Part 17

Sementara itu Jo yang sedari tadi terdiam, melihat dan mendengar interaksi tuan Dave bersama dengan nona Jingga. Merasa mulai bahagia dan lega, karena Tuan Dave sudah mulai menerima keberadaan orang lain disisinya. Apa lagi semenjak kedatangan Nona Jingga, Tuan Dave yang terkenal irit bicara dan tidak pernah tersenyum. Mulai bisa berbicara lama dan juga tersenyum walaupun hanya kepada Nona Jingga seorang.

Jo berharap ini adalah sebuah awal yang bagus bagi tuan Dave. Walaupun Jo tahu betul ada sebuah tembok tak kasat mata yang berdiri tegak, yang dibangun oleh tuan Dave kepada Nona Jingga. Karena rasa sakit yang dirasakan oleh tuannya yang sudah kehilangan orang-orang yang dicintainya.

Di saat ketiga orang itu sedang terhanyut dalam pikiran mereka masing-masing, sebuah suara keributan dari seorang wanita dan pria yang membuka pintu kerja Tuan Dave. Membuat ketiga orang itu menatap objek dari keributan tersebut.

"Kak Dave .. !" Jeny yang sudah masuk kedalam ruang kerja pria yang sangat dicintainya itu, langsung menghampiri kak Dave dengan wajah cerianya.

Jingga yang sedikit terkejut saat bertemu kembali dengan pemilik Glamour tempat dulu ia berkerja. Hanya terdiam saat wanita itu berjalan menghampiri tuan Dave, tanpa menatap kearahnya. Jingga sangat yakin kalau nona Jeny pasti lupa kalau ia pernah bekerja di butik miliknya.

"Kau kemana saja?" tanya Jeny, menatap wajah kak Dave dengan penuh kerinduan yang mendalam.

Dave yang ditanya hanya diam saja, tatapan matanya kini hanya terfokus pada Mike yang terlihat menatap Jingga.

Sementara Mike yang dari tadi hanya diam berdiri, menatap pada wanita yang kemarin bertabrakan dengannya di depan pintu lift. Mulai berjalan menghampiri wanita tersebut. Mike bahkan lupa tujuannya datang bersama Jeny ke kantor Dave, untuk menjauhkan Jeny dari teman baiknya. "Hei, nona Ji .. " Mike berusaha mengingat kembali nama wanita itu, yang sempat terdengar olehnya saat Dave memerintahkan Jo membawanya keluar dari ruangan kerja Dave tempo hari.

"Jingga, namaku Jingga." Jingga tersenyum tulus pada pria yang duduk di sampingnya.

"Ya, Jingga! Kenalkan namaku Mike." Mike mengulurkan tangannya.

Saat Jingga ingin menerima uluran tangan dari pria tersebut, gerakan tangannya terhenti saat mendengar suara Dave yang memanggil nama Jo dengan sangat keras. Membuat semua orang yang ada didalam ruangan itu terkejut, termasuk dengan Jeny yang sangat terkejut oleh suara berat milik Dave. Apalagi saat melihat mata pria yang sangat di cintanya itu, sedang menatap wajah wanita yang duduk di sebelah Kak Mike.

"Sepertinya aku pernah melihatnya?" gumam Jeny dalam hati, sambil mengepalkan tangannya dengan sangat keras. Hatinya sangat cemburu, karena pria yang dicintainya justru sedang menatap wanita lain.

Jo yang tahu betul kondisi didalam ruangan tersebut sudah tidak kondusif. Mulai berjalan mendekat kearah nona Jingga. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan, untuk membawa nona Jingga pulang ke mansion. Namun langkahnya terhenti saat Nona Jeny, mendahului langkahnya dan kini berdiri tepat di depan nona Jingga.

"Apa aku mengenalmu?" Jeny menatap tajam pada wanita yang duduk di samping kak Mike.

Jingga yang merasa ditanya, langsung berdiri dari duduknya. "Anda pasti tidak ingat siapa saya, saya Jingga orang yang pernah bekerja di butik anda." Jingga mengulurkan tangannya. Namun nona Jeny tidak membalas uluran tangan darinya. Membuat Jingga menarik kembali tangannya dengan perasaan malu.

"Jo .. !" kali ini suara Dave terdengar lebih keras, membuat Jo langsung bertindak cepat dengan membawa nona Jingga keluar dari ruangan tuan Dave. Jo merasa lega, setelah berhasil membawa nona Jingga keluar dari ruang kerja Tuan Dave. Walaupun mendapatkan tatapan bingung dari nona Jeny dan tuan Mike.

Sementara itu di dalam ruang kerja Dave, baik Jeny dan Mike masih terdiam. Saat Jo, dengan begitu saja membawa wanita itu keluar dari ruangan tersebut.

"Aku harus cari tahu! Ada hubungan apa antara kak Dave dan wanita kampungan itu." Gumam Jeny dalam hati, kembali mengepalkan kedua tangannya dengan keras. Menahan rasa cemburu yang terus berkobar di dalam hatinya. "Tidak boleh ada yang dekat dengan Kak Dave selain diriku!" Jeny terus bergumam dalam hati.

"Dan kalian berdua keluarlah! Aku sangat sibuk!" Dave berkata dengan suara yang tegas.

"Kak Dave, aku kan baru datang. Aku kemari untuk mengajakmu makan siang, karena sudah lama kita tidak makan siang bersama." Pinta Jeny, dengan wajah memohon. "Apalagi di sini juga ada kak Mike, jadi kita bisa bertiga makan siang bersama." Jeny terus membujuk kak Dave.

"Aku sibuk, dan karena ada Mike. Kalian bisa makan siang berdua saja, betul begitu kan Mike?"

"Eh, iya .. " Jawab Mike dengan wajah bingung, karena jujur tadi dia tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Dave. Pikirannya masih berputar pada wanita itu, yang terlihat dekat dengan Dave. "Ada hubungan apa diantara mereka?" gumam Dave dalam hati.

"Kau dengar Jeny? Jadi kalian berdua keluarlah! Atau aku tidak akan pernah menganggap kalian temanku lagi!" Ancam Dave. Sebuah ancaman yang selalu bisa membuat Jeny pergi begitu saja dari hadapannya. Seperti saat ini, ia melihat Jeny keluar begitu saja dari ruangannya dengan wajah yang kesal. Mike yang ingin menyusul Jeny, langkahnya terhenti oleh panggilan dari temannya.

"Aku harap kau tidak melupakan perjanjian kita!"

"Kau tenang saja! Aku masih mengingatnya dengan jelas." Jawab Mike dengan menghela napasnya, lalu berjalan kembali menyusul Jeny.

Meninggalkan Dave, yang saat ini sendirian berada di dalam ruang kerjanya.

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

Blm Nikah udah over super posesif banget Dave

2023-12-21

0

💫ᵐᵃʰᵐᵘᵈᵃR𝓮𝓪ﺎᵐᵉ🦋💞

💫ᵐᵃʰᵐᵘᵈᵃR𝓮𝓪ﺎᵐᵉ🦋💞

ini mah super possesif😅😅

2023-05-29

1

tea aza

tea aza

mommy....aku suka novelnya.

2022-12-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!