Bab Empat

Ajakan untuk mengakhiri hubungan dari Melissa begitu tajam hingga membuat hati Brad tercabik. Gelimang harta, hidup glamor tidak membuat Melissa tersentuh. Bahkan dengan semua kepopuleran yang didapat tak membuat wanita itu mengubur keinginannya untuk terbang bebas.

Jika para kaum hawa memuja harta serta menghamba duniawi, tidak dengan Melissa. Mungkin karena sejak kecil telah dimanjakan oleh harumnya kehedonan lah yang membuat Melissa seperti bosan dengan kemewahan. Wanita itu bahkan secara terang-terangan mengaku muak dengan Brad.

Selama hidup empat puluh tahun ini, tak ada penolakan apapun di kamus hidup Brad. Ketidaksukaan Melissa padanya semakin membuatnya diliputi kemurkaan. Tak pernah sekalipun dalam hidup Brad dipecundangi seperti ini oleh wanita. Karena wanita di sekitar Brad seperti seekor anjing yang menjilat atau bahkan menjulurkan lidahnya hanya demi tas serta mobil mewah.

"Kurung dia! jangan biarkan wanita itu seenaknya di rumah ini!" titah Brad yang terdengar menggaung seperti sebuah perintah dari Kisar langit.

Tak satupun dari para penjaga serta pelayanan di rumah megah itu yang berani menolak serta mengabaikan Brad dan perintahnya.

Selama ini, mereka hanya menjadi bahan pelengkap atau bahkan hanya seperti sebuah debu yang tak berarti bagi majikan mereka. Jika pada awalnya pelayang di rumah Brad berharap pernikahan.

Sedangkan apa yang kini dilakukan oleh seorang Melissa? Wanita yang kebebasannya telah tergadai oleh Brad Owen? Meraung-raung dengan menyalahkan takdir?

Tentu saja tidak, karena Melissa bukan makhluk rendahan seperti wanita penghibur di dekat Brad. Melissa memilik harga diri dan kehormatan yang jauh jika disandingkan dengan wanita malam Brad. Melissa memilik semua yang dimiliki oleh wanita pada umumnya, selain wajah cantik, Melissa juga memiliki darah konglomerat dari sang ayah. Jadi jangan berpikir jika Melissa akan diam begitu saja dengan perlakuan Brad. No way!

**

"Siapkan sarapan untuknya! katakan padanya jika ia ingin keluar kamar, maka aku ijinkan dengan satu syarat jangan melakukan hal bodoh yang bisa membuatku murka." Brad menitip pesan untuk Mel pada kepala pelayan yang menjadi orang kepercayaan Brad.

Sebelum keluar menuju gedung parlemen tempat Brad mengantor, pria empat puluh tahun itu masih sempat memberi sedikit kelonggaran untuk Melissa agar wanita itu bisa menyadari kesalahannya semalam.

"Baiklah, Pak! saya akan mengatakan hal tersebut kepada Nona Melissa."

"Pastikan dia mengingatkan kejadian semalam agar ia sadar siapa dia sebenarnya." Ucapan Brad bagi sebuah hukuman di telinga pelayan. Karena apapun yang membuat Brad murka, seluruh pelayan akan menanggung akibatnya.

Brad melangkahkan kakinya keluar dari kediamannya yang megah di kawasan Menteng tersedia dengan angkuh seperti biasanya. Mendapatkan pengawalan serta perlindungan ekstra sudah menjadi hal umum yang didapat oleh orang berpengaruh seperti Brad ini. Dan politisi parpol tersebut menginginkan agar Melissa juga menjaga wibawanya. Jangan ada hal sekecil pun yang bisa merusak reputasi Brad.

"Nona, makanlah! kami akan dihukum jika Anda tetap seperti ini." Seorang pelayan wanita dan disampaikan oleh pelayan kepercayaan Brad memasuki kamar Melissa di lantai satu.

Pelayan wanita itu membawakan satu nampan lengkap berisikan menu sarapan untuk wanita yang selama ini tak pernah diakui sebagai nyonya rumah oleh majikan mereka.

