Dia sangat terkejut, tapi bukan karena kaca yang bisa melayang di depannya.
Melainkan cerminan wajahnya, atau bayangan gigi yang sebelumnya keluar dari mulutnya yang kini telah menghilang, dan normal seperti manusia biasanya. Tidak ada lagi gigi yang offside seperti sebelumnya.
"Gigiku! Hahaha.... gigiku normal kembali. Aku menjadi tampan!"
Bagi kalian, gigi normal mungkin adalah hal wajar, tapi bagi Rexy, yang hidup selama 27 tahun dengan gigi maju, itu sangat menyebalkan.
Kadang kala, itu juga menganggu aktifitasnya. Walaupun ada sedikit manfaatnya, seperti membuka tutup botol bir tanpa harus mencari alatnya. Cukup menggunakan giginya yang spesial, dan itu akan mudah terbuka.
Sebenarnya, wajah Rexy masih tetap sama seperti sebelumnya, jelek. Rexy berkata tampan, mungkin karena ini adalah pertama kalinya dia melihat mulutnya tanpa gigi yang ofside.
"Tsk...tsk....tsk...hanya baru gigi yang menjadi normal, kamu sudah tertawa seperti orang gila sungguhan. Bagaimana jika kamu sungguh menjadi tampan!" Telur aneh itu mencibir ketika Rexy tertawa puas dengan perubahan giginya.
"Jangan mencelaku! Kamu tidak tahu rasanya memiliki gigi yang cacat!" Rexy merasa terganggu oleh ucapan telur, dan segera berkata dengan nada tinggi.
"Cih. Dasar pria bodoh!"
Rexy tidak memperdulikan ejekan telur, dia masih mengagumi perubahan giginya di depan kaca dengan bangga.
Sampai lima menit mengagumi perubahan giginya, Rexy tiba-tiba memiliki banyak pemikiran di kepalanya, dan segera menoleh ke arah telur.
"Telur, kamu bilang, aku sebelumnya hampir mati, dan kamu memberiku satu jam nyawa, benar?"
Telur itu naik turun, seperti seorang manusia yang mengangguk, mengiyakan pertanyaan Rexy.
"Lalu, apakah kamu juga yang membuat gigiku normal?" Rexy bertanya lagi.
"Benar! Hem, kamu sangat beruntung, karena Dewi mau menampar muka babimu dan merekonstruksi gigimu."
Rexy tidak peduli dengan nada bicara telur yang terdengar sombong, setelah memastikan tebakannya, dia segera mengangguk berulang kali, dan tersenyum.
Meskipun gigi Rexy sudah normal, saat tersenyum, lemak di wajahnya terlihat menggumpal, dan itu terlihat sangat aneh. Seaneh anjingg Bulldog yang tersenyum.
"Telur, Dewi tercantik seluruh alam semesta. Berubahlah lagi menjadi wanita cantik, dan tamparlah aku lagi."
"Jangan mimpi!" Suara penolakan tegas dari telur terdengar jelas.
"Ayolah Dewi."
Rexy masih tidak menyerah, karena jika dia di tampar oleh telur, dia mungkin akan menjadi tampan. Plus, dia juga akan melihat lagi telur berubah wanita cantik tanpa busana.
Impian menjadi pria tampan adalah impian Rexy seumur hidup. Jika di tampar gadis cantik bisa merubahnya menjadi tampan, dia akan dengan bahagianya menerimanya.
"Jangan memikirkan hal itu!" Sepertinya telur bisa menebak apa yang di pikirkan oleh Rexy.
"Tamparan tadi adalah hadiah pertemuan kita, jika kamu ingin menjadi tampan, kamu harus melakukan misi. Mencari poin dari menyelesaikan misi dan membeli pil atau obat untuk merubah hidupmu. Jangan lupa juga, waktumu tinggal 30 menit lagi. Satu hal terkahir, jangan panggil aku dengan sebutan telur, namaku Eggy."
Mendengar setiap kata-kata demi kata yang di ucapkan oleh telur, wajah Rexy berubah beberapa kali. Pertama tersanjung, lalu senang, kemudian sedih, bersemangat, takut, dan yang terakhir menjadi bingung.
Rexy ingin mempertahankan banyak hal dari kata-katanya, terutama ketika telur itu menyebut dirinya sebagai Egg-y. Bukankah itu tetap telur?
Tapi waktunya terbatas, dan harus bertanya hal yang paling mendesak.
"Waktu hidupku tinggal 30 menit sebelum mati. Lalu, bagaimana aku harus memperpanjang umurku?"
"Aish, kamu memang bodoh. Aku bilang misi menyentuh pantat Erlina dapat memberimu poin 10. Poin itu bisa memperpanjang umurmu satu jam, tapi kamu masih dengan bodoh menyia-nyiakan waktumu."
10 poin 1 jam nyawa, itu sangat sedikit!
Rexy ingin protes, tapi waktunya kurang dari 30 menit, jadi dia harus segera bergegas keluar dan mencari Erlina.
Untung Erlina adalah tetangga sebelahnya, dan tidak butuh waktu lama untuk tiba di depan pintu kamarnya.
"Lina, Lina, apakah kamu belum tidur? Aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Ini sangat penting." Rexy dengan panik mencoba memanggil Erlina dari luar pintu.
Namun, setelah setengah menit, dia tidak mendapatkan jawaban.
Rexy mencoba memanggil lagi dan mengetuk pintu, tapi masih tidak ada suara Erlina.
Rexy, yang seperti cacing kepanasan karena di kejar waktu akhirnya tidak lagi menunggu Erlina membuka pintu terlebih dahulu, dan segera membukanya sendiri.
Pintunya tidak di kunci.
Rexy merasa lega, dia menoleh ke kiri kanan, dan setelah memastikan tidak ada yang melihat, dia segera membuka pintu dan masuk kedalam kamar Erlina.
Ini adalah kali pertama Rexy masuk kamar wanita sejak dia dewasa. Awalnya, Rexy berpikir kamar wanita akan lebih rapi daripada kamar pria, tapi dia tidak berharap, kamar Erlina ternyata tidak lebih baik darinya.
Pakaian kotor, stoking, ****** *****, bra dan beberapa pakaian dalam tergelak di mana-mana. Bahkan ada satu set gstring berwarna hitam di lantai yang hampir membuat Rexy mimisan.
"25 menit lagi." Rexy ingin berkhayal, tapi suara Eggy terdengar di telinganya.
"Sialan! Lina, Lina, aku masuk. Kamu dimana?" Peringatan Eggy membuat Rexy semakin panik, dan berteriak untuk mencari keberadaan Erlina segera.
Rexy tidak mendengar jawaban apapun.
"Lina! Kamu dimana?" Rexy benar-benar panik dan berteriak di kamar Erlina.
Tetapi tetap saja, tidak ada jawaban dari Erlina.
'Apakah dia keluar? Dimana dia?'
Rexy tidak lagi peduli dengan kesopanan, dan segera mencari ke segala ruangan.
Ruang tamu, kamar tidur, dapur, balkon, semua ruangan itu tidak ada tanda-tanda keberadaan Erlina.
"20 menit!" Rexy sudah frustasi, dan suara kematian keluar lagi dari Eggy.
Rexy sudah bingung, frustasi, dan ketakutan.
Rexy ingin berteriak, tapi dia akhirnya menyetabilkan suasana hatinya dan menarik nafas dalam-dalam.
"Tenang Rexy, kamu hanya perlu tenang. Masih ada waktu 20 menit, pasti kamu akan menemukan Erlina. Pikirkan! Dia baru saja pulang kerja, dan barusan dari kamarku. Tubuhnya pasti berkeringat, dan dia harus membersihkan dirinya. Benar! Kamar mandi!" Mata Rexy kembali bersemangat, dan bergegas ke arah kamar mandi.
Benar saja, di depan kamar mandi, Rexy mendengar suara air yang mengalir, dan suara Erlina yang sedang bernyanyi di dalamnya.
"Dia mungkin mandi sambil mendengarkan musik, jadi dia tidak mendengar panggilanku." Rexy berkata pada dirinya sendiri.
Keberadaan Erlina telah ditemukan, dan sekarang adalah waktunya untuk menyelesaikan misi, dan memperpanjang masa hidupnya.
Tapi, bagaimana harus menyentuh pantatnya? Apakah harus masuk ke kamar mandi seperti pencuri? Lalu memukul pantatnya, dan kemudian lari?
Sakit kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Eros Hariyadi
Lanjut Thor, ceritanya kocak dan gokil...😝😄🤣👍👍👍
2023-03-17
0
Eros Hariyadi
Namanya cakep...Rexy... masak mukanya jelek dan Gitong (Gigi tonggos) lageee... wkwkwk... alaamaakk 😝😄🤣👍👍
2023-03-17
0
Hades Riyadi
novel sistem yang lucu dan kuereenn 😛😀🤣👍👍
2022-10-01
0