Part 18

Di dalam sebuah mobil mewah berwarna hitam, tampak seorang wanita yang duduk dengan wajah yang ditekuk sedemikian rupa. Sementara pria disebelahnya, yang sedang fokus menyetir kendaraannya. Hanya diam, dengan sesekali menengok pada wajah wanita itu.

"Kau kenapa?"

"Aku kesal pada kak Dave! Kenapa dia selalu menolak jika aku mengajaknya makan siang, makan malam, atau sekedar jalan-jalan." Gerutu Jeny.

"Jeny, kau tahu jelas alasan Dave selalu menolak ajakanmu." Jawab Mike, dengan tersenyum sinis.

"Apa maksud Kak Mike?" tanya Jeny, dengan tatapan mata yang tajam.

"Kau tidak bodoh untuk tahu arti dari perkataanku, nona cantik!"

Jeny semakin menatap tajam pada teman kak Dave, yang juga teman dirinya. Perkataan Kak Mike begitu menohok hatinya, karena Jeny memang tahu alasan Kak Dave selalu menolak ajakan darinya. Tapi Jeny tidak mau tahu dan lebih memilih pura-pura tidak tahu. "Berhenti di sini!" pinta Jeny, dengan wajah yang merah padam karena menahan amarah dan rasa malu di hatinya.

"Kau yakin?"

"Tentu saja, cepat hentikan mobilnya! Aku mau turun di sini." Teriak Jeny.

"Wow .. wow .., tenang cantik. Jangan berteriak seperti itu!" Mike menepikan kendaraannya.

Setelah mobil itu berhenti, Jeny langsung keluar dari mobil Kak Mike. Membanting pintu mobil tersebut dengan kencang.

"Sekali lagi aku tanya, apa kau yakin berhenti di sini?" tanya Mike, masih duduk di kursi kemudinya.

"Pergilah! Aku bisa pulang sendiri!" Jeny memalingkan wajahnya.

"Oke kalau begitu." Mike menutup jendela mobilnya, lalu mengemudikan kendaraannya dengan cepat. Meninggalkan Jeny yang masih terdiam di tempatnya. "Saatnya aku mencari tahu, kenapa Jingga ada di dalam ruang kerja Dave. Karena dirinya sudah dua kali melihat Jingga di dalam ruangan tersebut. Kalau pun Jingga salah satu karyawan Dave, kenapa Dave terlihat ingin menyembunyikan Jingga."

...🍀🍀🍀...

"Di mana dia?" Dave bertanya pada Jo, yang baru saja datang ke dalam ruang kerjanya.

"Dia ada di ruang istirahat Anda tuan." Jawab Jo.

Dave langsung berjalan keluar dari ruangannya, tanpa mempedulikan Jo yang baru masuk kedalam ruangannya. Tujuan Dave saat ini hanya satu, yaitu menemui Jingga. Perempuan yang sudah membuat hatinya selalu naik turun. Dave masuk kedalam pintu lift, yang akan membawanya keruang istirahat miliknya. Ruangan yang hanya boleh di masuki olehnya.

"Tuan, syukurlah kau ada di sini!" Jingga menghampiri tuan Dave. Dari tadi Jingga merasa sangat takut di ruangan ini sendirian, walaupun ruangan itu sangat nyaman tapi tetap saja membuatnya takut.

"Kenapa kau mengulurkan tanganmu kepadanya?" Dave bertanya dengan suara beratnya, menatap tajam pada wajah Jingga.

Jingga yang tidak mengerti perkataan tuan Dave, hanya terdiam sambil mengerutkan keningnya.

"Kenapa kau diam?" Dave mulai membentak Jingga.

"A-aku tidak mengerti apa yang anda bicarakan tuan?" jawab Jingga, "Aku mengulurkan tangan pada siapa?"

Dave yang awalnya merasa sangat marah, langsung mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan Jingga. "Dia ini bodoh? Atau apa?" gumam Dave dalam hati.

"Sudahlah!" Dave berjalan kearah tempat tidur, lalu duduk di tepi ranjang.

"Kemarilah!" tangan Dave menepuk-nepuk tempat di sampingnya.

"Terima kasih tuan, lebih baik aku disini."

"Aku bilang duduk di sini! Maka kau harus duduk di sini!" perintah Dave, dengan suara beratnya.

"Tapi tuan .."

"Kalau kau tidak duduk di sini, maka gajimu akan aku potong lima puluh persen!" ancam Dave.

Mendengar ancaman dari tuan Dave, membuat Jingga reflek berjalan cepat kearah tempat tidur. Lalu duduk persis di tempat yang ditunjuk oleh tuannya.

Sementara Dave langsung tersenyum tipis, saat melihat Jingga yang terburu-buru duduk disampingnya, hanya karena ketakutan uang gajinya di potong lima puluh persen.

"Tuan, lebih baik kita keluar dari ruangan ini." Jingga berucap, dengan wajah yang gelisah, dengan kedua tangan saling meremas satu dan lainnya.

"Kenapa? Apa kau takut?"

"Tentu saja aku takut, orang tua jaman dulu bilang. Jangan pernah berduaan dengan seorang pria, karena yang ketiganya ada setan. Dan kalau sudah ada setan, kita pasti akan berbuat yang --" Jingga menghentikan perkataannya, lalu menatap kearah Tuan Dave.

Terpopuler

Comments

Pragya Ayundari

Pragya Ayundari

ya kan bener krn jingga jg mengulurkan tangan ke jeny jg 🤣

2024-01-09

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

lucu jingga ditanya g jawab balik nanya polos amat jingga,jeny sdh brp x di tolak Dave msh ngejar ngejar jg g tahu malu

2023-12-21

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah tau gitu napa masih ngotot, Sadar diri dong, udah dicuekin itu berarti kamu harus menjauh..

2023-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!