan ke arah Alexia. Gadis bernama Alexia itu tentu menerima uluran tangan gadis di hadapan nya.
" Saya Stacey Hilbert." Ujar Stacey ramah.
" Saya Merdy Hus---eh , apa! Stacey Hilbert! Namamu unik sekali. Apa orang tua mu hobi membaca novel heh." Girang Alexia.
Stacey menggeleng. " Saya tinggal dengan paman."
" Oh maaf. Berarti paman mu suka membaca novel ya." Tebak Alexia asal-asalan.
" Tidak , paman saya hanya seorang pekerja biasa. Dia memiliki dua anak dan masih berbaik hati menampung saya." Terang Stacey pelan dan tetap mempertahankan senyum nya.
" Nama mu Stacey Hilbert , tinggal dengan paman , kau begitu cantik dan mata mu sangat mengangumkan. Seperti nya tidak asing. Kau seperti karakter nov---" ucapan Alexia terputus beberapa saat.
" Bentar - bentar. Apa kau pernah mendapatkan sebuah kalung berlian dari seorang nenek tua?" Tanya Alexia mengintrogasi.
Stacey mengangguk antusias. " Bagaimana Nona bisa tau."
" Ah sudah pasti! Kau adalah pemeran utama! Dan seperti nya aku terjebak dalam novel deh. Dilihat dari segi apapun , bahkan tangan Stacey yang masih bersalaman dengan ku terasa sangat nyata. Tapi , siapa karekater culun yang kumasuki ya." Gumam Alexia menerka-nerka.
" Anu maaf Nona Merdy , tangan kita masih---" Ujar Stacey dengan agak sungkan.
Alexia reflek menarik tangan nya. " Maaf , maaf pemeran utama." Lontar Alexia tanpa sengaja.
" Pemeran utama?" Beo Stacey tidak mengerti.
" Ah iya , maksudku , kau seperti pemeran utama saja. Kecantikan mu benar-benar membuat ku amat kagum, Stacey!" Elak Alexia segera.
Mendadak datang sekumpulan anak gadis dengan gaun modis yang dirancang sedemikian rupa agar tubuh mereka bisa menonjol. Salah satu dari mereka menghampiri Alexia dan tanpa aba-aba langsung mendorong pundak Alexia dari belakang.
Gadis itu terjengkang tetapi Stacey menolong nya. " Heh culun jelek , sedang apa kau disini hah! Mana makanan kami! Dasar sampah!" Hardik gadis bernama Cireth.
Rambut nya berwarna ungu , mata nya hazel dan bentuk wajah nya tirus. Persis seperti yang digambarkan dalam novel aslinya. Cireth si antagonis. Pikir Alexia.
" Hei, Alexia sampah , apa kau tidak dengar dengan perkataan Cireth barusan heh!" Salah satu dari anak buah antagonis itu menyela.
'A-Alexia?! Pantas saja sangat culun!' Batin Alexia.
Gadis berambut merah dengan mata biru itu pun berbalik menatap ke arah Cireth dengan tajam.
" Jangan melotot ke arah ku! Wajah jelek mu itu membuat ku mual!" Bentak Cireth sembari mengeluarkan kipas dari tangan nya.
Jemari Alexia terkepal hebat.
'Tak akan kubiarkan harga diri ini terinjak - injak. Aku ingat betul bahwa Alexia adalah putri haram duke dan malu mengakui identitas nya. Jadi dia hanya diam dan terus diam. Dia muncul di novel hanya untum di bully oleh Cireth.' Batin Alexia.
Ia melangkah maju ke hadapan Cireth. Kemudian , Alexia melempar paksa kipas Cireth dan saat antagonis itu marah-marah , tangan Alexia langsung menampar pipi Cireth dua kali.
" A-apa! Berani nya kau!" Pekik Cireth.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Hasan
jempol
2022-07-06
1
teh othin
semangat kak, aku tunggu up lagi
2022-07-05
1