Setelah mandi dan berganti baju, Bara berjalan menuju meja makan, hidangan sudah tersedia disana. Di cafe tadi sebenarnya Bara memesan makanan tapi dia tidak begitu berselera jadi makanannya tidak dihabiskan.
Kalau makan di rumah,Bara biasanya mengajak penghuni rumah yang lainnya untuk makan bersama, karena itu sudah menjadi kebiasaannya. mulai dari asisten rumah tangga, sopir dan satpam.
" yang lain mana mbok?" tanya Bara
" anu den si Asep nanti aja katanya, dia masih kenyang abis makan singkong goreng yang dikasih satpam sebelah, kalau si Amin mau sholat isya dulu katanya" jawab mbok Yem
" ya udah, saya nasinya dikit aja mbok" pinta Bara pd mbok Yem yang sedang menyendokkan nasi ke piring Bara
" tumben den, ini kan makanan kesukaan den Bara" ucap mbok Yem heran, karena biasany Bara lahap kalau makan makanan favoritnya
" tadi dah ngemil mbok" ucap Bara sedikit berbohong, padahal dia masih tidak berselera karena memikirkan cewek Vertical Garden.
...----------------...
Jam menunjukkan pukul sembilan malam, Airin masuk ke kamarnya setelah dia makan malam bersama Aira dan mbok Nan, dia melakukan ritial malamnya seperti wanita pada umumnya sebelum tidur.
drt..drt...(anggap aja suara getar handphone😁)
" no siapa nih, jangan- jangan orang iseng lagi" gumamnya, karena yang menghubunginya nomor baru.
bunyi telpon sampai tiga kali pun tidak dia jawab, akhirnya dia mendapat pesan masuk.
" hallo, kenapa telp saya tidak diangkat, saya serius ini mau membicarakan masalah cafe, anda manager Vertical Garden kan? yang profesional donk, saya bukan orang yang ga punya kerjaan sampai miscall2 kalau ga ada kepentingan" bunyi pesan Bara dengan panjang lebar saking kesalnya karena telp nya diabaikan
" ga jelas, blm apa2 dah marah- marah" gerutu Airin, dia pun akhirnya mencoba membalas pesan Bara
" maaf ya, dengan siapa ini" balas Airin
" makanya kalau ditelp tuh diangkat, biar tau siap yang nelp" balas Bara lagi masih dengan emosi, kemudian dia nelp lagi
kemudian handphone Airin berbunyi lagi
drt..drt..
" hallo..." ucap Bara dengan ketus
"assalamu'alaikum" jawab Airin berusaha tenang agar tidak terpancing emosinya, karena sebenarnya dia tipe orang yang suka marah-marah, apalagi urusannya belum jelas kayak gini.
" hallo.." ucap Bara lagi dengan nada yang lbh tinggi dari yang tadi.
" assalamu'alaikum pa, maaf anda muslim bukan, tolong jawab salam saya, kalau anda marah saya juga bisa marah" ketus Airin dengan suara yang tidak selembut tadi
" kalau mau marah2 saya tutup telp nya, marahnya ditunda aja besok
Ntah kenapa Bara merasa bahwa sang manager adalah cewek yang ingin dia dekati, makanya dia tak rela ketika Airin ingin memutuskan panggilannya.
" i-iya wa'alaikum salam" Bara buru2 menjawB salam agar telpnya tidak diputus secara sepihak.
Bara menjawab dengan hati yang jedak jeduk
" terima kasih, ada yang bisa dibantu pa" ucap Airin dengan nada yang dibuat lembut, dia berusaha agar tidak seperti sebelumnya yang hampi meledak emosinya.
"....." Bara diam saja seperti memikirkan kata2nya agar tidak seperti td yang meledak2, dia berusaha menormalkan suaranya
" halo pa... kok diam saja" ucap Airin lagi
"ehhmm...begini.. itu anu..." bleng Bara bingung mau ngomong apa
" aneh..anda ada keperluan apa menghubungi saya" ucap Airin lagi dengan suara tidak selembut tadi
" maaf, itu saya mau kita ketemuan " ucap Bara
" ketemuan?maksudnya?" tanya Airin dengan heran
" mengenai Vertical Garden" ucap Bara
" ada apa dengan Vertical Garden,setau saya tidak ada masalah, semua baik2 saja" ucap Airin
" maksud saya...saya ingin boking tempat disana begitu" jelas Bara
" woalah pa..pa..gitu aja kok repot, sampai marah2 gitu" ucap Airin
"bilang aja mau kerja sama.. bisa dibicarakan besok, anda datang saja ke cafe sebelum jam makan siang" ucap Airin lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments