Belanja

Keesokan harinya. Matahari terbit dari ufuk timur. Sinarnya menembus kaca jendela kamar Nayla. Silaunya tidak bisa terelakkan lagi. Nayla kemudian terbangun dan mengambil posisi mandi di awal. Ditengah penghuni kost lainnya sepertinya masih tertidur lelap.

"Byur..byur..byur..." Suara air,ketika Nayla mandi.

"Kreeet"

Bunyi pintu kamar mandi yang dari seng bawahnya tak bisa di tahan agar tak berisik.

Nayla pun keluar dari kamar mandi.

Nayla menuju kamarnya yang tidak jauh dari kamar mandi. Kemudian Nayla berhias diri. Karena hari ini harus masuk kampus untuk perkenalan kampus dan juga teman-teman satu kelas.

Nayla mengambil ponsel diatas kasurnya.

Seolah memberi tahu Bagas bahwa Nayla harus pergi ke kampus.

Nayla masih jalan kaki menuju kampus dihari pertama ini. Ayah Nayla menjajikan membelikan motor baru untuk Nayla. Namun belum sampai. Sebenarnya Nayla memang tidak terlalu membutuhkan sepeda motor, karena jarak kost dan kampus tidaklah terlalu jauh, jika membeli makananpun, Rumah kost dekat sekali dengan warung mbok Sri yang menurut Nayla sudah sangat lengkap.

Tapi tetap saja, menurut Nayla sepeda motor tetaplah penting agar bisa jalan-jalan dan refreshing supaya tidak bosan di dalam kost, pergi ke kampus dan warung mbok Sri aja. Dan dengan menaiki sepeda motor menjadi tidak terlalu jauh jika mau kemana-mana.

****

Nayla pun sampai di kampus. Berkenalan dengan teman-teman satu kelas yang mengambil jurusan yang sama dengan Nayla. Nayla berkenalan dengan sosok gadis yang kurang lebih hampir mirip dengan nya. Rambut dan perawakannya hampir sama. Hanya saja kulitnya sawo matang condong kecoklatan. Namanya Vivi. Nayla juga berkenalan dengan Debora yang berbadan gendut dan berambut keriting. Entah kenapa, dia orang yang diajak berkenalan sama Nayla tiba-tiba nyambung dan menjelma menjadi sosok sahabat.

Mereka ngobrol ngalor ngidul dari asal-usul tempat tinggal mereka, dari asal sekolah mereka dan lain sebagainya. Banyak sekali yang mereka perbincangkan. Sampai ketika dimana, bahwa hari pertama masuk kampus pun selesai. Hari perkenalan pun usai.

Nayla pun berencana untuk pergi belanja.

"Eh sudah dulu ya Vi, Bor, aku mau belanja dulu buat keperluan di kost" ucap Nayla dengan kedua teman barunya.

"Eh kita sama-sama aja pergi ke Hypermarket, tidak jauh kok dari sini!!" celetuk Debora.

"Biar aku yang antar aja" sahut Vivi.

Disini, Vivilah yang asli orang sini. Jadi Vivi tidak ngekost seperti Nayla.

Debora juga tidak ngekost seperti Nayla, biarpun disini dia tinggal bersama tantenya.

Nayla tidak seberuntung Vivi teman barunya. Vivi menaiki mobil Brio abu-abu untuk pulang pergi ke kampus.

Mereka pun menuju parkiran. Menuju mobil Vivi terparkir.

"Thit...Thit.." Vivi menekan tombol pada kunci mobilnya.

Nayla sangat senang, karena dihari pertama, Nayla bertemu dengan teman-teman yang baik kepadanya. Seolah mengobati hatinya yang sedang kacau karena hancurnya pernikahan orang tuanya dan juga perpisahannya dengan Bagas kekasihnya, yang walaupun hanya satu tahun saja mereka berpisah.

Nayla membuka pintu mobil milik Vivi. Nayla duduk disamping Vivi. Sedangkan Debora duduk di belakang Vivi dan Nayla.

Vivi juga memutar suara musik di dalam mobilnya.

"Eh kapan-kapan kalian main ke rumahku ya!!" celetuk Vivi agar suasana menjadi lebih santai

"Iya Vi, gpp, ajak Nayla tuch biar gak bosen di kost. Hihihihi." canda Debora

Nayla hanya tersenyum menatap keduanya. Seolah tak percaya dipertemukan sama mereka yang baik-baik kepadanya.

****

Mereka pun sampai di Hypermarket yang tidak begitu jauh dari kampusnya. Mobil Vivi memasuki area parkir, kemudian Vivi pun sampai ditempat yang pas untuk memarkirkan mobilnya.

Mereka bertiga keluar dari mobil dan masuk kedalam menuju Hypermarket.

Nayla seperti biasa, mengambil Snack, camilan berat maupun ringan untuk mengganjal perutnya yang kelaparan jika tengah malam tiba.

Nayla juga membeli peralatan mandi dan juga beberapa keperluan yang dibutuhkan di kost.

Debora juga banyak sekali membeli Snack. Hampir keranjangnya penuh dengan Snack beraneka rasa dari yang manis, pedas dan juga gurih.

Nayla sepertinya sadar kalau Debora temannya itu suka ngemil.

Vivipun begitu. Vivi membeli dessert-dessert seperti pudding dan juga salad buah, aneka buah potong dalam sterofoam pun tak luput dia beli juga.

Setelah semua selesai. Mereka semua membayar belanjaan mereka masing-masing. Mereka menuju parkiran kembali dan mengantar Nayla pulang ke kost.

Karena hari sudah sore, Vivi dan Debora langsung berpamitan pada Nayla. Mereka tidak main dulu di kost.

"Lain kali aja ya Nay kita mainnya." kata Vivi dan Debora.

"Makasih ya Vi, Bor." Nayla melambaikan tangannya

Begitu pula dengan Vivi dan Debora yang membuka kaca mobilnya diiringi dengan melambaikan tangan ke Nayla.

Naylapun masuk menuju kamar kostnya dengan perasaan yang sangat bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!