...“Ana ukhubbukafillah: Aku mencintaimu Karena ALLAH"...
Malam saat itu sangat sunyi diiringi dengan lagu hip-hop milik ecko yang sangat aku sukai. Tiba-tiba henponku berbunyi. Rupanya dari gus yang ingin melamar ku. Aku pun mengangkatnya karena aku sudah menyetujui untuk mengenalnya lebih dekat.
“Assalamualaikum Neng" terdengar suara serak nan halus dari kejauhan
“Waalaikumsalam" jawabku singkat
“Neng malam ini aku mau nganter embah pergi ngelayat (pergi ke acara orang yang baru meninggal)" izinnya kepada ku yang saat itu bukan siapa-siapanya sedikit sunyi lalu aku bertanya
“Kemana?"
“Ke kota, jangan tidur dulu aku pengen vc" pintanya
"Iya" jawabku singkat
“Gitu aja?"
“Terus..."
“Cuex banget kecalon imam ini"
"iya maaf, hati-hati ya” jawabku singkat
Malam itu dia pamitan kepadaku untuk pertama kalinya. Saat ini aku sedang bingung apakah aku harus menerima nya menjadi imamku. Walau semakin hari aku merasa semakin nyaman saja. Karena yang biasanya tak ada teman bercerita sekarang ada yang mau mendengarkan kanda. Seperti ini rasanya punya pasangan bisa bercerita banyak hal. Sembari tersenyum aku kembali mengerjakan skripsi ku. Tak berapa lama ada no HP baru masuk aku mengangkatnya tapi tak berbicara.
“Assalamualaikum neng” suara yang aku kenal
“Waalaikumsalam . Gus pakek no siapa?" tanyaku terheran
"ini No Hp ponakan ku aku udah sampek aku pengen telfon kamu. Kok belum tidur kan udah malem?"
“Aku mengerjakan skripsi" jawabku singkat
"Kan mulai lagi cuek nya"
“Maaf... lagian aku lagi serius ngerjain skripsiku" aku meninggalkan laptop
“yah masak skripsi mu lebih penting dari aku?"
Aku kembali mengerjakan skripsi ku. Tak berapa lama ada no HP baru masuk aku mengangkatnya tapi tak berbicara.
“Assalamualaikum neng” suara yang aku kenal
“Waalaikumsalam . Gus pakek no siapa?" tanyaku terheran
"ini No Hp ponakan ku aku udah sampek aku pengen telfon kamu. Kok belum tidur kan udah malem?"
“Aku mengerjakan skripsi" jawabku singkat
"Kan mulai lagi cuek nya"
“Maaf... lagian aku lagi serius ngerjain skripsiku" aku meninggalkan laptop
“yah masak skripsi mu lebih penting dari aku"
"Iya maaf"
“maaf terus..." gerutunya
Tiba-tiba suasana hening
“Btw kamu pas akad pengen apa dari aku?"
“Kalau aku sih pengen cowok yang gak ngerokok"
“Yah kalau itu gak bisa lah...."
“Ya kalau gitu bukan kamu suamiku" jawabku singkat
“Kok gitu Sih....."
“Yah...gimana itu syaratnya. Aku gak papa maharnya jangan mas atau uang aku cuma
butuh kamu berhenti merokok"
Dia terdiam sedikit lama
“Gimana kalau kita coba?"
“Maksudnya?"
“Aku pengen kamu coba untuk tak merokok dalam 1 hari kalau kamu mau rokok izin aku dulu. Yaitu kalau kamu juga cinta sama aku"
“Ok dari besok. Aku bakal buktiin kalau aku cinta banget sama kamu"
“Kamu yakin gak mau mikir lagi kita hanya bertemu tak sampai 2 bulan" tanya sedikit gemetar
Suasana tiba-tiba sunyi beberapa menit tak ada jawaban sampai...
