Bab Tiga

Melissa menggeliat begitu merasakan sebuah sentuhan di pundaknya. "Bangun, Nona! Anda jangan tidur di sini!" Seorang pelayan membangunkan Melissa dengan menggoyang pundak wanita berumur tiga puluh tahun tersebut.

Melissa mulai mengumpulkan nyawanya dengan mengucek kedua manik indahnya. Ia baru saja tersadar dari tidur singkatnya. Mel melirik penunjuk waktu yang masih melingkar di tangan kirinya. Anak semata wayang Hans Effendi itu melihat sekelilingnya. Melissa tertidur di samping kolam renang.

Pada salah satu sudut rumah mewah inilah, Melissa sering menghabiskan waktu hanya untuk sekadar berpikir lebih jernih. Karena dengan melihat riak air mampu menenangkan hatinya.

"Aku sudah ketiduran di sini, baiklah aku akan pulang dulu."

"No-na ... " Sepertinya pelayanan tadi hendak menahan kepergian Melissa.

Sudah menjadi hal yang umum lagi bagi pegawai di rumah mewah Brad tentang hubungan di antara kedua majikannya. Dan para pelayan tidak berani melarang Melissa.

"Pak Brad sudah pulang!" Alhasil hanya itu yang dikatakan oleh pelayan tersebut. Pelayan wanita muda itu berharap Melissa akan mengurungkan niatnya untuk meninggalkan rumah ini.

Tak banyak media atau kalayak yang tahu jika selama ini Melissa seiring tinggal di sebuah unit apartemen di dekat kantornya bekerja. Dengan dalih lebih dekat dan lebih simple agar tak banyak gangguan yang mungkin ia dapatkan.

Melissa meraih tas yang terletak begitu saja di meja sebelah kursi malas tempat Melissa tidur. Pandangannya menyapu ke sekeliling kolam renang yang hening di malam gulita seperti ini.

Niat Melissa datang ke rumah ini adalah ingin menukar mobil miliknya. Karena sempat bermasalah dengan mesinnya sehingga Melissa meminjam mobil Brad.

Dari balkon kamar yang menjorok ke depan, Pandangan mata Brad jatuh pada sosok wanita yang tengah tergesa hendak meninggalkan kediamannya. Sempat terdengar kabar dari asisten Brad jika Melissa menunggunya untuk mengatakan sesuatu. Namun, begitu ia kembali ke rumah justru menemuka Melissa tengah tertidur di kursi malas dekat kolam renang.

"Sebenernya apa yang akan ia katakan padaku?" Brad berjalan cepat masuk ke dalam kamarnya dan sesegera mungkin mengejar Melissa agar tidak terlalu jauh keluar dari rumahnya.

Langkah Melissa terhenti sebelum memasuki mobil miliknya karena sebuah panggilan dari Brad. "Apa yang akan kau katakan padaku, Mel?"

Melissa berbalik arah hingga mengurungkan niatnya memasuki mobil berjenis sedan tersebut. Diam sejenak agar ia mampu merangkai kata-kata terlebih dahulu sebelum menghadapi pria seperti Brad.

"Apa yang telah Anda perbuat dengan mobil itu?" cecar Melissa dengan telunjuk tepat ia arahkan pada mobil yang telah ia pinjam beberapa hari ini.

"Apa maksudmu, Mel?"

"Aku tanya baik-baik, kenapa Anda memasang alat pelacak serta meretas ponselku? Lalu ini?" Tangan Melissa terampil mengambil beberapa lembar hasil jepretan kamera dari dalam tasnya.

Dalam foto tersebut, ada lebih dari dua orang pria berseragam dan memiliki badan kekar sedang mengikuti dirinya.

Brad tertegun, dan bergeming karena apa yang dituduhkan padanya adalah benar adanya.

"Apa nama baik begitu penting buat Anda? Hingga Anda membranding diri hingga seperti ini dan melewati batas yang telah kita sepakati?" Melissa tampak geram hingga kata-kata berapi-api menuduh Brad melalaikan apa yang selama ini telah mereka sepakati.

"Apa maksudmu? Aku melakukan hal itu agar kau tidak sembarang melangkah, Mel. Kau tahu bukan status sebagai istri politisi? Semua gerak-gerikmu akan selalu diawasi publik."

"Begitu kah? Hanya aku yang harus menjaga nama baik? Sedangkan Anda bebas melakukan apapun di belakang layar?" Melissa menyindir Brad telah tak adil padanya. Jika Melissa dilarang melakukan hal semaunya. Lihatlah Brad! apa dia tak memiliki kaca di rumah besar ini.

"Jangan membantah, Mel! aku sudah cukup bersabar denganmu." Tak kalah murka, sepertinya Brad juga menyimpan kekecewaan pada Melissa. Menjadi sosok suami yang tak memiliki arti pada hati Melissa telah cukup memukul perasaan Brad. Ia gagal menjadi sosok pelindung bagi sang istri.

Melissa merasa jika selama ini Brad telah membuang waktunya. Semua yang telah ia genggam tak lebih berguna di mata Brad. "Aku juga lelah dengan Anda, jadi mari kita akhiri saja!"

"Melissa, kau paham apa yang kau ucapkan tadi?"

"Aku lelah harus berpura-pura menjadi malaikat, aku muak hidup seperti ini. Dan kau bebas dengan semua keinginanmu, sedangkan aku? Kau membatasi ruang gerakku! Kau bebas keluar masuk hotel dengan penjagaan ketat, sedangkan aku? Aku harus mengubah identitas ini jika suatu saat pergi tugas dan harus menginap. Aku bosan hidup seperti ini!"

Plak ... Brad kesetanan hingga tanpa sadar melayangkan sebuah tamparan ke pipi mulus Melissa.

"Melissa, jaga ucapanmu!"

Wajah cantik itu kini menunduk, bukan karena kalah berperang. Tapi Melissa meratapi nasib buruknya sebagai tameng dari keluarga rapuh ini.

Ingin mengakhiri hubungan toxic ini, membuat Melissa berbalik tanpa menengok Brad yang telah mendaratkan sebuah tamparan untuknya. Hatinya yang beku semakin sakit. Bahkan panasnya emosi tak mampu lagi mencairkan hati Melissa.

"Bawa dia kembali ke kamarnya!" titah Brad sedikit berteriak agar pengawal yang selalu berjaga di rumahnya mampu mendengar suara perintah sang majikan.

Tak sampai satu menit, beberapa pria berbadan tegap menyerbu Melissa dan membawa wanita dewasa itu masuk kembali ke rumah mewah berlantai tiga tersebut.

Meski meronta dengan sekuat tenaga, Melissa tak mampu mengalahkan penjagaan dari Brad. "Maafkan kami, Nona. Tolong jangan persulit hidup kami!." pinta salah satu penjaga rumah pada Melissa yang sejak tadi meronta.

Semua pekerja di rumah mewah itu memang tunduk pada satu orang saja. Dan bahkan semuanya memanggil Melissa dengan sebutan nona yang menandakan ia bukanlah nyonya di rumah ini. Karena selama ini Brad tidak mengakuinya sebagai seorang istri.

Terpopuler

Comments

𝕸y💞MiraDeN@y😻EF🍆

𝕸y💞MiraDeN@y😻EF🍆

tangan nya pak tolong di jaga,,,

lanjut baca.

2022-07-08

2

Risfa

Risfa

wehh mau pisah susah banget, hub sdh gak sehat gimana cara buat bertahan yg ada malah bikin nyesek ati

2022-06-27

1

Nuri 73749473729

Nuri 73749473729

lanjjuut

2022-06-23

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!