Di awal perjalanan sebuah terlihat baik baik saja dengan Made sebagai supir dan radit berada disampingnya
Siluh, Sari dan Rian duduk di kursi tengah mereka berlima terlihat sangat bersemangat, namun perasaan aneh tiba tiba mengganggu Sari
ia tiba tiba terdiam, tatapannya terlihat kosong
"Sar Lo kenapa?" tanya Radit yang tak sengaja memperhatikan nya lewat kaca mobil nya
"gue juga tidak tau, tiba tiba perasaan gue ga enak" ujar nya mengelus dada dengan tangan kanan nya
"Ah lu kebanyakan parno" sahut Rian yang berada disampingnya, ia sedari tadi hanya bermain handphone nya saja
"udah udah, oh ya guys gue kan udah lama engga kerumah nenek, jadi mungkin ditengah perjalanan kita tanya warga sekitar " ucap nya memberi informasi, wajar saja sudah 10 tahun terakhir sejak papa dan nenek nya meninggal ia langsung pindah ke kota.
"iya entar lu tinggal bilang aja Luh , kalian tidur aja ini masih sangat jauh" ujar Made
akhirnya Sari dan Rian tertidur terlebih dahulu , Sedangkan Siluh memikirkan mengapa mamah nya tidak mengizinkan nya untuk pergi kerumah mendiang nenek nya itu, ia sengaja mematikan ponsel nya agar Mamah nya tidak menelpon. lalu ia menyusul kedua temannya untuk tidur
Dirumah Mamah Laras tak bisa tenang ia berusaha terus menelpon putri nya namun selalu aja tidak terhubung.
"Semoga mereka tidak apa apa, dan kejadian 10 tahun terakhir tak terulang " ujar nya cemas memegang handphone di depan koridor rumah nya
apa yang dimaksud kejadian 10 tahun terakhir?
Ditengah perjalanan Made dikejutkan dengan suara gagak yang amat begitu jelas terdengar
"Kwak,,,Kwak,,,Kwak" itu membuatnya melihat ke arah luar namun ia tak menemukan dimana gagak itu bersuara
oleh karena suara nya begitu terdengar jelas membuat Siluh terbangun ia melihat disekitar tempat yang mereka lewati dimana suara gagak itu berasal , lantas ia menanyakan kepada Made
"De kenapa banyak sekali terdengar suara gagak?" tanya nya kebingungan
"gue juga gtw Luh, tapi gue pernah denger suara gagak itu pertanda akan terjadi hal yang buruk" sahut nya
Mendengar perkataan itu Siluh langsung ingat dengan larangan Mamah nya yang mencegah nya pergi kerumah mendiang nenek nya.
"ahh itu kan cuma Mitos dan belum tentu seperti itu" jawab nya
Gadis itu mengingat setiap perkataan yang di katakan mamah nya di tambah kejadian aneh sebelum ia pergi malam itu, sosok hitam tinggi dengan kuku runcing yang panjang yang dia lihat malam itu.
Gadis itu berusaha menenangkan dirinya, namun tiba tiba ia merasa sakit di bagian belakang kepala nya, tangan nya pun terasa kaku seperti ada yang sedang merasuki tubuhnya
Made yang melihat reaksi Siluh yang aneh langsung menanyakan apa yang terjadi pada dirinya
"Luh Lo kenapa, Lo baik baik aja kan?" tanya nya sesekali menengok ke arah gadis itu
"gue GPP cuma pegel aja, mungkin jika gue tidur akan merasa lebih baik" sahut nya walaupun sebenarnya keluhan itu tak pernah ia rasakan sebelumnya seperti ada yang aneh didalam dirinya.
******
Sudah 4 jam perjalanan kini mereka sudah mulai memasuki hutan belantara, tak satu pun terlihat rumah warga disini, hanya berisi kayu kayu tinggi pepohonan rindang dan semak belukar.
Bahkan sinyal ponsel pun sudah tak bisa digunakan karena ini sudah sangat jauh dari Perkotaan apalagi pemukiman warga.
Made yang sedari tadi menyetir mobilnya pun merasa cukup kelelahan, ia bahkan menguap dan sangat mengantuk
"pada enak ya mereka tidur, gue ngantuk banget lagi" ujar nya melihat ke empat temannya yang sedang tertidur pulas
Mata nya mulai sedu, pandangan nya mulai kabur di tambah suasana hutan yang sepi dan sejuk membuat siapapun akan merasa mengantuk.
