Part 15

"Aku rasa permintaanku ini tidaklah sulit! Mengingat seorang Mike yang bisa meluluhkan hati wanita manapun." Seringai licik di wajah Dave, kini terlihat dengan sangat jelas.

"Kau tidak sedang bercandakan?" Mike berusaha menanyakan kembali permintaan Dave, permintaan yang sangat tidak masuk akal bagi dirinya.

"Tentu saja tidak! Kalau kau bersedia aku akan menandatangani berkas kerja sama ini sekarang juga."

"Tapi Dave, kau tahu betul jika Jeny sangat mencintaimu sejak dulu. Jadi mana bisa aku membuatnya jatuh cinta kepadaku!" Mike mengingat kembali sosok Jeny Arthur, wanita yang sangat cantik bagaikan seorang model papan atas pemilik dari butik Glamour. Setiap pria pasti akan jatuh cinta pada sosok Jeny, yang cantik, kaya raya, dan seorang wanita karier yang sukses, termasuk dirinya. Namun semua pria itu akan mundur secara teratur, begitu tahu siapa pria yang dicintai oleh Jeny Arthur yang tidak lain adalah Tuan Dave Anderson. "Aku heran padamu, kenapa kau menolak wanita secantik Jeny?"

"Karena bagiku, dia itu tidak cantik!"

"Cih, kau itu menganggap seluruh wanita di dunia ini tidak cantik! Aku jadi ragu jangan-jangan kau itu homoseksual?" Mike berkata dengan tawa di bibirnya.

"Kau .. !" belum sempat mengumpat pada Mike, tatapan mata Dave yang melihat sosok Jingga yang sudah berdiri di dalam ruangannya. Membuat Dave terdiam.

Sementara Mike yang melihat perubahan ekspresi di wajah temannya, langsung menatap kearah belakang di mana pandangan mata Dave terhenti. Mike kini melihat wajah seorang wanita yang berdiri dengan wajah yang tegang, Mike menelisik wajah wanita itu dengan sangat intens. Karena Mike merasa pernah bertemu dengannya.

Jingga yang merasa ditatap oleh dua pria sekaligus yang ada di depannya, mendadak merasa sangat canggung dan tidak tahu harus melakukan apa. Di tambah tadi dirinya, mendengar kalau tuan Dave seorang homoseksual, Jingga takut kalau tuan Dave marah kepadanya karena mengetahui kelainan yang dideritanya.

"Hei, bukankah kau wanita yang menabrakku di pintu lift?" Mike bertanya, dengan wajah tersenyum puas. Karena berhasil mengingat siapa wanita yang berdiri didepannya itu.

Dave yang awalnya diam menatap Jingga, kini baru menyadari kalau Mike juga sedang menatap wanitanya. Dave semakin terkejut saat tahu temannya sudah bertemu dengan Jingga sebelumnya.

"Ah iya, tuan yang tadi di pintu lift?" Jingga menatap kembali wajah pria tersebut, dan merasa yakin bahwa benar pria tampan itu yang tadi ditabrak olehnya.

"Iya, aku -- " perkataan Mike terhenti saat mendengar suara berat milik Dave.

"Jo .. !" Dave menatap pada orang kepercayaannya.

Jo yang sangat mengerti Tuan Dave, langsung berjalan mendekati Nona Jingga. Lalu membawanya pergi dari ruangan kerja Tuan Dave.

"Hei Jo, mau di bawa kemana?" teriak Mike, menatap pada punggung wanita itu dan juga Jo.

"Berkas ini masih butuh tanda tangan ku tidak?" Dave mengalihkan perhatian dari Mike.

"Eh tentu saja!"

"Berarti kau menerima permintaanku?"

"Em .." Mike tampak berpikir, ia merasa tidak ada salahnya menerima permintaan Dave. Dari pada segala fasilitas yang ia punya di cabut oleh si tua bangka Abraham. "Baiklah aku terima. Tapi aku tidak berjanji bisa membuat Jeny mencintaiku." Mike mencoba bersikap jujur, karena perasaan cinta seseorang tidak bisa dipaksakan.

"Oke, tapi setidaknya kau harus bisa membuat Jeny jauh dariku!"

"Oke, aku akan mengerjakannya. Tapi aku ingin tahu, wanita tadi siapa? Apa dia salah satu karyawanmu?"

"Iya, dia salah satu karyawanku."

"Tadi kau bilang Jingga, apa namanya -- "

"Ini!" Dave memberikan berkas kepada Mike. "Pergilah .. !"

Mike mengambil berkas itu, lalu membukanya dan tersenyum puas. Karena sudah berhasil memenuhi permintaan dari Tuan Abraham. "Kau mengusirku, teman?"

"Ya ... "

"Tapi aku ingin tahu -- "

"Mike keluarlah! Aku sibuk." Dave membalikkan kursi kerjanya, membelakangi tubuh Mike.

"Sial .. " umpat Mike Dalam hati. "Oke bro, aku pergi." Mike menggerakkan tangannya membuat gerakan seperti orang meninju kearah teman baiknya.

"Aku melihat yang kau lakukan!" seru Dave dengan suara tajam.

Membuat Mike langsung menghentikan gerakan tangannya, lalu tersenyum kaku. "Aku pergi ..!" Mike berjalan keluar dari ruangan kerja Dave dengan terburu-buru.

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

mulai seru

2023-12-20

0

Yuni Setyawan

Yuni Setyawan

jingga kakaknya Jeny mungkin🤔🤭

2023-10-27

0

Yuli Purwa

Yuli Purwa

Dave cemburu ji 🤭🤭🤭🤭

2023-09-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!