Part 14

"Selamat siang tuan Dave?" pria tampan, dengan hidung mancung, dan rahang yang keras, serta tinggi seratus tujuh puluh lima centimeter. Dengan tersenyum, melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang kerja Tuan Dave.

"Kau, sejak kapan kau ada di Indonesia?" Dave menatap pada pria yang sangat dikenal olehnya.

"Sejak kemarin." Mike menjawab, sambil duduk dikursi tepat di depan meja kerja Tuan Dave. "Dan kabarku kurang baik."

Dave menghela napasnya, ia tahu betul kalau Mike sudah berbicara seperti itu. Pasti terjadi pertengkaran dengan Tuan Abraham. Sepanjang yang ia tahu, pasti ini berkaitan dengan keinginan Tuan Abraham agar Mike mau bekerja di perusahaan keluarga besar mereka. "Bagaimana kabar Tuan Abraham?"

"Sampai detik ini keadaan Tuan Abraham sangat baik. Tapi besok aku mana tahu?" Seloroh Mike, dengan tertawa kecil. Mike mengingat kembali wajah tua Ayahnya, yang selalu marah-marah kepadanya. Membuat tekanan darah tinggi ayahnya selalu naik.

"Kau itu .. !" Dave menggelengkan kepalanya. "Mau apa kau kesini?" Dave berkata dengan suara datarnya.

"Tentu saja aku ingin bertemu denganmu, karena aku sangat rindu pada teman baikku ini."

"Cih, aku tahu betul siapa dirimu! Aku sibuk dan tidak punya waktu meladenimu, jadi katakan ada apa kau datang ke kantor ku?" tanya Jawab Dave dengan suara yang tegas.

"Kau ternyata tahu betul siapa diriku." Mike tertawa lepas. "Baiklah, aku kemari karena ingin meminta bantuan mu." Mike menaruh berkas yang tadi dibawa olehnya di atas meja.

"Apa ini?" Dave membuka berkas yang ada di mejanya, lalu membacanya dengan sangat teliti.

"Tuan Abraham memintaku untuk membujukmu, agar mau bekerjasama dengan perusahaan miliknya." Mike menatap sekeliling ruang milik temanya, lalu pandangan matanya tertuju pada sang tangan kanan dari teman baiknya. "Bagaimana kabarmu, Jo?"

"Kabarku baik tuan." Jawab Jo dengan suara datar.

"Kau tahu, Jo? Aku kira, kau hanya akan bertahan kerja selama tiga bulan dengannya." Mike menatap pada Dave yang masih fokus membaca berkas yang tadi diberikan olehnya. "Tapi perkiraan aku meleset, ternyata kau cukup lama juga bertahan dengan tuan yang dingin dan tidak punya perasaan seperti Dave."

Jo hanya menjawab perkataan tuan Mike dengan sebuah senyuman. Sementara Dave tidak mempedulikan sama sekali perkataan temannya, karena saat ini ia sibuk membaca berkas pengajuan kerja sama yang ditawarkan oleh tuan Abraham.

"Kenapa tuan Abraham tertarik untuk kerja sama dengan perusahaan aku?" Dave menaruh berkas yang tadi dibacanya di atas meja. "Bukankah perusahan tuan Abraham, sudah lebih dulu berkerja sama dengan Perusahaan Liberton?"

Mike terdiam sesaat, ia tahu kemana arah pembicaraan temannya itu. Karena sedikit banyaknya Mike tahu kalau perusahaan Liberton, adalah perusahaan terbesar nomer dua di Asia. Dan perusahaan itu juga adalah perusahaan saingan terberat dari Intel grup. "Tuan Abraham si tua bangka itu bilang, dia sudah tidak bekerja sama dengan perusahaan Liberton karena sebuah alasan yang tidak perlu aku dan kau ketahui." Jawab Mike dengan jujur.

"Ayahmu itu sungguh aneh." Dave berkata dengan tersenyum sinis.

"Kau saja merasa aneh, apa lagi aku!" balas Mike dengan tertawa.

"Apa yang aku dapatkan darimu, kalau aku menerima tawaran dari perusahaan Tuan Abraham?" tanya Dave dengan seringai licik dibibirnya.

"Kau akan mendapatkan pertemanan abadi dariku." Jawab Mike, dengan tertawa lepas.

Dave yang mendengarkan jawaban dari teman baiknya, lebih memilih menggelengkan kepalanya. Sementara Jo harus bisa menahan rasa ingin ketawanya saat mendengar jawaban spontan dari Tuan Mike.

"Kenapa? Kau tidak mau?" tanya Mike, dengan wajah yang bersedih. "Kalau begitu aku akan mengenalkan kau dengan wanita yang sangat cantik! Bagaimana?"

Dave semakin menggelengkan kepalanya dengan keras. "Kau tahu betul kalau aku bisa mendapatkan wanita manapun yang aku mau." Jawab Dave, dengan angkuh. "Aku hanya minta satu permintaan padamu." Dave berkata dengan suara yang datar, namun penuh penekanan di setiap Kalimatnya.

"Apa itu?" Mike mulai menampakkan wajah seriusnya, karena baru kali ini teman baiknya meminta sesuatu kepadanya.

"Dekati Jeny, buat Jeny jatuh cinta kepadamu!"

"What?" pekik Mike, dengan mulut yang terbuka lebar.

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

walah di lempar jeny ke mike emang barang dia Dave🤣🤣🤣 sampai tak percaya mike mulut terbuka lebar entar nyamuk maduk tu

2023-12-20

0

Yuli Purwa

Yuli Purwa

waduh Jen,,,, di over ke Mike 🤣🤣🤣

2023-09-10

0

Yunita Yahya

Yunita Yahya

rejeki kau itu Mike🤣🤣🤣🤣

2023-08-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!