Melissa beranjak dari tempat duduknya, semalam dikurung seperti ini bukan menjadi alasan bagi Melissa untuk terus berpangku tangan. Ia tidak pernah menyerah dengan keadaan seperti apapun. Karena Melissa telah terlatih dengan kerasnya kehidupan.

Melissa mencebik kesal seraya berkata, "Letakkan saja! nanti pasti aku makan."

"Jika Nona ingin keluar kamar, Pak Brad telah mengizinkan Anda. Dengan satu syarat, Nona tidak boleh melakukan hal yang membahayakan nyawa Nona dan nama baik Pak Brad." jelas kepala pelayan kepada Melissa.

Betapa bodohnya Melissa jika ia masih mempercayai Brad, jika itu para wanita ja lang pasti mereka tak segan untuk menjilat Brad. Tapi, ini Melissa.

"Iya, aku mengerti."

"Terimakasih, Nona! Anda telah mengasihi kami, maaf jika kami tidak bisa banyak membantu Anda." Hati pelayan itu begitu pedih mengucap kalimat ini kepada Melissa.

Perempuan mana yang tega melihat perempuan lain seperti Melissa yang diperlukan semena-mena oleh Brad.

Melissa mengabiskan sarapan paginya untuk sumber tenaga seusai pelayan meninggalkan kamarnya. Sebenarnya bukan kamar Melissa, kamar ini adalah tempat yang disiapkan oleh Brad untuknya.

Seusai menyantap makanan itu, Melissa meminjam telepon di rumah Brad untuk mengabari pihak kantor jika hari ini ia berhalangan hadir. Setelah itu, Melissa berganti pakaian seusai membersihkan diri.

Mel mengenakan baju casual seperti tipenya. Wajah polosnya tanpa make up masih tampak segar untuk wanita seusianya. Bekas tamparan Brad juga masih jelas di pipi kanannya. Hanya dengan sebuah masker muka saja Mel menutupi bekas kekerasan itu.

Ditambah kacamata hitam bermerek brand mode Itali, penampilan Melissa menjadi sosok yang menawan seperti biasanya.

"Aku lelah di rumah, bisakah aku menghabiskan waktu dengan berbelanja?" tanya Melissa pada pelayanan kepercayaan Brad.

Meminta izin pada pelayan tersebut pasti akan diteruskan pada majikannya. Melissa telah bisa menduganya dengan baik dan tepat.

Pelayan tersebut mengiyakan permintaan Melissa seusai menerima instruksi dari Brad. Lewat sambungan telepon dari Brad lah, Melissa diijinkan berpergian untuk belanja, meski harus mengikuti persyaratan dari Brad.

"Terimakasih," ucap Melissa sebelum memasuki mobil yang telah disiapkan dengan supir pilihan Brad juga tentunya.

Selain ditemani oleh supir, Mel juga mendapat penjagaan dari petugas keamanan dari Brad. Bukan Melissa namanya jika tak memiliki banyak rencana.

Pengalaman hidup Melissa kabur dari penjagaan Hans Effendi, membuatnya bisa mengelabui sang ayah. Dan kini akan ia aplikasikan pada Brad dan pengawalnya.

"Kita lihat saja! siapa yang lebih bodoh, Brad!"

***

Hufftt kelar deh episode ini, eike harap kalian betah ya nongkrong di mari. Jan lupa komen ame like ye biar eike betah ngetik ampe tamat. Doain aje eike konsisten.

Terpopuler

Comments

Fay

Fay

lanjut thor awal cerita nya q ud suka👍👍

2022-11-06

1

𝕸y💞MiraDeN@y😻EF🍆

𝕸y💞MiraDeN@y😻EF🍆

iya thor aku bakalan betah kok disini liak ke angkuhan si Brad..tetap konsisten ya outhor kuh..🥰

2022-07-08

6

Risfa

Risfa

ya harus tetap konsisten dong lanjut nulis ceritanya, sampai end. samaan kayak Mel yg konsisten cari cara buat pergi dari hidupnya Brad 😂

2022-06-27

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!