“Aku mencintaimu karena Allah" ia tersenyum sembari melihatkan kameranya kelangit Pipiku merona bak tomat
“Aku tak sabar ingin memiliki mu neng"
“Tak perlu terburu-buru jika jodoh kita akan terus bersama"
“Tapi tetap saja aku ingin kau dan aku bisa menikmati malam berdua"
Aku menundukkan muka tersipu malu menutupi pipiku yang terlihat memerah
“Lihatlah bintang sedang mendukung kisah kita” ia mengarahkan kamera hpnya ke arah langit ekor mataku mengikuti arahnya lalu tampak langit yang penuh bebintangan
"Neng lihat ada turun rintik hujan. Kisah kita selalu di iringi dengan hujan kau masih ingat pertemuan pertama kita?”
“Tentu saat itu kau bak pangeran turun dari kuda putih" senyum ku
“Semoga nanti kita bisa memiliki keturunan yang banyak ya neng"
“ Iya amin"
“Duh kapan ya kita bisa nikah aku ingin segera menikah dengan mu"
Aku hanya tersenyum
Mencintai karena Allah seakan menjadi melodi dari cerita kita dengan hujan menjadi saksinya. Aku begitu bahagia sampai tak bisa berkata apa-apa malam begitu tenang dengan dengkuran kodok yang bersautan. Hujan semakin malam semakin deras terus mengajak berdansa sambil tersenyum bahagia mengiringi kami yang sedang bercumbu online. Smartphone kami terus melaju bercerita banyak hal dari hal kecil sampai besar yang entah sampai mana arah dari pembicaraan ini kami tetap tak ingin dipisahkan bahkan kami tidur dengan hp yang menyala.
Saat ini dia sedang bercerita kalau satu hari ini dia berhasil tidak merokok. Dia bilang dia tak pernah sehari pun tak merokok. Tapi demi aku dia tak merokok. Aku tersenyum senang dia begitu sungguh ingin menjadi imam ku.
“Sekarang kau percaya kalau aku sayang mencintaimu?" Tanyanya
“Ini masih satu hari aku belum bisa menentukannya. Lagian aku belum pernah melihat kamu dalam memanajemen masalah"
“Kenapa kamu selalu bahas masalah? kita pikirkan saja hal yang menyenangkan?"
“Karena aku gadis yang selalu di cintai masalah. Toh manajemen masalah adalah ilmu dasar dalam hubungan"
“Yah asal kamu mengerti aku, semua pasti bisa di selesaikan"
“Kita saling mengerti bukan hanya aku yang mengerti"
Dia hanya mengangguk...
"Aku mencintaimu karena Allah. Apa tidak cukup Allah untuk menjadi penjamin neng?"
"Semoga Allah meridhoi ya"
"Dari pertama kita bertemu aku sudah mencintaimu"
Aku hanya tersenyum lantas ada kegundahan dalam hati terasa indah dan sakit bersamaan. Merasa ingin menerima namun penolakan bersamaan. Tapi perjuangannya berhenti merokok membuat aku merasa bahagia. Ini sudah lebih dari 3 hari dia selalu izin saat ingin merokok dan aku melihat kesungguhannya.
“Apa aku udah mendapat hatimu" tanyanya malam itu
"1/3 kau telah meyakinkanku"
"Hanya segitu? Sial... ternyata hanya aku yang mencintaimu lebih dari 100% bahkan lebih dari 1000%" mukanya tampak bercanda dan membuat aku tersenyum lebar
“Aku mencintaimu karena Allah" ucapnya lagi
“Ana Aithon (aku juga mencintaimu)” jawabku sembari tersenyum dan di tutup dengan kilat dan guntur
Kegigihannya membuat aku goyah dalam cinta namun, aku tak mudah memberi hati. Karena aku tak ingin disakiti untuk ke dua kali tapi benar Allah adalah penjamin paling sempurna dalam cinta. Lantas apa yang harus aku lakukan? Menerima atau menolaknya?. Rasa gundah dalam hati mengguncang sanubari terasa ingin membuka tapi takut sekian kali di sakiti. Aku bimbang tuhan bantu aku dalam menentukan sikap ku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
pemilihan kata keren 👍 ceritanya juga oke banget 😍 kalau bisa diselingi humor sedikit2 Thor ❤️
2023-06-07
1