(Dirumah Sakit)
Seperti hari-hari kemarin, Putri menjalankan aktivitas selayaknya Dokter pada umumnya. Bangun dari tidur dan kembali menyambut pagi dengan hadir lebih pagi untuk menjalankan tugas sebagai seorang dokter muda, yang cermat.
#📱
"ya udah, nanti aku tunggu dirumah sakit ya!" pesan Putri lewat handphone yang ia tempel di samping telinga,
"sip. byby put" jawab suara dari seberang.
ternyata Putri melakukan janji dengan sahabatnya Elsa, untuk menyelesaikan suatu urusan.
Setelah mematikan telfonnya, Putri sedikit merapikan rambutnya. Ia memutar Kursinya dan melihat pemandangan kota yang sudah mulai sibuk itu dari atas lewat jendela ruangannya.
Menarik nafas, dan menghembuskan nya kembali berharap hari ini berjalan sesuai rencana. Tiba-tiba saja terlintas dipikirannya tentang Arga, bahkan sampai saat ini, Putri masih sering tiba-tiba merindukan sosok yang sudah meninggalkan nya empat tahun yang lalu.
Ada suara ketukan pintu, "masuk!" suruh Putri yang masih terus menikmati pemandangan kota dipagi hari itu.
Ternyata itu adalah Fandi. Ia melihat Putri sedang duduk dan terus melihat ke luar, ia menghampiri Putri dan berdiri di samping kursi.
"ngelamunin apa sih?" tanya nya,
Putri kaget dengan suara laki-laki dan langsung melihatnya, sentak Putri langsung berdiri "eh kamu fan, hehe kaget" katanya,
"berharapnya siapa hayo?" goda Fandi,
"hehe.. bukan siapa-siapa kok" sambung putri mulai tersenyum,
"udah sarapan belum?" tanya Fandi,
"udah dong! dari rumah. emang kamu belum?" tanya Putri balik,
"udah sih. dibalas kamu aja yang belom" jawab Fandi,
"hah? pa'an sih?" tanya Putri bingung,
"hehe.. bercanda" sambung Fandi tersenyum,
"Oia, eh sweteer kamu aku simpan di laci. Tadi pas datang mau singgah ke ruangan kamu tapi aku yakin kamu belum datang" lanjut putri yang menuju lacinya dan mengambilkan sweteer Fandi yang semalam ia pakai
"disimpan dulu aja! siapa tau kamu masih butuh!" tolak Fandi ikhlas,
"hehe aku udah bawa punya ku kom" kata putri memberikan sweteer Fandi "trimakasih ya" tambahnya tersenyum,
Fandi menerimanya dan ikut tersenyum.
"btw, kamu kesini ngapain?" tanya Putri yang lalu duduk di sofa,
"eh astaga, hampir lupa. Gini Put, aku ada pasien Ginjal sekarang emang lagi rawat inap dan aku kayaknya harus menganjurkannya untuk dioperasi deh" jelas Fandi yang juga datang dan duduk di sofa berhadapan dengan Putri,
"kok kayaknya sih? harus pasti dong" protes Putri,
"itu dia, aku butuh diagnosis kamu" pinta Fandi,
"sidak langsung aja!" timpal Putri tanpa basa-basi, ia langsung berdiri dan mengajak Fandi menuju ruang rawat yang dimaksud,
Mereka berdua pun keluar.
"Tar, balik dari sana kita cek ya" pesan nya ke Tari,
"baik dok" balas Tari mengangguk,
Putri dan Fandi langsung jalan.
...
jelang 1 jam, datanglah Elsa. Ini adalah kali kedua Elsa datang ke rumah sakit, sejak saat itu membawa kak Riko menjenguk temannya. Karena sudah lama, dan lupa akan ruangan Putri, ia berjalan sambil bertanya.
"permisi Bu, mau nanya ruangan dokter Putri ahli Bedah yang ini kan?" tanyanya ke Tari yang duduk didepan ruangan, ia merasa yakin karna membaca nama di bagian depan pintu,
"ya betul, ada yang bisa saya bantu?" tanya Tari,
"ahm.. saya Elsa, sahabatnya dokter Putri. udah bikin janji mau ketemu" jawab Elsa,
"silahkan tunggu disana ya Bu. Dokter Putri sedang keluar" pinta Tari sambil mempersilahkan Elsa duduk di kursi tunggu,
"oh baik, trimakasih" balas Elsa yang lalu duduk dan mengambil handphone nya, ia langsung mengirimi Putri pesan.