Hingga suatu kejadian tak terduga datang disaat Pria itu mulai memejamkan matanya seorang kakek tua tiba tiba melintas, tentu saja itu membuatnya terkejut dan menginjak rem dengan mendadak
Made menginjak rem dengan keras hingga menimbulkan suara decitan yang tajam antar ban dan aspal.
ke empat temannya terdorong ke depan bahkan Rian sampai terkena jok dari kursi Made
"awwww,,, gimana sih Lo de nyetir sakit nih jidat gue" ujar Rian yang protes dan mengusap kening nya
"sorry sorry guys tapi tadi ada kakek kakek lewat tiba tiba jadi gue rem mendadak" ujar Made yang melihat kondisi teman temannya yang ada dibelakang , ia bahkan masih terkejut hampir saja ia menabrak kakek tua itu
"Hah kakek Lo serius De?" Tanya Siluh
"gue serius Luh ,itu dia kakek nya " ujar nya menunjukkan posisi dimana kakek tua itu menyebrang jalan
"halu Lo ya mana kakek kosong gini jalan , engga ada siapa siapa " sahut Radit yang duduk disampingnya,ia bahkan melihat disekitar nya tak ada orang ataupun siapapun yang ada disana.
"itu dia disana,,," jawab nya membalikan badannya melihat ke arah depan mobil
pria itu bingung kemana pergi nya kakek tua itu jelas jelas ia melihat nya menyebrang jalan.
Made mengusap kedua mata nya , menepuk nepuk pipi nya tidak mungkin ia berkhayal
"Lo sengaja ya De " tuduh Rian yang masih mengusap kening nya
"Guys gue serius tadi ada kakek tua lewat bawa tongkat, makanya gue ngerem mendadak" jawab Made memegang kepalanya dan berusaha menjelaskan kepada teman temannya
"De kita ditengah hutan Lo jangan becanda deh , bikin gue parno aja" jawab Sari yang terlihat ketakutan ia bahkan merinding ketakutan
"udah udah mungkin aja kakek tua itu sudah pergi ,kita lanjutkan perjalanan saja" jawab Siluh yang tak ingin ada perdebatan di antara sahabatnya itu, sekaligus menenangkan Sari yang sedari tadi merinding ketakutan
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan dengan kondisi Made yang masih tak percaya kemana pergi nya kakek tua itu.
Gadis yang duduk dipinggir itu melihat di sekeliling hutan , saat ia melihat ke arah belakang mobil tiba tiba kakek tua itu muncul yang membuat Siluh agak terkejut, namun ia tetap terdiam
"Apa kakek itu yang dimaksud Made, tetapi kenapa dia bisa ada dibelakang mobil ini" ujar hati nya
Kakek tua itu melambaikan tangannya ia memberikan kode agar mereka tidak pergi ke arah desa itu, ia menunjuk ke arah sebaliknya artinya kakek itu meminta mereka untuk putar balik dan kembali.
"mengapa kakek itu memberi isyarat arah sebaliknya, dan kenapa gue ngerasa ada perubahan dalam diri gue" ujar Siluh didalam hati nya
"Luh" panggil Sari disampingnya
"Iiiya..udah Lo jangan takut" jawab Siluh
Kejadian demi kejadian yang dimulai dari malam itu memang terdengar ganjil, seperti banyak sekali pertanda aneh yang melarang nya untuk pergi ke rumah mendiang nenek nya itu
"gimana gue ga parno, kita ditengah hutan gue takut ada mahkluk halus yang ngikutin" jawab Sari dengan nada suara bergetar
mendengar keluhan dan ketidaknyamanan yang diutarakan sahabat nya itu , Siluh mengambil sesuatu barang yang ada di tas nya
"Lo ngapain Luh" tanya nya
"ini Lo pegang bawang merah ini" ucap Siluh memberikan bawang itu kepada Sari
Entah apa fungsi nya dan guna nya sampai ia membawa bawang itu ikut bersama nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Biah Kartika
lanjut, penasaran
2023-09-15
0
Rania puspa
knp setiap nulis mendiang jdi mndingan mulu udh 2 x typo thoor
2022-07-20
0