#Episode 2

...“Kita Mulai dari Bismillah"...

Setelah hujan menjadi saksi maka Bismillah menjadi awalnya begitu, cerita cinta dimulai. Siang itu terlihat burung gereja sedang bersenggama di kebun jagung yang baru saja dipanen.

Seperti biasa rintik hujan menemani kisah ini kisah cinta yang di rindukan surga. Begini percakapan pertama kami.

"Assalammualaikum" ucapnya membuka pintu surau

“Waalaikum salam" jawabku

“Boleh duduk" tanyanya sopan

“Silahkan" jawabku lagi tampa ingin melihat

Keheningan tiba-tiba membuat canggung kami berdua lalu dia memulai perbincangan.

“Berapa bersaudara neng?" tanyanya dengan tangan gemetar

“Dua bersaudara, aku yang paling tua" jawabku singkat lalu keheningan kembali mencengkram

“Kamu berapa bersaudara?” tanya ku memecah keheningan

“Aku 3 saudara dan aku yang paling tua oh iya kamu lulusan mana?" Tanyanya

“Aku masih skripsian, kamu?"

“Aku mondok di beberapa tempat "

“Oh... " Jawabku tak tertarik

Hening kembali menguasai surau kecil ini

“Katanya kamu dulu pernah mondok ya?” tanyanya sekian kali menyelamatkan keheningan

“Oh iya aku mondok sekitar 6 tahun"

“Wah 6 tahun lumayan lama y?”

“Iya... eh kita kayaknya seumuran kenapa kamu gak duduk dengan nyaman aja?” aku melihat dia yang duduk di kedua kakinya seperti sedang ingin menari.

Setelah itu dia mulai terlihat santai walau kedua tangannya tak bisa berbohong karena terlihat sangat gemetar. Lalu dia mulai dapat bercerita dengan nyaman. Sejujurnya ceritanya lebih banyak menggunakan bahasa halus daerahku dan aku tak terlalu paham walau itu adalah bahasa ibu. Aku hanya merespon seadanya. Aku hanya paham beberapa kalimat dia bercerita tentang ibu yang ia sebut UMMI dan kata almarhum yang awalnya aku tak ketahui apa maksudnya sampai dimana kita mulai menutup dan dia bertanya.

"Apa kau siap bersama ku neng?”

"Entah aku masih belum menyelesaikan skripsi ku, aku juga memiliki banyak ambisi” aku tak beralasan bahwa aku takut menikah

Sejujurnya karena beberapa alasan pribadi aku sangat taku menikah. Aku pun tak siap untuk di jodohkan dan entah mengapa aku mulai resah gelisah hingga ku rancang agar dia tak mau menerimaku tapi aku tak memiliki kesempatan untuk melaksanakan rencanaku pada intinya kami sepakat menjalin komunikasi kedua.

“Bagaimana? Kita mulai dari bismillah ya? Semoga kisah kita di ridho sang pemilik cinta” Ucapnya kedua kali yang tak aku jawab

“Bismillahirrahmanirrahim yah neng? oh iya boleh aku boleh minta FB mu enggak neng?"

“Maaf aku gak bermain FB tapi kalau Ig ada" jawabku

“Wah aku gak main Ig"

“Bisa langsung catat no aja kan?"

“Aku gak bawa handphon sebentar deh aku punya ig adikku ah nanti kamu DM lewat IG adik ku ini y”

“OK” jawabku singkat

“Kita mulai dari Bismillah semoga kisah kita diridhoi Allah ya?” senyumnya lembut melihat ke arahku

Aku yang tahu akan di pertemukan dengannya sengaja tak terlihat cantik. Ku gunakan baju yang aku gunakan seharian suntuk menjaga toko lalu aku merancang beberapa rencana yang gagal mungkin karena Bismillah yang dia sampaikan terlalu kuat menolak penolakan perjodohan ini.

“Gimana sudah saling kenal?" tanya gus Besar pada kami berdua yang tampak kami sangat malu-malu.

“Wah sepertinya kita akan jadi bedan nih” Canda Gus besar yang di iringi tawa

“Kalau boleh tahu Aiman lahirnya kapan?" tanya Ibuku

“Tanggal 28 03 2000" jawabnya sontak membuat semua terkejut

“wah berarti lebih tua anak saya dia tahun 1998” ibuku coba menjelaskan

Semua terdiam kami saling pandang sampai Gus Besar berkata

"Rasul dan Khodijah lebih tua. Jadi kenapa harus di perdebatkan masalah umur”

Semua kembali diam. Setelah beberapa candaan kami pamit pulang dan semua terasa sedikit sungkan. Sesampainya di mobil ibu bertanya lagi.

“Gimana kk?"

“Dia lebih muda dari aku" jawabku singkat

"Ya kan masih kenalan dulu kk gak langsung nikah" Aku diam begitu lama lalu

“Baik lah lanjutkan" jawabku tak berhenti menatap pepohonan di luar

Mobil melaju dengan tenang sembari ku tatap pepohonan yang sedang di guyur hujan sembari membuang kekuatiran. Aku diam lalu tersenyum menghilangkan keraguan. “tak apa Bella pernikahan tak semenakutkan yang kau bayangkan" hibur ku pada diri sendiri di temani hembusan air hujan yang masuk lewat celah-celah jendela yang sedikit terbuka

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

suka 😍

2023-06-01

1

mutoharoh mutoharoh

mutoharoh mutoharoh

hikss lanjut tor

2022-12-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!