..
jelang belasan menit, Putri datang bersama dengan Fandi.
"Heiii El, udah dari tadi?" sapa Putri yang langsung memeluk sahabatnya itu,
"hehe.. ia Bu dok. ih kangen deh" balas Elsa yang juga memeluk putri,
"oh yah kenalin ini Fandi teman ku" kata Putri setelah melepas pelukannya,
"hallo, aku Elsa" kenal Elsa yang langsung menyalami Fandi,
"Fandi" kenal Fandi yang juga menyalami Elsa dan tersenyum,
Elsa bukan wanita jika tak terperangah dengan senyuman dokter yang satu ini,
"Fan, ini sahabat ku. yang kemarin aku ceritain" lanjut Putri,
"oh ya, hehe.." sambung Fandi singkat dan masih tersenyum,
"emang kamu bilangnya apa?" tanya Elsa penasaran,
"hehe rahasia dong" Putri tersenyum, "masuk ke ruangan ku aja yuk!" ajaknya,
"ahm.. Put kamu lanjut dulu aja. Aku langsung urus pasien tadi ya! ingat sejam lagi operasi" kata Fandi yang menolak ikut masuk,
"hehe siap pa dok" setuju Putri,
ia langsung mengajak Elsa masuk ke ruangannya.
..
"Duduk El, kamu tadi ngechat ya?" tanyanya yang baru memeriksa handphone nya,
"ia Put. eh temen kamu tadi itu masih jomblo nggak sih?" tanya Elsa langsung yang sudah duduk di sofa,
"haha.. Elsa, Elsa. dasar kamu. iya dia masih jones kok, mau?" tanya Putri balik yang disertai dengan tawa kecil melihat tingkah sahabatnya ini,
"hehe ya kalau bisa sih, gantenggggg bangetttttt tau nggak sih, first see loh tapi aaaaaaaaa her smile makes me melt Put" jawab Elsa dengan polosnya,
"haha.. benaran kamu naksir sama dia?" tanya Putri lagi,
"seandainya dapat yang begitu aku berenti deh genit sama yang lain. seriously" jawab Elsa dengan memasang wajah gemasnya,
"hahahaha ada-ada aja kamu yah" timpal Putri tertawa lepas, dan Elsa juga ikut tertawa.
seperti inilah kalau mereka bertemu akan selalu ada obrolan yang menghasilkan tawa.
*pertama kali Putri bertemu Elsa, saat ia melanjutkan spesialis nya di tahun kedua. Saat itu Putri ketinggalan file tugas untuk presentasi. Sedangkan diluar hujan, saat datang kampus ia diantar supir jadi Putri kebingungan harus kembali dengan apa. Datanglah Elsa yang tidak sengaja lewat depan Putri, ia melihat kecemasan sangat kentara di wajah Putri, ia langsung bertanya dan Putri menjelaskan situasi nya. Tanpa pikir panjang ia lalu menolong Putri sampai selesai. Sehingga mereka berkenalan dan akhirnya akrab bag dua orang sahabat sampai sekarang. Meskipun jarang bertemu, mereka selalu saling memberi kabar lewat whatsapp dan lain-lain. Putri memang sibuk dengan pasien begitupun Elsa yang juga sibuk dengan mahasiswa/i nya*
"eh btw, kamu udah nelfon Tanta Ghea?" tanya Putri,
"iaia udah kok, bentar lagi nyampe. Aku minta tolong banget ya put, Tanta Ghea udah aku anggap kayak mama ku sendiri" mohon Elsa,
"tenang aja! kamu udah kenal Fandi kan? nanti ditangani sama dia" jelas putri.
Ternyata urusan tadi pagi yang mereka bahas lewat telepon itu adalah tentang Tanta Ghea, kakak dari ayahnya Elsa. Setelah kecelakaan maut yang meniadakan ayah dan ibunya Elsa, Tanta Ghea lah yang mengurus dan membesarkan Elsa dan kakaknya. Akhir-akhir ini, Tanta Ghea mengeluh sakit-sakitan sehingga Elsa membawa nya untuk check ke rumah sakit Putri.
