Tidak ada obrolan apapun di antara keduanya. Hanya keheningan yang tercipta.
Agustin
(Mama kok diam saja yaa, jangan-jangan marah kepadaku)
1 menit
2 menit
3 menit
5 menit
7 menit
10 menit
Akhirnya Entin tidak sabar dengan keheningan yang terjadi.
Agustin
Ma.. Mama kenapa diam saja.
Mama marah sama Entin ya.
Maafin Entin ya ma, Entin cuma mengatakan apa yang Entin ketahui.
Nilam
Tidak sayang, mama tidak marah sama kamu.
Justru mama ini malu sama kamu.
Ternyata anak mama sudah besar, sudah tambah dewasa.
Mampu menilai mana yang baik, dan mana yang buruk.
Mama bangga sama kamu nak.
Agustin
Mama serius gak marah sama Entin?
Nilam
Enggak sayang, ya sudah sekarang kamu istirahat ya.
Atau mau mama bikinkan susu putih hangat dulu kesukaan kamu?
Agustin
Gak usah mama, Entin masih kenyang kok.
Nilam
Ya sudah kalau begitu mama ke kamar dulu ya.
Agustin
Iya Ma.
Nilam
Cup.. (mencium pucuk kepala Entin)
Agustin
Selamat malam dan selamat beristirahat ma.
Nilam
Selamat malam juga sayang.
Semoga mimpi indah. (beranjak dari tempat tidur, lalu berjalan keluar dari kamar Entin)
Sesudah Nilam keluar dari kamar Entin.
Agustin
Syukurlah mama tidak marah.
Aku pikir mama akan marah padaku, dan tidak percaya dengan apa yang aku katakan padanya tentang Om Beni.
Sekian dulu, jangan lupa like komen nya ya untuk meninggalkan jejak.
Terima kasih
Comments
W²
next, lanjut
2022-06-26
3
W¹
Akhirnya menyadari
2022-06-26
3
W¹
gak dong
2022-06-26
3