Hari sudah mulai gelap ketika Gita dan Astri berada didepan kasir.
"Mba, bisa disela tidak ?, sudah lama nih nunggu nya ." terdengar suara wanita menegur Mba kasir yang sedang men-scan barang belanja mereka.
" Maaf ya Bu, ini tinggal setengahnya ." jawab pegawai yang bertindak sebagai kasir.
"Tapi ini sudah lama Mba, Orang kampung kok belanja di Mall, sekalinya belanja barang discount ya kalap lah ," kata wanita itu menghina membuat Gita geleng kepala sementara Astri langsung berbalik untuk melihat seperti apa yang baru mengeluarkan suara.
"Owh, seperti itu ?," katanya dengan nada mengejek.
"Hey Mba, apa maksud nya yah?, situ ga suka aku bilang orang kampung yang kalap belanja barang discount an ?, tetapi memang benar bukan ?."
" Lah yang bilang salah itu siapa ?, lagipula apa situ tidak lihat sudah ada tanda close didepan ?, itu artinya meskipun kami sudah selesai tetap saja Anda tidak akan dilayani ?," jawab Astri tertawa, " orang kota kok tidak bisa baca ."
Astri sudah membalikkan badannya ketika ia merasa rambutnya ditarik kebelakang membuatnya nyaris terjatuh dan menarik perhatian pengunjung.
" Awh sakit ." teriak Astri menarik perhatian pengunjung.
" Hey Bu, kampungan banget sih ?, tidak pernah diajarkan sopan santun ya ?." tegur salah seorang pengunjung yang melihat tindakan wanita yang menarik rambut Astri.
" Benar. Bilang orang lain kampungan padahal sendirinya bahkan tidak berpendidikan sama sekali. Sayang sekali penampilan bagus tapi tidak punya etika ." kata yang lainnya sementara Astri dibantu berdiri oleh Gita yang menatapnya penuh amarah .
" Apa masalah Anda bertindak seperti itu pada adik saya. Bukankah Anda tahu sudah ada tanda close , lalu mengapa Anda tetap antri dibelakang kami ?, Anda itu lebih bodoh dari keledai tahu !." ucap Gita dengan suara keras membuat pengunjung tertawa.
Sementara itu dari jauh terlihat Pasquela memperhatikan kejadian di depan kasir dan kehadiran nya terlihat oleh Gita. Pasquela segera memberi tanda agar bersikap tidak tahu.
Dengan kemarahan yang memuncak wanita itu meninggalkan kasir dan melempar kan barang belanjanya kelantai hingga dirinya langsung didekati keamanan dan dibawa ke pos keamanan Mall. Kejadian tersebut membuat ramai.
" Terima kasih Mba," kata Astri ketika mereka sudah berada diluar.
"Lain kali kalau mau membalikkan badan jangan biarkan musuh tepat berada dibelakang. Lihat dulu keadaan, jangan sembarangan," tegur Gita.
" Iya Mba, aku pikir wanita itu punya otak, ternyata otaknya sebatas pakaian yang dikenakannya. Sangat kurang," kata Astri tertawa.
"Apakah sakit sekali ?."
" Lumayan sih ." jawab Astri sambil memegang kepalanya.
Sementara itu di pos keamanan terlihat pihak keamanan sedang meminta keterangan pada wanita yang tadi menarik rambut Astri.
"Nama ?."
"Bella."
" Alamat ?."
" Bapak bisa melihatnya dikartu identitas saya."
" Maksud Anda melempar barang-barang toko dan membuat keributan?."
" Aku kesal dan marah karena pelayanan disini tidak bagus. Dan maksud ku melempar barang tersebut karena aku tidak menyukai nya."
" Anda tahu tindakan Anda itu sangat merugikan."
"Dengar Pak Satpam !, aku akan mengganti dan membayar barang yang kulemparkan tadi. Aku lebih dari mampu untuk membayarnya." jawab Bella.
Kemudian pihak keamanan memanggil Sales Promotion Girl barang tersebut dan memintanya membawa nota barang-barang yang rusak akibat tindakan Bella.
" Bagaimana mungkin sebanyak ini ?," eh Mba, jangan aji mumpung ya ?."
"Maaf Bu, barang yang ibu lempar tadi adalah parfum paling mahal yang kami jual.Dan ibu memecahkan 3 botol, lalu ada anak yang terluka terkena pecahan kaca dari botol tersebut dan masih ada barang yang lainnya terkena cairan parfum yang merusak aroma makanan ," jawab manager toko yang mendampingi karyawannya tersebut dan tidak berapa lama datang karyawan toko lain membawa barang-barang yang menjadi buktinya.
"Ibu bisa membawanya , karena kami tidak memerlukan nya." beritahu manager toko.
Dengan sombong Bella memberikan kartu kredit miliknya untuk membayar tetapi rupanya kartu tersebut tidak bisa dipakai untuk transaksi begitu juga dengan kartu yang lainnya.
"Apakah ibu bisa menghubungi pihak lain untuk membayar tagihannya ?, kami berikan waktu 1jam sebelum toko tutup."
"Tidak usah bicara yang macam-macam Mba, aku akan segera membayarnya ."
Bella mencoba menghubungi teman dekat dan juga teman kencannya, tetapi tidak ada seorangpun yang bisa dihubungi.
Waktu 1 jam yang disediakan manager toko sudah habis sementara Bella belum juga bisa menghubungi temannya.
" Baiklah Bu, karena jumlah ini sangat besar dan ibu belum bisa membayarnya, saya akan menitipkan ibu dikantor polisi sampai ibu bisa membayar kerugian kami."
" Eh Mba, jangan kurang ajar ya, aku bisa menuntut toko ini ." ancam Bella .
Manager toko mengabaikan ancaman Bella dan ia segera menghubungi pihak kepolisian.
Tidak berapa lama 2 orang polisi datang dan menerima laporan dari manager toko dan bantahan dari Bella.
"Baiklah ibu Dewi, karena ini tindakan pelanggaran hukum pertama dari saudari Bella dan dia juga berjanji untuk membayarnya, maka kami rasa tidak diperlukan penahanan." ujar polisi tersebut dengan bijak membuat Bella besar kepala.
" Tetapi saudari Bella tetap harus melakukan kewajibannya untuk membayar kerugian sebesar barang-barang yang sudah dirusak sampai dengan jam 11 siang besok. Kalau mengabaikannya maka secara otomatis akan segera dilakukan penahanan dengan laporan penipuan dan mencoba melarikan diri."
" Aku akan membayarnya." kata Bella dengan suara ketus.
Setelah membuat perjanjian, akhirnya Bella dibebaskan.
"Brengsek, pada kemana sih mereka ?, kalau aku sedang perlu tidak ada yang bisa aku hubungi," katanya kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
aria
sukaa\aa
2020-11-21
0
Safrida Fida
makanya jgn sombong, bella
2020-07-17
0
💞🌜Dewi Kirana
semangat terus ya kak
2020-05-28
0