"pagi ini nggak ada jadwal ngajar?" tanya Putri lanjut,
"ada sih jam 11 nanti, setelah abis dari sini aku langsung ke kampus" jelas Elsa,
"El, kalau tanta Ghea nya agak kelamaan sampe jam 10 lebih, Nanti kamu minta dia datang nya jam tiga'an nggakpapa kan? soalnya jam sepuluh bentar aku bakal ada operasi sama dokter Fandi" jelas Putri,
"oh gitu yah? yaudah nanti jam sore aja deh. tapi kalo sore bukannya loket buat konsultasi udah tutup?" tanya Elsa,
"ia udah tutup tapi tenang aja nanti aku yang minta sama Fandi, intinya Tanta Ghea nya ada. Sebenarnya bisa Tanta Ghea datang nya pagi, tapi nanti ditangani sama dokter lain bukan Fandi, kalau memang harus ya nggakpapa" jelas Putri lagi,
"nggak, mending sore aja. kalo aku nggak sempat nemenin nanti Tanta Ghea sama kak Riko aja ya put" kata Elsa,
"nah nggakpapa nanti kamu kasih nomer aku aja ke kak Riko biar kalau mereka udah nyampe dia langsung hubungin aku" kata Elsa.
disaat mereka ngobrol, masuklah Fandi "lagi ngobrol ya? maaf ganggu hehe" katanya,
"eh nggak kok. mari dok silahkan duduk!" sambung Elsa langsung yang membuat Putri tahan tawa,
"duduk dulu Fan, masih jam sembilan ini" tegur Putri,
Fandi langsung duduk di sofa berhadapan dengan Elsa dan Putri.
"Fan, nanti sore ada yang mau konsultasi" kata Putri,
"sore? udah tutup put" kata Fandi,
"ini kebelet waktu Fan, sebenarnya pagi ini tapi kan kamu ada jadwal nemenin aku, jadi aku undur ke sore. masalahnya pasien ini maunya kamu. hehe boleh kan?" lanjut Putri,
"oh yah? boleh-boleh, siapa?" tanya fandi,
"tanta ku, dok" jawab Elsa,
"oh.. hehe maaf ya aku pikir, ya udah nanti suruh datang aja nggakpapa" sambung Fandi sedikit kaget,
"hehe trimakasih ya dok" kata Elsa tersenyum,
"hehe belum juga konsultasi udah trimakasih duluan. aman, santai. btw, panggil Fandi aja" tambah Fandi yang juga tersenyum, Putri pun ikut tersenyum.
"kalian kalo nggak sibuk kita atur waktu makan bareng bisa nggak?" tawar Elsa,
"hah? hahaha.. boleh ko El" sambung Putri,
"gimana kalau sabtu malam?" tanya Fandi langsung,
"wah boleh-boleh, fix ya?" setuju Elsa,
"okayyyy" tambah Putri setuju,
"ya udah, aku langsung balik aja ya! kalian kan mau siap-siap masuk operasi" tegur Elsa,
"Oia El, kamu juga kan mau ngajar. hati-hati yah..!" pesan Elsa,
"eh boleh minta nomer handphone nya nggak? biar bisa kontekan" tanya Fandi langsung,
"hehe boleh kok, scan QR aja!" setuju Elsa yang langsung mengambil handphone nya dan mengambil scan QR WhatsApp Fandi.
"trimakasih" Kata Fandi,
Elsa langsung berdiri diikuti Putri dan Fandi, "hati-hati yah El" pesan Putri lagi yang langsung memeluk Elsa,
"mmmmm... masih pengen disini deh" balas Elsa yang juga memeluk Putri,
Fandi hanya tersenyum melihat kedua wanita itu.
"nanti aku kontak yah! dah.." pamit Elsa yang lalu keluar.
..
"akrab bangat ya udah kayak adek kakak" kata Fandi yang lalu duduk kembali,
"hehe namanya juga sahabat" sambung Putri yang ikut duduk.
"permisi dok, ini sudah saatnya masuk ruang steril" kata Tari yang masuk dan mengingatkan,
"oh ya udah langsung aja!" ajak Putri langsung,
ia dan Fandi pun menuju ruang steril sebelum masuk ruang operasi.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments